Azyumardi Azra, CBE (lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, 4 Mac 1955; umur 69 tahun adalah cendekiawan muslim asal Indonesia. Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggeris. Dengan gelaran ini, maka Azyumardi adalah orang pertama di luar warga negara anggota Komanwel yang boleh mengenakan Sir di depan namanya.[1]

Kerjaya sunting

Azyumardi memulakan karier pendidikan tingginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakulti Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982. Kemudian atas bantuan biasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Jabatan Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988. Ia memenangi biasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tapi kali ini Azyumardi pindah ke Jabatan Sejarah, dan memperoleh gelar MA pada 1989.[2]

Pada 1992, ia memeroleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Jabatan Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian 'Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.[2] Tahun 2004 disertasi yang sudah disemak, diterbitkan secara serentak di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Belanda (KITLV Press).

Kembali ke Jakarta, di tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk pengajian Islam. Pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Universiti Oxford, Inggeris, sambil mengajar sebagai pensyarah pada St. Anthony College.

Azyumardi pernah pula menjadi profesor tamu pada University of Philippines, Filipina dan Universiti Malaya, Malaysia keduanya di tahun 1997.[3] Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang disusun oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepun antara tahun 1997-1999.

Sejak Disember 2006 menjabat Pengarah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebelum sejak tahun 1998 hingga akhir 2006, Azyumardi Azra adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ia pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat (1979-1985), Pensyarah Fakulti Adab dan Fakulti Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakulti Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universiti Melbourne, Australia (2004-2009), dan ahli-ahli Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).

Kehidupan sunting

Azyumardi berkahwin dengan Ipah Farihah, dikurniakan 4 anak iaitu Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra.

Azyumardi Azra dikenali sebagai Profesor yang ahli sejarah, sosial dan intelektual Islam. Ketika menjadi Rektor pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ia melakukan terobosan besar terhadap institusi pendidikan tersebut. Pada Mei 2002 IAIN tersebut berubah nama menjadi Universiti Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini merupakan kelanjutan idea Rektor terdahulu, Harun Nasution, yang menginginkan lulusan IAIN haruslah orang yang berfikiran rasional, modern, demokratik, dan toleran.

Pada awalnya, sesungguhnya Azyumardi tidak berobsesi atau bercita-cita menggeluti kajian keislaman. Sebab, Dia lebih berniat memasuki bidang pendidikan umum di IKIP. Akan tetapi kerana desakan ayahnya, Azyumardi masuk ke IAIN sehingga dia kini di kenal sebagai tokoh intelektual Islam Indonesia. Dia lahir dari ayah Azikar dan Ibu Ramlah asal Minangkabau, Sumatera Barat.

Pada 2006, kedudukannya sebagai Rektor rasmi digantikan oleh Komaruddin Hidayat. Dalam mesyuarat senat yang ia pimpin sendiri, Komarudin Hidayat terpilih menggantikannya dengan menewaskan dua calon lain.

Karya sunting

  • Jaringan Ulama, terbit tahun 1994
  • Pergolakan Poitik Islam, terbit tahun 1996
  • Islam Reformis, terbit tahun 1999
  • Konteks Berteologi di Indonesia, terbit tahun 1999
  • Menuju Masyarakat Madani, terbit tahun 1999
  • Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, terbit tahun 1999
  • Esei-esei Pendidikan Islam dan Cendekiawan Muslim,1999
  • Renaisans Islam di Asia Tenggara – buku ini berjaya memenangi anugerah nasional sebagai buku terbaik untuk kategori ilmu-ilmu sosial dan humaniora di tahun 1999, terbit tahun 1999
  • Islam Substantif, terbit tahun 2000
  • Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas dan Aktor Sejarah (2002)
  • Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi (2002)
  • Reposisi Hubungan Agama dan Negara (2002)
  • Menggapai Solidaritas: Tensi antara Demokrasi, Fundamentalisme, dan Humanisme (2002)
  • Konflik Baru Antar-Peradaban: Globalisasi, Radikalisme, dan Pluralitas
  • Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal (2002)
  • Surau: Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi (2003)
  • Disertasi doktor berjudul "The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries", pada tahun 2004 sesudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), di Honolulu (Hawaii University Press), dan di Leiden Negeri Belanda (KITLV Press).

Referensi sunting