Revolusi Perancis: Perbezaan antara semakan
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Pengembangan hasil penyejagatan kandungan bahasa Melayu Indonesia, penulisan semula akan bersambung |
|||
Baris 5:
Dalam abad yang berikutnya, Perancis telah ditadbir dalam pelbagai bentuk iaitu sebagai [[republik]], pemerintahan [[diktator]], [[raja berperlembagaan]] dan dua [[Empayar Perancis|empayar]] yang berlainan.
== Latar belakang ==
=== Krisis kewangan ===
[[Louis XVI]] naik takhta menjadi raja Perancis ketika negara tersebut berada dalam suatu [[krisis kewangan]] di mana pengeluaran hasil negara melebihi pendapatan sehingga Perancis sudah hampir muflis;<ref>Frey, hal. 3</ref> perkara ini terutama sekali disebabkan keterlibatan Perancis dalam [[Perang Tujuh Tahun]] dan [[Perang Revolusi Amerika]].<ref>{{cite web|url=http://www.sparknotes.com/history/european/frenchrev/section1.html|title=France's Financial Crisis: 1783–1788|accessdate=26 October 2008}}</ref> Pada bulan Mei [[1776]], menteri kewangan [[Anne Robert Jacques Turgot, Baron de Laune|Turgot]] dipecat setelah beliau gagal melaksanakan reformasi kewangan. Setahun kemudian, seorang warga asing bernama [[Jacques Necker]] dilantik menjadi Bendahara Kewangan; namun penjawatan ini tidak diberikan secara resmi kerana anutannya yang bermazhab [[Protestan]] - ia dilihat menyanggah peranan Kerajaan Perancis sebagai pendokong [[Gereja Katolik Rom]] yang menjadi anutan rasmi kerajaan.
Necker menyedari bahawa sistem percukaian di Perancis sangat [[Pajak regresif|regresif]] di mana masyarakat [[kelas bawahan]] dikenakan cukai yang lebih besar<ref name="Hib35">Hibbert, hal. 35, 36</ref> sementara kaum bangsawan dan agamawan (termasuk pendeta dan paderi) diberikan banyak pengecualian.<ref name="Frey2">Frey, hal. 2</ref> Necker beranggapan bahawa pengeculaian cukai sebegini harus dikurangkan serta turut mengusulkan untuk meminjam lebih banyak uang agar permasalahan kewangan negara bisa diatasi. Necker menerbitkan sebuah laporan untuk mendukung anggapannya ini yang menunjukkan bahawa defisit negara menembus angka 36 juta livre. Necker juga mengusulkan pembatasan kekuasaan ''[[parlement]]''.<ref name="Hib35" />
Usulan Necker ini tidak diterima dengan baik oleh para menteri Raja, dan Necker, yang berharap bisa memperkuat posisinya, berpendapat bahawa ia harus diangkat sebagai menteri, namun Raja menolaknya. Necker dipecat dan jawatannya diambil alih oleh [[Charles Alexandre de Calonne]].<ref name="Hib35" /> Calonne dengan cepat menyadari situasi kewangan negara yang sedang kritis dan mengusulkan pembentukan kode pajak yang baru.<ref name="D34">Doyle, ''The French Revolution: A very short introduction'', hal. 34</ref>
Usulan Calonne ini termasuk pelaksanaan [[cukai tanah]] yang konsisten serta turut dikenakan ke atas pihak bangsawan dan gereja. Karena ditentang oleh ''parlement'', Calonne mengadakan pertemuan dengan [[Majelis Bangsawan|Majlis Bangsawan]], berharap mendapat dukungan. Namun bukannya mendukung rencana Calonne, Majlis malah melemahkan posisi Calonne dengan mengkritiknya. Sebagai tanggapan, untuk pertama kalinya sejak 1614, Raja memanggil [[Etats-Généraux 1789|''Etats-Généraux'' pada bulan Mei 1789]]. Pemanggilan ini sekaligus menjadi pertanda bahawa [[Wangsa Bourbon|monarki Bourbon]] sedang dalam keadaan lemah dan tunduk pada tuntutan rakyatnya.<ref name="D36">Doyle 2003, hal. 93</ref>
=== ''Etats-Généraux'' 1789 ===
{{Main|Etats-Généraux 1789}}''Etats-Généraux'' (wakil rakyat dari berbagai golongan) terbagi menjadi tiga golongan (''etats''): pendeta (''Etats'' Pertama), kaum bangsawan (''Etats'' Kedua), dan sisanya adalah rakyat biasa Perancis (''Etats'' Ketiga).<ref name="Frey 4">Frey, hal. 4, 5</ref> Dalam pertemuan terakhir ''Etats-Généraux'' pada tahun 1614, masing-masing golongan memiliki satu suara, dan dua diantaranya bisa membatalkan suara ketiga. ''Parlement'' Paris khawatir bahawa pemerintah akan berusaha meng-''[[Gerrymandering|gerrymander]]'' Majlis untuk mencurangi hasil. Oleh sebab itu, mereka memutuskan bahawa susunan ''Etats'' harus sama dengan susunan 1614.<ref name="D38">Doyle 2001, hal. 38</ref> Aturan ''Etats'' 1614 ini berbeda dengan praktik pada Majlis daerah; di daerah-daerah, masing-masing anggota memiliki satu suara dan ''Etats'' Ketiga memiliki anggota dua kali lipat lebih banyak dari ''Etats'' lainnya. Sebagai contoh, di [[Dauphiné]], Majlis provinsi sepakat untuk menggandakan jumlah anggota ''Etats'' Ketiga, mengadakan pemilihan keanggotaan, dan memperbolehkan satu suara per anggota, bukannya satu suara per ''etats''.<ref>Doyle 1989, hal.89</ref>
Sebelum pertemuan berlangsung, "Jawatankuasa Tiga Puluh", sebuah kelompok liberal yang beranggotakan warga Paris, mulai melakukan agitasi terhadap suara ''etats''. Kelompok ini sebagian besarnya terdiri dari orang-orang kaya, dan mereka berpendapat bahawa sistem suara di ''Etats-Généraux'' harus sama dengan sistem yang berlaku di Dauphiné. Kelompok ini beranggapan bahawa sistem lama sudah tidak efisien karena "rakyatlah yang berdaulat".<ref name="Neely 56">Neely, hal. 56</ref> Necker lalu menggelar Sidang Kedua Majlis, yang menghasilkan keputusan penolakan terhadap usulan perwakilan ganda, dengan suara 111-333.<ref name="Neely 56" /><ref name="h42">Hibbert, hal.42–45</ref>
Suatu pemilihan umum diadakan pada musim bunga tahun 1789 di mana anggota yang dicalonkan memasuki ''Estet'' Ketiga hendaklah memenuhi kewajiban berikut:
* dari kalangan lelaki warga Perancis secara kelahiran atau [[naturalisasi]],
* berusia lebih kurang 25 tahun,
* bermukim atau mempunyai kediaman di lokasi tempat pengundian berlangsung, serta,\
* mampu membayar cukai. ''Pour être électeur du tiers état, il faut avoir 25 ans, être français ou naturalisé, être domicilié au lieu de vote et compris au rôle des impositions.'' <br />
Pemilihan menghasilkan 1.201 delegasi, yang terdiri dari: 291 bangsawan, 300 pendeta, dan 610 anggota ''Etats'' Ketiga.<ref name="h42" /> Untuk mengarahkan delegasi, "Dokumen Keluhan" (''Cahiers de Doléances'') disusun sebagai pengarah yang memuat daftar permasalahan yang dihadapi negara.<ref name="Frey 4" /><ref name="D38" /><ref name="Neely35">Neely, hal. 63, 65</ref>
Risalah yang disebarkan oleh para bangsawan dan agamawan liberal semakin merebak setelah penapisan akhbar dilonggarkan kerajaan.<ref name="Neely 56" /> [[Abbé Sieyès]], seorang teoretikus dan pendeta Katolik, berpendapat mengenai betapa pentingnya keberadaan ''Etats'' Ketiga dalam risalahnya bertauk ''Qu'est-ce que le tiers état?'' (bahasa Inggris: "[[What is the Third Estate?]]"), yang diterbitkan pada bulan Januari 1789. Ia menegaskan: "Apa itu ''Etats'' Ketiga? Segalanya. Apa posisinya dalam tatanan politik? Tidak ada. Ia ingin menjadi apa? Sesuatu."<ref name="D38" /><ref>Furet, hal. 45</ref>
''Etats-Généraux'' kembali bersidang di Grands Salles des Menus-Plaisirs, [[Versailles]] pada tanggal 5 Mei 1789. Pertemuan ini dibuka dengan pidato tiga jam oleh Necker. ''Etats'' Ketiga menuntut agar semua wakil yang dilantik disahkan tidak secara diam-diam atau sulit tetapi secara menyeluruh; negosiasi dengan ''etats'' lainnya gagal mewujudkan hal ini.<ref name="Neely35" /> Golongan rakyat jelata bersitegang dengan kaum pendeta yang menjawab kalau mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan. Necker pada akhirnya memutuskan bahawa setiap ''etats'' harus memverifikasi anggotanya masing-masing dan "Raja bertindak sebagai penengah".<ref name="Hib54">Hibbert, hal. 54</ref> Namun, rundingan dengan dua ''etats'' lainnya tetap tidak berhasil.<ref>Schama 2004, hal.300–301</ref>
