Zaman Taishō: Perbezaan antara semakan
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
k fixing dead links |
kTiada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Sejarah Jepun}}
{{nihongo|'''Zaman Taishō'''|大正}}([[30 Julai]] [[1912]]–[[25 Disember]] [[1926]])
== Peninggalan zaman Meiji ==
Baris 7:
Di bidang kebudayaan, pengaruh kebudayaan Barat yang dirasakan Jepun pada zaman Meiji terus berlanjutan. [[Kobayashi Kiyochika]] menerapkan gaya-gaya lukisan barat untuk ''[[ukiyo-e]]'', sementara [[Okakura Kakuzō]] terus mempertahankan [[seni lukis tradisional Jepun]]. [[Mori Ōgai]] dan [[Natsume Sōseki]] ditugaskan belajar di negara Barat, dan membawa pulang pemikiran yang lebih modern.
[[
Awal zaman Taishō ditandai oleh krisis politik 1912-1913. Ketika [[Saionji Kinmochi]] mencoba memotong anggaran tentera, Menteri Angkatan Darat mengundurkan diri, dan berakibat pada jatuhnya kabinet [[Rikken Seiyūkai]]. [[Yamagata Aritomo]] dan Saionji keduanya menolak untuk meneruskan jabatan mereka. Para negarawan senior (''[[genrō]]'') juga tidak dapat menemukan pemecahan masalah. Kemarahan publik atas manipulasi kabinet yang dilakukan tentera, dan dipanggil kembalinya [[Katsura Tarō]] sebagai Perdana Menteri untuk ketiga kalinya membuat rakyat menuntut diakhirinya permainan politik para ''genrō''. Walaupun ditentang oleh politikus yang ingin mempertahankan sistem lama, kalangan konservatif membentuk sebuah partai politik sendiri pada tahun 1913. Partai politik konservatif yang diberi nama ''[[Rikken Dōshikai]]'' tersebut memenangi mayoritas kursi Parlimen pada akhir 1914 dari Rikken Seiyūkai.
|