Hati nurani adalah sesuatu yang memberitahu manusia mengenai sesuatu perkara yang mereka lakukan sama ada perkara tersebut betul ataupun salah. Ia juga boleh membuatkan seseorang itu sedih tentang apa yang mereka telah lakukan.

François Chifflart (1825-1901), La Conscience (after Victor Hugo)

Pandangan keagamaan tentang hati nurani umumnya mengatakan bahwa hati nurani terkait dengan suatu moral yang melekat dalam diri semua manusia, yang membawa kepada sebuah alam semesta yang baik atau sifat-sifat ketuhanan. Pelbagai sifat agama, iaitu sifat ritual, mitos, doktrin, institusi, dan material, mungkin tidak selalu sealiran dengan pertimbangan pengalaman, emosi, rohani , atau kontemplatif mengenai asal dan cara kerja hati nurani.[1] Pandangan sekular atau ilmiah umumnya menyatakan bahwa hati nurani mungkin ditentukan secara genetik sementara perihal berkenaan hati nurani kemungkinan dipelajari sebagai sebahagian daripada budaya sekitar.[2]

Lihat juga sunting

Rujukan sunting

  1. ^ Ninian Smart. The World's Religions: Old Traditions and Modern Transformations. Cambridge University Press. 1989. hlm. 10–21.
  2. ^ Peter Winch. Moral Integrity. Basil Blackwell. Oxford. 1968

Pautan luar sunting