John Wesley (28 Jun [G.L.: 17 Jun] 1703 – 2 Mac 1791) merupakan seorang paderi, ahli teologi dam mubaligh dari Kerajaan England yang menubuhkan suatu gerakan dalam Gereja England bersama dengan Charles saudaranya dan George Whitefield bernama Metodisme.

John Wesley
Kelahiran28 Juni [G.L.: 17 Juni] 1703
Meninggal dunia2 Mac 1791(1791-03-02) (umur 87)
WarganegaraGreat Britain (England sampai 1707)
PendidikanChrist Church, Oxford
Pekerjaan
  • Klerikus
  • Teolog
  • Penulis
PasanganMary Vazeille
Ibu bapaSamuel dan Susanna Wesley
Hubungan
GerejaGereja England
Ditetapkan1725
Jawatan dipegang
Tandatangan

Wesley menempuh pendidikan di Charterhouse School dan Christ Church, Oxford, kemudian pada 1726 terpilih sebagai salah seorang fellow di Lincoln College, Oxford, serta ditahbiskan sebagai seorang imam dua tahun kemudian. Beliau memimpin "Holy Club", suatu organisasi yang dibentuk untuk tujuan studi dan pencarian akan suatu kehidupan Kristian yang saleh. Organisasi tersebut didirikan oleh Charles saudaranya, dan George Whitefield termasuk di antara para anggotanya. Setelah suatu kegagalan dalam dua tahun karya pelayanannya di Savannah, Koloni Georgia, Wesley kembali ke London dan bergabung dengan suatu komunitas religius yang dipimpin oleh kalangan Kristian Moravia. Pada 24 Mei 1738, beliau mengalami apa yang kelak disebut sebagai konversi injilinya, ketika beliau merasa "hati[nya] hangat dengan anehnya". Beliau kemudian melepaskan diri dari kalangan Moravia untuk memulakan karya pelayanannya sendiri.

Satu langkah penting dalam pengembangan karya khidmat Wesley adalah melakukan perjalanan keliling dan berkhutbah di tempat terbuka, sama seperti yang dilakukan Whitefield. Berbeda dengan Whitefield yang berhaluan Calvinisme, Wesley merangkul doktrin-doktrin Arminian yang mendominasi Gereja England kala itu. Wesley menempuh perjalanan menyusuri Britania Raya dan Irlandia, membantu pembentukan dan pengorganisasian kelompok-kelompok Kristian kecil yang mengembangkan akuntabilitas personal dan intensif, pemuridan, juga pengajaran religi. Langkahnya yang dianggap paling penting adalah penunjukan para penginjil keliling yang tidak ditahbiskan untuk melakukan perjalanan keliling dan berkhutbah sebagaimana yang beliau lakukan serta untuk membantu perkembangan kelompok-kelompok tersebut. Di bawah arahan Wesley, kaum Metodis menjadi para pemuka dalam banyak isu sosial masa itu, seperti reformasi penjara dan penghapusan perbudakan.

Kendati bukan seorang teolog sistematik, Wesley memperjuangkan gagasan kesempurnaan Kristian serta menentang paham Calvinisme—dan utamanya beliau menentang doktrin predestinasi Calvinis. Beliau berpendapat bahawa dalam kehidupan ini umat Kristian dapat mencapai suatu keadaan sempurna, ketika kasih Tuhan "meraja di dalam hati mereka", memberi mereka kekudusan yang tampak dari luar. Paham injilinya, yang didasarkan secara kukuh pada teologi sakramental, mempertahankan ajaran bahawa sarana rahmat atau kasih kurnia adalah cara yang digunakan Tuhan untuk menguduskan dan mentransformasi umat, menggerakkan orang untuk mengalami Yesus Kristus secara pribadi.

Sepanjang hidupnya Wesley tetap berada dalam Gereja England, satu-satunya gereja resmi di England ketika itu, menegaskan bahawa gerakan Metodis berpadu dengan baik di dalam tradisinya.[1] Dalam karya khidmat awalnya, Wesley dilarang berkhutbah di banyak paroki dalam Gereja England dan kaum Metodis mengalami penganiayaan; kelak beliau menjadi figur yang sangat dihormati, dan pada akhir hidupnya beliau telah dideskripsikan sebagai "orang yang paling dicintai di England".[2] Pada 2002, beliau ditempatkan pada nomor 50 dalam 100 Greatest Britons, berdasarkan suatu jajak pendapat yang dilangsungkan BBC.[3]

Kehidupan awal sunting

John Wesley lahir pada tahun 1703 di Epworth, 23 mil (37 km) sebelah barat laut Lincoln, sebagai anak ke-15 dari pasangan Samuel Wesley dan Susanna Wesley (née Annesley).[4][5] Samuel Wesley adalah seorang lulusan University of Oxford dan penyair yang sejak tahun 1696 menjadi rektor (pastor kepala paroki) Epworth. Pada 1689, beliau menikahi Susanna, anak ke-25 dari Samuel Annesley, seorang pastor pembangkang dari Gereja England. Beliau kemudian melahirkan 19 anak, 9 di antaranya meninggal ketika masih kanak-kanak. Sebagai orang-orang dewasa muda, beliau dan Samuel Wesley telah menjadi anggota Gereja England.[perlu rujukan]

Sebagaimana halnya banyak keluarga kala itu, orang tua Wesley memberi anak-anak mereka pendidikan awal. Setiap anak, termasuk anak-anak perempuan, diajari membaca begitu mereka dapat berjalan dan berbicara. Mereka diharapkan memperoleh kecakapan dalam bahasa Latin dan Yunani serta mempelajari bagian-bagian utama Perjanjian Baru dengan hati. Susanna Wesley menguji setiap anak sebelum waktu makan siang dan sebelum doa malam. Semua anak tidak diperbolehkan makan di sela-sela waktu makan dan secara khusus diinterviu oleh ibu mereka pada suatu malam setiap minggunya demi pengajaran rohani secara intensif. Pada 1714, saat usianya 11 tahun, Wesley dimasukkan ke Charterhouse School di London (di bawah kepemimpinan John King sejak 1715), tempat beliau untuk sementara waktu menjalani kehidupan religius yang metodis dan sungguh-sungguh, yang telah biasa beliau jalani di rumah.[perlu rujukan]

jmpl|ka|Penyelamatan John Wesley muda dari pastoran yang terbakar. Mezzotint karya Samuel William Reynolds. Terlepas dari didikan disiplin yang diterimanya, kobaran api yang membakar pastoran yang ditinggalinya ketika Wesley berusia 5 tahun, yang terjadi pada 9 Februari 1709, meninggalkan suatu impresi yang tak terhapuskan. Sekitar pukul 11 malam, atap pastoran tersebut terbakar. Percikan api berjatuhan di semua ranjang anak-anak dan teriakan-teriakan "api" dari jalan membangunkan keluarga Wesley yang berhasil memandu semua anak mereka keluar rumah, kecuali John yang tertinggal di lantai atas.[6] Dengan tangga yang menyala terbakar dan atap yang hampir roboh, Wesley diangkat keluar dari suatu jendela oleh seorang umat paroki yang berdiri di atas bahu orang lainnya. Wesley kelak memanfaatkan frasa "puntung yang telah ditarik dari api", dengan mengutip Zakharia 3:2, untuk menggambarkan kejadian tersebut.[6] Kejadian pembebasan masa kecil tersebut kemudian menjadi bagian dari legenda Wesley, disebut sebagai penegasan takdir khusus dan karya luar biasanya.

Pendidikan sunting

jmpl|kiri|Christ Church, katedral Keuskupan Oxford, kapel kolej dan tempat penahbisan Wesley.

Pada Jun 1720, Wesley memasuki Christ Church, Oxford. Pada 1724, beliau lulus sebagai seorang Bachelor of Arts dan memutuskan untuk mengejar gelar Master of Arts. Beliau ditahbiskan sebagai seorang diaken (diakon) pada 25 September 1725; jenjang tahbisan yang dimasukinya menjadi satu langkah penting baginya untuk menjadi seorang fellow dan tutor di universiti itu.

Pada tahun penahbisannya, beliau membaca penulisan Thomas à Kempis dan Jeremy Taylor, menunjukkan ketertarikannya pada mistisisme,[7] serta mulai mencari kebenaran-kebenaran religi yang mendasari kebangunan besar abad ke-18. Setelah membaca Christian Perfection dan A Serious Call to a Devout and Holy Life karya William Law, menurutnya, beliau menjadi memiliki suatu pandangan yang lebih agung akan hukum Tuhan; dan beliau memutuskan untuk menyimpannya dalam hati maupun melaksanakannya melalui perbuatan, dengan cara yang sesakral mungkin, kerana keyakinannya bahawa beliau akan menemukan keselamatan di dalam ketaatan.[8] Beliau mengejar suatu kehidupan yang ugahari dan metodis secara keras, mempelajari Kitab Suci, menjalankan tugas-tugas keagamaannya dengan tekun, serta melakukan penyangkalan diri sehingga beliau merasa wajib menyisihkan sedekah untuk disumbangkan. Beliau dikatakan mulai mencari kekudusan hati dan hidup.[8]

Pada Mac 1726, Wesley terpilih dengan suara bulat sebagai salah seorang fellow Lincoln College, Oxford. Posisi ini memberinya hak atas satu ruangan di kolej tersebut dan gaji rutin. Sembari melanjutkan studinya, beliau mengajar bahasa Yunani, memberi kuliah tentang Perjanjian Baru, dan memoderatori acara debat harian di universiti tersebut. Namun, suatu panggilan untuk melakukan karya khidmat mengganggu karier akademisnya. Pada Ogos 1727, setelah memperoleh gelar magisternya, Wesley kembali ke Epworth. Sang ayah meminta bantuan Wesley dalam melakukan karya pastoralnya di Wroot. Ditahbiskan sebagai imam pada 22 September 1728, Wesley bertugas sebagai pastor rekan selama dua tahun. Beliau kembali ke Oxford pada November 1729 atas permintaan rektor Lincoln College dan untuk mempertahankan statusnya sebagai fellow junior.

