Prambanan: Perbezaan antara semakan
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan |
Tiada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[imej:Prambanann.jpg|thumb|right|Imej daripada Candi Prambanan]]
Candi [[Rara Jonggrang]] atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan
Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: [[Rakai Pikatan]], raja kedua wangsa [[Mataram]] I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Tidak lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai
Renovasi candi ini dimulai pada tahun 1918, dan sampai sekarang belum selesai. Bangunan utama baru diselesaikan pada tahun 1953. Banyak bagian candi yang direnovasi, menggunakan batu baru, kerana batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan
Sekarang, candi ini adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh [[UNESCO]] mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan.
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di [[Asia Tenggara]], tinggi bangunan utama
Kompleks candi ini terdiri dari 8 [[kuil]] atau [[candi]] utama dan lebih daripada 250 candi kecil.
Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang Pencipta.
Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung arca-arca yang ukuran lebih kecil,
Arca Durga juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara langsing) oleh penduduk setempat.
Dua candi lainnya dipersembahkan kepada [[Batara Wisnu]], yang menghadap ke arah utara dan satunya dipersembahkan kepada [[Batara Brahma]], yang menghadap ke arah selatan. Selain itu ada beberapa candi kecil lainnya yang dipersembahkan kepada sang lembu Nandini, wahana Batara Siwa, sang Angsa, wahana Batara Brahma, dan sang Garuda, wahana Batara Wisnu.
|