Aceh Tamiang
Koordinat: 4°16′30″N 97°52′20″E / 4.2749055°N 97.87216°E
Kabupaten Aceh Tamiang terletak di Aceh, Indonesia berhampiran dengan perbatasan Sumatera Utara. Berasal dari kata Da Miang. Sejarah menunjukkan tentang kewujupan wilayah Tamiang seperti prasasti Sriwijaya, kemudian terdapat riwayat dari Cina karya Wee Pei Shih yang mencatat kewujupan negeri Kan Pei Chiang (Tamiang), atau Tumihang dalam Kitab Negara Kertagama. Daerah ini juga dikenali dengan nama Bumi Muda Sedia, sesuai dengan nama Raja Muda Sedia yang memerintah wilayah ini selama 6 tahun (1330-1336). Raja ini mendapatkan Cap Sikureung dan hak Tumpang Gantung dari Sultan Aceh atas wilayah Karang dan Kejuruan Muda ketika itu.
![]() Lambang Kabupaten Aceh Tamiang Moto: Kaseh pape setie mati | |
![]() Peta lokasi Kabupaten Aceh Tamiang Koordinat: 03° 53 - 04° 32' LU sampai 97° 44'- 98° 18' BT | |
Provinsi | Aceh |
Dasar hukum | UU No.4 Tahun 2002 |
Tanggal Peresmian | 10 April 2002 |
Ibu kota | Karang Baru |
Pemerintahan | |
- Bupati | Drs. H. Abdul Latief |
- APBD | |
- DAU | |
Luas | 1,939 km² |
Populasi | |
- Total | 251,914 |
- Kepadatan | 18 |
Demografi | |
- Kode area telepon | 0641 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 12 |
- Kelurahan | 128 |
Simbol khas daerah | |
- Situs web | www.bappedatamiang.go.id |
Kabupaten ini berada di jalur timur Sumatera yang strategik dan hanya sejauh lebih kurang 250 km dari Kota Medan sehingga laluan serta harga barang di kawasan ini agak lebih murah berbanding daerah Aceh lainnya. Disamping itu, kawasan ini agak aman berbanding semasa GAM berjaya dahulu. Ketika seruan mogok oleh GAM berlaku di seluruh Aceh, hanya kawasan ini khususnya kota Kuala Simpang yang aktiviti ekonominya tetap berjalan.
Kabupaten Aceh Tamiang merupakan kawasan yang kaya dengan hasil minyak dan gas, meski jumlahnya tidak sebesar Aceh Utara, dan kawasan ini juga merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di NAD. Disamping itu, Aceh Tamiang juga mempunyai sektor pengangkutan karena kedudukannya yang strategik, dan pengangkutan air merupakan salah satu laluan alternatif karena kabupaten ini dialiri dua sungai besar iaitu Sungai Tamiang (yang terpecah menjadi Simpang Kiri dan Simpang Kanan) dan Sungai Kaloy. Aceh Tamiang selain di atas juga mempunyai sektor pertanian, industri perkilangan dan perdagangan.
Aceh Tamiang merupakan pecahan dari Kabupaten Aceh Timur dan merupakan satu-satunya kawasan di Aceh yang dikuasai oleh etnik Melayu. Selain orang Melayu, juga terdapat orang Aceh, Gayo, Jawa, Karo dan lain-lain.
Aceh Tamiang terdiri daripada 8 kecamatan, iaitu:
- Bendahara
- Karangbaru
- Kejuruan Muda
- Kuala Simpang
- Manyak Payed
- Rantau
- Seruway
- Tamiang Hulu
Lihat jugaSunting
RujukanSunting
Pautan luarSunting
Wikisource mempunyai teks asal berkaitan rencana ini: |
- (Indonesia) http://www.acehtamiangkab.go.id/
- (Indonesia) Tapak Bappeda Aceh Tamiang