Holy Club sunting

Selama absennya Wesley, Charles (1707–88), adik laki-lakinya, mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di Christ Church. Bersama dua rekannya sesama mahasiswa, beliau membentuk suatu perkumpulan kecil untuk tujuan belajar dan mengejar suatu kehidupan Kristian yang taat. Sekembalinya Wesley, beliau menjadi pemimpin kelompok tersebut yang relatif bertambah jumlahnya dan sangat berkomitmen. Kelompok tersebut bertemu setiap hari dari pukul enam sampai sembilan untuk berdoa, bermazmur, dan membaca Perjanjian Baru berbahasa Yunani. Mereka berdoa setiap bangun tidur selama beberapa menit dan setiap hari agar memperoleh suatu keutamaan atau kebajikan khusus. Meski Gereja England ketika itu menetapkan syarat kehadiran di gereja hanya tiga kali dalam setahun, mereka menerima Sakramen Perjamuan (Ekaristi) setiap Minggu. Mereka berpuasa setiap Rabu dan Jumat sampai jam tiga, sebagaimana lazimnya amalan dalam gereja purba. Pada 1730, kelompok tersebut memulakan amalan mengunjungi para tahanan di penjara. Mereka dikabarkan berkhutbah, mendidik, sedapat mungkin meringankan beban orang-orang yang berutang, dan merawat orang-orang sakit.[perlu rujukan]

Mengingat rendahnya tingkat kerohanian di Oxford pada waktu itu, kelompok Wesley memicu suatu reaksi negatif. Mereka dianggap sebagai para penggemar atau pecandu agama, yang dalam konteks zaman itu bererti fanatik agama. Pihak universiti menjuluki mereka "Holy Club", suatu cemoohan. Gelombang penentangan berubah menjadi suatu kekisruhan publik menyusul terjadinya gangguan mental dan meninggalnya seorang anggota kelompok, William Morgan.[9] Menanggapi tuduhan bahawa "puasa yang keras" telah mempercepat meninggalnya Morgan, Wesley mencatat bahawa Morgan telah berhenti berpuasa satu setengah tahun sebelumnya. Dalam surat yang sama yang beredar secara luas, Wesley menyebut nama "Methodist" ("Metodis") yang dengannya "beberapa sesama kita dengan senang hati menyelamati kita".[10] Nama tersebut digunakan oleh seorang penulis anonim dalam sebuah pamflet (1733) yang dipublikasikan, yang mendeskripsikan Wesley dan kelompoknya sebagai "Kaum Metodis Oxford".[11]

Atas segala kesalehannya yang tampak dari luar, Wesley dikatakan berupaya untuk menumbuhkan kekudusan batinnya, atau setidaknya kesungguhannya, sebagai bukti dirinya seorang Kristian sejati. Suatu daftar "Pertanyaan-Pertanyaan Umum" yang beliau kembangkan pada 1730 berevolusi menjadi suatu kerangka terperinci yang di dalamnya beliau mencatat aktivitas-aktivitas kesehariannya jam demi jam, resolusi-resolusi yang telah beliau langgar ataupun berhasil dilakukan, dan memberi peringkat pada "semangat devosi" yang dilakukannya per jam dari skala 1 sampai 9. Wesley juga memandang penghinaan yang dialamatkan kepadanya dan kelompoknya sebagai satu tanda dari seorang Kristian sejati. Sebagaimana beliau tuliskan dalam surat kepada ayahnya, "Hingga beliau demikian dihinakan, tidak ada orang yang berada dalam suatu keadaan keselamatan."[12]

Perjalanan ke Savannah, Georgia sunting

Pada 14 Oktober 1735, Wesley dan Charles saudaranya berlayar menggunakan kapal The Simmonds dari Gravesend, Kent, menuju Savannah di Provinsi Georgia yang merupakan koloni Amerika, seturut permintaan James Oglethorpe yang mendirikan koloni tersebut pada 1733 atas nama Georgia Trustees. Oglethorpe menghendaki agar Wesley menjadi pastor dari paroki Savannah yang baru terbentuk, suatu kota baru yang dirancang berdasarkan apa yang kemudian dikenal sebagai Oglethorpe Plan.[13]

jmpl|lurus|Patung John Wesley di Savannah, Georgia, Amerika Syarikat.

Adalah dalam perjalanan ke koloni tersebut Wesley bersaudara menjalin kontak untuk pertama kalinya dengan para kolonis Moravia. Wesley terpengaruh oleh kerohanian dan iman mereka yang dalam, yang berakar pada pietisme. Pada suatu waktu dalam pelayarannya, datang badai yang mematahkan tiang kapal. Sementara orang-orang Inggris mengalami kepanikan, orang-orang Moravia dengan tenang menyanyikan himne-himne dan berdoa. Pengalaman tersebut menyebabkan Wesley yakin bahawa orang-orang Moravia memiliki suatu kekuatan batin yang tidak beliau miliki.[13] Keyakinan personal yang mendalam yang dipraktikkan para pietis Moravia sangat memengaruhi teologi Metodisme Wesley.[14]

jmpl|kiri|270px|Gambar grafir yang melukiskan Wesley sedang berkhutbah kepada suatu suku asli Amerika. Wesley tiba di koloni tersebut pada Februari 1736. Beliau melakukan pendekatan dalam misi Georgia yang dilakukannya sebagai seorang rohaniwan Gereja Tinggi (High Church), melihatnya sebagai satu kesempatan untuk menghidupkan kembali "Kristian primitif" dalam suatu lingkungan primitif. Meski tujuan utamanya adalah menginjili penduduk asli Amerika, kurangnya rohaniwan di koloni tersebut membatasi karya pelayanannya kepada para kolonis Eropa di Savannah. Kendati karya pelayanannya kerap dianggap gagal bila dibandingkan dengan keberhasilannya kelak sebagai seorang pemuka dalam Kebangunan Injili, Wesley membuat dirinya dikelilingi sekelompok orang Kristian setia yang bertemu dalam sejumlah kelompok religius kecil. Pada saat bersamaan, jumlah kehadiran dalam ibadah gereja dan Perjamuan Ekaristi dikatakan mengalami peningkatan selama hampir dua tahun pelayanannya sebagai imam paroki Savannah.[perlu rujukan]

Bagaimanapun, karya khidmat Gereja Tinggi Wesley dipandang kontroversial di kalangan kolonis, dan berakhir dengan kekecewaan setelah Wesley jatuh cinta pada seorang wanita muda bernama Sophia Hopkey. Namun, beliau ragu untuk menikahinya kerana beliau merasa kalau prioritas utama kedatangannya ke Georgia adalah sebagai seorang misionaris bagi suku Indian, dan beliau tertarik pada amalan selibat klerikal dalam Gereja perdana.[15] Setelah Sophia menikah dengan William Williamson, Wesley meyakini bahawa semangat Sophia sebelumnya untuk mempraktikkan iman Kristian mengalami kemunduran. Dengan menerapkan rubrik-rubrik dalam Book of Common Prayer (Buku Doa Umum) secara ketat, Wesley menolak untuk memberinya Komuni (Sakramen Perjamuan) setelah Sophia gagal menunjukkan terlebih dahulu kepada Wesley intensinya untuk menyambut Komuni. Akibatnya, dilaksanakan proses hukum terhadap Wesley yang menghasilkan suatu putusan jelas yang tampak meragukan. Pada Desember 1737, Wesley melarikan diri dari koloni tersebut dan kembali ke England.[16]

Terdapat pengakuan secara luas bahawa salah satu pencapaian Wesley yang paling signifikan dalam misi Georgia adalah cetakan Collection of Psalms and Hymns karyanya. Karyanya itu merupakan himnal Anglikan pertama yang diterbitkan di Amerika, dan yang pertama di antara banyak buku himne yang dihasilkan Wesley. Di dalamnya terdapat lima himne yang beliau terjemahkan dari bahasa Jerman.[17]

"Pengalaman Aldersgate" Wesley sunting

Memorial-memorial Aldersgate
Plakat yang ditempatkan pada Agustus 1926 oleh Drew Theological Seminary dari Methodist Episcopal Church.
Monumen peringatan akan peristiwa Aldersgate, menampilkan teks dari jurnal Wesley yang menjelaskan pengalamannya.

Wesley kembali ke England dengan rasa tertekan dan terpukul. Adalah pada momen ini beliau berpaling ke kaum Moravia. Baik dirinya maupun Wesley mendapat nasihat dari Peter Boehler, seorang misionaris muda Moravia, yang berada di England untuk sementara waktu sembari menunggu izin untuk berangkat ke Georgia. "Pengalaman Aldersgate" yang dialami Wesley pada 24 Mei 1738, pada suatu pertemuan Moravia di Aldersgate Street, London, ketika beliau mendengar pembacaan dari pengantar yang ditulis Martin Luther atas Surat Paulus kepada Jemaat di Roma, dikatakan merevolusi perwatak dan metode pelayanannya.[18] Pada minggu terdahulu, beliau sangat terkesan dengan khutbah John Heylyn, yang beliau bantu dalam karya pelayanannya di St Mary le Strand. Sebelumnya, pada hari itu, beliau mendengar paduan suara di St Paul's Cathedral menyanyikan Mazmur 130, melantunkan seruan sang pemazmur kepada Tuhan "dari jurang yang dalam".[19]

Namun, Wesley masih merasa tertekan ketika menghadiri suatu ibadah pada petang 24 Mei. Wesley menceritakan pengalaman Aldersgate dalam catatan hariannya: "Di sore hari saya pergi dengan sangat enggan ke suatu perhimpunan di Aldersgate Street, tempat seseorang membacakan Pengantar Luther untuk Surat kepada Jemaat di Roma. Kira-kira pukul sembilan kurang lima belas, saat beliau sedang menjelaskan perubahan yang Tuhan kerjakan dalam hati melalui iman kepada Kristus, saya merasa hati saya hangat dengan anehnya. Saya rasa saya sungguh percaya kepada Kristus, Kristus saja untuk keselamatan, dan suatu jaminan diberikan kepada saya bahawa Beliau telah menghapuskan dosa-dosa saya pula, serta menyelamatkan saya dari hukum dosa dan kematian."[20][21][22]

Beberapa minggu kemudian, Wesley menyampaikan suatu khutbah tentang doktrin keselamatan personal melalui iman,[23] yang diikuti dengan doktrin lainnya, tentang rahmat atau kasih kurnia Tuhan yang "cuma-cuma dalam semua, dan cuma-cuma untuk semua."[24] Daniel L. Burnett menulis: "Signifikansi Pengalaman Aldersgate Wesley bersifat monumental, merupakan titik penting dalam hidupnya dan gerakan Metodis. Tanpa itu nama Wesley dan Metodisme mungkin tidak lebih dari sekadar catatan-catatan kaki yang tidak jelas dalam halaman-halaman sejarah gereja."[25]

Burnett menyebut peristiwa tersebut "Konversi Injili" Wesley.[26] Peristiwa tersebut diperingati dalam gereja-gereja Metodis sebagai Hari Aldersgate.[27]

Setelah Aldersgate: berkarya dengan kaum Moravia sunting

jmpl|Ketika dilarang berkhutbah dari mimbar gereja paroki dalam Gereja England, Wesley mulai berkhutbah di tempat terbuka.

