Palembang: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Farhan Curious (bincang | sumb.)
→‎Teknologi: Penghapusan judul yang tidak penting. Silakan dibicarakan
Farhan Curious (bincang | sumb.)
Baris 153:
* Sematang Borang
 
== PendudukDemografi ==
=== Penduduk ===
[[Fail: Gadispalembang.jpg | 250px | left | thumb | Gadis Palembang]]
Penduduk Palembang merupakan etnik [[Melayu]], dan menggunakan [[Bahasa Melayu]] yang telah disesuaikan dengan dialek tempatan yang kini dikenali sebagai bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi dan Lahat. Pendatang dari luar Sumatera Selatan terkadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komuniti kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Madura|Madura]], [[Suku Bugis|Bugis]], dan [[Suku Banjar|Banjar]]. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah [[Cina]], [[Arab-Indonesia|Arab]] dan India. Kota Palembang mempunyai beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Cina dan Kampung Al-Munawwar yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
 
=== Agama ===
Agama majoriti di Palembang adalah Islam. Selain itu terdapat juga penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
 
Berdasarkan Banci Penduduk 2015, peratusan agama penduduk Kota Palembang adalah Islam 91.93%, Buddha 3.46%, Protestan Kristen 2.87%, Katolik 1.65%, Hinduisme 0.08% dan Confucian 0.01%. Agama majoriti di Palembang adalah Islam.
((Bandar besar di Indonesia | image = Jembatanamperakalasenja.jpg))
{{bar box
|title=Agama di Kota Palembang
|titlebar=#ddd
|left1=Agama
|right1=Persen
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|91.93}}
{{bar percent|[[Buddha]]|red|3.46}}
{{bar percent|[[Kristen Protestan]]|blue|2.87}}
{{bar percent|[[Katolik]]|yellow|1.65}}
{{bar percent|[[Hindu]]|pink|0.08}}
{{bar percent|[[Konfusianisme]]|black|0.01}}}}
{{-}}
 
Dalam rekod sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berdasarkan [[syariat Islam]], yang berasal dari buku Simbur Cahaya. Di samping itu terdapat juga Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Confucian.{{citation needed}}
 
=== Bahasa ===
{{Main article|bahasa Palembang}}
Bahasa yang digunakan oleh orang-orang sehari-hari Palembang ialah bahasa sehari-hari Palembang yang diucapkan oleh hampir seluruh masyarakat.{{citation needed}} Di samping itu, masyarakat imigran juga sering menggunakan bahasa serantau mereka jika mereka berkomunikasi dengan sesama masyarakat. Bahasa Palembang ialah dialek tempatan [[bahasa Melayu]] yang juga bahasa ''lingua franca'' atau bahasa penyatuan wilayah Sumatera Selatan. Penutur bahasa Palembang dianggarkan mempunyai 3.1 juta penduduk yang tersebar di seluruh wilayah Palembang dan di sekitarnya.<ref>{{cite web| url =https://www.ethnologue.com/language/mui| title =A Language of Indonesia: Musi| last =| first =| date =| website =Ethnologue: Languages of the World| publisher =| access-date =17 Februari 2019| quote = Penggunaan bahasa Palembang digunakan di kalangan masyarakat untuk berkomunikasi setiap hari dan juga bahasa Palembang dipelajari oleh suku-suku lain di provinsi Sumatera Selatan yang memiliki berbagai bahasa dialek sehingga bahasa Palembang digunakan sebagai bahasa perdagangan. Penggunaan bahasa Indonesia dan asing juga tersebar luas, terutama di dunia pendidikan. Bahasa Palembang juga bercakap di timur laut Lampung, sebahagian kecil di Jambi dan Bengkulu.}}</ref>
 
== Pelancongan ==