Anak patung (Tulisan Jawi: أنق ڤاتوڠ ) ialah barang permainan kanak-kanak yang menyerupai orang dalam saiz yang kecil. Anak patung telah dicipta sejak bermulanya tamadun manusia, dan telah difesyenkan dengan pelbagai bahan, daripada batu, tanah liat, kayu, tulang, kain dan kertas, hingga ke bahan yang rapuh atau mahal seperti porselin, seramik china, getah dan plastik.

Anak-anak patung yang dipamerkan untuk festival Hina Matsuri di kota Katori, Jepun.

Anak patung ini memainkan peranan pentung dalam upacara keagamaan dan kesaktian sejak zaman dahulukala melalui perlambangan kepada dewata tertentu. Ia turut digunakan sebagai mainan tradisi kanak-kanak. Figura ini turut dikumpul orang dewasa untuk nilai nostalgia, kecantikan atau sejarah dalamnya.[1]

Sejarah mengikut zaman sunting

3000-2000 SM sunting

Pada zaman ini, anak patung umumnya terbuat dari tanah liat, tulang, maupun patahan kayu, ataupun potongan kain. Bentuknya masih sangat sederhana dan memiliki fungsi ritual. Contohnya di Yunani dan Romawi Kuno. Setiap anak perempuan harus memiliki anak patung, kemudian membuatkan bajunya, dan wajib menyimpannya sampai menjelang pernikahan. Saat menjelang pernikahan, anak patung itu wajib diletakkan di altar Artemis (untuk orang Yunani) ataupun altar Diana (untuk orang Romawi) untuk upacara keagamaan. Di Mesir kuno, anak patung digunakan sebagai pengganti kurban manusia.

600 SM sunting

Pada zaman ini mulai ada anak patung yang boleh ditukarkan pakaian serta digerakkan tulang empat keratnya. Fungsi anak patung masih sama seperti pada zaman sebelumnya, yakni untuk upacara ritual. Anak patung pada zaman ini lebih digambarkan menyerupai manusia.

Abad ke-5 sunting

Pada zaman ini, bahan anak patung mulai ada yang terbuat dari kayu. Fungsi ritual anak patung masih terasa pada zaman ini. Seperti di Meksiko, anak patungnya banyak yang berwujud keluarga suci dan digunakan untuk perayaan Natal. Bagi suku Hopi di Amerika Utara pula, anak patung menjadi sebahagian daripada upacara meminta kesuburan atau kemakmuran.

Abad ke-14 sunting

Anak patung modern mulai muncul di Eropah. Bentuknya sangat berbeda dengan anak patung yang ada sebelumnya. Wajahnya cantik dan halus seperti manusia, serta berdada. Pada zaman ini anak patung tidak lagi bersifat ritual, tetapi untuk tujuan pengayaan dan contoh. Atas sebab inilah, anak patung menggunakan baju atau gaun dan rambut yang benar-benar mirip dengan gaya pada zaman itu. Para bangsawan menggunakan anak patung untuk tujuan melaram kepada orang marhaen sekaligus menjadikan mainan sebegini lebih dikenali di negara mereka, misalnya yang dilakukan permaisuri Perancis, Isabeau dari Bavaria, di hadapan permaisuri England, di mana anak patung gaya Perancis bisa menjadi lebih masyhur sehingga meluas di luar neara.

Abad ke-15 sunting

Penghasilan anak-anak patung pada zaman ini mula dikomersialkan. Fungsinya pun bergeser dari ritual dan gaya menjadi mainan. Dalam sejarah tercatat, pembuat anak patung secara komersial pertama berada di Jerman. Kota-kota yang banyak menghasilkan mainan ini tertumpu di Nuremberg, Augsburg, dan Sonneberg. Selain itu juga, serikat pekerja pembuat anak patung terbentuk sehingga terdapat aturan standar dalam membuat dan memasarkan anak patung. Penampilan anak-anak patung kontemporari pada ketika ini itu digayakan seperti wanita Jerman sesunguhnya. Bahan seperti kayu, tanah liat dan potongan kain masih digunakan.

Abad ke-16 sunting

Bahan dan mutu anak patung terus diperbaiki. Ia dikilangkan tidak hanya di Jerman, tetapi juga di British, Perancis, Belanda, dan Itali. Tahun 1636 mulai tercipta anak patung yang rambutnya terbuat dari rambut manusia yang sebenar.