Wesley menggabungkan diri dengan perhimpunan Moravia di Fetter Lane. Pada 1738, beliau pergi ke Herrnhut, kantor pusat Moravia di Jerman, untuk belajar.[28] Sekembalinya ke England, Wesley menyusun peraturan bagi kelompok hasil pembahagian Fetter Lane Society serta menerbitkan sehimpunan gita puja bagi mereka.[29] Beliau bertemu secara rutin dengan perhimpunan tersebut dan perhimpunan-perhimpunan religius lainnya di London, tetapi tidak banyak berkhutbah pada 1738, kerana kebanyakan gereja paroki dalam Gereja England tidak menerimanya.[30]

Teman Wesley dari Oxford, George Whitefield, juga dikecualikan dari gereja-gereja di Bristol sekembalinya beliau dari Amerika. Pada Februari 1739, Whitefield pergi Desa Kingswood di dekat sana, berkhutbah di tempat terbuka kepada sekumpulan penambang.[31] Beliau kemudian berkhutbah di Whitefield's Tabernacle. Wesley ragu untuk menerima ajakan Whitefield untuk meniru langkah beraninya. Mengatasi keresahan hatinya, beliau berkhutbah untuk pertama kali atas undangan Whitefield berkhutbah di tempat terbuka, di dekat Bristol, pada April 1739. Wesley menulis:

Saya nyaris tidak dapat mendamaikan diri saya dengan cara khotbah yang aneh ini di lapangan-lapangan, ketika [Whitefield] memberi saya satu contoh pada hari Minggu; setelah sepanjang hidup saya hingga akhir-akhir ini sedemikian gigih akan setiap hal yang terkait dengan kepatutan dan keteraturan, bahwa saya telah berpikir kalau penyelamatan jiwa-jiwa hampir-hampir suatu dosa jika hal itu tidak dilakukan di suatu gereja.[32]

Wesley tidak menyukai gagasan berkhutbah di lapangan kerana beliau meyakini bahawa liturgi Anglikan telah menawarkan banyak hal dalam praktiknya. Sebelumnya beliau berfikir bahawa metode semacam itu "hampir-hampir suatu dosa".[33] Beliau menyedari bahawa ibadah di tempat terbuka berhasil menjangkau kaum pria dan wanita yang tidak memasuki kebanyakan gereja. Sejak saat itu, beliau mengambil berbagai kesempatan untuk berkhutbah di mana saja dapat dihimpun sekumpulan umat, dan lebih dari sekali beliau memanfaatkan batu nisan ayahnya di Epworth sebagai mimbar.[34][35] Wesley melanjutkan selama lima puluh tahun—memasuki gereja bilamana beliau diundang, dan siap sedia di lapangan, di aula, pondok, dan kapel, bilamana gereja tidak menerimanya.[35]

Pada akhir 1739, Wesley memisahkan diri dari kaum Moravia di London. Wesley telah membantu mereka mengorganisasi Fetter Lane Society, dan mereka yang berhasil dikonversi melalui khutbahnya, khutbah saudaranya maupun Whitefield, telah menjadi para anggota dari kelompok-kelompok mereka. Tetapi beliau meyakini kalau mereka jatuh ke dalam bidah kerana mendukung quietisme, maka beliau memutuskan untuk membentuk sendiri para pengikutnya ke dalam suatu perhimpunan terpisah.[36] Demikian," tulisnya, "tanpa satu rencana pun sebelumnya, memulakan Perhimpunan Metodis di England."[37] Tidak lama kemudian beliau membentuk perhimpunan-perhimpunan serupa di Bristol dan Kingswood, sementara Wesley dan teman-temannya dikabarkan membuat sejumlah orang berkonversi ke dalam keyakinan mereka ke mana saja mereka pergi.

Penganiayaan dan pemberitaan awam sunting

Sejak 1739 dan seterusnya, Wesley dan kaum Metodis mengalami penganiayaan dari para magistrat dan kalangan rohaniwan Gereja England kerana berbagai alasan.[38] Walaupun Wesley telah ditahbiskan sebagai seorang imam Anglikan, banyak pemuka Metodis lainnya yang belum ditahbiskan. Dan dari sudut pandangnya sendiri, Wesley secara terbuka mengabaikan banyak regulasi Gereja England terkait batas-batas paroki dan siapa yang memiliki wewenang untuk berkhutbah.[39] Hal tersebut dipandang sebagai ancaman sosial yang mengabaikan lembaga institusional. Kalangan rohaniwan menyerang kaum Metodis dalam rupa materi cetak maupun khutbah, dan terkadang massa menyerang mereka. Wesley dan para pengikutnya tetap melanjutkan pekerjaan mereka di antara kalangan masyarakat yang terabaikan dan membutuhkan. Mereka dicela sebagai para penyebar doktrin-doktrin aneh, penghasut kekacauan agama; sebagai orang-orang fanatik buta yang menyesatkan orang-orang, mengklaim anugerah-anugerah ajaib, menyerang kalangan rohaniwan Gereja England, dan berupaya untuk menegakkan kembali iman Katolik.[39]

Wesley merasa bahawa Gereja England gagal memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat, banyak rohaniwannya yang korup, dan orang-orang binasa dalam dosa-dosa mereka. Beliau percaya bahawa beliau ditugaskan oleh Tuhan untuk mewujudkan kebangunan rohani dalam gerejanya, dan tidak ada penentangan, penganiayaan, ataupun rintangan yang dapat menang melawan apa yang dianggapnya sebagai otoritas dan urgensi ilahi penugasannya. Prasangka-prasangka seputar pelatihan dalam tradisi Gereja Tinggi yang diterimanya, gagasan-gagasannya yang tegas mengenai metode-metode dan kepatutan-kepatutan dalam ibadah publik, pandangan-pandangannya mengenai suksesi apostolik dan hak istimewa imam, bahkan keyakinan-keyakinannya yang paling beliau junjung tinggi, tidak dibiarkan menghalangi.[40]

Melihat bahawa dirinya dan beberapa klerikus yang bekerja sama dengannya tidak sanggup melakukan pekerjaan yang perlu dilakukan, Wesley akhirnya menyetujui keberadaan pengkhutbah-pengkhutbah lokal pada awal 1739. Beliau mengevaluasi dan memberikan persetujuan kepada kaum pria yang tidak ditahbiskan oleh Gereja England/Anglikan untuk berkhutbah dan melakukan karya pastoral. Pengembangan kebijakan dengan penunjukan para pengkhutbah awam ini dipandang sebagai salah satu kunci pertumbuhan Metodisme.[41]

Kapel dan organisasi sunting

Wesley's Chapel, awalnya dikenal sebagai "City Road Chapel".

Karena perhimpunan-perhimpunannya membutuhkan rumah untuk beribadah, Wesley mulai menyediakan sejumlah kapel, pertama di Bristol, New Room,[perlu rujukan] kemudian di London (pertama The Foundery dan berikutnya Wesley's Chapel) dan di sejumlah tempat lain. The Foundery merupakan salah satu kapel pertama yang dipergunakan oleh Wesley.[42] Lokasi The Foundery diperlihatkan pada sebuah peta abad ke-18, yang di dalamnya menginformasikan letaknya di antara Tabernacle Street dan Worship Street, di daerah Moorfields di London. Ketika Wesley bersaudara melihat bangunan yang berdiri di atas Windmill Hill itu, di sisi utara Finsbury Fields, struktur yang sebelumnya digunakan Royal Ordnance untuk mencetak mortir dan senjata kuningan itu telah dibiarkan tidak ditempati selama 23 tahun, sejak peristiwa ledakan pada 10 Mei 1716.[43]

Kapel Bristol (dibangun tahun 1739) mulanya berada dalam pengawasan sejumlah wali amanat. Suatu perjanjian utang yang besar dibuat, dan teman-teman Wesley mendesaknya agar mempertahankannya di bawah pengelolaannya sendiri, sehingga akta tersebut dibatalkan dan beliau menjadi satu-satunya wali amanat.[44] Mengikuti preseden tersebut, semua kapel Metodis dipercayakan dalam perwaliannya sampai adanya suatu "akta deklarasi", segala kepentingannya dalam kapel-kapel tersebut dipindahtangankan ke suatu badan pengkhutbah yang disebut "Legal Hundred".[45]

Ketika timbul kekisruhan di antara sejumlah anggota perhimpunan-perhimpunannya, Wesley mengadopsi pemberian "tiket" kepada para anggota, dengan nama-nama mereka yang ditulis dengan tangannya sendiri. Tiket-tiket tersebut diperbarui setiap tiga bulan. Mereka yang dianggap tidak layak tidak menerima tiket baru dan keluar dari perhimpunan tanpa gangguan. Tiket-tiket tersebut dipandang sebagai surat-surat penerimaan.[46]

jmpl|lurus|Patung Wesley menunggang kuda di halaman kapel "New Room" di Bristol. Bristol sering menjadi basis Wesley sepanjang tahun 1740-an dan 1950-an.

Bilamana utang pada suatu kapel menjadi beban, dikemukakan bahawa salah seorang di antara 12 anggota perlu mengumpulkan persembahan secara teratur dari 11 anggota yang dialokasikan kepada Wesley. Dari hal ini berkembang sistem pertemuan-kelas Metodis pada 1742. Agar dapat tetap mengeluarkan anggota yang tidak layak dari perhimpunan-perhimpunan, Wesley menetapkan suatu sistem percubaan. Beliau melakukan kunjungan rutin ke setiap perhimpunan, yang kelak menjadi konferensi atau visitasi (kunjungan) triwulanan. Seiring dengan bertambahnya jumlah perhimpunan, Wesley tidak lagi dapat menjalin kontak secara personal, sehingga pada 1743 beliau menyusun satu set Aturan Umum untuk "United Societies" itu.[47] Peraturan tersebut merupakan inti dari Discipline Metodis, yang tetap menjadi landasan.

Wesley meletakkan dasar-dasar dari apa yang sekarang merupakan organisasi Gereja Metodis. Seiring berlalunya waktu, terbentuk pergeseran pola dari perhimpunan, "litar", pertemuan triwulanan, konferensi tahunan, kelas, kelompok, dan perhimpunan pilihan.[47] Di tingkat lokal, terdapat banyak perhimpunan dengan ukuran berbeda yang dikelompokkan ke dalam litar-litar yang di dalamnya ditunjuk pengkhutbah-pengkhutbah keliling untuk periode dua tahun. Para penjawat litar bertemu setiap tiga bulan dengan dimoderatori seorang "asisten" atau pengkhutbah keliling senior. Konferensi dengan Wesley, para pengkhutbah keliling, dan yang lainnya dihimpun setiap tahun untuk tujuan mengoordinasi doktrin dan disiplin demi hubungan keterikatan secara keseluruhan. Kelas-kelas yang terdiri dari selusin atau lebih anggota perhimpunan bertemu setiap minggu untuk bimbingan dan persekutuan rohani di bawah kepemimpinan seorang pemuka. Pada tahun-tahun awal, terdapat sejumlah kelompok dengan anggota-anggota yang disebut memiliki kurnia rohani, yang secara sedar mengejar kesempurnaan. Mereka yang dianggap telah mencapainya dikelompokkan dalam kelompok-kelompok atau perhimpunan-perhimpunan pilihan. Pada 1744, terdapat 77 anggota dengan kategori demikian. Terdapat pula kategori peniten yang terdiri dari para "backslider".[47]

jmpl|kiri|Rumah Wesley, di sisi Wesley's Chapel, City Road, London.

