Payakumbuh: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
MelancholieBot (bincang | sumb.)
k bot menambah: af:Payakumbuh
Md. Farhan (bincang | sumb.)
Tiada ringkasan suntingan
Baris 18:
</table>
----
'''Kota Payakumbuh''' merupakan sebuah [[kota]] di provinsi [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]].
Lihat juga [[Daftar Kabupaten dan Kotamadya Indonesia]]
 
<!--== Sejarah ==
Kota Payakumbuh terutama pusat kotanya dibangun oleh pemerintah kolonial [[Hindia-Belanda]] yang dimulai sejak keterlibatan mereka dalam [[perang Padri]], dan kemudian kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia-Belanda waktu itu<ref>Abdullah, Taufik, (2009), ''Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)'', Equinox Publishing, ISBN 9786028397506.</ref>.
 
Kota ini dibelah oleh sungai yang bernama [[Batang Agam]], menurut [[tambo]] setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu [[nagari]] tertua yaitu nagari [[Aie Tabik, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Aie Tabik]] dan pada tahun [[1840]]<ref>Reimar Schefold, P. Nas, Gaudenz Domenig, (2004), ''Indonesian Houses: Tradition and transformation in vernacular architecture'', Vol. 1, Illustrated, ISBN 9789971692926. </ref>, [[Belanda]] membangun jembatan [[batu]] untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pusat kota sekarang. Jembatan itu sekarang dikenal juga dengan nama [[Jembatan Ratapan Ibu]].
 
==Pemerintahan==
Kota Payakumbuh sebagai [[pemerintah daerah]] berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tanggal [[19 Maret]] [[1956]], yang menetapkan kota ini sebagai ''kota kecil''<ref>www.legalitas.org [http://www.legalitas.org/incl-php/buka.php?d=1900+56&f=uu8-1956.htm Undang-undang Nomor 8 tahun 1956] (diakses pada 27 Juni 2010)</ref>. Kemudian ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal [[17 Desember]] [[1970]] yang menetapkan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh. Selanjutnya wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 3 wilayah [[kecamatan]] dengan 73 [[kelurahan]] yang berasal dari 7 jorong yang terdapat di 7 ka[[nagari]]an yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan Payakumbuh Barat dengan 31 Kelurahan, kecamatan Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan dan kecamatan Payakumbuh Utara dengan 28 kelurahan.
 
Dan pada tahun [[2008]], sesuai dengan perkembangannya maka dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kota Payakumbuh sekarang memiliki 5 wilayah kecamatan, dengan 8 kanagarian dan 76 wilayah kelurahan.
 
Adapun wilayah kecamatan yang baru tersebut adalah kecamatan Lamposi Tigo Nagari, yang terdiri dari 6 kelurahan dalam kanagarian Lampasi dan Kecamatan Payakumbuh Selatan, yang terdiri dari 9 kelurahan dalam 2 kanagarian yaitu Limbukan dan Aur Kuning. Sedangkan kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 22 kelurahan dalam kanagarian Koto Nan IV. Kecamatan Payakumbuh Timur terdiri dari 14 kelurahan dalam 3 kanagarian, yaitu Aie Tabik, Payobasuang dan Tiakar. Kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 25 kelurahan dalam kanagarian Koto Nan Gadang<ref>www.payakumbuhkota.go.id [http://www.payakumbuhkota.go.id/?lang=ina&action=profil&tipe=umum Profil] {diakses pada 27 Juni 2010)</ref>.
 
== Geografi ==
Kota Payakumbuh berada pada hamparan kaki [[gunung Sago]], dan dikelilingi oleh [[kabupaten Lima Puluh Kota]]. Kota ini berada dalam jarak sekitar 30 km dari [[kota Bukittinggi]] atau 120 km dari [[kota Padang]] dan 188 km dari [[kota Pekanbaru]].
 
Keadaan topografi daerah kota ini terdiri dari pebukitan dengan rata-rata ketinggian 514 meter diatas permukaan laut, dan suhu rata-rata berkisar antara 26 °C serta kelembahan udara antara 45 hingga 50 %.
 
