Thích Quảng Đức: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Teg-teg: Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih
Pengembalian dan penyejagatan kandungan dalam bahasa Melayu Indonesia
Baris 21:
===Latar belakang===
[[Ngô Đình Diệm]] seorang [[Kristian]] [[Katolik]] mengamalkan dasar-dasar yang menindas terhadap warga Vietnam yang beragama Buddha. Penganut Buddha dilayan seperti rakyat kelas kedua walaupun mereka terdiri dari 80% penduduk Vietnam Selatan. Ramai pegawai kerajaan Vietnam Selatan menganut agama Katolik semata-mata untuk memastikan mereka tidak dipecat. Bantuan bekalan senjata untuk militia pedalaman diutamakan untuk kampung-kampung majoriti Katolik, sehingga ada kampung yang terpaksa memeluk agama tersebut secara besar-besaran kerana terdesak meminta bantuan.<ref>Buttinger, p. 993</ref> Para penganut Kristian dikecualikan secara ''de facto'' menjalani kerja buruh wajib pemerintah (''corvée''),<ref>Jacobs p. 91</ref> malah pihak Gereja Katolik merupakan pemilik tanah besar di negara tersebut.<ref>Karnow, p. 294</ref> Bendera Buddha tidak boleh dikibarkan pada [[Hari Wesak]] tetapi bendera [[Kota Vatikan]] boleh dikibarkan semasa hari keraian Katolik, pengharaman ini lebih diburukkan memandangkan pengibaran bendera agama dibenarkan sewaktu pertabalan [[Ngô Đình Thục]], abang Diệm, sebagai Ketua Uskup [[Huế]].<ref>{{cite book |title= Misalliance: Ngo Dinh Diem, the United States, and the Fate of South Vietnam |first= Edward |last= Miller |year= 2013 |publisher= Harvard University Press |isbn= 978-0-674-07298-5 |location= Boston |page=266}}</ref>
 
== Awal hidup ==
Riwayat hidup Quang Duc tercatat dari informasi beberapa organisasi Buddha. Tercatat bahwa ia lahir di desa [[Hoi Khanh]], [[distrik Van Ninh]], [[Provinsi Khánh Hòa|provinsi Khanh Hoa]], Vietnam. Saat lahir, ia bernama '''Lâm Văn Túc''', satu dari tujuh anak yang lahir dari pasangan Lâm Hữu Ứng dan istrinya, Nguyễn Thị Nương. Saat berusia 7 tahun, ia mempelajari Buddhisme di bawah bimbingan Hòa thượng Thích Hoằng Thâm, yang merupakan paman dan guru spiritualnya. Thích Hoằng Thâm membesarkannya dan Lâm Văn Túc mengganti namanya menjadi '''Nguyễn Văn Khiết'''. Pada usia 15 tahun, ia menjadi [[Śrāmaṇera|samanera]] dan menjadi seorang [[bhikkhu|biksu]] pada usia 20 dengan [[nama dharma]] '''Thích Quảng Đức'''. Setelah diangkat, ia pergi ke sebuah pegunungan di dekat [[Ninh Hoa|Ninh Hòa]] dan bersumpah untuk menjalani kehidupan Buddhisme yang tenang, sehingga bertapa selama tiga tahun. Ia nantinya akan kembali untuk membuka pagoda Thien Loc di pegunungan tempat ia menyepi.<ref name="qd">{{harvnb|Nhị Tường|2005}}.</ref><ref name="hm">{{harvnb|Huỳnh Minh|2006|pp=266–267}}.</ref>
 
Setelah masa isolasi dirinya selesai, ia kemudian mengelilingi Vietnam tengah untuk menjelaskan [[dharma]]. Setelah dua tahun, dia menyepi di pagoda Sac Tu Thien An di dekat [[Nha Trang]]. Pada tahun 1932, ia menjadi pengawas Asosiasi Buddhis di Ninh Hòa sebelum menjadi pengawas biksu di tempat tinggalnya di provinsi Khánh Hòa. Selama periode ini, di Vietnam tengah, ia bertanggung jawab atas pembangunan 14 kuil.<ref name="hm2">{{harvnb|Huỳnh Minh|2006|p=268}}</ref> Pada tahun 1934, ia pindah dan berkelana di Vietnam bagian selatan untuk menyebarkan ajaran Buddha. Pada masanya di Vietnam selatan, ia juga menghabiskan dua tahun di Kamboja untuk mempelajari tradisi Buddhisme Theravada.
 
Sekembalinya dari Kamboja, ia mengawasi pembangunan 17 kuil baru di daerah selatan. Kuil terakhir dari 31 kuil baru yang ia bangun adalah pagoda [[Avalokiteśvara|Quan The Am]] di distrik [[Distrik Phu Nhuan|Phu Nhuan]], [[Provinsi Gia Định|Gia Dinh]], di pinggiran kota [[Ho Chi Minh City|Saigon]].<ref name="hm2"/> Jalan tempat berdirinya kuil tersebut kini dinamai dari Quang Duc. Setelah pembangunan kuil selesai, Đức ditunjuk untuk menjadi Ketua Ritus Seremonial Kongregasi Biksu Vietnam, dan sebagai kepala pagoda Phuoc Hoa, yang merupakan tempat awal Asosiasi Pembelajaran Buddhis Vietnam (ABSV).<ref name="hm2"/> Ketika pusat ABSV berpindah tempat ke [[Pagoda Xá Lợi|Pagoda Xa Loi]], pagoda utama Saigon, Đức mengundurkan diri.<ref name="qd"/>
 
