Dabat al-Ardi

(Dilencongkan daripada Dabbat al-Ard)

Dabbah al-Ard (Arab دابة الأرض‎) merupakan sebuah frasa yang bermaksud binatang buas (raksasa) yang muncul dari perut bumi. Dalam Islam binatang ini sebagai salah satu tanda sebelum datangnya Hari Penghakiman.

Eskatologi Islam
Portal Islam

Binatang melata yang dikenali sebagai Dabbat al-ard ini akan keluar di kota Mekah di gunung Shafa[1], ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabbat al-ard ini akan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman.

Etimologi

sunting

Dabbat ( دابة) dalam Bahasa Arab yang berarti “binatang” atau “binatang buas (raksasa)”, berasal dari kata debbe, yang bermaksud melata, perkataan ini sering digunakan untuk binatang dan serangga.[2] Sedangkan kalimat al-Ard (الأرض) berarti bumi. Namun maksud secara bahasa, Dabbat al-Ard memiliki maksud “Haiwan yang melata di tanah” dalam bahasa Melayu.

Ibnu Jurayj mengatakan bahawa Ibnu Zubair menjabarkan binatang ini dengan rinci, "Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata khinzir, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau, panggulnya seperti panggul kucing, ekornya seperti ekor biri-biri jantan dan kakinya seperti kaki unta. Diantara sepasang persendiannya sejarak 12 ukuran garis lurus.[3]

Ibnu Jurayj mengatakan bahawa Ibnu Zubair menjabarkan, "Ia akan membawa tongkat Musa dan memakai cincin Sulaiman. Tiada tersisa bagi orang beriman yang tersisa tanpa membuat tanda putih diwajahnya, sehingga bersinarlah wajahnya dan tiada yang tersisa bagi orang kafir tanpa membuat tanda hitam diwajahnya, sehingga hitam legam keseluruh wajahnya.

Ketika mereka sedang bertransaksi di pasar, mereka akan berkata, "Berapa harganya wahai orang beriman?" "Berapa harganya wahai orang kafir?"

Sehingga ketika salah seorang dari anggota keluarga duduk makan bersama, mereka akan mengetahui siapa yang beriman dan yang kafir.

Kemudian binatang itu berkata kepada orang beriman: "Wahai orang beriman, kalian akan berada diantara orang-orang penghuni Syurga." dan berkata kepada orang kafir: "Wahai orang kafir, kalian akan berada diantara orang-orang penghuni Neraka."[4] Sesuai dengan firman Allah dalam Surah An Naml: 82,

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahawa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.(An Naml: 82)

[5]

Abu Dawud at Tayalisi mencatat dari Abu Hurairah, Muhammad bersabda: "Binatang ini akan muncul dari perut bumi dan akan membawa tongkat Musa dan memakai cincin Sulaiman. Ia akan memukul hidung orang kafir dengan tongkat itu dan akan mengusap wajah orang beriman sehingga cerah dengan cincin itu. Sehingga mereka makan bersama, mereka akan saling mengenali orang yang beriman dan yang kafir."[6]

Juga kisah ini dicatat oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, "Binatang itu akan memukul hidung orang kafir dengan cicin dan akan dan akan mebuat wajah orang beriman menjadi cerah dengan tongkat, sehingga ketika mereka makan bersama, mereka akan berkata satu sama lainnya, "Wahai orang beriman" dan "Wahai orang kafir".[7]

Beberapa hadis juga mencatat seperti berikut, apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu ‘Ini adalah orang yang beriman’. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah ‘Ini adalah orang kafir’.

Rujukan

sunting
  1. ^ Baridah berkata: Nabi membawaku ke tempat yang berpasir, di Mekah. Tempat itu sangat tandus yang dikelilingi oleh pasir. Muhammad bersabda: Binatang buas ini akan muncul dari tempat ini dan tempat ini sangat kecil. Hadis riwayat Ibnu Majah.
  2. ^ Etimologi Dabbat al-Ard di laman web Harun Yahya.com
  3. ^ Hadis riwayat Ibnu Jurayj dari Ibnu Zubair.
  4. ^ Hadis riwayat Ibnu Jurayj dari Ibnu Zubair.
  5. ^ Dalam ayat Al-Quran yang tertera diatas, yang dimaksudkan dengan "perkataan" di sini ialah ketentuan datangnya masa kehancuran alam. Salah satu dari tanda-tanda kehancuran alam ialah keluarnya dari bumi sejenis binatang melata yang disebut dalam ayat ini. (Al-Quran dan Terjemahannya DiMujamma' Al-Malik Fahd li Thiba'at Al-Mushaf Asy-Sharif (Kompleks Percetakan Al-Quran Karim kepunyaan Raja Fahd) Dibawah Pengawasan Kementerian Urusan Agama Islam, Wakaf, Dakwah dan Irsyad Kerajaan Arab Saudi tahun 1420 Hijrah)-Terjemahan Al-Quran bahasa Indonesia.
  6. ^ Abu Dawud at Tayalisi kisah dari Abu Hurairah.
  7. ^ Hadis riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah.

Pautan luar

sunting