Untuk penggunaan lahan di kota Payakumbuh adalah seperti berikut:
{| class="wikitable" border="1"
|-
! No.
! Jenis Lahan
! Persentase (%)
! Keterangan
|-
| 1
| Sawah
| 37.9
| -
|-
| 2
| Tanah kering
| 62.1
| <small>* 47.0% dari tanah kering ini merupakan usaha pertanian, 28.0% tanah bangunan dan halaman serta sisanya berupa hutan negara, dan semak belukar.</small>
|-
|}
 
==Kependudukan==
Kota ini didominasi oleh etnis [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], namun terdapat juga etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Jawa|Jawa]] dan [[Suku Batak|Batak]], dengan jumlah angkatan kerja 50.492 orang dan sekitar 3.483 orang diantaranya merupakan pengangguran<ref name="BPS"/>. Di tahun [[1943]] etnis Tionghoa di kota ini pernah mencapai 2.000 jiwa dari 10.000 jiwa total populasi masa itu<ref>Yoon-wah Wong, (1988), ''Essays on Chinese literature: a comparative approach'', NUS Press, ISBN 9789971691097.</ref>.
 
==Kependidikan==
 
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | [[Pendidikan formal]]
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah dasar|SD]] atau [[madrasah ibtidaiyah|MI]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah pertama|SMP]] atau [[madrasah tsanawiyah|MTs]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah atas|SMA]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[madrasah aliyah|MA]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[sekolah menengah kejuruan|SMK]] negeri dan swasta
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | [[Perguruan tinggi]]
|- Align="center"
! style="background: #E0FFFF; color: #000080" height="17" | Jumlah satuan
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 75
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 20
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 11
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 5
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 12
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 2
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di kota Payakumbuh<br />'''Sumber:'''<ref>nisn.jardiknas.org [http://nisn.jardiknas.org/cont/data_statistik/index.php?prop=103 Rekap Data]</ref>
|}
 
==Kesehatan==
Untuk meningkatkan taraf [[kesehatan]], pemerintah kota Payakumbuh telah membangun sebuah rumah sakit yang bernama [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD]], dan juga mendirikan 6 buah [[puskesmas]] dan 23 puskesmas pembantu<ref>www.depkes.go.id [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20payakumbuh%202008.pdf Profil Kesehatan Kota Payakumbuh] (diakses pada 3 Juli 2010)</ref>.
 
Selain itu di kota ini juga terdapat sebuah rumah sakit swasta yang bernama [[Rumah Sakit Yarsi]].
 
[[Berkas:Payakumbuh.JPG|right|thumb|200px|Salah satu sudut kota Payakumbuh]]
==Perhubungan==
Kota ini termasuk kota penghubung antara [[kota Padang]] dengan [[kota Pekanbaru]], dan dari kota ini dapat juga terhubung ke jalur lintas tengah Sumatera tanpa mesti melewati [[kota Bukittinggi]].
 
Saat ini tengah dibangun jalan lingkar luar bagian utara (10,45 km) dan selatan (15,34 km) dikenal dengan ''Payakumbuh Bypass'' untuk memudahkan akses transportasi tanpa harus melalui pusat kota dan untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Pembangunan jalan ini berasal dari dan pinjaman pemerintah pusat kepada [[Bank Pembangunan Asia]] (ADB)<ref>payakumbuhkota.go.id [http://payakumbuhkota.go.id/?lang=ina&action=profil&tipe=potensi Infrastruktur]</ref>.
 
==Perekonomian==
Kota Payakumbuh sebagai kota persinggahan, menjadikan sektor [[jasa]] dan [[perdagangan]] menjadi sektor andalan. Namun sektor lain seperti [[pertanian]], [[peternakan]] dan [[perikanan]] masih menjanjikan bagi masyarakat kota ini<ref>www.cps-sss.org [http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kota+Payakumbuh kota Payakumbuh] (diakses pada 27 Juni 2010)</ref>, karena didukung oleh keadaan tanahnya juga terbilang subur.
 
Untuk menjadikan kota ini sebagai sentra perdagangan selain dengan meningkatkan pasar-pasar tradisional yang ada selama ini, pemerintah setempat bersama masyarakatnya mencoba membangun sistem pergudangan untuk mendukung aktivitas perdagangan yang modern. Dan saat ini kota Payakumbuh telah memiliki sebuah pasar modern yang terletak di jantung kotanya.
 