Karena peningkatan jumlah pengkhutbah dan tempat berkhutbah, hal-hal administratif dan terkait doktrin perlu didiskusikan; sehingga John dan Charles Wesley, bersama empat klerikus lain dan empat pengkhutbah awam, bertemu untuk pertukaran fikiran pada 1744. Ini merupakan konferensi Metodis pertama; selanjutnya, konferensi tersebut (dengan Wesley sebagai presidennya) menjadi badan tertinggi gerakan Metodis.[48] Dua tahun kemudian, guna membantu para pengkhutbah bekerja secara lebih sistematis dan perhimpunan-perhimpunan menerima layanan secara lebih teratur, Wesley menunjuk para "penolong" untuk litar-litar. Setiap litar memasukkan setidaknya 30 janji bertemu per bulan. Percaya bahawa efiensi pengkhutbah distimulasi oleh rotasinya dari satu litar ke litar lainnya setiap satu atau dua tahun, Wesley menetapkan sistem berkeliling atau "itinerancy" dan mensyaratkan agar para pengkhotbahnya tunduk pada peraturan tersebut.[49]

Penahbisan rohaniwan sunting

ka|jmpl|Patung dengan ukuran sebenarnya di Asbury Theological Seminary di Wilmore, Kentucky, Amerika Syarikat.

Seiring dengan berkembangnya jumlah perhimpunan, mereka mengadopsi unsur-unsur dari suatu sistem gerejawi. Jurang pemisah antara Gereja England dan Wesley semakin melebar. Pertanyaan seputar pemisahan diri dari Gereja England dilontarkan oleh sejumlah pengkhutbah dan perhimpunan, namun kebanyakan ditentang keras oleh Charles saudaranya. Wesley menolak untuk meninggalkan Gereja England, meyakini bahawa Anglikanisme "dengan segala nodanya, [...] lebih mendekati rencana-rencana Alkitabiah daripada yang lainnya di Eropa".[50] Pada 1745, Wesley menuliskan bahawa beliau akan membuat konsesi apa saja sejauh nuraninya mengizinkan, agar dapat hidup dalam damai dengan para klerikus. Beliau mengaku tidak dapat melepaskan doktrin tentang keselamatan batiniah yang dialami saat sekarang melalui iman; beliau tidak akan berhenti berkhutbah, tidak akan membubarkan perhimpunan, juga tidak akan mengakhiri pengkhotbahan oleh kaum awam. Sebagai seorang klerikus dari gereja resmi, beliau dikatakan tidak memiliki rencana untuk melangkah lebih jauh.[perlu rujukan]

Pada 1746, ketika Wesley membaca laporan Peter King seputar gereja primitif, beliau menjadi merasa yakin kalau suksesi apostolik (suksesi rasuli) dapat diteruskan tidak hanya melalui para uskup (bishop), tetapi juga melalui para imam.[51] Beliau menuliskan bahawa beliau adalah "seorang episkopos alkitabiah seperti halnya banyak lelaki di England." Walaupun beliau pernah menyebut gagasan tentang suksesi tak terputus suatu "fabel", beliau percaya akan suksesi apostolik.[52]

Bertahun-tahun kemudian, Irenicon karya Edward Stillingfleet membuatnya memutuskan bahawa penahbisan (dan ketiga jenjang imamat) dapat dianggap valid atau sahih jika dilakukan oleh seorang presbiter (imam), tidak hanya oleh seorang uskup. Meskipun demikian, beberapa pihak meyakini bahawa Wesley telah secara diam-diam ditahbiskan sebagai uskup pada 1763 oleh Erasmus dari Arkadia, seorang uskup Ortodoks Yunani,[53] dan Wesley dianggap tidak dapat mengumumkan tahbisan episkopalnya secara terbuka kerana ancaman pidana berdasarkan Akta Præmunire.[54]

Pada 1784, beliau percaya kalau beliau tidak dapat lagi menunggu Uskup London untuk menahbiskan seseorang bagi kaum Metodis Amerika Syarikat, yang berada dalam keadaan tanpa khidmat sakramen setelah Perang Kemerdekaan Amerika Syarikat.[55] Gereja England telah dibubarkan di Amerika Syarikat, tempatnya pernah menjadi gereja negara di sebagian besar koloni selatan. Gereja England belum menunjuk seorang uskup Amerika Syarikat untuk memimpin jemaat yang kelak menjadi Gereja Episkopal Protestan di Amerika Syarikat. Wesley menahbiskan Thomas Coke sebagai "superintenden"[56] kalangan Metodis di Amerika Syarikat melalui penumpangan tangan, kendati Coke telah menjadi imam tertahbis dalam Gereja England. Beliau juga menahbiskan Richard Whatcoat dan Thomas Vasey sebagai presbiter. Whatcoat dan Vasey berlayar ke Amerika Syarikat bersama Coke. Wesley bermaksud agar Coke dan Francis Asbury (yang Coke tahbiskan sebagai superintenden sesuai arahan Wesley) semestinya menahbiskan yang lainnya dalam Methodist Episcopal Church yang baru terbentuk di Amerika Syarikat. Pada 1787, Coke dan Asbury meyakinkan kalangan Metodis Amerika Syarikat agar menyebut mereka sebagai uskup, bukan superintenden,[57] mengabaikan keberatan-keberatan Wesley terhadap perubahan tersebut.[58]

Saudaranya, Charles, khuatiri perkara pentahbisan tersebut dan evolusi pandangan Wesley seputar hal itu. Charles memohon agar Wesley berhenti sebelum beliau "benar-benar menghancurkan jambatan" dan supaya tidak menjadikan pahit saat-saat terakhir Charles di dunia ini, juga supaya tidak "meninggalkan satu noda yang tak terhapuskan pada ingatan kami."[59] Wesley menjawab bahawa beliau tidak terpisah dari gerejanya, juga tidak berniat demikian, namun beliau merasa harus dan akan menyelamatkan jiwa sebanyak yang beliau mampu selagi masih hidup di dunia ini, "tanpa perlu berhati-hati mengenai apa yang mungkin terjadi ketika saya mati."[60] Kendati Wesley merasa gembira bahawa kalangan Metodis di Amerika Syarikat bebas, beliau menyarankan agar para pengikutnya dari England tetap berada dalam gereja resmi dan beliau sendiri meninggal dunia di dalamnya.

Doktrin, teologi, pendukungan sunting

jmpl|250px|Gambar grafir Wesley berkhutbah di City Road Chapel (sekarang Wesley's Chapel), London, karya T. Blood, 1822.

Albert Outler, seorang cendekiawan mengkhusus kepada penulisan Wesley abad ke-20, dalam pengantarnya atas kumpulan karya John Wesley tahun 1964 berpendapat bahawa Wesley mengembangkan teologinya menggunakan suatu metode yang oleh Outler disebut Wesleyan Quadrilateral.[61] Dalam metode tersebut, Wesley meyakini bahawa inti dari Kristian yang hidup terwahyukan dalam Kitab Suci; dan Alkitab merupakan sumber pokok satu-satunya dalam pengembangan teologis. Kesentralan Kitab Suci dirasa sedemikian penting oleh Wesley sehingga beliau menyebut dirinya "seorang lelaki dari satu buku"[62]—yaknii Alkitab—kendati beliau tergolong orang yang banyak membaca dibandingkan dengan orang lain pada masanya. Bagaimanapun, beliau percaya bahawa doktrin harus selaras dengan tradisi ortodoks Kristian. Dengan demikian, tradisi dipandang sebagai aspek kedua dalam Quadrilateral.[61]

jmpl|kiri|lurus|Patung perunggu Wesley di halaman St Paul's Cathedral, London. Satu patung marmernya terdapat di dalam Methodist Central Hall, Westminster.

Wesley berpendapat bahawa sebagian metode teologis melibatkan iman yang berdasarkan pengalaman. Dengan kata lain, kebenaran dihidupkan dalam pengalaman personal umat Kristian (secara keseluruhan, bukan individual), jika itu sungguh kebenaran. Dan semua doktrin harus dapat dipertahankan secara rasional. Beliau tidak memisahkan iman dari akal (daya fikir). Menurutnya, tradisi, pengalaman, dan daya fikir tunduk pada Kitab Suci, kerana hanya di sana terdapat Firman Tuhan yang diwahyukan "sejauh yang diperlukan untuk keselamatan kita."[63]

Doktrin-doktrin yang Wesley tekankan dalam berbagai tulisan dan khutbahnya iaitu rahmat yang mendahului, keselamatan personal yang dialami saat ini melalui iman, kesaksian Roh, dan pengudusan.[64] Kasih kurnia atau rahmat yang mendahului merupakan dasar teologis dari keyakinannya bahawa semua orang dapat diselamatkan melalui iman kepada Kristus. Kontras dengan kalangan Calvinis pada zamannya, Wesley tidak meyakini doktrin predestinasi yang mereka anuti, iaitu bahawa sejumlah orang telah dipilih oleh Tuhan untuk diselamatkan dan orang-orang lainnya telah ditetapkan untuk menerima hukuman. Beliau memahami kalau ortodoksi Kristian menegaskan bahawa keselamatan hanya dimungkinkan melalui kasih kurnia Tuhan yang tanpa batas. Beliau mengekspresikan pemahamannya akan hubungan umat manusia dengan Tuhan sebagai ketergantungan sepenuhnya pada kasih kurnia Tuhan. Tuhan senantiasa berupaya untuk memungkinkan semua orang agar dapat sampai kepada iman dengan memberdayakan manusia supaya memiliki kebebasan aktual dalam menanggapi Tuhan melalui pengalaman masing-masing.

Wesley mendefinisikan kesaksian Roh sebagai: "suatu impresi batin pada jiwa orang-orang yang percaya, yang di dalamnya Roh Tuhan memberi kesaksian secara langsung kepada roh mereka bahawa mereka adalah anak-anak Tuhan."[65] Doktrin tersebut beliau landaskan pada bagian-bagian tertentu dalam Alkitab (salah satu contohnya Roma 8:15–16), dan terkait erat dengan keyakinannya bahawa keselamatan harus bersifat pribadi atau "personal". Dalam pandangannya, seseorang pada akhirnya perlu memercayai Kabar Baik untuk dirinya sendiri; relasi seseorang dengan Tuhan tidak dapat dibangun oleh orang lain.