=== Majlis Nasional (1789) ===
{{Main|Majelis Nasional (Revolusi Prancis)}}Pada 10 Jun 1789, Abbé Sieyès pindah keanggotaan menjadi ''Etats'' Ketiga, dan sekarang mengikuti pertemuan sebagai ''Communes'' (Rakyat Biasa). Beliau mengajak dua ''etats'' lainnya untuk ikut serta, namun ajakannya ini tidak diindahkan.<ref>John Hall Stewart. ''A Documentary Survey of the French Revolution''. New York: Macmillan, 1951, hal. 86.</ref> ''Etats'' Ketiga yang sekarang menjadi lebih radikal mendeklarasikan diri sebagai suatu [[Majelis Nasional (Revolusi Prancis)|Majlis Nasional]] yang tidak berasal dari ''etats'', namun dari golongan rakyat jelata. Mereka mengajak yang lainnya untuk bergabung, namun menegaskan bahawa "dengan atau tanpa bantuan, mereka tetap akan mengatasi permasalahan bangsa."<ref>Schama 2004, hal.303</ref>
Dalam upayanya untuk tetap mengawal pergerakan wakil kerajaan, Louis XVI memerintahkan agar penutupan Salle des États, tempat Majlis biasanya mengadakan pertemuan. Di saat yang bersamaan, cuaca tidak memungkinkan Majlis untuk menggelar pertemuan di luar ruangan, sehingga Majlis pada akhirnya memindahkan pertemuan mereka ke sebuah lapangan [[tenis]] dalam ruangan. Di tempat ini, mereka mengambil [[Sumpah Lapangan Tenis]] pada 20 Juni 1789, yang menyatakan bahawa Majlis tidak akan berpisah hingga mereka bisa memberikan sebuah [[Konstitusi|perlembagaan]] bagi Perancis.<ref name="Schama">Schama 2004, hal.312</ref>
Mayoritas perwakilan pendeta segera bergabung dengan Majlis, serta 47 orang dari kaum bangsawan. Pada tanggal 27 Juni, pihak kerajaan secara terang-terangan telah menunjukkan penentangannya terhadap Majlis, dan sejumlah besar pasukan tentera mula dihantarkan ke serata [[Paris]] dan Versailles. Dukungan bagi Majlis juga mengalir dari warga Paris dan dari kota-kota lainnya di Perancis. Pada tanggal 9 Juli, Majlis itu disusun kembali menjadi [[Majelis Konstituante Nasional|Majlis Konstituante Nasional]].<ref name="Schama" />
== Majlis Perwakilan Kebangsaan (1789–1791) ==
{{Main|Majelis Konstituante Nasional}}
=== Serangan dan serbuan ke atas penjara Bastille ===
{{Main|Serbuan Bastille}}Sementara itu, Necker semakin dimusuhi oleh keluarga kerajaan Perancis karena dianggap memanipulasi opini publik secara terang-terangan. Ratu [[Marie Antoinette]], adik Raja [[Charles X dari Prancis|Comte d'Artois]], dan anggota konservatif lainnya dari [[dewan privy]] mendesak Raja agar memecat Necker sebagai penasihat kewangan. Pada 11 Juli 1789, setelah Necker menerbitkan laporan kewangan pemerintah kepada publik, Raja memecatnya, dan segera merestrukturisasi kementerian kewangan tidak lama berselang.<ref>Schama 2004, hal.317</ref>
Kebanyakan warga Paris menganggap bahawa tindakan Louis secara tidak langsung ditujukan pada Majlis dan segera memulakan pemberontakan terbuka setelah mereka mendengar kabar tersebut pada keesokan harinya. Mereka juga khawatir terhadap banyaknya tentara{{ndash}}kebanyakan tentara asing{{ndash}}yang ditugaskan untuk menutup Majlis Konstituante Nasional. Dalam sebuah pertemuan di Versailles, Majlis bersidang secara non-stop untuk berjaga-jaga jika nanti tempat pertemuan digusur secara tiba-tiba. Paris dengan cepat dipenuhi oleh berbagai kerusuhan, kekacauan, dan penjarahan. Massa juga mendapat dukungan dari beberapa anggota [[Gardes Françaises|Gardes Francaises]] yang dipersenjatakan dan dilatih dalam barisan tentera.<ref>Schama 2004, hal.331</ref>
Pada tanggal [[14 Julai]], para pemberontak mengincar sejumlah besar senjata dan amunisi di benteng dan penjara [[Bastille]], yang juga dianggap sebagai simbol kekuasaan monarki. Setelah beberapa jam pertempuran, benteng jatuh ke tangan pemberontak pada sore harinya. Meskipun terjadi gencatan senjata untuk mencegah pembantaian massal, Gubernur Marquis [[Bernard de Launay]] dipukuli, ditusuk, dan dipenggal, kepalanya diletakkan di ujung tombak dan diarak ke sekeliling kota. Walaupun hanya menahan tujuh tahanan (empat pencuri, dua bangsawan yang ditahan karena tindakan tidak bermoral, dan seorang tersangka pembunuhan), Bastille telah menjadi simbol kebencian terhadap ''[[Ancien Régime]]''. Di [[Hôtel de Ville, Paris|Hôtel de Ville]] (balai kota), massa menuduh ''[[Provost (sipil)|prévôt des marchands]]'' (setara dengan datuk bandar atau walikota) [[Jacques de Flesselles]] sebagai pengkhianat, dan membantainya.<ref>Schama 2004, hal.344</ref>
Raja Louis yang khawatir dengan tindak kekerasan terhadapnya mundur untuk sementara waktu. [[Marquis de la Fayette]] mengambilalih komando Garde Nationale di Paris. [[Jean-Sylvain Bailly]], presiden Majlis pada saat [[Sumpah Lapangan Tenis]], menjadi wali kota di bawah struktur pemerintahan baru yang dikenal dengan [[komune]]. Raja mengunjungi Paris pada tanggal 17 Juli dan menerima sebuah simpul pita [[Bendera Perancis|triwarna]], diiringi dengan teriakan ''Vive la Nation'' ("Hidup Bangsa") dan ''Vive le Roi'' ("Hidup Raja").<ref>Schama 2004, hal.357</ref>
Necker kembali menduduki jabatannya, namun kejayaannya berumur pendek. Necker memang seorang ahli kewangan yang cerdik, namun sebagai politisi, ia kurang terampil. Necker dengan cepat kehilangan dukungan rakyat setelah menuntut amnesti umum.<ref>Schama 2004, hal.248</ref>
Setelah kemenangan Majlis, situasi di Perancis masih tetap memburuk. Kekerasan dan penjarahan terjadi di seantero negeri. Kaum bangsawan yang mengkhawatirkan keselamatan mereka berbondong-bondong pindah ke negara tetangga. Dari negara-negara tersebut, para ''[[émigré]]'' ini mendanai kelompok-kelompok kontra-revolusi di Perancis dan mendesak monarki asing untuk memberikan dukungan pada [[kontra-revolusi]].<ref>Lefebvre, hal.187–188.</ref>
Pada akhir Juli, semangat [[kedaulatan rakyat]] telah menyebar di seluruh Perancis. Di daerah pedesaan, rakyat jelata mulai membentuk milisi dan mempersenjatai diri melawan invasi asing: beberapa di antaranya menyerang [[Chateau|châteaux]] kaum bangsawan sebagai bagian dari pemberontakan agraria umum yang dikenal dengan ''"la Grande Peur"'' ("[[Ketakutan Besar]]"). Selain itu, rumor liar dan paranoia kolektif menyebabkan meluasnya kerusuhan dan kekacauan sipil yang berkontribusi terhadap runtuhnya hukum dan kacaunya ketertiban.<ref>Hibbert, 93</ref>
=== Perumusan perlembagaan baru ===
Pada tanggal 4 Agustus 1789, Majlis Konstituante Nasional menghapuskan [[feudalisme]] (meskipun pada saat itu telah terjadi pemberontakan petani yang hampir mengakhiri feudalisme). Keputusan ini dituangkan dalam dokumen yang dikenal dengan [[Dekret Agustus]], yang menghapuskan seluruh hak istimewa kaum ''Estate'' Kedua dan hak ''[[wikt:tithe|dîme]]'' (menerima zakat) yang dimiliki oleh ''Estate'' Pertama. Hanya dalam waktu beberapa jam, bangsawan, pendeta, kota, provinsi, dan perusahaan kehilangan hak-hak istimewanya.
Pada tanggal 26 Agustus 1789, Majlis menerbitkan [[Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara]], yang memuat pernyataan prinsip, bukannya perlembagaan dengan efek hukum. Majlis Konstituante Nasional tidak hanya berfungsi sebagai [[legislatif]], namun juga sebagai [[Majelis konstituen|badan untuk menyusun perlembagaan baru]].
