Penyerahan kalah Jepun: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Zayn al aziz (bincang | sumb.)
Zayn al aziz (bincang | sumb.)
Baris 15:
Operasi kapal-kapal selam Sekutu dan [[Operasi Starvation|penyebaran ranjau]] di lepas pantai Jepun telah menghancurkan sebagian besar armada dagang Jepun. Sebagai negara dengan sedikit sumber daya alam, Jepun bergantung kepada bahan mentah yang diimpor dari daratan Asia dan dari wilayah pendudukan Jepun di [[Hindia Belanda]], terutama minyak bumi.<ref>Frank, 87–88</ref> Penghancuran armada dagang Jepun, ditambah dengan [[Pengeboman strategis selama Perang Dunia II|pengeboman strategis]] kawasan industri di Jepun telah meruntuhkan ekonomi perang Jepun. Produksi batu bara, besi, besi baja, karet, dan pasokan bahan mentah lainnya hanya dalam jumlah kecil dibandingkan pasokan sebelum perang.<ref>Frank, 81</ref><ref> Robert A. Pape ''"Why Japan Surrendered,"'' International Security, Vol.&nbsp;18, No.&nbsp;2 (Fall&nbsp;1993), 154–201.</ref>
 
[[Fail:Japanese battleship Haruna sunk.jpg|thumb|right|Kapal tempur Jepun [[Kapal tempur Jepun Haruna|''Haruna'']] karam di tempat berlabuhnya di pangkalan angkatantentera laut [[Kure, Hiroshima|Kure]] dalam peristiwa [[Pengeboman Kure (Julai 1945)|Pengeboman Kure]] 24 Jun 1945.]]
Akibat kebinasaan yang dialaminya, kekuatan [[Tentera Laut Imperial Jepun]] secara efektif hapus. Setelah serangkaian pengeboman Sekutu di [[Arsenal Tentera Laut Kure|galangan kapal Jepun di Kure]], [[Prefektur Hiroshima]], kapal-kapal perang Jepun yang berbaki enam kapal pengangkut pesawat, empat kapal penjajap, dan satu kapal tempur. Namun semuanya tidak mempunyai bahan api yang mencukupi. Walaupun masih ada 19 kapal pembinasa dan 38 kapal selam yang masih beroperasi, operasi mereka menjadi terbatas akibat kekurangan bahan bakar.<ref>Feifer, 418</ref><ref name=Reynolds363>Reynolds, 363</ref>