Pada 1790, beliau mendeskripsikan pengudusan atau penyucian sebagai "depositum agung yang telah Tuhan percayakan kepada orang-orang yang disebut kaum 'Metodis'."[66] Wesley mengajarkan bahawa pengudusan dapat diperoleh setelah pembenaran oleh iman, dialami di antara pembenaran dan kematian badani. Yang beliau maksudkan bukan "kesempurnaan tanpa dosa", namun, pembenaran maupun kepastian (jaminan) yang dimiliki merupakan awal dari proses pengudusan sampai akhir hayat,[67] yang dapat menjadikan seorang Kristian "sempurna dalam kasih". (Wesley mempelajari Ortodoksi Timur dan khususnya doktrin Theosis).[68] Kasih atau cinta tersebut bererti, pertama-tama, bahawa motivasi seorang percaya didorong oleh keinginan mendalam untuk menyenangkan Tuhan, bukan berpusat pada diri sendiri. Orang akan mampu menahan diri agar tidak melakukan apa yang Wesley sebut "sin rightly so-called" (maksudnya pelanggaran hukum atau kehendak Tuhan secara sedar atau sengaja). Seseorang tetap mungkin berbuat dosa, namun dosa yang disengaja atau dikehendaki dapat dihindari.[66]

Selain itu, bagi Wesley, dijadikan sempurna dalam kasih bererti bahawa seorang Kristian dapat hidup dengan salah satu pedoman utama memperhatikan orang-orang lain dan kesejahteraan mereka.[67][69] Beliau mendasarkan hal ini pada kutipan Kristus bahawa perintah besar yang kedua adalah "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". Menurutnya, orientasi tersebut akan menyebabkan orang yang bersangkutan menghindari dosa apa saja terhadap sesamanya. Kasih sedemikian, ditambah dengan kasih kepada Tuhan yang menjadi fokus utama iman seseorang, adalah apa yang Wesley namakan "penggenapan hukum Kristus".

Pendukungan Arminianisme sunting

jmpl|Lukisan Wesley sedang berkhutbah; karya William Hamilton.

Wesley terlibat dalam sejumlah kontroversi ketika beliau dianggap berupaya untuk memperluas amalan gerejawi. Kontroversi yang paling mengemuka di antaranya adalah seputar Calvinisme. Ayahnya berasal dari mazhab Arminian dalam Gereja England. Wesley sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkannya sendiri semasa kuliahnya serta mengekspresikan penentangan yang sangat kuat terhadap doktrin reprobasi (pandangan bahawa sekelompok orang telah ditentukan sejak awal oleh Tuhan untuk menerima hukuman kekal) dan pemilihan Calvinis. Sistem pemikirannya dikenal sebagai Arminianisme Wesleyan, merupakan dasar-dasar yang diletakkan oleh Wesley dan rekannya sesama pengkhutbah, John William Fletcher.

Whitefield berkecondongan Calvinisme. Dalam perjalanan keliling pertamanya di Amerika Syarikat, beliau merangkul pandangan-pandangan dari Mazhab Calvinisme New England. Ketika pada tahun 1739 Wesley membawakan khutbah Freedom of Grace, menyatakan pemahaman predestinasi Calvinis sebagai penghujatan, kerana pemikiran tersebut menurutnya menggambarkan "Tuhan sama buruknya dengan iblis", Whitefield memintanya untuk tidak mengulangi ataupun memublikasikan diskursusnya, kerana Whitefield tidak menginginkan adanya perdebatan. Namun, Wesley tetap memublikasikan khutbahnya. Whitefield dikabarkan sebagai salah satu dari banyak orang yang menanggapi tindakannya. Kedua orang itu berpisah untuk menjalani amalan mereka masing-masing pada tahun 1741. Wesley menuliskan bahawa yang berpegang pada paham pendamaian tak terbatas tidak menginginkan perpisahan, tetapi "mereka yang memegang 'penebusan tertentu' tidak akan mendapat tempat sama sekali."[70]

jmpl|kiri|lurus|George Whitefield yang menentang pendukungan Wesley atas Arminianisme, kendati keduanya bersahabat karib.

Whitefield, Harris, Cennick, dan beberapa orang lainnya, menjadi pendiri-pendiri Metodisme Calvinistik. Bagaimanapun, Whitefield dan Wesley tidak lama kemudian bersahabat kembali, dan persahabatan mereka tetap tak terputus kendati mereka masing-masing menempuh jalan yang berbeda. Ketika seseorang bertanya kepada Whitefield bilamana beliau berfikir kalau beliau akan melihat Wesley di surga, Whitefield menjawab, "Saya khawatir tidak, kerana beliau akan berada sedemikian dekat dengan takhta yang kekal dan kami berada pada jarak yang sedemikian jauh, kami tidak akan dapat melihatnya."[71]

Pada 1770, kontroversi tersebut kembali pecah dengan disertai kekerasan dan kegetiran, kerana pandangan mengenai Tuhan sehubungan dengan pandangan-pandangan mereka mengenai manusia dan kemungkinan-kemungkinannya. Augustus Toplady, Rowland, Richard Hill dan beberapa orang lainnya melibatkan diri di satu pihak, sedangkan Wesley dan Fletcher berada di pihak lainnya. Toplady adalah editor The Gospel Magazine, yang memublikasikan artikel-artikel liputan kontroversi tersebut.

Pada 1778, Wesley memulakan penerbitan The Arminian Magazine, bukan untuk meyakinkan kaum Calvinis, katanya, tetapi untuk mempertahankan kaum Metodis. Beliau hendak mengajarkan yang dipandangnya sebagai kebenaran, bahawa "Tuhan menghendaki supaya semua orang diselamatkan."[72] Baginya "kedamaian abadi" tidak dapat dicapai dengan cara lain.

Dukungan untuk abolisionisme sunting

Dalam karya pelayanannya kelak, Wesley menampilkan diri sebagai seorang abolisionis yang gigih,[73][74] menulis dan berbicara menentang perdagangan budak. Beliau menerbitkan satu pamflet tentang perbudakan, berjudul Thoughts Upon Slavery, pada 1774. Dalam salah satu risalahnya yang menentang perdagangan budak tertulis: "Kebebasan adalah hak setiap makhluk manusia, segera setelah beliau menghirup udara yang menghidupkan; dan tidak ada hukum manusia yang dapat mencabut haknya yang beliau peroleh dari hukum alam".[75] Beliau memandang perbuatan dari orang yang menjual budak maupun yang membelinya sebagai perbuatan "serigala".[76] Menurutnya, tugas seorang Kristian adalah mewartakan pembebasan dari Tuhan dan menentang perbudakan.[76] Wesley memengaruhi George Whitefield yang mendukung perbudakan supaya melakukan perjalanan ke koloni-koloni di Amerika Syarikat, menstimulasi debat transatlantik seputar perbudakan.[77] Wesley adalah teman dari John Newton dan William Wilberforce, yang juga berpengaruh dalam penghapusan perbudakan di Britania.[78]

Uang sunting

Sumber pemikiran terpenting Wesley mengenai uang dan konsep ekonominya adalah satu khutbahnya yang berjudul The Use of Money. J. Philip Wogaman merangkumnya dalam tiga hal: dapatkan, simpan, dan berikan "semua yang kita bisa". Hal pertama diartikan bahawa orang harus aktif dan produktif dalam bekerja, hal kedua merupakan peringatan terhadap pemborosan dan penggunaannya secara berlebihan, sementara hal ketiga menekankan peranan orang sebagai pelayan Tuhan yang menyedari bahawa semua adalah milik-Nya.[69]

Pemikiran Wesley tersebut seolah-olah terlihat seperti ajaran Calvinis yang dalam pandangan Max Weber merupakan semangat kapitalisme, yang mengajarkan orang untuk bekerja keras dan menabung sebanyak-banyaknya untuk dijadikan modal.[67] Namun, khutbahnya tidak dialamatkan kepada para "kapitalis" ataupun jemaat "kalangan atas", melainkan kepada orang-orang dari kelas pekerja yang berpenghasilan minim, yang sulit memberikan sumbangan bagi khidmat gerejawi.[67] Dengan demikian, dikatakan bahawa "menyimpan semua yang kita bisa" bukan dimaksudkan untuk menjadi kapital atau investasi, namun supaya hidup dalam kesederhanaan. Sementara "memberi semua yang kita bisa" diartikan sebagai kehidupan yang saling berbagi dengan kaum miskin, bukan dalam kelebihan, namun dalam kekurangan.[67]

Kemiskinan sunting

Wesley berpendapat bahawa sistem ekonomi industri akibat Revolusi Industri telah menghasilkan kesenjangan sosial yang begitu besar. Karenanya, beliau menentang pendapat yang mengatakan bahawa orang miskin itu malas. Menurutnya, sistem yang ada kala itu lebih mengutamakan alat ketimbang manusia, bahkan kuda dan hewan ternak lebih diperhatikan kerana lebih menghasilkan keuntungan besar daripada manusia.[69] Hal itu dilihatnya membuat situasi masyarakat semakin buruk dengan kriminalitas, kebodohan, dan sebagainya. Wesley kemudian berupaya mengubah situasi tersebut dengan tindakan-tindakan seperti mendirikan sekolah bagi anak-anak miskin dan hunian bagi para janda, mengunjungi penjara-penjara untuk berkhutbah dan menyarankan perbaikan-perbaikan kondisi di sana, mendirikan lembaga peminjaman untuk melepaskan orang dari rentenir, serta menulis buku tentang pengobatan sederhana.[67]

Kepribadian dan aktivitas sunting

jmpl|kiri|150px|Sketsa dari sebuah mesin listrik yang dirancang oleh Wesley.

Wesley banyak melakukan perjalanan keliling, umumnya dengan menunggang kuda, berkhutbah dua atau tiga kali setiap hari. Stephen Tomkins menuliskan bahawa beliau "berkuda sejauh 250.000 mil, memberikan 30.000 pound, ... dan menyampaikan lebih dari 40.000 khutbah... ."[79] Beliau membentuk perhimpunan-perhimpunan, membuka kapel-kapel, menguji dan menugaskan pengkhutbah-pengkhutbah, memberikan bantuan amal, membuat resep untuk orang sakit, memprakarsai penggunaan kejutan-listrik untuk pengobatan penyakit,[80] mengelola berbagai sekolah dan panti asuhan, serta menerbitkan khutbah-khutbahnya.