Necker, Mounier, Lally-Tollendal dan yang lainnya tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan senat, yang keanggotaannya ditunjuk oleh Raja dan dicalonkan oleh rakyat. Sebagian besar bangsawan mengusulkan agar [[Majelis tinggi|Majlis tinggi]] dipilih oleh kaum bangsawan. Sidang segera dilakukan pada hari itu, yaang memutuskan bahawa Perancis akan memiliki Majlis tunggal dan unikameral. Kekuasaan Raja terbatas hanya untuk "menangguhkan [[veto]]"; ia bisa menunda implementasi undang-undang, namun tidak bisa membatalkannya. Pada akhirnya, Majlis menggantikan [[Provinsi di Prancis|provinsi]] bersejarah di Perancis dengan 83 ''départements,'' yang dikelola secara seragam menurut daerah dan jumlah penduduk.
Di tengah kegiatan Majlis yang disibukkan dengan urusan perlembagaan, krisis kewangan terus berlanjut tanpa banyak yang dapat diselesaikan sambil [[defisit]] negara meningkat dengan ketaranya. [[Honoré Gabriel Riqueti, comte de Mirabeau|Honoré Mirabeau]] kemudian memimpin gerakan untuk mengatasi permasalahan ini, dan Majlis memberi Necker hak penuh untuk mengelola kewangan negara.
=== Pegerakan perempuan di Versailles ===
Dipicu oleh rumor telah diinjak-injaknya simpul pita nasional saat penerimaan pengawal Raja pada tanggal 1 Oktober 1789, kerumunan perempuan mulai berkumpul di pasar Paris pada tanggal 5 Oktober 1789. Kerumunan pertama berbaris menuju [[Hôtel de Ville, Paris|Hôtel de Ville]], di mana mereka meluahkan kesusahan ekonomi yang mereka hadapi, terutama masalah kekurangan roti. Mereka menuntut agar pejabat kota segera menyelesaikan permasalahan mereka.<ref>Doyle 1989, hal.121</ref> malah juga menuntut agar kerajaan menghentikan penghalangan dalam memblokir Majlis Nasional, dan menyerukan agar Raja dan kaum kerabatn baginda segera pindah ke Paris agar menjaga hati rakyat sambil mengatasi kemiskinan yang semakin meluas.
Maklum balas yang tidak memuaskan dari pejabat kota ini mendorong sebanyak 7,000 wanita bergerak menuju Versailles dengan membawa [[meriam]] dan berbagai-bagai senjata ringan. Sekitar 20,000 pasukan [[Garde Nationale]] di bawah komando [[Gilbert du Motier, marquis de La Fayette|Gilbert du Motier]] ditugaskan untuk mengawasi pergerakan penunjuk perasaan yang giat di kawasan Paris, tetapi situasi menjadi hilang kawalan. Orang ramai yang berarak hilang sabar mereka dan dalam kemarahan mereka mula menyerbu istana sehingga membunuh beberapa penjaga. La Fayette akhirnya berhasil memujuk Raja menyetujui permintaan orang ramai, dan Raja beserta keluarganya bersedia untuk kembali ke Paris. Pada tanggal 6 Oktober 1789, Raja dan keluarga kerajaan pindah dari Versailles ke Paris di bawah "perlindungan" dari Garde Nationale.<ref>Doyle 1989, hal.122</ref>
=== Perubahan kepada pengurusan Gereja negara ===
Revolusi ini menyebabkan perubahan besar kekuasaan, dari yang sebelumnya dikuasai oleh [[Gereja Katolik Roma]] menjadi dikuasai negara. Berdasarkan ''[[Ancien Régime]]'', Gereja menjadi pemilik tanah terbesar di Perancis, memiliki sekitar 10% tanah kerajaan.<ref name="ReferenceA">Censer and Hunt, Liberty, Equality, Fraternity: Exploring the French Revolution, 4.</ref> Gereja dibebaskan dari kewajiban membayar pajak kepada pemerintah, dan juga berhak menerima ''dîme'' ([[zakat]]) 10% dari [[pajak penghasilan]], seringkali dikumpulkan dalam bentuk bahan pangan, dan hanya sebagian kecil dari ''dîme'' tersebut yang diberikan kepada masyarakat miskin.<ref name="ReferenceA" /> Kekuatan dan kekayaan Gereja yang begitu besar telah menimbulkan kebencian dari beberapa kelompok. Kelompok minoritas penganut [[Protestan]] yang tinggal di Perancis seperti [[Huguenot]] menginginkan suatu rejim yang anti-Katolik sebagai tujuan membalas dendam kepada para pendeta yang melakukan diskriminasi terhadap fahaman mereka. Pemikir Pencerahan seperti [[Voltaire]] membantu mengobar-gobarkan semangat anti-Katolik dengan merendahkan Gereja Katolik dan mendestabilisasi monarki Perancis.<ref>Censer and Hunt, Liberty, Equality, Fraternity: Exploring the French Revolution, 16.</ref> Menurut sejarawan [[John McManners]], "Pada abad kedelapan belas, takhta Perancis dan altar berhubungan erat; dan hubungan ini runtuh..."<ref>John McManners, The French Revolution and the Church, 5.</ref>
Kebencian terhadap Gereja melemah kekuatannya saat dibukanya pertemuan ''Etats-Généraux'' pada bulan Mei 1789. Gereja memiliki sekitar 130.000 anggota pendeta dalam ''Etats'' Pertama. Ketika [[Majelis Nasional (Revolusi Prancis)|Majlis Nasional]] didirikan pada bulan Juni 1789 oleh ''Etats'' Ketiga, para pendeta memilih untuk bergabung dengan Majlis.<ref>John McManners, The French Revolution and the Church, 50, 4.</ref> Majlis Nasional mulai memberlakukan reformasi sosial dan ekonomi. Undang-undang baru pada tanggal 4 Juli 1789 menghapuskan sumber pendapatan gereja untuk memungut dana gereja. Dalam upayanya untuk mengatasi krisis kewangan, pada tanggal 2 November 1789, Majlis memutuskan bahawa harta Gereja menjadi "milik negara"<ref>National Assembly legislation cited in John McManners, The French Revolution and the Church, 27.</ref> - kesemua harta ini digunakan sebagai asas kepada sokongan peredaran matawang baru, [[assignats]]. Dengan demikian, mulai saat itu keberlangsungan Gereja juga menjadi tanggungjawab negara yng termasuk membayar para pendeta untuk merawat orang-orang miskin, orang sakit, dan yatim piatu.<ref>John McManners, The French Revolution and the Church, 27.</ref> Pada bulan Disember, Majlis mulai menjual tanah-tanah milik Gereja kepada penawar tertinggi untuk meningkatkan pendapatan negara. Hal ini efektif menaikkan nilai assignats sebesar 25% dalam waktu dua tahun.<ref name="ReferenceB">Censer and Hunt, Liberty, Equality, Fraternity: Exploring the French Revolution, 61.</ref> Pada musim gugur 1789, undang-undang baru yang menghapuskan [[sumpah monastik]] dirumuskan, dan pada 13 Februari 1790, semua ordo keagamaan dibubarkan.<ref>Emmet Kennedy, A Cultural History of the French Revolution, 148.</ref> Para [[biarawan]] dan [[biarawati]] disarankan untuk kembali ke kehidupan pribadi mereka, dan beberapa di antaranya akhirnya menikah.<ref name="ReferenceC">Censer and Hunt, Liberty, Equality, Fraternity: Exploring the French Revolution, 92.</ref>
[[Konstitusi Sipil Pendeta|perlembagaan Sipil Pendeta]], yang disahkan pada tanggal 12 Juli 1790, menetapkan bahawa pendeta adalah pekerja negara. Keputusan ini membentuk sistem pemilihan pastor dan uskup paroki, serta menetapkan upah bagi para pendeta. Sebagian besar pendeta Katolik keberatan dengan sistem pemilihan ini karena hal itu berarti bahawa mereka secara efektif menolak otoritas [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] di Roma atas Gereja Perancis. Akhirnya, pada bulan November 1790, Majlis Nasional mulai mewajibkan "sumpah setia pada perlembagaan Sipil" bagi semua pendeta Katolik.<ref name="ReferenceC" /> Hal ini menyebabkan timbulnya perpecahan antara pendeta yang mengambil sumpah dengan pendeta yang tetap setia kepada Paus. Secara keseluruhan, 24% dari semua pendeta di Perancis telah mengambil sumpah.<ref>Emmet Kennedy, A Cultural History of the French Revolution, 151.</ref> Pendeta yang menolak bersumpah setia pada perlembagaan akan "dibuang, dideportasi secara paksa, atau dieksekusi dengan tuduhan pengkhianat."<ref name="ReferenceB" /> [[Paus Pius VI]] tidak pernah mengakui perlembagaan Sipil Pendeta ini, yang berakibat pada semakin terisolasinya Gereja Perancis. Selama [[Pemerintahan Teror]], upaya besar-besaran de-Kristianisasi di Perancis terjadi, termasuk memenjarakan dan membantai para pendeta, serta pengrusakan Gereja dan gambar-gambar relijius di seluruh Perancis. Upaya untuk menggantikan kedudukan Gereja Katolik dilakukan, misalnya dengan mengganti festival agama dengan festival sipil. Pembentukan [[Kultus Alasan]] adalah langkah terakhir dalam de-Kristenisasi radikal di Perancis. Peristiwa ini menyebabkan munculnya kekecewaan dan penentangan terhadap Revolusi di seluruh Perancis. Warga seringkali menolak de-Kristenisasi dengan cara menyerang agen revolusioner dan menyembunyikan pendeta yang sedang diburu. Pada akhirnya, [[Maximilien Robespierre|Robespierre]] dan [[Jawatankuasa Keselamatan Awam]] dipaksa untuk menentang kampanye dengan menggantikan Kultus Alasan dengan [[deisme]], walaupun masih non-Kristen.<ref>Censer and Hunt, Liberty, Equality, Fraternity: Exploring the French Revolution, 92–94.</ref> [[Konkordat 1801]] antara Napoleon dan Gereja mengakhiri periode de-Kristenisasi dan mulai membentuk aturan-aturan yang mengatur mengenai hubungan antara Gereja Katolik dengan negara, yang tetap berlaku hingga tahun 1905, kemudian diubah oleh [[Republik Ketiga Prancis|Republik Ketiga]] dengan memisahkan urusan Gereja dengan urusan negara pada tanggal 11 Desember 1905. Penganiayaan terhadap pendeta menyebabkan munculnya gerakan-gerakan kontra-revolusi, yang berpuncak dalam [[Perang Vendee|Pemberontakan Vendee]].<!--
'''Revolusi Prancis''' adalah masa dalam [[sejarah Prancis]] antara tahun [[1789]] dan [[1799]] di mana para [[demokrasi|demokrat]] dan pendukung [[republikanisme]] menjatuhkan [[monarki absolut]] di [[Prancis]] dan memaksa [[Gereja Katolik Roma]] menjalani restrukturisasi yang radikal.
