Jun'ichirō Tanizaki: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Pengembangan drpd kandungan wiki b. Melayu Indonesia
Baris 27:
 
=== Karier awal ===
Tanizaki memulakan karier menulis pada tahun 1909. Karya pertamanya adalah drama satu babak, terbitan [[majalah sastera]] yang turut didirikannya. Selama beberapa tahun pertama berkarya sebagai penulis, Tanizaki mula menaruh minat terhadap budaya Barat dan semua hal moden yang berkaitan; bbahkan sehingga . Pada 1922, beliau bahkan bertindak keterlaluan dengan pindahberpindah ke kawasan penempatan orang asing di bagian kota [[:id:Yokohama|Yokohama]] yang memiliki permukiman untuk orang asing. beliauBeliau sempat tinggal beberapa lama di rumah bergaya Barat, dan memulai gaya hidup yang dianggap ''[[:id:Bohemian|bohemian]]''. Beliau juga dilaporkan pernah memiliki rencanaberhasrat untuk pergi ke EropaEropah dan menetap di sana. Keadaan hidupnya waktu itu tercermin dalam beberapa karya awalnya.
 
Nama Tanizaki menjadi terkenal untuk pertama kalinya setelah menerbitkan [[cerpen]] ''Shisei'' (''The Tattooer'') pada tahun 1910. Dalam cerita tersebut, seorang pelukis menggambar seekor labah-labah besar di atas tubuh seorang wanita muda yang cantik. Setelah ia dilukisan, kecantikan wanita itu berubah menjadi kekuatan kejam dan agresif, bagaikan perpaduan [[erotisisme]] dengan [[sadomasokisme]]. Tema-tema ''[[femme fatale]]'' kembali diulanginya dalam banyak karya-karya awalnya, termasuk antaranya: ''Kirin'' (1910), ''Shonen'' (1911), ''Himitsu'' (1911), dan ''Akuma'' (1912).
 
Nama Tanizaki menjadi terkenal untuk pertama kalinya setelah menerbitkan [[cerpen]] ''Shisei'' (''The Tattooer'') pada tahun 1910. Dalam cerita tersebut, seorang seniman [[:id:Rajah|rajah]] menggambar seekor laba-laba besar di atas tubuh seorang wanita muda yang cantik. Setelah dirajah, kecantikan wanita itu berubah menjadi kekuatan kejam dan agresif, bagaikan perpaduan [[erotisisme]] dengan [[sadomasokisme]]. Tema-tema ''[[femme fatale]]'' kembali diulanginya dalam banyak karya-karya awal Tanizaki, termasuk di antaranya: ''Kirin'' (1910), <i />Shonen (1911), ''Himitsu'' (1911), dan ''Akuma'' (1912).[[Berkas:Junichiro_Tanizaki_1913.jpg|link=https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Junichiro_Tanizaki_1913.jpg|kiri|thumb|Tanizaki pada tahun 1913, tidak lama setelah memulai karier sebagai penulis.]]Di antara karya-karya lain Tanizaki yang diterbitkan pada [[zaman Taishō]] adalah ''Shindo'' (1916) dan ''Oni no men'' (1916), yang sebagian berupa autobiografi. Tanizaki berkahwin dengan Chiyoko pada tahun 1915, namun pernikahan tersebut tidak membawa kebahagiaan. Malah, mengalakkan Chiyoko untuk melakukan hubungan sulit dengan Sato Haruo, rakan sekerja dan sahabatnya. Tekanan psikologi yang dialaminya pada waktu itu tercermin dalam beberapa karya-karya awalnya, termasuk drama panggung <i />Aisureba Koso (1921) dan novel ''Kami to Hito no Aida'' (1924). Walaupun inspirasi beberapa tulisan kemungkinan berasal dari orang-orang di sekelilingnyadan kejadian yang dialaminya sepanjang hayatnya, karya-karya Tanizaki jauh berada dalam jalan yang berbeda daripada karangan bersifat autobiografi seperti yang dinukilkan penulis seangkatannya di Jepun.<p>Ia pernah bekerja sebagai penulis skenario untuk studio filem [[:id:Taikatsu|Taikatsu]] yang menghasilkan [[filem bisu]]. Tanizaki termasuk salah seorang pendukung [[Gerakan Filem Tulen|Gerakan Filem Murni]] dan merupakan tokoh penting yang membawa tema-tema moden ke dalam seni perfileman Jepun.<ref>Lihat Bernardi.</ref> Hubungan Tanizaki dengan dunia layar perak dianggap penting demi memahami keseluruhan kariernya sebagai seorang penulis.<ref>Lihat Lamarre.</ref></p>
 
Nama Tanizaki menjadi terkenal untuk pertama kalinya setelah menerbitkan [[cerpen]] ''Shisei'' (''The Tattooer'') pada tahun 1910. Dalam cerita tersebut, seorang seniman [[:id:Rajah|rajah]] menggambar seekor laba-laba besar di atas tubuh seorang wanita muda yang cantik. Setelah dirajah, kecantikan wanita itu berubah menjadi kekuatan kejam dan agresif, bagaikan perpaduan [[erotisisme]] dengan [[sadomasokisme]]. Tema-tema ''[[femme fatale]]'' kembali diulanginya dalam banyak karya-karya awal Tanizaki, termasuk di antaranya: ''Kirin'' (1910), <i />Shonen (1911), ''Himitsu'' (1911), dan ''Akuma'' (1912).[[Berkas:Junichiro_Tanizaki_1913.jpg|link=https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Junichiro_Tanizaki_1913.jpg|kiri|thumb|Tanizaki pada tahun 1913, tidak lama setelah memulai karier sebagai penulis.]]Di antara karya-karya lain Tanizaki yang diterbitkan pada [[zaman Taishō]] adalah ''Shindo'' (1916) dan ''Oni no men'' (1916), yang sebagian berupa autobiografi. Tanizaki berkahwin dengan Chiyoko pada tahun 1915, namun pernikahan tersebut tidak membawa kebahagiaan. Malah, mengalakkan Chiyoko untuk melakukan hubungan sulit dengan Sato Haruo, rakan sekerja dan sahabatnya. Tekanan psikologi yang dialaminya pada waktu itu tercermin dalam beberapa karya-karya awalnya, termasuk drama panggung <i />Aisureba Koso (1921) dan novel ''Kami to Hito no Aida'' (1924). Walaupun inspirasi beberapa tulisan kemungkinan berasal dari orang-orang di sekelilingnyadan kejadian yang dialaminya sepanjang hayatnya, karya-karya Tanizaki jauh berada dalam jalan yang berbeda daripada karangan bersifat autobiografi seperti yang dinukilkan penulis seangkatannya di Jepun.<p>Ia pernah bekerja sebagai penulis skenario untuk studio filem [[:id:Taikatsu|Taikatsu]] yang menghasilkan [[filem bisu]]. Tanizaki termasuk salah seorang pendukung [[Gerakan Filem Tulen|Gerakan Filem Murni]] dan merupakan tokoh penting yang membawa tema-tema moden ke dalam seni perfileman Jepun.<ref>Lihat Bernardi.</ref> Hubungan Tanizaki dengan dunia layar perak dianggap penting demi memahami keseluruhan kariernya sebagai seorang penulis.<ref>Lihat Lamarre.</ref></p>
== Bibliografi ==