Abdul Rahman Andak: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan
Teg-teg: Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih
Tiada ringkasan suntingan
Teg-teg: Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih
Baris 4:
'''Abdul Rahman bin Andak''' ([[1850]] - [[10 September]] [[1930]]) yang bergelar '''Datuk Seri Amar Diraja''' adalah pembesar di [[Johor]]. Bapa beliau ialah Dato Wan Andak Bin Daeng Meng. Isteri pertama Dato Wan Andak bernama Hawa Binti Abdullah.Beliau telah mendapat pendidikan di England Oleh itu, beliau mempunyai hubungan yang rapat dengan pegawai British dan pedagang asing di Johor.
 
Abdul Rahman bin Andak adalah salah seorang pembesar Kerajaan Johor yang sangat pintar. Ia bergelar Datuk Seri Amar Diraja. Ayahnya bernama Haji Andak bin Haji Jamak, adik dari Tan Sri Taib Andak. Tahun 1870-an, ia adalah anak Johor pertama yang melanjutkan pendidikan di Inggris. Oleh karena itu, pada masa kolonialisme, Abdul Rahman mempunyai hubungan yang baik dengan pegawai Inggris dan pedagang asing di Johor.
Abdul Rahman bin Andak
Abdul Rahman bin Andak adalah salah seorang pembesar Kerajaan Johor yang sangat pintar. Ia bergelar Datuk Seri Amar Diraja. Ayahnya bernama Haji Andak bin Haji Jamak, adik dari Tan Sri Taib Andak. Tahun 1870-an, ia adalah anak Johor pertama yang melanjutkan pendidikan di Inggris. Oleh karena itu, pada masa kolonialisme, Abdul Rahman mempunyai hubungan yang baik dengan pegawai Inggris dan pedagang asing di Johor.
Sebagai pejabat kerajaan, tugas utama Abdul Rahman adalah membina hubungan antara Kerajaan Johor dengan pihak Inggris,kKhususnya dalam menyelamatkan Johor dari perangkap tipu muslihat penjajah Inggris. Hal ini dimaksudkan agar Inggris tidak dapat mengambil kesempatan untuk menguasai dan menjajah negeri Johor. Selaku penasehat sultan, ia bertanggungjawab menasehati Sultan Abu Bakar. Peransertanya tampak jelas pada beberapa peristiwa seperti penandatanganan perjanjian persahabatan antara Kerajaan Johor dengan Inggris (1885), perlembagaan negeri Johor (1895), dan pelantikan penasehat Am Inggris. Karena ketegasannya dalam berdiplomasi, pihak Inggris tidak menyukainya. Inggris beranggapan, selagi Abdul Rahman Andak masih ada, mereka sulit untuk menguasai Johor. Oleh karena itu, tahun 1909, Sultan Ibrahim dipengaruhi Inggris untuk memecat Datuk Seri Amar Diraja dan mengasingkannya ke Inggris. Bujukan Inggris berhasil. Keadaan ini kemudian membuat Inggris dapat menjejakkan kaki di Johor (1909) dan menguasai Johor pada tahun 1914.
Namun kiprah Abdul Rahman terus berlanjut. Pada tahun 1934, ia memimpin sebuah organisasi bernama Pakatan Bahasa Melayu dan Persuratan Buku-buku Di-Raja. Organisasi ini merupakan pengalihan dari sebuah organisasi yang dibentuk oleh Muhammad Ibrahim Munsyi pada tahun 1888 bernama Pakatan Belajar Mengajar Pengetahuan Bahasa. Tujuannya adalah untuk mengkaji dan mempelajari bahasa Melayu agar bahasa Melayu lebih mudah disebarluaskan kepada orang Melayu. Usaha pokok organisasi ini ialah menerjemahkan istilah atau perkataan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Melayu. Beberapa perkataan yang telah diciptakan ketika itu dan abadi hingga sekarang seperti : setiausaha, pejabat, dan kerja raya.