Meski Prancis kemudian akan berganti sistem antara [[republik]], [[kekaisaran]], dan [[monarki]] selama 1 bulan setelah [[Republik Pertama Prancis]] jatuh dalam [[kudeta]] yang dilakukan oleh [[Napoleon Bonaparte]], revolusi ini dengan jelas mengakhiri ''ancien régime'' ([[bahasa Indonesia]]: Rezim Lama; merujuk kepada kekuasaan dinasti seperti [[Valois]] dan [[Bourbon]]) dan menjadi lebih penting daripada revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di Prancis.
== Penyebab ==
Banyak faktor yang menyebabkan revolusi ini. Salah satu di antaranya adalah karena sikap orde yang lama terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang berubah. Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh ide [[Pencerahan]] dari kaum [[borjuis]], kaum petani, para buruh, dan individu dari semua kelas yang merasa disakiti. Sementara revolusi berlangsung dan kekuasaan beralih dari monarki ke badan [[legislatif]], kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari kelompok-kelompok yang semula bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik dan pertumpahan darah.
Sebab-sebab Revolusi Prancis mencakup hal-hal di bawah ini:
* Kemarahan terhadap [[absolutisme politik|absolutisme]] kerajaan.
* Kemarahan terhadap [[sistem seigneurialisme]] di kalangan kaum petani, para buruh, dan—sampai batas tertentu—kaum borjuis.
* Bangkitnya gagasan-gagasan [[Pencerahan]]
* [[Utang]] nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem [[pajak]] yang tak seimbang.
* Situasi ekonomi yang buruk, sebagian disebabkan oleh keterlibatan Prancis dan bantuan terhadap [[Revolusi Amerika]].
* Kelangkaan [[makanan]] di bulan-bulan menjelang revolusi.
* Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam kehidupan publik oleh kelas profesional yang ambisius.
* Kebencian terhadap intoleransi agama.
* Kegagalan Louis XVI untuk menangani gejala-gejala ini secara efektif.
Aktivitas proto-revolusioner bermula ketika raja Prancis [[Louis XVI dari Prancis|Louis XVI]] (memerintah [[1774]]-[[1792]]) menghadapi krisis dana kerajaan. Keluarga raja Prancis, yang secara keuangan sama dengan negara Prancis, memiliki utang yang besar. Selama pemerintahan [[Louis XV dari Prancis|Louis XV]] ([[1715]]-[[1774]]) dan Louis XVI sejumlah menteri, termasuk [[Anner Robert Jacques Turgot, Baron de Laune|Turgot]] (Pengawas Keuangan Umum [[1774]]-[[1776]]) dan [[Jacques Necker]] (Direktur-Jenderal Keuangan [[1777]]-[[1781]]), mengusulkan sistem perpajakan Prancis yang lebih seragam, namun gagal. Langkah-langkah itu mendapatkan tantangan terus-menerus dari ''[[parlement]]'' (pengadilan hukum), yang didominasi oleh "Para Bangsawan", yang menganggap diri mereka sebagai pengawal nasional melawan pemerintahan yang sewenang-wenang, dan juga dari fraksi-fraksi pengadilan. Akibatnya, kedua menteri itu akhirnya diberhentikan. [[Charles Alexandre de Calonne]], yang menjadi Pengawas Umum Keuangan pada [[1783]], mengembangkan strategi pengeluaran yang terbuka sebagai cara untuk meyakinkan calon kreditur tentang kepercayaan dan stabilitas keuangan Prancis.
Namun, setelah Callone melakukan peninjauan yang mendalam terhadap situasi keuangan Prancis, menetapkan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan, dan karenanya ia mengusulkan [[pajak tanah]] yang seragam sebagai cara untuk memperbaiki keuangan Prancis dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, dia berharap bahwa dukungan dari Dewan Kaum Terkemuka yang dipilih raja akan mengemalikan kepercayaan akan keuangan Prancis, dan dapat memberikan pinjaman hingga pajak tanah mulai memberikan hasilnya dan memungkinkan pembayaran kembali dari utang tersebut.
Meskipun Callone meyakinkan raja akan pentingnya pembaharuannya, Dewan Kaum Terkemuka menolak untuk mendukung kebijakannya, dan berkeras bahwa hanya lembaga yang betul-betul representatif, seyogyanya ''[[Estates-General]]'' (wakil-wakil berbagai golongan) Kerajaan, dapat menyetujui pajak baru. Raja, yang melihat bahwa Callone akan menjadi masalah baginya, memecatnya dan menggantikannya dengan [[Étienne Charles de Loménie de Brienne]], Uskup Agung Toulouse, yang merupakan pemimpin oposisi di Dewan. Brienne sekarang mengadopsi pembaruan menyeluruh, memberikan berbagai hak sipil (termasuk kebebasan beribadah kepada kaum Protestan), dan menjanjikan pembentukan ''Etats-Généraux'' dalam lima tahun, tetapi ssementara itu juga mencoba melanjutkan rencana Calonne. Ketika langkah-langkah ini ditentang di ''Parlement'' Paris (sebagian karena Raja tidak bijaksana), Brienne mulai menyerang, mencoba membubarkan seluruh "parlement" dan mengumpulkan pajak baru tanpa peduli terhadap mereka. Ini menyebabkan bangkitnya perlawanan massal di banyak bagian di Prancis, termasuk "Day of the Tiles" yang terkenal di [[Grenoble]]. Yang lebih penting lagi, kekacauan di seluruh Prancis meyakinkan para kreditor jangka-pendek. Keuangan Prancis sangat tergantung pada mereka untuk mempertahankan kegiatannya sehari-hari untuk menarik pinjaman mereka, menyebabkan negara hampir bangkrut, dan memaksa Louis dan Brienne untuk menyerah.
Raja setuju pada [[8 Agustus]] [[1788]] untuk mengumpulkan ''Estates-General'' pada Mei [[1789]] untuk pertama kalinya sejak [[1614]]. Brienne mengundurkan diri pada [[25 Agustus]] [[1788]], dan Necker kembali bertanggung jawab atas keuangan nasional. Dia menggunakan posisinya bukan untuk mengusulkan langkah-langkah pembaruan yang baru, melainkan untuk menyiapkan pertemuan wakil-wakil nasional.
== Sejarah ==
=== Etats-Généraux 1789 ===
{{untuk|penjelasan lebih terinci mengenai peristiwa-peristiwa pada [[8 Agustus]] [[1788]]- [[17 Juni]] [[1789]]|Etats-Généraux 1789}}
Pembentukan ''Etats-Généraux'' menyebabkan berkembangnya keprihatinan pada pihak oposisi bahwa pemerintah akan berusaha seenaknya membentuk sebuah Dewan sesuai keinginannya. Untuk menghindarinya, ''Parlement'' Paris, setelah kembali ke kota dengan kemenangan, mengumumkan bahwa ''Etats-Généraux'' harus dibentuk sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam pertemuan sebelumnya. Meskipun kelihatannya para politikus tidak memahami "ketentuan-ketentuan 1614" ketika mereka membuat keputusan ini, hal ini membangkitkan kehebohan. Estates [[1614]] terdiri dari jumlah wakil yang sama dari setiap kelompok dan pemberian suara dilakukan menurut urutan, yaitu [[Kelompok Pertama]] (para rohaniwan), [[Kelompok Kedua]] (para bangsawan), dan [[Kelompok Ketiga]] (lain-lain), masing-masing mendapatkan satu suara.