== Penglibatan dalam keagamaan ==
{{Main|Penembakan Huế Phật Đản}}
[[Fail:Flag of Buddhism.svg|ka|thumb|[[Bendera Buddhis]]]]
[[Fail:Flag of the Vatican City.svg|ka|thumb|[[Bendera Vatikan]]]]
Di sebuah negara yang menurut survei agama pada waktu itu antara 70 hingga 90 persen penduduknya memeluk Buddhisme,<ref>{{harvnb|Gettleman|1966|pp=275–276, 366}}</ref><ref name="TIME1963">{{harvnb|Unattributed|1963a}}</ref><ref>{{harvnb|Tucker|2000|pp=49, 291, 293}}</ref><ref name="PentagonPapers">{{harvnb|Ellsberg|1971|pp=729–733}}</ref> Presiden [[Ngo Dinh Diem|Diem]] merupakan seorang minoritas [[Katolik Roma di Vietnam|Katolik]] dan kerap melakukan tindak diskriminatif, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap umat Buddha untuk meng-Katolik-kan Vietnam.<ref>{{harvnb|Tucker|2000|p=291}}</ref> Diệm pernah memberitahu seorang perwira tinggi (dan lupa bahwa perwira tersebut merupakan seorang Buddhis) agar "menempatkan perwira Katolikmu di tempat sensitif. Mereka dapat dipercaya."<ref name="gettle"/> Beberapa perwira di [[Angkatan Bersenjata Republik Vietnam]] berpindah agama menjadi Katolik Roma karena prospek militer mereka bergantung kepada hal tersebut.<ref name="gettle">{{harvnb|Gettleman|1966|pp=280–282}}</ref> Selain itu, senjata api hanya dibagikan ke milisi pertahanan desa yang beragama Katolik, sementara beberapa orang Buddha di angkatan bersenjata tidak akan dinaikan pangkat bila tidak menjadi Katolik.<ref name="sv">{{harvnb|Harrison|1963b|p=9}}</ref>
 
Beberapa pendeta Katolik Roma pun juga memiliki pasukan pribadi.<ref>{{harvnb|Warner|1963|p=210}}</ref> Mereka melakukan pengubahan agama paksa serta menjarah, menembaki, dan menghancurkan pagoda di beberapa wilayah, sementara pemerintah menutup mata.<ref>{{harvnb|Fall|1963|p=199}}</ref> Beberapa desa Buddha menjadi Katolik secara massal untuk mendapatkan bantuan atau menghindari pemindahan paksa oleh rezim Diệm.<ref>{{harvnb|Buttinger|1967|p=993}}.</ref> Status "privat" yang ditetapkan oleh Prancis untuk Buddhisme, yang mewajibkan mereka yang hendak mengadakan kegiatan Buddhisme di depan umum untuk memiliki izin resmi, tidak dicabut oleh Diệm.<ref>{{harvnb|Karnow|1997|p=294}}</ref> Orang Katolik juga secara ''de facto'' dibebaskan dari kerja paksa yang wajib dilakukan oleh semua warga negara, sementara bantuan dari Amerika Serikat tidak dibagikan secara proporsional dan diberikan lebih banyak ke desa yang mayoritas beragama Katolik.<ref name="j91"/>
 
Gereja Katolik Roma merupakan pemilik lahan terbesar di Vietnam Selatan dan memperoleh pengecualian khusus dalam akuisisi properti, sementara lahan milik Gereja Katolik Roma dibebaskan dari reformasi lahan.<ref>{{harvnb|Buttinger|1967|p=933}}.</ref> [[Bendera Vatikan]] selalu dikibarkan di semua acara besar umum di Vietnam Selatan,<ref name="crusade">{{harvnb|Harrison|1963a|pp=5–6}}</ref> dan Diệm mendedikasikan negaranya kepada [[Bunda Maria]] pada tahun 1959.<ref name="j91">{{harvnb|Jacobs|2006|p=91}}</ref>
 
Ketidakpuasan orang Buddha meletus menyusul sebuah larangan pada awal Mei untuk tidak mengibarkan [[bendera Buddhis]] di [[Huế]] pada hari [[Waisak]], hari kelahiran [[Buddha Gautama]]. Beberapa hari sebelumnya, umat Katolik diajak mengibarkan [[bendera Vatikan]] pada acara perayaan untuk Uskup Agung Hue [[Ngo Dinh Thuc]], kakak Diem. Massa Buddha menolak larangan tersebut dan menentang pemerintah dengan mengibarkan bendera Buddhis pada hari Waisak serta bergerak ke stasiun siaran pemerintah. Pasukan pemerintah kemudian menembaki kelompok tersebut, sehingga menewaskan sembilan orang. Diệm menolak bertanggung jawab dan menyalahkan [[Viet Cong]], sehingga semakin banyak muncul demonstrasi Buddhis yang menuntut kesetaraan agama.<ref>{{harvnb|Jacobs|2006|pp=140–50}}</ref> Tuntutan mereka meliputi:
# Pencabutan pelarangan pengibaran bendera Buddhis
# Kebebasan beragama seperti umat Katolik
# Agar tidak memandang agama sebagai asosiasi
# Penghentian penganiayaan orang Buddha
# Kompensasi untuk korban penembakan Hue dan penghukuman para pelaku
Meskipun demikian, Diem tetap tidak mau memenuhi tuntutan Buddhis, sehingga frekuensi protes pun meningkat.
 
 
===Pembakaran diri===