(Dalam Proses Pembetulan)

Buku Harian Nayla
FormatSinetron
PenciptaSinemart
Ditulis olehSerena Luna
Dibintangi oleh
Chelsea Olivia Wijaya
Glenn Alinskie
Andrew White
Steve Emmanuel
Moudy Wihelmina
Yadi Timo
Rudy Salam
Debby Chintya
Raka Hafid
Virgo Brodin
Gisela Cindy
Lagu pembukaanSeperti Yang Kau Ingini, Nikita
Lagu penutupSeperti Yang Kau Ingini, Nikita
Negara asal Indonesia Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
Penerbitan
LokasiJakarta
Tempoh siaran60 minit
Syarikat penerbitan
Sinemart
Penyiaran
Saluran asalRCTI
Siaran asal11 Disember 200625 Disember 2006

Buku Harian Nayla adalah sebuah sinetron Indonesia yang ditayangkan RCTI pada tahun 2006, yang di adaptasi dari serial drama Jepun, 1 Litre of Tears (1リットルの涙).

Pelakon sunting

  • Chelsea Olivia Wijaya sbg Nailah Sabita Rohali (season 1), Gabriella "Gaby" Nurlaila (season 2)
  • Glenn Alinskie sbg Moses
  • Andrew White sbg Paul
  • Steve Emmanuel sbg Dr.Fritz (season 1)
  • Moudy Wilhelmina sbg Martha Rohali
  • Yadi Timo sbg Rohali atau Babe Ali
  • Rudy Salam sbg Dr.Greddy
  • Debby Cynthia Dewi sbg Nyonya Greddy
  • Raka Hafid sbg Irvan
  • Virgo Brodin sbg Gio Rohali
  • Gisela Cindy sbg Joana Rohali
  • Natasha Irawan sbg Lulu Rohali
  • Abun Hadi sebagai Pak RT
  • Bopak sebagai Bang Bopak
  • Daus Separo sebagai Bang Daus

Sinopsis sunting

Naila adalah seorang gadis berusia 15 tahun yang hidup di sebuah keluarga sederhana. Semua tampak sempurna untuk Nayla, dia ceria, rajin, pintar, jago basket dan sholehah. Di sekolah, ia bisa menjadi ketua kelas dan bertemu dengan cowok yang baik dan ganteng pula. Pada suatu hari, hal-hal yang tidak biasa mulai dialami Naila. Ia mulai sering terjatuh dan berjalan dengan aneh. Ibunya membawa Naila untuk menemui dokter, dan Naila di diagnosis terkena penyakit Ataksia Spinoserebelar, sebuah penyakit langka di mana otak kecil secara bertahap memburuk hingga ke keadaan di mana sang penderita tidak dapat berjalan, berbicara, menulis atau makan lagi. Sebuah penyakit yang kejam, namun tidak mempengaruhi pikiran. Beruntung Nayla memiliki teman-teman yang setia. Selain itu, Moses yang jatuh cinta pada Nayla, juga selalu menemani Nayla. Namun banyak juga siswa yang merasa terganggu dengan keadaan Nayla.

Waktu berlalu dengan cepat. Naila berhasil lulus sekolah. Semua teman Naila sibuk memikirkan kuliah. Naila sedih, hal yang bisa menghiburnya hanya menulis buku harian. Naila terus menulis walau tangannya semakin lama semakin susah bergerak. Sementara itu, Moses akhirnya masuk kuliah kedokteran yang sebenarnya jauh dari minat awalnya. Dengan satu alasan, dia ingin menyembuhkan Naila.

Dalam suatu kesempatan, Moses datang membawa surat dari pembaca Naila. Saat itu Naila sudah benar-benar lelah berperang dengan penyakitnya. Ternyata banyak pembaca yang menjadi lebih tegar menghadapi hidupnya setelah membaca tulisan Naila. Itu menjadi bukti bahwa sekalipun sudah tak berdaya secara fisik, Naila tetap berguna dan menjadi penolong bagi orang lain, sesuai keinginan terbesarnya. Naila tersenyum bahagia. Tak ada lagi yang perlu dia cari di dunia ini.

8 tahun kemudian sunting

Moses harus meneruskan kepemimpinan allahyarham ayahnya di RS Sahabat Medika, milik ibunya. Moses sebenarnya tak yakin dia adalah kandidat yang tepat, karena sebenarnya dia menderita kanser tulang belakang stadium dua. Masalahnya tidak ada yang tahu tentang hal ini selain dirinya dan dokter yang merawatnya. Moses memang sengaja menyembunyikannya dari ibunya, Veronica, karena dia tak tega memberitahu Veronica. Moses tahu bagaimana sedihnya ibunya merasa tak memiliki siapa-siapa lagi selain dirinya sejak bapa dan abangnya meninggal (saat sesyen 1).

Sampai saat ini, Moses masih suka membuka dan membaca buku harian Naila, allahyarhamah istrinya yang telah lebih dulu meninggalkannya pada sisyen 1. Moses merasa dengan begitu, ia tetap bisa merasakan kehadiran Naila di hari-harinya. Suatu hari, Tak disangka ia bertemu dengan Gaby, seorang yang sangat mirip dengan Naila. Moses sangat terkejut.Tapi dia tak punya keberanian sedikitpun untuk bertanya kepada Gaby tentang kemiripannya dengan Naila. Gaby pun hanya bisa menyimpan keheranannya terhadap sikap Moses saat melihat dirinya.

Kerana kerinduannya terhadap allahyarhamah Naila, Moses pun mulai mendekati Gaby. Tapi ternyata hal itu tak mudah. Gaby telah memiliki pacar, yaitu Michelle. Selain itu, Gaby memiliki ayah yang bermasalah, suka mabuk, keras, dan oportunis. Gaby pun harus menghidupi dirinya sendiri dan membayar hutang-hutang ayahnya. Moses akhirnya menawarkan Gaby untuk bekerja di hospital sebagai pelukis dinding bangsal anak. Gaby tertarik.

Tapi Gaby tentu saja bukan Naila. Gaby punya masa lalu yang berbeda dengan Naila.

Gaby sebenarnya adalah keponakan Jali dan Martha, sepupu Naila. Ayah Gaby yaitu Martin adalah abang Jali sedangkan ibunya, Maryam adalah kakak Martha. Tak hanya itu, Gaby saat kecil juga sangat dekat dengan Naila sampai akhirnya keluarga besar mereka bertengkar dan putus hubungan. Bahkan Maryam meninggal dalam perjalanan menjenguk Naila di saat Nayla pertama kali divonis menderita ataksia.

Moses sangat perhatian pada Gaby. Tetapi ia belum ada keberanian untuk memberitahu Gaby kalau dia adalah suami Naila, sepupu Gaby. Moses merahasiakan semua itu karena dia mengetahui permusuhan antara keluarga Gaby dan keluarga Naila. Kedatangan Joanna, adik Naila, sempat membawa petaka buat Moses karena Joanna hampir membocorkan rahasia itu kepada Gaby. Joana ternyata jatuh hati pada Moses. Tetapi kemudian, karena Joanna merasa tak ada harapan untuknya di hati Moses. Ia melihat Moses sangat memperhatikan Gaby dibandingkan dirinya. Lagipula, secara fisik Gaby/Lala sangat mirip dengan allahyarhamah Naila. Joana pun memutuskan untuk meninggalkan hospital agar dia bisa melupakan Moses.

Pautan Luar sunting