Segera setelah itu, "Komite Tiga Puluh", sebuah badan yang terdiri atas
penduduk Paris yang liberal, mulai melakukan agitasi melawannya, menuntut agar Kelompok Ketiga digandakan dan pemungutan suara dilakukan per kepala (seperti yang telah dilakukan dalam berbagai dewan perwakilan daerah). Necker, yang berbicara untuk pemerintah, mengakui lebih jauh bahwa Kelompok Ketiga harus digandakan, tetapi masalah pemungutan suara per kepala harus diserahkan kepada pertemuan Etats sendiri. Namun kemarahan yang dihasilkan oleh pertikaian itu tetap mendalam, dan pamflet-pamflet, seperti tulisan [[Abbé Sieyès]] ''Apakah Kelompok Ketiga itu?'' yang berpendapat bahwa ordo-ordo yang memiliki hak-hak istimewa adalah parasit, dan Kelompok Ketiga adalah bangsa itu sendiri, membuat kemarahan itu tetap bertahan.
Ketika Etats-Généraux bertemu di [[Versailles]] pada [[5 Mei]] [[1789]], pidato-pidato panjang oleh Necker dan Lamoignon, yang bertugas menyimpan meterai, tidak banyak membantu untuk memberikan bimbingan kepada para wakil, yang dikembalikan ke tempat-tempat pertemuan terpisah untuk membuktikan kredensi para panggotanya. Pertanyaan tentang apakah pemilihan suara akhirnya akan dilakukan per kepala atau diambil dari setiap orde sekali lagi disingkirkan untuk sementara waktu, namun Kelompok Ketiga kini menuntut agar pembuktian kredensi itu sendiri harus dilakukan sebagai kelompok. Namun, perundingan-perundingan dengan kelompok-kelompok lain untuk mencapai hal ini tidak berhasil, karena kebanyakan rohaniwan dan kaum bangsawan tetap mendukung pemungutan suara yang diwakili oleh setiap orde.
=== Majelis Nasional ===
{{Untuk|gambaran lebih jelas tentang peristiwa [[17 Juni]] - [[9 Juli]] [[1789]]|Majelis Nasional (Revolusi)}}
Pada tanggal [[28 Mei]] 1789, Romo [[Emmanuel Joseph Sieyès|Sieyès]] memindahkan Estate Ketiga itu, kini bertemu sebagai ''Communes'' (bahasa Indonesia: "Majelis Perwakilan Rendah"), memulai pembuktian kekuasaannya sendiri dan mengundang 2 estate lainnya untuk ambil bagian, namun bukan untuk menunggu mereka. Mereka memulai untuk berbuat demikian, menyelesaikan proses itu pada tanggal [[17 Juni]]. Lalu mereka mengusulkan langkah yang jauh lebih radikal, menyatakan diri sebagai [[Majelis Nasional (Revolusi Prancis)|Majelis Nasional]], majelis yang bukan dari estate namun dari "rakyat". Mereka mengundang golongan lain untuk bergabung dengan mereka, namun kemudian nampak jelas bahwa mereka cenderung memimpin urusan luar negeri dengan atau tanpa mereka.
Louis XVI menutup Salle des États di mana majelis itu bertemu. Majelis itu memindahkan pertemuan ke lapangan tenis raja, di mana mereka mereka mulai mengucapkan [[Sumpah Lapangan Tenis]] ([[20 Juni]] 1789), di mana mereka setuju untuk tidak berpisah hingga bisa memberikan sebuah [[konstitusi]] untuk Prancis. Mayoritas perwakilan dari pendeta segera bergabung dengan mereka, begitupun 57 anggota bangsawan. Dari tanggal [[27 Juni]] kumpulan kerajaan telah menyerah pada lahirnya, meski militer mulai tiba dalam jumlah besar di sekeliling [[Paris]] dan Versailles. Pesan dukungan untuk majelis itu mengalir dari Paris dan kota lainnya di Prancis. Pada tanggal [[9 Juli]], majelis itu disusun kembali sebagai [[Majelis Konstituante Nasional]].
=== Majelis Konstituante Nasional ===
[[Berkas:Eugène Delacroix - La liberté guidant le peuple.jpg|right|thumb|[[Kemerdekaan Memimpin Rakyat]] ''(La liberté guidant le peuple)''.]]
==== Serbuan ke Bastille ====
{{Untuk|diskusi lebih jelas|Penyerbuan ke Bastille}}
Pada tanggal [[11 Juli]] 1789, Raja Louis, yang bertindak di bawah pengaruh bangsawan konservatif dari [[dewan kakus umum]]nya, begitupun permaisurinya [[Marie Antoinette]], dan saudaranya [[Charles X dari Prancis|Comte d'Artois]], membuang menteri reformis Necker dan merekonstruksi kementerian secara keseluruhan. Kebanyakan rakyat Paris, yang mengira inilah mulainya kup kerajaan, turut ke huru-hara terbuka. Beberapa anggota militer bergabung dengan khalayak; lainnya tetap netral.
Pada tanggal [[14 Juli]] 1789, setelah pertempuran 4 jam, massa menduduki [[penjara]] [[Bastille]], membunuh gubernur, Marquis [[Bernard de Launay]], dan beberapa pengawalnya. Walaupun orang Paris hanya membebaskan 7 tahanan; 4 pemalsu, 2 orang gila, dan seorang penjahat seks yang berbahaya, Bastille menjadi simbol potensial bagi segala sesuatu yang dibenci pada masa ''[[ancien régime]]''. Kembali ke [[Hôtel de Ville, Paris|Hôtel de Ville]] (balai kota), massa mendakwa ''[[Provost (sipil)|prévôt]] des marchands'' (seperti wali kota) [[Jacques de Flesselles]] atas pengkhianatan; pembunuhan terhadapnya terjadi ''dalam perjalanan'' ke sebuah pengadilan pura-pura di [[Palais Royal]].
Raja dan pendukung militernya mundur turun, setidaknya sejak beberapa waktu yang lalu. [[Marquis de la Fayette|Lafayette]] menerima komando Garda Nasional di Paris; [[Jean-Sylvain Bailly]], presiden Majelis Nasional pada masa [[Sumpah Lapangan Tenis]], menjadi wali kota di bawah struktur baru pemerintahan yang dikenal sebagai ''commune''. Raja mengunjungi Paris, di mana, pada tanggal [[27 Juli]], ia menerima kokade [[triwarna]], begitupun pekikan ''vive la Nation'' "Hidup Negara" diubah menjadi ''vive le Roi'' "Hidup Raja".
Namun, setelah kekacauan ini, para bangsawan, yang sedikit terjamin oleh rekonsiliasi antara raja dan rakyat yang nyata dan, seperti yang terbukti, sementara, mulai pergi dari negeri itu sebagai ''[[émigré]]'', beberapa dari mereka mulai merencanakan perang saudara di kerajaan itu dan menghasut koalisi Eropa menghadapi Prancis.
Necker, yang dipanggil kembali ke jabatannya, mendapatkan kemenangan yang tak berlangsung lama. Sebagai seorang pemodal yang cerdik namun bukan politikus yang lihai, ia terlalu banyak meminta dan menghasilkan amnesti umum, kehilangan sebagian besar dukungan rakyat dalam masa kemenangannya yang nyata.
Menjelang akhir Juli huru-hara dan jiwa [[kedaulatan rakyat]] menyebar ke seluruh Prancis. Di daerah pedesaan, hal ini ada di tengah-tengah mereka: beberapa orang membakar akta gelar dan tak sedikit pun terdapat [[chateau|châteaux]], sebagai bagian pemberontakan petani umum yang dikenal sebagai "la Grande Peur" ([[Ketakutan Besar]]).
==== Penghapusan feodalisme ====
:''Untuk diskusi lebih rinci, lihat [[Revolusi Prancis dari penghapusan feodalisme ke Konstitusi Sipil Pendeta|Penghapusan feodalisme]].''
Pada tanggal [[4 Agustus]] 1789, Majelis Nasional menghapuskan [[feodalisme]], hak ketuanan Estate Kedua dan sedekah yang didapatkan oleh Estate Pertama. Dalam waktu beberapa jam, sejumlah bangsawan, pendeta, kota, provinsi, dan perusahaan kehilangan hak istimewanya.
Sementara akan ada tanda mundur, penyesalan, dan banyak argumen atas ''rachat au denier 30'' ("penebusan pada pembelian 30 tahun") yang dikhususkan dalam legislasi [[4 Agustus]], masalah masih mandek, meski proses penuh akan terjadi di 4 tahun yang lain.
