Banjir Kalimantan Selatan 2021

banjir di Kalimantan Selatan, Indonesia

Banjir Kalimantan Selatan 2021 ialah beberapa siri banjir di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ia merupakan banjir terburuk yang menjejaskan wilayah ini dalam 10 tahun terakhir dan banjir besar pertama dalam 50 tahun.[1] Sebilangan besar wilayah yang terjejas tidak pernah mengalami banjir seperti itu pada sebelumnya.[2] Setakat 18 Januari 2021, terdapat 17 kematian sementara ramai yang masih hilang.[3][4] Tanah runtuh juga disebabkan oleh banjir.[5][6] Kawasan yang paling banyak terkesan adalah Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Tanah Laut. Lebih daripada 100,000 orang dipindahkan.[7][8][9][10][11][12]

Banjir Kalimantan Selatan 2021
Tarikh9 Januari 2021 – 
Tempoh9 Januari 2021 (2021-01-09) - kini
TempatKebanyakan kawasan di Kalimantan Selatan
LokasiKalimantan Selatan Sunting ini di Wikidata
Kematian17

Tentera Nasional Indonesia telah mulai mengagihkan bantuan kepada mangsa-mangsa banjir.[13]

Punca sunting

Banjir itu diduga disebabkan oleh intensiti hujan yang tinggi, yang mencetuskan limpahan sungai yang bermula pada 9 Januari 2021.[14] Walau bagaimanapun, Pengarah Forum Lingkungan Hidup Indonesia untuk Kalimantan Selatan, Dwi Cahyono, berpendapat bahawa banjir tersebut disebabkan oleh kemusnahan alam sekitar dalam bentuk ratusan lubang perlombongan yang tidak ditambak dan hampir 50 peratus dari 3.7 juta hektar tanah dikendalikan oleh syarikat perlombongan dan kelapa sawit.[15][16]

Kritikan terhadap respons pemerintah sunting

Netizen Indonesia mengkritik kurangnya liputan di media kebangsaan mengenai banjir. Presiden Joko Widodo menyiarkan di media sosial bahawa Indonesia ketika ini sedang berjuang menghadapi dua bencana alam; Tanah runtuh Sumedang 2021 dan gempa bumi Sulawesi Barat 2021, tetapi tidak menyebutkan banjir. Akibatnya, hashtag "#KalselJugaIndonesia" (Kalimantan Selatan juga Indonesia) menjadi tular di Twitter sebagai protes terhadap kekurangan liputan pemerintah.[17][18]

Aktivis alam sekitar dan pembangkang berpendapat bahawa banjir yang berlaku di Kalimantan Selatan adalah hasil dari pelaburan yang tidak terkawal dan tidak berkekalan sehingga mengakibatkan kemusnahan alam semula jadi, dan mengkritik pemerintah provinsi yang menyalahkan banjir itu hanya pada cuaca.[19][20][21] Di kemudian hari, Presiden menyiarkan video mengenai bencana yang beliau telah menerima laporan langsung dari Gabenor Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor dan mendesak semua kakitangan pemerintah untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk mangsa banjir terutama bot kembung..[22] Kemudian, Presiden mengunjungi wilayah yang terjejas secara langsung pada 18 Januari bersama-sama dengan Bupati Kabupaten Banjar.[1]

Lihat juga sunting

Rujukan sunting

  1. ^ a b Asmara, Chandra Gian. "Jokowi: Ini Kali Pertama dalam 50 Tahun Kalsel Banjir Besar". CNBC Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 18 Januari 2021.
  2. ^ "Dampak Banjir Kalsel 2021: Jalan Putus, Ribuan Rumah Terendam". tirto.id (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  3. ^ "Lima Korban Tewas Banjir Kalsel Ditemukan, Puluhan Hilang". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  4. ^ Alfons, Matius. "Banjir di Kalsel, 17 Orang Diinfokan Meninggal, BPBD Kabupaten HST Konfirmasi 3 Orang BPBD". Banjarmasin Tribunnews (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 19 Januari 2021.
  5. ^ Media, Kompas Cyber. "Banjir di Kalsel Juga Sebabkan Longsor, Satu Orang Tertimbun". KOMPAS.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  6. ^ "Banjir di HST Kalsel Makan Korban, Total Ada Tujuh Warga yang Meninggal". Banjarmasin Post (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  7. ^ Dirgantara, Adhyasta. "Update Banjir di Kalimantan Selatan: 2.600 Warga Mengungsi". detiknews (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  8. ^ "Banjir di Banjarmasin Kalsel Meluas, Warga Mulai Mengungsi". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  9. ^ "Warga Terdampak Banjir Kalsel Minta Bantuan Hingga ke Desa". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  10. ^ "Indonesia, Flooding in Banjarbaru City, South Kalimantan (01:10 Jan 14 2021)". ReliefWeb (dalam bahasa Inggeris). 14 Januari 2021.
  11. ^ "Lebih dari Dua Puluh Ribu Jiwa Terdampak Banjir". bnpb.go.id.
  12. ^ "Banjir Kalimantan Selatan: 5 Warga Tewas, 112 Ribu Mengungsi". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 18 Januari 2021.
  13. ^ antaranews.com. "TNI distributes Presidential aid to S Kalimantan flood victims". Antara News. Dicapai pada 2021-01-16.
  14. ^ Idham, Addi M (14 Januari 2021). "Info Banjir Kalsel Terbaru 2021: Penyebab & Daftar Daerah Terendam". Tirto.id (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 15 Januari 2021.
  15. ^ Saptoyo, Rosy Dewi Arianti (15 Januari 2021). Hardiyanto, Sari (penyunting). "Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan..." Kompas (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 15 Januari 2021.
  16. ^ "Banjir Kalsel, Walhi Ingatkan soal Kerusakan Lingkungan". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). 16 Januari 2021. Dicapai pada 16 Januari 2021.
  17. ^ "Presiden Jokowi Diprotes Netizen, Tagar Kalsel Juga Indonesia Langsung Membahana di Twitter". Banjarmasin Post (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  18. ^ "Banjir di Kalsel: Warganet Minta Tolong Lewat Tagar #KalselJugaIndonesia, Tanggap Darurat Ditetapkan". Tribunnews.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  19. ^ Media, Kompas Cyber. "Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan... Halaman all". KOMPAS.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  20. ^ "WALHI: Banjir Kalsel Bukan Salah Hujan, Tapi Akibat Tambang dan Kebun Sawit". suara.com (dalam bahasa Indonesia). 15 Januari 2021. Dicapai pada 16 Januari 2021.
  21. ^ "Banjir Kalsel, Walhi Ingatkan soal Kerusakan Lingkungan". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.
  22. ^ "[VIDEO] Keterangan Presiden soal Bencana Banjir di Kalimantan Selatan". Presiden RI (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 16 Januari 2021.