Abad ke-17 sunting

Pada zaman ini, anak patung tidak saja berbentuk wanita anggun, tetapi juga bentuk lain seperti bayi dengan baju tidur atau anak kecil dengan kostum kelasi. Penampilan anak patung tidak lagi sekaku dulu. Bahannya saja tidak lagi memakai kayu atau tanah liat, tetapi daripada kulit lembut (soft leather) dan lilin supaya kulitnya tampak seperti manusia. Lalu selain mata yang sudah bisa digerakkan, anak patung pun mulai bisa mengeluarkan suara tangis dan berjalan.

Abad ke-18 sunting

Pada zaman ini mulai tercipta anak patung yang bisa berkata-kata jikalau ditekan, hasil penciptaan kotak suara mekanik oleh Johann Nepomuk Maelzel pada tahun 1827. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat anak patung semakin variatif termasuk bahan-bahan baru seperti getah, porselin, seramik sehinggalah ke selluloid.

Abad ke-19 sunting

Perkembangan anak patung semakin cepat. Para pembuat anak patung saling adu kemampuan untuk membuat yang terbaik. Oleh karena itu, berbagai karakter anak patung bermunculan di pasaran. Yang terkenal adalah "Kewpie" (1913), anak patung anak kecil yang berpipi tembam dan berperut besar buuatan Rose O'Neill dar Amerika. lalu, "Raggedy Ann" (1918), anak patung kain buatan Johny Gruelle yang mencerminkan kebaikan, keberanian, dan kejujuran, serta "Bye-Lo Babby" (1922), anak patung bayi baru lahir yang bisa memejamkan mata saat tidur buatan Grace Putnam dari Jerman. Aneka ekspresi dan elemen wajah anak patung pun semakin lengkap. Ada yang ditambah bulu mata, lesung pipi, mulutnya dibuka sehingga giginya terlihat, kukunya diberi pewarna kuku, sampai yang bisa minum dan mengompol.

Abad ke-20 sunting

Pada zaman ini, anak patung anak patung di pasaran kebanyakan terbuat dari plastik dan vinil. Kelebihan anak patung tidak hanya dalam ekspresi tetapi juga gaya penampilan, misalnya model Barbie yang muncul tahun 1959 ciptaan Ruth Handler. Anak patung remaja tersebut memiliki aksesori, baju dan perlengkapan yang bermacam-macam, dan rambutnya bisa dicuci, ditatahias atau disisir sama seperti rambut manusia. Meskipun anak patung sebegini tidak sama dengan anak patung modern yang muncul di Eropah. Fungsinya saja sudah beda. Kalau dulu menjadi patokan mode, sekarang hanya sekadar mainan.

Abad ke-21 sunting

Pada Abad ini orang orang selalu melakukan perubahan, dan anak patung pada zaman ini lebih sering dibuat untuk mainan anak-anak, walaupun terkadang remaja juga menyukainya. anak patung modern dibuat menggunakan bahan kain yang lembut dan halus serta ramah lingkungan. dan isi dari anak patung tersebut terbuat dari kapas yang sering disebut dengan dacron. contoh dari anak patung pada abad ke-21 ini adalah anak patung teddy bear. Anak patung ini terbuat dari bahan rasfur, memiliki tekstur yang lembut serta memiliki bulu yang pendek selain itu keunggulan dari anak patung ini adalah empuk saat dipeluk dan tidak mudah kempis saat hasil tekanan badan. Banyak kilang dan pengeluar anak patung mula giat semula dalam penghasilan anak patung ini karena permintaan pasaanr yang begitu banyak.

Festival anak patung sunting

Di beberapa negara, anak patung tidak hanya dipajang atau dimainkan secara perorangan. Tetapi dirayakan bersama. Misalnya di Jepang yang ada perayaan khusus yang namanya Hina Matsuri (festival anak patung), di mana keraian yang dianggap sebagai "festival anak perempuan" ini diadakan setiap 3 Mac. Pada tanggal ini setiap keluarga yang memiliki anak gadis akan menunjukkan atau mempersembahkan koleksi anak patung mereka dan membuat upacara doa agar anak gadis mereka boleh menjadi dewasa dan sentiasa diberi kegembiraan. Di India terdapat festival anak patung yang bernama "Navaratri". Sesuai dengan namanya "Navaratri", atau 9 malam, perayaan itu memang diadakan selama 9 malam untuk menghormati para dewi, yakni Durga, Lakshmi, dan Sarasvati.

Rujukan sunting