==== Dekristenisasi ====
{{untuk|diskusi lebih jelas|Dekristenisasi Prancis selama Revolusi Prancis}}
Revolusi membawa perubahan besar-besaran pada kekuasaan dari [[Gereja Katolik Roma]] kepada negara. Legislasi yang berlaku pada tahun [[1790]] menghapuskan otoritas gereja untuk menarik [[pajak]] hasil bumi yang dikenal sebagai ''dîme'' (sedekah), menghapuskan hak khusus untuk pendeta, dan menyita kekayaan geraja; di bawah ''ancien régime'', gereja telah menjadi pemilik tanah terbesar di negeri ini. [[Konstitusi Sipil Pendeta|Legislasi berikutnya]] mencoba menempatkan pendeta di bawah negara, menjadikannya pekerja negeri. Tahun-tahun berikutnya menyaksikan penindasan penuh kekerasan terhadap para pendeta, termasuk penahanan dan pembantaian para [[pendeta]] di seluruh Prancis. [[Concordat 1801]] antara Napoleon dan gereja mengakhiri masa dekristenisasi dan mendirikan aturan untuk hubungan antara Gereja Katolik dan Negara Prancis yang berlangsung hingga dicabut oleh [[Republik Ketiga]] pada [[pemisahan gereja dan agama]] pada tanggal [[11 Desember]] [[1905]].-->
==== Kemunculan berbagai faksi ====
{{untuk|diskusi lebih jelas|Majelis Konstituante Nasional}}Faksi-faksi dalam Majlis tersebut mulai bermunculan. Kaum [[Keningratan|ningrat]] [[Jacques Antoine Marie Cazalès]] dan pendeta [[Jean-Sifrein Maury]] memimpin yang kelak dikenal sebagai [[Politik sayap kanan|sayap kanan]] yang menentang revolusi. "Royalis Demokrat" atau ''Monarchien'', bersekutu dengan Necker, cenderung mengorganisir Perancis sejajar garis yang mirip dengan model [[Konstitusi Britania Raya|perlembagaan Inggris]]: mereka termasuk [[Jean Joseph Mounier]], [[Comte de Lally-Tollendal]], [[Comte de Clermont-Tonnerre]], dan [[Pierre Victor Malouet]], Comte de Virieu.
"Partai Nasional" yang mewakili faksi tengah atau kiri-tengah Majlis tersebut termasuk [[Honoré Mirabeau]], Lafayette, dan Bailly; sedangkan [[Adrien Duport]], [[Antoine Pierre Joseph Marie Barnave|Barnave]] dan [[Alexander Lameth]] mewakili pandangan yang lebih ekstrem. Yang hampir sendiri dalam radikalismenya di sisi kiri adalah [[Arras]] [[Maximilien Robespierre]].
[[Emmanuel Joseph Sieyès|Sieyès]] memimpin pengusulan legislasi pada masa ini dan berhasil menempa konsensus selama beberapa waktu antara pusat politik dan [[Politik sayap kiri|pihak kiri]].
Di Paris, sejumlah jawatankuasa, wali kota, Majlis perwakilan, dan distrik-distrik perseorangan mengklaim otoritas yang bebas dari yang. Kelas menengah [[Garde Nationale]] yang juga naik pamornya di bawah Lafayette juga perlahan-lahan muncul sebagai kekuatan dalam haknya sendiri, begitupun Majlis yang didirikan sendiri lainnya.
Melihat model [[Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat]], pada tanggal [[26 Agustus]] 1789, Majlis mendirikan [[Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warganegara]]. Seperti Deklarasi AS, deklarasi ini terdiri atas pernyataan asas daripada [[Konstitusi|perlembagaan]] dengan pengaruh resmi.
==== Ke arah perlembagaan ====
''Untuk diskusi lebih lanjut, lihat [[Revolusi Prancis dari penghapusan feodalisme Konstitusi Sipil Pendeta|Ke arah perlembagaan]].''
Majlis Konsituante Nasional tidak hanya berfungsi sebagai [[legislatur]], namun juga sebagai badan untuk mengusulkan perlembagaan baru.
Necker, Mounier, Lally-Tollendal, dll tidak berhasil mengusulkan sebuah [[senat]], yang anggotanya diangkat oleh raja pada pencalonan rakyat. Sebagian besar bangsawan mengusulkan [[Majelis tinggi|Majlis tinggi]] aristokrat yang dipilih oleh para bangsawan. Kelompok rakyat menyatakan pada hari itu: Perancis akan memiliki Majlis tunggal dan unikameral. Raja hanya memiliki "veto suspensif": ia dapat menunda implementasi hukum, namun tidak bisa mencabutnya sama sekali.
Rakyat Paris menghalangi usaha kelompok Royalis untuk mencabut tatanan baru ini: mereka berbaris di Versailles pada tanggal [[5 Oktober]] 1789. Setelah sejumlah perkelahian dan insiden, raja dan keluarga kerajaan merelakan diri dibawa kembali dari Versailles ke Paris.
Majlis itu menggantikan sistem [[Provinsi di Prancis|provinsi]] dengan 83 ''[[Département di Prancis|département]]'', yang diperintah secara seragam dan kurang lebih sederajat dalam hal luas dan populasi.
Awalnya dipanggil untuk mengurusi krisis kewangan, hingga saat itu Majlis ini memusatkan perhatian pada masalah lain dan hanya memperburuk defisit itu. Mirabeau kini memimpin gerakan itu untuk memusatkan perhatian pada masalah ini, dengan Majlis itu yang memberikan kediktatoran penuh dalam kewangan pada Necker.
==== Ke arah perlembagaan Sipil Pendeta ====
{{untuk|diskusi lanjutan|Konstitusi Sipil Pendeta}}Ke tingkatan yang tidak lebih sempit, Majlis itu memusatkan perhatian pada krisis kewangan ini dengan meminta bangsa mengambil alih harta milik gereja (saat menghadapi pengeluaran gereja) melalui hukum tanggal [[2 Desember]] 1789. Agar memonter sejumlah besar harta benda itu dengan cepat, pemerintah meluncurkan mata uang kertas baru, ''[[assignat]]'', diongkosi dari tanah gereja yang disita.
Legislasi lebih lanjut pada tanggal [[13 Februari]] [[1790]] menghapuskan [[janji biara]]. [[Konstitusi Sipil Pendeta|perlembagaan Sipil Pendeta]], yang disahkan pada tanggal [[12 Juli]] 1790 (meski tidak ditandatangani oleh raja pada tanggal [[26 Desember]] [[1790]]), mengubah para pendeta yang tersisa sebagai pegawai negeri dan meminta mereka bersumpah setia pada perlembagaan. [[Konstitusi Sipil Pendeta|perlembagaan Sipil Pendeta]] juga membuat gereja Katolik sebagai tangan negara sekuler.
Menanggapi legislasi ini, uskup agung Aix dan uskup Clermont memimpin pemogokan pendeta dari Majlis Konstituante Nasional. [[Paus (Katolik)|Sri Paus]] tidak pernah menyetujui rencana baru itu, dan hal ini menimbulkan perpecahan antara pendeta yang mengucapkan sumpah yang diminta dan menerima rencana baru itu ("anggota juri" atau "pendeta perlembagaan") dan "bukan anggota juri" atau "pendeta yang keras hati" yang menolak berbuat demikian.
==== Dari peringatan Bonjour ke kematian Mirabeau ====
''Untuk diskusi lebih detail tentang peristiwa antara [[14 Juli]] [[1790]] - [[30 September]] [[1791]], lihat [[Revolusi Prancis dari musim panas 1790 ke pendirian Majelis Legislatif|Dari peringatan Bastille ke kematian Mirabeau]].''
Majlis itu menghapuskan perlengkapan simbolik ''ancien régime'', baringan lapis baja, dll., yang lebih lanjut mengasingkan bangsawan yang lebih konservatif, dan menambahkan pangkat ''[[émigré]]''.
Pada tanggal [[14 Juli]] [[1790]], dan beberapa hari berikutnya, kerumuman di [[Champ-de-Mars]] memperingati jatuhnya Bastille; Talleyrand melakukan sumpah massal untuk "setia pada negara, hukum, dan raja"; raja dan keluarga raja ikut serta secara aktif.
Para pemilih awalnya memilih anggota [[Dewan Jenderal Prancis|Dewan Jenderal]] untuk bertugas dalam setahun, namun dengan [[Sumpah Lapangan Tenis]], ''commune'' tersebut telah sepakat bertemu terus menerus hingga Perancis memiliki perlembagaan. Unsur sayap kanan kini mengusulkan pemilu baru, namun Mirabeau menang, menegaskan bahawa status Majlis itu telah berubah secara fundamental, dan tiada pemilu baru yang terjadi sebelum sempurnanya perlembagaan.
Pada akhir 1790, beberapa huru-hara kontrarevolusi kecil-kecilan pecah dan berbagai usaha terjadi untuk mengembalikan semua atau sebagian pasukan pasukan terhadap revolusi yang semuanya gagal. Pengadilan kerajaan, dalam kata-kata [[François Mignet]], "mendorong setiap kegiatan antirevolusi dan tidak diakui lagi." [http://www.outfo.org/literature/pg/etext06/8hfrr10.txt]
Militer menghadapi sejumlah kerusuhan internal: Jenderal [[François Claude Amour, marquis de Bouillé|Bouillé]] berhasil meredam sebuah pemberontakan kecil, yang meninggikan reputasinya (yang saksama) untuk simpatisan kontrarevolusi.
Kode militer baru, yang dengannya kenaikan pangkat bergantung senioritas dan bukti kompetensi (daripada kebangsawanan) mengubah beberapa korps perwira yang ada, yang yang bergabung dengan pangkat émigré atau menjadi kontrarevolusi dari dalam.