Beliau menjalani pola makan vegetarian dan di kemudian hari berpantang wain kerana alasan kesihatan.[81] Wesley memperingatkan adanya bahaya penyalahgunaan alkohol dalam khutbahnya yang terkenal, The Use of Money,[82] dan dalam suratnya kepada seorang penagih arak.[83] Dalam khutbahnya, On Public Diversions, Wesley mengatakan: "Anda melihat wain saat berkilau-kilauan di cawan, dan hendak meminumnya. Saya memberitahu Anda, ada racun di dalamnya! dan, kerana itu, mohon Anda membuangnya".[84] Bagaimanapun, materi-materi lainnya memperlihatkan kurangnya perhatian akan konsumsi alkohol.[85] Dalam sepucuk surat yang bertarikh 1789, beliau mendorong dilakukannya eksperimen terkait peranan hop dalam pembuatan bir.[86] Meskipun demikian, beberapa gereja Metodis menjadi pelopor dalam gerakan penguasaan diri sepenuhnya pada abad ke-19 dan ke-20, dan kemudian menjadi standar dalam semua gerejanya.

Setelah menghadiri suatu penampilan di Bristol Cathedral pada 1758, Wesley mengatakan: "Saya pergi ke katedral untuk mendengar Messiah-nya Mr. Handel. Saya ragu apakah jemaat sedemikian seriusnya dalam suatu khutbah seperti halnya selama penampilan ini. Di banyak tempat, khususnya sejumlah paduan suara, itu melebihi harapan saya."[87]

jmpl|Gambar grafir titik-titik karya Francesco Bartolozzi, 1760.

Beliau dideskripsikan bertinggi badan di bawah rata-rata, proporsional, kuat, memiliki mata yang cerah, berkulit bersih, serta memiliki wajah intelektual dan saleh.[88] Kendati Wesley memandang hidup selibat lebih baik daripada terikat dalam perkahwinan,[89][90] pada usia 48 tahun beliau menikahi seorang janda bernama Mary Vazeille, yang dideskripsikan sebagai "seorang janda kaya raya dan ibu dari empat anak", namun perkahwinan mereka benar-benar tidak bahagia.[91] Pasangan tersebut tidak dikaruniai anak. Vazeille meninggalkan Wesley 15 tahun kemudian. John Singleton menulis: "Pada tahun 1758, beliau telah meninggalkan [Wesley] – dikatakan tidak mampu mengatasi persaingan dengan waktu dan pengabdian [Wesley] yang disebabkan oleh gerakan Metodis yang terus berkembang. Molly, sebagaimana beliau dikenal, beberapa kali kembali dan meninggalkan [Wesley] lagi sebelum perpisahan akhir mereka."[91] Wesley dengan kemuraman melaporkan dalam catatan hariannya, "Saya tidak meninggalkan dia, saya tidak mendepak dia, saya tidak akan mengingat dia."

Pada 1770, saat matinya George Whitefield, Wesley menulis satu khutbah memorial yang memuji ciri Whitefield yang dikagumi dan mengakui perbedaan pemikiran sesama mereka: "Ada banyak doktrin yang sifatnya kurang esensial ... Dalam doktrin-doktrin ini kita mungkin berfikir dan tetap berfikir; kita mungkin 'setuju untuk tidak setuju.' Namun, sementara itu, mari kita pegang teguh yang esensial..."[92] Wesley disebut sebagai orang pertama yang menggunakan frasa "agree to disagree" ("setuju untuk tidak setuju") dalam cetakan.[93]

Senja hidup sunting

jmpl|kiri|Wesley di tempat tidur menjelang ajalnya: "Yang terbaik dari semuanya adalah, Tuhan beserta kita". Mezzotint karya John Sartain.

Kesihatan Wesley menurun dengan mendadaknya menjelang akhir hayatnya dan beliau berhenti berkhutbah. Pada 28 Jun 1790, kurang dari setahun sebelum wafatnya, beliau menulis:

"Hari ini saya memasuki tahun kelapan puluh delapan saya. Selama lebih dari lapan puluh enam tahun, saya tidak mendapati satu pun gangguan usia tua: kedua mata saya tidak kabur, kekuatan alami saya juga tidak berkurang. Namun, bulan Ogos yang lalu, saya mendapati suatu perubahan yang hampir-hampir mendadak. Kedua mata saya begitu mengabur dan tidak ada kaca mata yang mampu menolong saya. Kekuatan saya pun sekarang benar-benar meninggalkan saya dan mungkin tidak akan kembali di dunia ini."[94]

Saat beliau terbaring sekarat, teman-temannya berkumpul di sekelilingnya, Wesley menggenggam tangan mereka dan berulang kali mengatakan, "Selamat tinggal, selamat tinggal." Pada akhirnya, beliau berkata, "Yang terbaik dari semuanya adalah, Tuhan beserta kita," mengangkat kedua tangannya dan mengulangi lagi kata-katanya dengan suara lemah, "Yang terbaik dari semuanya adalah, Tuhan beserta kita."[95] Wesley meninggal dunia pada 2 Mac 1791 pada usia 87 tahun. Beliau dikuburkan di kapelnya yang terletak di City Road, London.

Wesley disebut meninggal sebagai orang miskin kerana kedermawanannya, meninggalkan 135,000 anggota dan 541 pengkhutbah keliling dengan nama "Metodis". Dikatakan bahawa "ketika John Wesley diusung ke kuburnya, beliau meninggalkan di belakangnya satu perpustakaan yang baik berisikan buku-buku, satu jubah pendeta yang lusuh", dan Gereja Metodis.[96][97]

Karya tulis sunting

jmpl|Tulisan stenografi Wesley.

Wesley menulis, mengedit ataupun meringkas sekitar 400 buah cetakan. Selain mengenai teologi, beliau juga menulis tentang musik, pernikahan, pengobatan, abolisionisme, dan politik.[98] Wesley adalah seorang pemikir logis dan mengekspresikan diri secara jelas, ringkas, dan tegas dalam tulisannya. Khotbah-khutbah tertulisnya dicirikan oleh kesederhanaan dan kesungguhan batin, bersifat doktrinal tetapi tidak dogmatis. Forty-Four Sermons dan Notes on the New Testament (1755) merupakan tolok ukur doktrinal Metodis.[99] Wesley dipandang sebagai seorang pengkhutbah yang fasih, tangguh, dan efektif; beliau biasanya berkhutbah secara spontan dan singkat, kendati sesekali panjang lebar.

Dalam Christian Library (1750) karyanya, beliau menulis tentang mistikus-mistikus seperti Macarius dari Mesir, Efrem orang Siria, Jeanne Guyon, François Fénelon, Ignatius dari Loyola, Yohanes dari Ávila, Fransiskus dari Sales, Blaise Pascal, dan Antoinette Bourignon. Karya tulis tersebut memperlihatkan pengaruh mistisisme Kristian dalam karya khidmat Wesley sejak awal sampai akhir,[7] kendati beliau sempat menolaknya setelah mengalami kegagalan dalam misi Georgia.[100]

Prosa Wesley, Works, pertama kali disusun oleh beliau sendiri (32 jilid, Bristol, 1771–74, kerap dicetak ulang dalam edisi-edisi yang sangat bervariasi jumlah jilidnya). Karya prosa utamanya merupakan suatu cetakan baku dalam 7 jilid oktavo terbitan Methodist Book Concern, New York. Poetical Works dari John dan Charles (ed. G. Osborn) terbit dalam 13 jilid, London, 1868–72.

Selain Sermons dan Notes, karyanya yang lain misalnya Journals (aslinya diterbitkan dalam 20 bagian, London, 1740–89; edisi baru dari N. Curnock berisi catatan-catatan dari buku-buku harian yang tidak diterbitkan, 6 jilid, jilid i–ii, London dan New York, 1909–11); The Doctrine of Original Sin (Bristol, 1757; sebagai tanggapan terhadap Dr. John Taylor dari Norwich); An Earnest Appeal to Men of Reason and Religion (aslinya diterbitkan dalam tiga bagian; edisi ke-2, Bristol, 1743), suatu pembelaan yang kompleks atas Metodisme, mendeskripsikan yang dilihatnya sebagai kejahatan-kejahatan pada zamannya dan Gereja England; dan Plain Account of Christian Perfection (1766).

Wesley mengadaptasi Book of Common Prayer (Buku Doa Umum) untuk digunakan ole kaum Metodis Amerika Syarikat.[101] Dalam ibadah "Watch Night", beliau menggunakan satu doa pietis yang sekarang lazim dikenal dengan istilah Wesley Covenant Prayer, yang mungkin merupakan kontribusi paling terkenalnya untuk liturgi Kristian Protestan. Beliau juga dikenal sebagai seorang penulis himne, penerjemah dan kompilator sebuah himnal.[102]

Wesley juga menulis seputar 'fisika ilahi', seperti yang dilakukannya dalam Desideratum, dengan subjudul Electricity made Plain and Useful by a Lover of Mankind and of Common Sense (1759).[103]

Terlepas dari peningkatan cepat hasil-hasil karya tulisnya, Wesley menghadapi tuduhan melakukan plagiarisme kerana banyak meminjam ubah dari sebuah esai karya Samuel Johnson, yang diterbitkan pada bulan Mac 1775. Awalnya Wesley menyangkal tuduhan tersebut, di kemudian hari beliau menarik kembali perkataannya dan meminta maaf secara resmi.[104]

Peringatan dan peninggalan sunting

Sampai saat ini pengaruh teologis Wesley tetap memegang peranan utama dalam kelompok-kelompok Metodis maupun yang mewarisi tradisi Metodis di seluruh dunia; dengan Gereja Metodis Bersatu, Gereja Metodis Britania Raya, dan Gereja Episkopal Metodis Afrika sebagai kelompok-kelompok terbesar. Ajaran-ajaran Wesleyan juga berfungsi sebagai dasar bagi apa yang disebut gerakan kesucian/kekudusan, yang mencakup denominasi-denominasi seperti Wesleyan Church, Free Methodist Church, Church of the Nazarene, Christian and Missionary Alliance, Church of God (Anderson, Indiana), dan sejumlah kelompok yang lebih kecil, serta menghasilkan cabang-cabang seperti Pentakostalisme dan bagian-bagian dari Gerakan Karismatik.[105] Seruan Wesley akan kekudusan pribadi dan sosial senantiasa menantang umat Kristian yang berupaya untuk mengenali dan memahami apa artinya berpartisipasi dalam Kerajaan Tuhan. Selain itu, beliau dianggap memperbaiki paham Arminianisme dengan suatu penekanan injili yang kuat pada doktrin Reformed pembenaran oleh iman.

Wesley tercantum dalam Kalender Orang Kudus Gereja Evangelis Lutheran di Amerika untuk diperingati setiap tanggal 2 Mac bersama Charles saudaranya. Wesley bersaudara juga tercantum dalam Kalender Orang Kudus Gereja Episkopal untuk diperingati setiap tanggal 3 Mac, dan tanggal 24 Mei dalam kalender Anglikan.