Sementara industri-industri yang ada di kota ini baru berskala kecil, namun telah mampu berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri, diantaranya sulaman bordir dan songkok/peci<ref>payakumbuhkota.go.id [http://payakumbuhkota.go.id/?lang=ina&action=profil&tipe=potensi Perdagangan] (diakses pada 3 Juli 2010)</ref>.
 
==Olahraga dan Budaya==
Masyarakat kota ini memiliki klub sepak bola yang dikenal dengan nama [[Persepak Payakumbuh]] yang bermarkas pada [[stadion Kapten Tantawi]].
 
Olahraga pacu kuda juga merupakan pertunjukan yang paling diminati oleh masyarakat kota ini, dan biasa setiap tahunnya diselenggarakan pada gelanggang pacuan kuda yang bernama ''Kubu Gadang'' yang sekarang menjadi bahagian dari komplek GOR M.Yamin.
 
Kota Payakumbuh memiliki beberapa pertunjukan tradisional, diantaranya tarian-tarian daerah yang bercampur dengan gerakan [[silat]] serta diiringi dengan nyanyian, dan biasa ditampilkan pada waktu acara adat atau pergelaran seni yang disebut dengan ''[[randai]]''<ref>Phillips, Nigel, (1981), ''Sijobang: sung narrative poetry of West Sumatra'', Cambridge University Press, ISBN 9780521237376.</ref>. Salah satu kelompok randai yang terkenal diantaranya dari daerah [[Padang Alai, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Padang Alai]], yang bernama ''Randai Cindua Mato''.
 
Masyarakat kota Payakumbuh juga terkenal dengan alat musik jenis ''Talempong'', yaitu sama dengan alat musik [[gamelan]] di pulau [[jawa]], yang biasa ditampilkan dalam upacara adat, majlis perkawinan dan lain sebagainya. Selain itu alat musik lain yang masih dijumpai di kota ini adalah ''Saluang'', yaitu sejenis alat musik tiup atau sama dengan seruling.
 
Selain itu terdapat juga pertunjukan ''Pacu Itik'' yang setiap tahunnya diselenggarakan pada nagari-nagari yang ada dalam kota ini.
 
== Makanan Khas ==
Kota Payakumbuh dikenal juga dengan sebutan ''Kota Batiah''. Selain [[batiah]] masih banyak makanan khas dari kota ini diantaranya [[gelamai]], [[beras rendang]], [[kipang]], [[rendang belut]], [[rendang telor]] dan [[martabak telor]]. Di nagari [[Tiakar, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Tiakar]] juga terdapat [[paniaram]] yaitu [[kue]] dari [[beras]] [[ketan]] di campur [[gula enau]].
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Bukit di Payakumbug.JPG|thumb|200px|Salah satu bukit di Payakumbuh]]
Beberapa objek wisata di sekitar kota Payakumbuh adalah:
* [[Jembatan Ratapan Ibu]]
* [[Surau Dagang Rao-Rao Labuh Baru]]
* [[Rumah Gadang Kapten Tantawi]]
* [[Ngalau Indah]]
* [[Ngalau Sampik]]
* [[Masjid Tuo Koto Nan Ampek]]
* [[Masjid Gadang Balai Nan Duo Koto Nan Ampek]]
* [[Rumah Gadang Tuanku Lareh Koto Nan Ampek]]
* [[Makam Keramat Tanjung Lilin]]
* [[Perkampungan Tradisional Minangkabau Balai Kaliki Koto nan gadang]]
* [[Rumah Museum Tan Malaka]]-->
 
==Rujukan==
{{reflist}}
 
== Pautan luar ==
* {{id}} [http://www.payakumbuhkota.go.id/ Situs web resmi Kota Payakumbuh]
{{commonscat|Payakumbuh}}
{{Kota Payakumbuh}}
{{sumbar}}
 
{{indo-geo-stub}}
 
[[Kategori:Kota di Sumatera Barat|Payakumbuh]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Payakumbuh]]
 
[[af:Payakumbuh]]