Masa ini menyaksikan kebangkitan sejumlah "klub" politik dalam politik Perancis, yang paling menonjol di antaranya adalah [[Klub Jacobin]]: menurut [[1911 Encyclopædia Britannica]], 152 klub berafiliasi dengan Jacobin pada tanggal [[10 Agustus]] 1790. Saat Jacobin menjadi organisasi terkenal, beberapa pendirinya meninggalkannya untuk membentuk [[Klub '89]]. Para royalis awalnya mendirikan ''[[Club des Impartiaux]]'' yang berumur pendek dan kemudian ''[[Club Monarchique]]''. Mereka tidak berhasil mencoba membujuk dukungan rakyat untuk mencari nama dengan membagi-bagikan roti; hasilnya, mereka sering menjadi sasaran protes dan malahan huru-hara, dan pemerintah kotamadya Paris akhirnya menutup Club Monarchique pada bulan Januari [[1791]].
Di tengah-tengah intrik itu, Majlis terus berusaha untuk mengembangkan sebuah perlembagaan. Sebuah organisasi yudisial membuat semua hakim sementara dan bebas dari tahta. Legislator menghapuskan jabatan turunan, kecuali untuk monarki sendiri. Pengadilan juri dimulai untuk kasus-kasus kejahatan. Raja akan memiliki kekuasaan khusus untuk mengusulkan perang, kemudian legislator memutuskan apakah perang diumumkan atau tidak. Majlis itu menghapuskan semua penghalang perdagangan dan menghapuskan [[Gilda (perhimpunan)|gilda]], ketuanan, dan organisasi pekerja: setiap orang berhak berdagang melalui pembelian surat izin; pemogokan menjadi ilegal.
Di musim dingin 1791, untuk pertama kalinya Majlis tersebut mempertimbangkan legislasi terhadap ''émigré''. Debat itu mengadu keamanan negara terhadap kebebasan perorangan untuk pergi. Mirabeau menang atas tindakan itu, yang disebutnya "patutu ditempatkan di kode [[Drako]]." [http://www.outfo.org/literature/pg/etext06/8hfrr10.txt]
Namun, Mirabeau meninggal pada tanggal [[2 Maret]] [[1791]]. Mignet berkata, "tidak seorang pun yang menyamainya dalam hal kekuatan dan popularitas," dan sebelum akhir tahun, Majlis Legislatif yang baru akan mengadopsi ukuran "drako" ini.
==== Pelarian ke Varennes ====
{{untuk|diskusi lebih jelas|Pelarian ke Varennes}}Louis XVI, yang ditentang pada masa revolusi, namun menolak bantuan yang kemungkinan berbahaya ke penguasa Eropa lainnya, membuat kesatuan dengan Jenderal Bouillé, yang menyalahkan emigrasi dan Majlis itu, dan menjanjikannya pengungsian dan dukungan di kampnya di [[Montmedy]].
Pada malam [[20 Juni]] [[1791]], keluarga kerajaan lari ke Tuileries. Namun, keesokan harinya, sang Raja yang terlalu yakin itu dengan sembrono menunjukkan diri. Dikenali dan ditangkap di [[Varennes]] (di ''[[Département di Prancis|département]]'' [[Meuse]]) di akhir [[21 Juni]], ia kembali ke Paris di bawah pengawalan.
[[Jérôme Pétion de Villeneuve|Pétion]], [[Marie Victor de Fay, Marquis de Latour-Maubourg|Latour-Maubourg]], dan [[Antoine Pierre Joseph Marie Barnave]], yang mewakili Majlis, bertemu anggota kerajaan itu di [[Épernay]] dan kembali dengan mereka. Dari saat ini, Barnave became penasihat dan pendukung keluarga raja.
Saat mencapai Paris, kerumunan itu tetap hening. Majlis itu untuk sementara menangguhkan sang raja. Ia dan Ratu [[Marie Antoinette]] tetap ditempatkan di bawah pengawalan.
==== Hari-hari terakhir Majlis Konstituante Nasional ====
''Untuk diskusi lebih jelas, silakan lihat [[Revolusi Prancis dari musim panas 1790 ke pendirian Majelis Legislatif|Hari-hari terakhir Majlis Konstituante Nasional]].''
Dengan sebagian besar anggota Majlis yang masih menginginkan [[Monarki konstitusional|monarki perlembagaan]] daripada [[republik]], sejumlah kelompok itu mencapai kompromi yang membiarkan Louis XVI tidak lebih dari penguasa boneka: ia terpaksa bersumpah untuk perlembagaan, dan sebuah dekret menyatakan bahawa mencabut sumpah, mengepalai militer untuk mengumumkan perang atas bangsa, atau mengizinkan tiap orang untuk berbuat demikian atas namanya berarti turun tahta secara ''de facto''.
[[Jacques Pierre Brissot]] mencadangkan sebuah petisi, bersikeras bahawa di mata bangsa Louis XVI dijatuhkan sejak pelariannya. Sebuah kerumunan besar berkumpul di [[Champ-de-Mars]] untuk menandatangani petisi itu. [[Georges Danton]] dan [[Camille Desmoulins]] memberikan pidato berapi-api. Majlis menyerukan pemerintah kotamadya untuk "melestarikan tatanan masyarakat". Garde Nationale di bawah komando Lafayette menghadapi kerumuman itu. Pertama kali para prajurit membalas serangan batu dengan menembak ke udara; kerumunan tidak bubar, dan Lafayette memerintahkan orang-orangnya untuk menembak ke kerumunan, menyebabkan pembunuhan sebanyak 50 jiwa.
Segera setelah pembantaian itu pemerintah menutup banyak klub patriot, seperti akhbar wahanan radikal seperti ''[[L'Ami du Peuple]]'' milik [[Jean-Paul Marat]]. Danton melarikan diri ke United KIngdom manakala Desmoulins dan Marat pula bersembunyi.
Sementara itu, ancaman baru dari luar muncul: [[Leopold II, Kaisar Romawi Suci]], [[Friedrich Wilhelm II dari Prusia]], dan saudara raja [[Charles X dari Prancis|Charles-Phillipe, comte d'Artois]] mengeluarkan [[Deklarasi Pilnitz]] yang menganggap perkara Louis XVI seperti perkara mereka sendiri, meminta pembebasannya secara penuh dan pembubaran Majlis itu, dan menjanjikan serangan ke Perancis atas namanya jika pemerintah revolusi menolak syarat tersebut.
Jika tidak, pernyataan itu secara langsung membahayakan Louis. Orang Perancis tidak mengindahkan perintah penguasa asing itu, dan ancaman militer hanya menyebabkan militerisasi perbatasan.
Malahan sebelum "Pelarian ke Varennes", para anggota Majlis telah menentukan untuk menghalangi diri dari legislatur yang akan menggantikan mereka, [[Majelis Legislatif Prancis|Majlis Legislatif]]. Kini mereka mengumpulkan sejumlah hukum perlembagaan yang telah mereka sahkan ke dalam perlembagaan tunggal, menunjukkan keuletan yang luar biasa dalam memilih untuk tidak menggunakan hal ini sebagai kesempatan untuk revisi utama, dan mengajukannya ke Louis XVI yang dipulihkan saat itu, yang menyetujuinya, menulis "Saya mengajak mempertahankannya di dalam negeri, mempertahankannya dari semua serangan luar; dan menyebabkan pengesahannya yang tentu saja ditempatkan di penyelesaian saya". Raja memuji Majlis dan menerima tepukan tangan penuh antusias dari para anggota dan penonton. Majlis mengakhiri masa jabatannya pada tanggal [[29 September]] [[1791]].
Mignet menulis, "perlembagaan 1791... adalah karya kelas menengah, kemudian yang terkuat; seperti yang diketahui benar, karena kekuatan yang mendominasi pernah mengambil kepemilikan lembaga itu... Dalam perlembagaan ini rakyat adalah sumber semua, namun tidak melaksanakan apapun." [http://www.outfo.org/literature/pg/etext06/8hfrr10.txt]
=== Majlis Legislatif dan kejatuhan monarki ===
{{untuk|penjelasan lebih jelas tentang peristiwa antara [[1 Oktober]] [[1791]] - [[19 September]] [[1792]]|Majelis Legislatif dan jatuhnya monarki Prancis}}
==== Majlis Legislatif ====
Di bawah perlembagaan 1791, Perancis berfungsi sebagai monarki perlembagaan. Raja harus berbagi kekuasaan dengan [[Majelis Legislatif (Prancis)|Majlis Legislatif]] yang terpilih, namun ia masih bisa mempertahankan vetonya dan kemampuan memilih menteri.
Majlis Legislatif pertama kali bertemu pada tanggal [[1 Oktober]] 1791, dan jatuh dalam keadaan kacau hingga kurang dari setahun berikutnya. Dalam kata-kata [[1911 Encyclopædia Britannica]]: "Dalam mencba memerintah, Majlis itu sama sekali gagal. Majlis itu membiarkan kekosongan kewangan, ketidakdisiplinan pasukan dan angkatan laut, dan rakyat yang rusak moralnya oleh huru-hara yang aman dan berhasil."
Majlis Legislatif terdiri atas sekitar 165 anggota [[Feuillant]] (monarkis perlembagaan) di [[Politik sayap kanan|sisi kanan]], sekitar 330 [[Girondin]] (republikan liberal) dan [[Jacobin]] (revolusioner radikal) di [[Politik sayap kiri|sisi kiri]], dan sekitar 250 wakil yang tidak berafiliasi dengan faksi apapun.