Pada 2002, Wesley dicantumkan pada nomor 50 dalam 100 Greatest Britons susunan BBC, yang diambil dari suatu jajak pendapat publik Britania.[3][106]

Rumah dan kapel Wesley, yang dibangunnya pada 1778 di City Road di London, masih utuh hingga sekarang. Kapel tersebut mengakomodasi suatu jemaat yang berkembang dengan adanya ibadah-ibadah reguler, serta Museum Metodisme di ruang bawah tanah.

Banyak sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan institusi lainnya yang menggunakan nama Wesley; selain itu, banyak pula yang menggunakan nama Metodisme. Pada 1831, Universitas Wesleyan di Middletown, Connecticut, menjadi institusi pendidikan tinggi pertama di Amerika Syarikat yang menggunakan nama Wesley. Universitas yang sekarang merupakan institusi sekuler itu didirikan sebagai perguruan tinggi Metodis khusus lelaki. Di kemudian hari, sekitar 20 perguruan tinggi atau universiti yang tidak terkait di Amerika Syarikat turut menggunakan namanya.

Peninggalan Wesley juga terlestarikan dalam Sekolah Kingswood, yang didirikannya pada 1748 untuk mendidik anak-anak dari para pengkhutbah Metodis yang mengalami peningkatan jumlah. Salah satu dari empat rumah pembentukan di Gereja St Marylebone dari Sekolah Inggris, London, juga menggunakan nama John Wesley.

