Bendung[1][2] atau tebat[3]:maksud II[4] (weir) difahamkan sebagai suatu binaan berupa permatang, tambak atau pembatas yang dibangun melintasi sungai untuk mengubah pengalirannya sama ada dengan menahan atau menghalang aliran tersebut.[1] Binaan sebegini jauh lebih kecil dari empangan yang menyebabkan air menggenang membentuk kolam tetapi mampu melewati bahagian atas bendung sehingga aliran air tetap ada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung.

Binaan jenis ini bermanfaat untuk mencegah banjir, mengukur kedalaman sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.

  • Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
  • Bendung gerak dalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari pintu yang dapat digerakan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai

Fungsi sunting

Tujuan penyukatan sunting

Bendung menjadikan pakar hidrologi dan insinyur melakukan pengukuran laju aliran volumetrik sederhana dalam sungai berukuran medium atau di lokasi pembuangan industri. Karena geometri dari tnggi bendung diketahui dan semua air mengalir melewati bagian atas bendung, ketinggian air di belakang bendung dapat dihitung menjadi laju aliran atau debit. Perhitungan berdasarkan pada fakta bahwa fluida akan melewati kedalaman kritis dari aliran di sekitar belahan bendungan. Jika air tidak bergerak melewati bendung, maka perhitungan dapat lebih rumit, atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

Perhitungan debit secara sederhana yaitu:

 

Di mana:

  • Q adalah debit
  • C adalah konstanta bendung
  • L adalah lebar belahan
  • H adalah tinggi air yang melewati belahan
  • n adalah nilai yang bervariasi sesuai struktur (misal 3/2 untuk bendung horisontal, 5/2 untuk belahan berbentuk V)

Ketika digunakan di dalam pengukuran debit, penting untuk diketahui bahwa belahan bendung harus bebas dari karat atau sampah yang menghambat. Kekasaran belahan bendung akan mengakibatkan perhitungan menjadi berbeda dari tabel standar yang telah ditetapkan. Air juga harus dipastikan bebas dari gelembung udara sebelum melewati bendung.[5]

Selain digunakan untuk pengukuran, bendung juga dimanfaatkan untuk mengaliri saluran irigasi. Muka air yang tinggi menyebabkan air dapat mengalir melalui saluran irigasi karena sifat air yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.

Dampak sunting

 

  • Karena bendung akan meningkatkan kadar udara terlarut secara drastis setelah melewati bendung, hal ini dapat menyebabkan gangguan ekologis sungai meski dampaknya hanya bersifat lokal di sekitar bendung saja.
  • Bendung dapat menyebabkan gangguan pada fauna setempat, seperti ikan salmon yang bermigrasi melewati sungai.
  • Lompatan hidrolik (hydraulic jump) yang terjadi setelah air melewati bendung dapat menenggelamkan seseorang yang terjebak sehingga berbahaya bagi pelaku olahraga air. Istilah drowning machine digunakan pada pelaku olahraga kano dan kayak terhadap beberapa struktur bendung yang dinilai membahayakan.[6][7]
  • Bendung dapat menjadi titik di mana sampah dan benda lainnya terkumpul.

Lihat pula sunting

Rujukan sunting

  1. ^ a b "bendung". Kamus Dewan (ed. ke-4). Dewan Bahasa dan Pustaka. Dicapai pada 29 Mei 2020 – melalui Pusat Rujukan Persuratan Melayu.
  2. ^ Kamus Bahasa Indonesia Besar Dalam Jaring. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan https://kbbi.web.id/bendung. Dicapai pada 29 Mei 2020. Missing or empty |title= (bantuan)
  3. ^ "ytebat". Kamus Dewan (ed. ke-4). Dewan Bahasa dan Pustaka. Dicapai pada 29 Mei 2020 – melalui Pusat Rujukan Persuratan Melayu.
  4. ^ "tebat". Kamus Bahasa Indonesia Besar Dalam Jaring. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Dicapai pada 29 Mei 2020.
  5. ^ "Factors affecting weir flow measurement accuracy". Diarkibkan daripada yang asal pada 2016-07-30. Dicapai pada 2020-05-29.
  6. ^ Michael Robinson, Ph.D. P.E., Robert Houghtalen, Ph.D., P.E. "Dangerous dams". Rhode Island Canoe/Kayak Association. Rhode Island. Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-08-12. Dicapai pada 2011-06-26.CS1 maint: multiple names: authors list (link)
  7. ^ Lowhead Dams, Ohio DNR

Bahan bacaan terkait sunting

Pautan luar sunting