Sejak awal, raja memveto legislasi yang mengancam ''émigré'' dengan kematian dan hal itu menyatakan bahawa [[Non-juri|pendeta non-juri]] harus menghabiskan 8 hari untuk mengucapkan sumpah sipil yang diamanatkan oleh perlembagaan Sipil Pendeta. Lebih dari setahun, ketidaksetujuan atas hal ini akan menimbulkan [[Krisis konstitusi|krisis perlembagaan]].
==== Perang ====
Politik masa itu membawa Perancis secara tidak terelakkan ke arah perang terhadap [[Austria]] dan sekutu-sekutunya. Sang Raja, kelompok Feuillant dan Girondin khususnya menginginkan perang. Sang Raja (dan banyak Feuillant bersamanya) mengharapkan perang akan menaikkan popularitasnya; ia juga meramalkan kesempatan untuk memanfaatkan tiap kekalahan: yang hasilnya akan membuatnya lebih kuat. Kelompok Girondin ingin menyebarkan revolusi ke seluruh Eropa. Hanya beberapa Jacobin radikal yang menentang perang, lebih memilih konsolidasi dan mengembangkan revolusi di dalam negeri. Kaisar Austria [[Leopold II, Kaisar Romawi Suci|Leopold II]], saudara [[Marie Antoinette]], berharap menghindari perang, namun meninggal pada tanggal [[1 Maret]] [[1792]].
Perancis menyatakan perang pada [[Austria]] ([[20 April]] [[1792]]) dan [[Prusia]] bergabung di pihak Austria beberapa minggu kemudian. [[Perang Revolusi Prancis|Perang Revolusi Perancis]] telah dimulai.
Setelah pertempuran kecil awal berlangsung sengit untuk Perancis, pertempuran militer yang berarti atas perang itu terjadi dengan [[Pertempuran Valmy]] yang terjadi antara Perancis dan Prusia ([[20 September]] 1792). Meski hujan lebat menghambat resolusi yang menentukan, artileri Perancis membuktikan keunggulannya. Namun, dari masa ini, Perancis menghadapi huru-hara dan monarki telah menjadi masa lalu.
==== Krisis perlembagaan ====
Pada malam [[10 Agustus]] 1792, para pengacau, yang didukung oleh kelompok revolusioner baru [[Komuni Paris (Revolusi Prancis)|Komuni Paris]], menyerbu Tuileries. Raja dan ratu akhirnya menjadi tahanan dan sidang muktamar Majlis Legislatif menunda monarki: tidak lebih dari sepertiga wakil, hampir semuanya Jacobin.
Akhirnya pemerintahan nasional bergabung pada dukungan commune. Saat commune mengirimkan sejumlah kelompok pembunuh ke penjara untuk menjagal 1400 korban, dan mengalamatkan surat edaran ke kota lain di Perancis untuk mengikuti conth mereka, Majlis itu hanya bisa melancarkan perlawanan yang lemah. Keadaan ini berlangsung terus menerus hingga [[Konvensi Nasional Prancis|Konvensi]], yang diminta menulis perlembagaan baru, bertemu pada tanggal [[20 September]] 1792 dan menjadi pemerintahan ''de facto'' baru di Perancis. Pada hari berikutnya konvensi itu menghapuskan monarki dan mangisytiharkan pembentukan suatu republik. Tanggal ini kemudian digunapakai sebagai titik mula [[Tahun Satu]] dalam pengiraan [[Takwim Revolusi Perancis|takwim khusus Revolusi Perancis]].
=== Konvensi ===
{{untuk|penjelasan lebih lanjut tentang peristiwa antara [[20 September]] [[1792]]- [[26 September]] [[1795]]|Konvensi Nasional}}Kuasa legislatif di republik baru jatuh ke Konvensi, sedangkan kekuasaan eksekutif jatuh ke sisanya di [[Komite Keamanan Umum]]. Kaum Girondin pun menjadi partai paling berpengaruh dalam konvensi dan komite itu.
Dalam [[Manifesto Brunswick]], tentara kerajaan dan Prusia mengancam pembalasan ke penduduk Perancis jika hal itu menghambat langkah majunya atau dikembalikannya monarki. Sebagai akibatnya, Raja Louis dipandang berkonspirasi dengan musuh-musuh Perancis. [[17 Januari]] [[1793]] menyaksikan tuntutan mati kepada Raja Louis untuk "konspirasi terhadap kebebasan publik dan keamanan umum" oleh mayoritas lemah di konvensi. Eksekusi tanggal [[21 Januari]] menimbulkan banyak perang dengan negara Eropa lainnya. Permaisuri Louis yang kelahiran Austria, Marie Antoinette, menyusulnya ke guillotine pada tanggal [[16 Oktober]].
Saat perang bertambah sengit, harga naik dan [[sans-culottes]] (buruh miskin dan Jacobin radikal) memberontak; kegiatan kontrarevolusi mulai bermunculan di beberapa kawasan. Hal ini mendorong kelompok Jacobin merebut kekuasaan melalui ''[[Kudeta|kup]]'' parlemen, yang ditunggangi oleh kekuatan yang didapatkan dengan menggerakkan dukungan publik terhadap faksi Girondin, dan dengan memanfaatkan kekuatan khayalak ''sans-culottes'' Paris. Kemudian persekutuan Jacobin dan unsur-unsur ''sans-culottes'' menjadi pusat yang efektif bagi pemerintahan baru. Kebijakan menjadi agak lebih radikal.
[[Berkas:Badische Guillotine.JPG|jmpl|kiri|Guillotine: antara 18.000-40.000 jiwa dieksekusi selama Pemerintahan Teror]] [[Komite Keamanan Publik]] berada di bawah kendali [[Maximilien Robespierre]], dan Jacobin melepaskan tali [[Pemerintahan Teror]] ([[1793]]-[[1794]]). Setidaknya 1200 jiwa menemui kematiannya dengan [[guillotine]] dsb; setelah tuduhan kontrarevolusi. Gambaran yang sedikit saja atas pikiran atau kegiatan kontrarevolusi (atau, pada kasus [[Jacques Hébert]], semangat revolusi yang melebihi semangat kekuasaan) bisa menyebabkan seseorang dicurigai, dan pengadilan tidak berjalan dengan teliti.
Pada tahun 1794 [[Robespierre]] memerintahkan tokoh-tokoh Jacobin yang ultraradikal dan moderat dieksekusi; namun, sebagai akibatnya, dukungan rakyat terhadapnya terkikis sama sekali. Pada tanggal [[27 Juli]] [[1794]], orang-orang Perancis memberontak terhadap Pemerintahan Teror yang sudah kelewatan dalam [[Reaksi Thermidor]], yang menyebabkan anggota konvensi yang moderat menjatuhkan hukuman mati buat Robespierre dan beberapa anggota terkemuka lainnya di Komite Keamanan Publik. Pemerintahan baru itu sebagian besar tersusun atas Girondis yang lolos dari teror, dan setelah mengambil kekuasaan menuntut balas dengan penyiksaan yang juga dilakukan terhadap Jacobin yang telah membantu menjatuhkan Robespierre, melarang Klub Jacobin, dan menghukum mati sejumlah besar bekas anggotanya pada apa yang disebut sebagai [[Teror Putih]].
Konvensi menyetujui "perlembagaan Tahun III" yang baru pada tanggal [[17 Agustus]] [[1795]]; sebuah [[plebisit]] meratifikasinya pada bulan September; dan mulai berpengaruh pada tanggal [[26 September]] [[1795]].
=== Direktorat ===
{{untuk|informasi lebih banyak tentang peristiwa antara [[26 September]] [[1795]] - [[9 November]] [[1799]]|Direktorat Prancis}}perlembagaan baru itu melantik [[Direktorat Prancis|''Directoire'']] (bahasa Indonesia: ''Direktorat'') dan menciptakan [[legislatur bikameral]] pertama dalam sejarah Perancis. Parlemen ini terdiri atas 500 perwakilan (''Conseil des Cinq-Cents''/Dewan Lima Ratus) dan 250 senator (''Conseil des Anciens''/Dewan Senior). Kuasa eksekutif dipindahkan ke 5 "direktur" itu, dipilih tahunan oleh ''Conseil des Anciens'' dari daftar yang diberikan oleh ''Conseil des Cinq-Cents''.
[[Rejim|Régime]] baru bertemu dengan oposisi dari Jacobin dan royalis yang tersisa. Pasukan meredam pemberontakan dan kegiatan kontrarevolusi. Dengan cara ini pasukan tersebut dan jenderalnya yang berhasil, [[Napoleon Bonaparte]] memperoleh lebih banyak kekuasaan.
Pada tanggal [[9 November]] [[1799]] ([[18 Brumaire]] dari Tahun VIII) [[Napoleon]] mengadakan ''[[kup]]'' yang melantik [[Konsulat Prancis|Konsulat]]; secara efektif hal ini memulakan kediktatorannya dan akhirnya (1804) pernyataannya sebagai kaisar, yang membawa mendekati fasa [[Republikanisme|republikan]] spesifik pada masa Revolusi Perancis.
== Kesan ==
== Rujukan ==
{{Reflist|2=}}
==Pautan luar==
|