Rujukan sunting

  1. ^ (Inggeris) Thorsen, Don (2005). The Wesleyan Quadrilateral. Emeth Press. m/s. 97. ISBN 1-59731-043-3.
  2. ^ (Inggeris) Lectionary – John and Charles Wesley
  3. ^ a b (Inggeris) "Great Britons 11-100". BBC via Wayback Machine. Diarkibkan daripada yang asal pada 2002-12-04. Dicapai pada 1 August 2012.
  4. ^ (Inggeris) "John Wesley at Epworth". BBC. Dicapai pada 16 January 2016.
  5. ^ (Inggeris) "History of the Wesleys". The Epworth Berlls. Dicapai pada 16 January 2016.
  6. ^ a b (Inggeris) Wallace, Charles Jr (1997) Susanna Wesley: the complete writings, New York: Oxford University Press, p. 67, ISBN 0-19-507437-8
  7. ^ a b (Inggeris) Wesley, John (1981). Whaling, Frank (penyunting). John and Charles Wesley: Selected Prayers, Hymns, Journal Notes, Sermons, Letters and Treatises. Preface by Albert Outler. New Jersey: Paulist Press. m/s. 10. ISBN 0809123681.
  8. ^ a b (Inggeris) "Hendrickson.com - A Serious Call to a Devout and Holy Life by: William Law - Hendrickson Publishers". www.hendrickson.com. Dicapai pada 30 December 2016.
  9. ^ (Inggeris) Tomkins, Stephen (2003). John Wesley : a biography. Oxford: Lion Books. m/s. 37. ISBN 0-7459-5078-7.
  10. ^ (Inggeris) Wesley, John. "The Letters of John Wesley". The Wesley Center Online. Dicapai pada 21 November 2013.
  11. ^ (Inggeris) "The Holy Club" Diarkibkan 2011-09-27 di Wayback Machine – The Methodist Church in Britain
  12. ^ (Inggeris) The Works of the Rev. John Wesley. J. & J. Harper. 1827. m/s. 108.
  13. ^ a b (Inggeris) Ross, Kathy W.; Stacey, Rosemary. "John Wesley and Savannah". Dicapai pada 18 September 2007.
  14. ^ (Inggeris) Armstrong Atlantic State University
  15. ^ (Inggeris) Hodges, Sam (July 22, 2014), Re-evaluating John Wesley’s time in Georgia, United Methodist Church, diarkibkan daripada yang asal pada 2017-10-14, dicapai pada 2020-08-12
  16. ^ (Inggeris) "John Wesley Trial: 1737 – Threats, Flight, And A New Church". Law Library. Dicapai pada 9 December 2015.
  17. ^ (Inggeris) Hammond, Geordan (2014). John Wesley in America: Restoring Primitive Christianity. Oxford University Press. m/s. 106.
  18. ^ (Inggeris) Hurst, J. F. (2003). John Wesley the Methodist. Kessinger Publishing. m/s. 102–103. ISBN 0-7661-5446-7.
  19. ^ (Inggeris) "Wesley's Journal".
  20. ^ (Inggeris) Dreyer, Frederick A. (1999). The Genesis of Methodism. Lehigh University Press. m/s. 27. ISBN 0-934223-56-4.
  21. ^ (Inggeris) John Wesley's Heart Strangely Warmed, www.christianity.com
  22. ^ (Inggeris) "I felt I did trust in Christ, Christ alone for salvation". 24 May 2013. Dicapai pada 18 May 2015.
  23. ^ (Inggeris) "The Wesley Center Online: Sermon 1 – Salvation By Faith". wesley.nnu.edu. Dicapai pada 5 October 2015.
  24. ^ (Inggeris) "The Wesley Center Online: Sermon 128 – Free Grace". wesley.nnu.edu. Dicapai pada 5 October 2015.
  25. ^ (Inggeris) Burnett, Daniel L. (2006). In the Shadow of Aldersgate: An Introduction to the Heritage and Faith of the Wesleyan Tradition. Wipf and Stock. m/s. 36. ISBN 978-1-59752-573-2.
  26. ^ (Inggeris) Burnett, Daniel L. (15 March 2006). In the Shadow of Aldersgate: An Introduction to the Heritage and Faith of the Wesleyan Tradition. Wipf and Stock Publishers. m/s. 36–37. Dicapai pada 18 May 2015.
  27. ^ (Inggeris) "What is Aldersgate Day?". umc.org. The United Methodist Church. Dicapai pada 21 May 2016.
  28. ^ (Inggeris) Dose, Kai (2015). "A Note on John Wesley's Visit to Herrnhut in 1738". Wesley and Methodist Studies. 7 (1): 117–120. doi:10.5325/weslmethstud.7.1.0117. JSTOR 10.5325/weslmethstud.7.1.0117.
  29. ^ (Inggeris) "Wesley's Rules for Band-Societies". House Church. Dicapai pada 20 September 2016.
  30. ^ (Inggeris) "1738 John & Charles Wesley Experience Conversions". Christianity Today. Dicapai pada 20 September 2016.
  31. ^ (Inggeris) "A brief history and the structure of Methodism". Launceston Area Methodist Churches. Diarkibkan daripada yang asal pada 2019-12-14. Dicapai pada 20 September 2016.
  32. ^ (Inggeris) Buckley, James Monroe (1898). A History of Methodism in the United States,. New York: Harper & Brothers. m/s. 88–89. Dicapai pada 29 November 2013.
  33. ^ (Inggeris) Tomkins, Stephen (2003). John Wesley: A Biography. Eerdmans. m/s. 69. ISBN 978-0-8028-2499-8.
  34. ^ (Inggeris) "Methodist Church". BBC. Dicapai pada 13 December 2015.
  35. ^ a b (Inggeris) "John Wesley Preaching from His Father's Tomb at Epworth". Art UK. Dicapai pada 20 September 2016.
  36. ^ (Inggeris) Smith, James-Michael. "Wesley's Doctrine of Christian Perfection" (PDF). Smith. Dicapai pada 20 September 2016.
  37. ^ (Inggeris) Oden, Thomas C. (2013). John Wesley's Teachings, Volume 3: Pastoral Theology. Zondervan. ISBN 978-0-310-58713-2.
  38. ^ (Inggeris) Tooley, Mark. "John Wesley and Religious Freedom". First Things. Dicapai pada 13 December 2015.
  39. ^ a b (Inggeris) Lane, Mark H. "John Wesley Receives the Holy Spirit at Aldersgate" (PDF). Bible Numbers for Life. Dicapai pada 13 December 2015.
  40. ^ (Inggeris) Bowen, William Abraham (1901). Why Two Episcopal Methodist Churches in the United States?: A Brief History Answering this Question for the Benefit of Epworth Leaguers and Other Young Methodists. Publishing house of the M.E. church.
  41. ^ (Inggeris) Burdon, Adrian (2005). Authority and order: John Wesley and his preachers. Ashgate. m/s. 23. ISBN 978-0-7546-5454-4.
  42. ^ (Inggeris) "John Wesley's Foundry Church". Asbury Triptych. Dicapai pada 20 September 2016.
  43. ^ (Inggeris) Minutes of Proceedings of the Royal Artillery Institution
  44. ^ (Inggeris) "Wesley's Property Deed for Bath" (PDF). Biblical Studies. Dicapai pada 20 September 2016.
  45. ^ (Inggeris) "Chapter XVIII - Setting His House in Order". Wesley Centre Online. Dicapai pada 20 September 2016.
  46. ^ (Inggeris) "Methodist Class Tickets" (PDF). Biblical Studies. Dicapai pada 20 September 2016.
  47. ^ a b c (Inggeris) "Chapter IX – Society and Class". John Wesley the Methodist. Wesley Center for Applied Theology. 1999. Dicapai pada 17 January 2014.
  48. ^ (Inggeris) Graves, Dan. "1st Methodist Conference Convened in London". Christianity. Dicapai pada 20 September 2016.
  49. ^ (Inggeris) Spiak, Jody. "The Itinerant System: The Method(ists) Behind the Madness" (PDF). UMC of Milton-Marlboro. Diarkibkan daripada yang asal (PDF) pada 2016-01-22. Dicapai pada 20 September 2016.
  50. ^ Thorsen 2005, p. 97.
  51. ^ (Inggeris) H. W. Holden: John Wesley in company with high churchmen, Read Books, 1870, ISBN 978-1-4086-0661-2, p. 59
  52. ^ Holden 1870, p. 57-58.
  53. ^ (Inggeris) Wesleyan-Methodist magazine: being a continuation of the Arminian or Methodist magazine first publ. by John Wesley. Wesleyan Methodist Magazine. 1 January 1836. Dicapai pada 31 December 2007. Mr. Wesley thus became a Bishop, and consecrated Dr. Coke, who united himself with ... who gave it under his own hand that Erasmus was Bishop of Arcadia, ...
  54. ^ (Inggeris) The historic episcopate: a study of Anglican claims and Methodist orders. Eaton & Mains. 1896. Dicapai pada 31 December 2007. Dr. Peters was present at the interview, and went with and introduced Dr. Seabury to Mr. Wesley, who was so far satisfied that he would have been willingly consecrated by him in Mr. Wesley would have signed his letter of orders as bishop, which Mr. Wesley could not do without incurring the penalty of the Præmunire Act.
  55. ^ (Inggeris) Indiana Annual Conference of the United Methodist Church "The Christmas Gift: A New Church" [1]
  56. ^ (Inggeris) Letters of John Wesley. New York: Hodder and Stoughton. 1915. m/s. 264. Dicapai pada 14 June 2016. I have accordingly appointed Dr. Coke and Mr. Francis Asbury to be joint superintendents over our brethren in North America...
  57. ^ (Inggeris) A Short History of the Methodists in the United States of America. Baltimore: Magill and Clime. 1810. m/s. 128. Dicapai pada 14 June 2016. This was the first time that our superintendents ever gave themselves the title of Bishops in the minutes. They changed the title themselves without the consent of the conference; and at the next conference they asked the preachers if the word Bishop might stand in the minutes; seeing that it was a scripture name, and the meaning of the word Bishop, was the same with that of Superintendent. Some of the preachers opposed the alteration... but a majority of the preachers agreed to let the word Bishop remain.
  58. ^ (Inggeris) Letters of John Wesley. New York: Hodder and Stoughton. 1915. m/s. 280. Dicapai pada 14 June 2016. How can you, how dare you, suffer yourself to be called Bishop? I shudder, I start at the very thought! Men may call me a knave or a fool, a rascal, a scoundrel, and I am content; but they shall never, by my consent, call me Bishop! For my sake, for God's sake, for Christ's sake, put a full end to this!
  59. ^ (Inggeris) John R. Tyson, penyunting (2000). Charles Wesley: A Reader. New York: Oxford University Press. m/s. 434. ISBN 978-0-19-802102-5. Dicapai pada 17 January 2014.
  60. ^ (Inggeris) "The Letters of John Wesley". The Wesley Center Online. Dicapai pada 17 January 2014.
  61. ^ a b (Inggeris) "The Wesleyan Quadrilateral | Methodist Evangelicals Together". methodistevangelicals.org.uk. Dicapai pada 26 December 2016.
  62. ^ (Inggeris) "John Wesley (1703–1791). A Man of One Book. Vol. IV. Eighteenth Century. Henry Craik, ed. 1916. English Prose". www.bartleby.com. Dicapai pada 26 December 2016.
  63. ^ (Inggeris) United Methodist Church (1984) The Book of Discipline of the United Methodist Church, 1984, Nashville, TN: United Methodist Publ. House, p. 77, ISBN 0-687-03702-6.
  64. ^ (Inggeris) McDonald, Calvin (2012). From the Coffin to the Cross: A Much Needed Awakening. WestBow Press. m/s. 117. ISBN 978-1-4497-7791-3. Dicapai pada 6 October 2016.
  65. ^ (Inggeris) Wesley, John (1984). Outler, Albert C. (penyunting). The Works of John Wesley. 1. Nashville, TN: Abingdon Press. m/s. 296.
  66. ^ a b (Inggeris) "Wesleyan Heritage Series: Entire Sanctification". ucmpage.org. Diarkibkan daripada yang asal pada 2018-05-29. Dicapai pada 6 October 2016.
  67. ^ a b c d e f (Inggeris) Waldo Beach; H. Richard Niehbuhr (1955). Christian Ethics: Sources of the Living Tradition. New York: The Ronald Press Company. m/s. 359–360.
  68. ^ (Inggeris) K. Steve McCormick (1991). "Theosis in Chrysostom and Wesley: An Eastern Paradigm of Faith and Love" (PDF). Wesleyan Theological Journal. m/s. 38–103. Dicapai pada 28 December 2016.
  69. ^ a b c (Inggeris) J. Philip Wogaman (1993). Christian Ethics: A Historical Introduction. Westminster John Knox Press. m/s. 152–157. ISBN 9780664251635.
  70. ^ (Inggeris) Stevens, Abel (1858). The History of the Religious Movement of the Eighteenth Century, called Methodism. I. Carlton & Porter. m/s. 155.
  71. ^ (Inggeris) W. Wiersbe, Wycliffe Handbook of Preaching and Preachers, Moody Press, 1984, p. 255.
  72. ^ (Inggeris) Gunter, W. Stephen. An Annotated Content Index. The Arminian Magazine, Vols. 1–20 (1778–1797). Duke Divinity School.
  73. ^ (Inggeris) Carey, Brycchan. "John Wesley (1703–1791)." The British Abolitionists. Brycchan Carey, 11 July 2008. 5 October 2009. [2]
  74. ^ (Inggeris) "John Wesley's Thoughts Upon Slavery and the Language of the Heart" (PDF). The Bulletin of the John Rylands University Library of Manchester, 85:2–3. Summer–Autumn 2003. 269-84. Dicapai pada 21 March 2014.
  75. ^ (Inggeris) Wesley John, "Thoughts Upon Slavery," John Wesley: Holiness of Heart and Life. Zephan was never present in this situation. Charles Yrigoyen, 1996. 5 October 2009. "Archived copy". Diarkibkan daripada yang asal pada 16 Oktober 2014. Dicapai pada 6 Februari 2016. Unknown parameter |deadurl= ignored (bantuan)CS1 maint: archived copy as title (link)
  76. ^ a b (Inggeris) R.E.O White (1981). The Changing Continuity of Christian Ethics. Exeter: The Paternoster Press. m/s. 274–275.
  77. ^ (Inggeris) Yoon, Young Hwi (June 2012). "The Spread of Antislavery Sentiment through Proslavery Tracts in the Transatlantic Evangelical Community, 1740s-1770s". Church History. 81 (2): 355. Dicapai pada 3 July 2016.
  78. ^ (Inggeris) S. R. Valentine, John Bennet & the Origins of Methodism and the Evangelical revival in England, Scarecrow Press, Lanham, 1997.
  79. ^ (Inggeris) John Wesley: A Biography, by Edward T. Oakes, Copyright (c) 2004 First Things, (December 2004).
  80. ^ (Inggeris) Johnstone, Lucy (2000). Users and Abusers of Psychiatry: A Critical Look at Psychiatric Practice. Routledge. m/s. 152. ISBN 0-415-21155-7.
  81. ^ (Inggeris) Preece, Rod (2008). Sins of the Flesh: A History of Ethical Vegetarian Thought. UBC Press. m/s. 239. ISBN 978-0-7748-5849-6. Thanks be to God, since the time I gave up flesh meals and wine I have been delivered from all physical ills.
  82. ^ (Inggeris) "The Use of Money by John Wesley". The United Methodist Church GBGM. Diarkibkan daripada yang asal pada 2017-12-02. Dicapai pada 22 May 2016.
  83. ^ (Inggeris) "John Wesley and His Challenge to Alcoholism" (PDF). Wesley Heritage Foundation. Diarkibkan daripada yang asal (PDF) pada 27 March 2009. Dicapai pada 22 May 2016.
  84. ^ (Inggeris) Wesley, John. "Sermon 140, On Public Diversions". Sermons of John Wesley. Dicapai pada 2013-11-15.
  85. ^ (Inggeris) Wesley, John. "To his Mother OXON, January 13, 1735". The Letters of John Wesley. Dicapai pada 2016-11-27.
  86. ^ (Inggeris) Wesley, John. To the Printer of the 'Bristol Gazette'BRISTOL, HORSEFAIR, September 7, 1789. Dicapai pada 2016-11-27.
  87. ^ (Inggeris) Byers, D. 2008. Handel in Ulster Orchestra programme Friday 12 & Saturday 2008. Belfast Waterfront.
  88. ^ (Inggeris) "Biography of John Wesley". www.tlogical.net. Diarkibkan daripada yang asal pada 2017-05-01. Dicapai pada 2020-08-12.
  89. ^ (Inggeris) Coe, Bufford W. (1996), John Wesley and Marriage, Lehigh University Press, ISBN 0934223394
  90. ^ (Inggeris) Lawrence, Anna M. (2011). One Family Under God: Love, Belonging, and Authority in Early Transatlantic Methodism. University of Pennsylvania Press. m/s. 134–136. ISBN 0812204174.
  91. ^ a b (Inggeris) Busenitz, Nathan (28 March 2013). "John Wesley's Failed Marriage". the Cripplegate. Dicapai pada 7 July 2014.
  92. ^ (Inggeris) Global Ministries, The United Methodist Church. Sermons. On the Death of the Rev. Mr. George Whitefield, page 2. Diarkibkan 11 Oktober 2008 di Wayback Machine Retrieved on 20 April 2009.
  93. ^ (Inggeris) "Agree to disagree". The Phrase Finder. Dicapai pada 20 April 2009.
  94. ^ (Inggeris) Williams, Robert J. (25 June 2012). "Marking John Wesley's birthday in his words". umc.org. United Methodist Church. Diarkibkan daripada yang asal pada 2018-06-22. Dicapai pada 2020-08-12.
  95. ^ Hurst 2003, p. 298.
  96. ^ (Inggeris) "John Wesley Prayer Makes History". Diarkibkan daripada yang asal pada 12 March 2012. Dicapai pada 26 January 2014.
  97. ^ (Inggeris) "John Wesley". Google.com. Diarkibkan daripada yang asal pada 25 July 2011. Dicapai pada 11 December 2011.
  98. ^ (Inggeris) "History: Social Justice". Methodist Church in Britain. Dicapai pada 3 October 2016.
  99. ^ (Inggeris) "Doctrine of the Methodist Church". methodist.org.uk. The Methodist Church in Britain. Dicapai pada 6 October 2016.
  100. ^ (Inggeris) Heath, Elaine A. (2010). Naked Faith: The Mystical Theology of Phoebe Palmer. Cambridge: James Clarke & Co. m/s. 60–61. ISBN 0227903315.
  101. ^ (Inggeris) Tucker, Karen B. Westerfield (July 1996). "John Wesley's Prayer Book Revision: The Text in Context" (PDF). Methodist History. General Commission on Archives and History, United Methodist Church. 34 (4): 230–247.
  102. ^ (Inggeris) A Collection of Hymns for the Use of the People called Methodists (Abingdon Press, 1779); new edition (30 August 1990), ISBN 978-0-687-46218-6.
  103. ^ (Inggeris) Jairos Ndlovu Beautiful People of Nations 2007 p374 "He wrote in his book: Desideratum (that is the book: Electricity made Plain and Useful by a Lover of Mankind and of Common Sense), in the first chapter that electricity was ...the general principle of all Motion in the Universe"
  104. ^ (Inggeris) Abelove, H. 1997. John Wesley's plagiarism of Samuel Johnson and its contemporary reception. The Huntington Library Quarterly, 59(1) pp. 73–80
  105. ^ (Inggeris) Dayton, Donald W. (1987). Theological Roots of Pentecostalism. Peabody, MA: Hendrickson Pub. ISBN 0-8010-4604-1. Dicapai pada 11 June 2015.
  106. ^ (Inggeris) "100 great Britons – A complete list, a survey from the BBC". Daily Mail. Dicapai pada 26 January 2014.

Pautan luar sunting