Mitologi Yunani: Perbezaan antara semakan
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan |
|||
Baris 385:
==== Kosmogoni dan kosmologi ====
{{Lihat pula|Dewa awal Yunani|Silsilah Dewa-Dewi Yunani}}
[[Fail:Rubens saturn.jpg|170px|ka|thumb|''Kronos Menelan Anaknya'', menggambarkan Kronos yang sedang memakan bayi Poseidon. Lukisan oleh Peter Paul Rubens.]] Kisah mengenai konflik antara ayah dan anak kembali terulang ketika Kronos dikonfrontasi oleh anaknya, [[Zeus]]. Ini bermula dari rasa takut ronos. Karena Kronos telah mengkhianati ayahnya, dia takut bahawa keturunannya akan melakukan hal yang sama. Jadi tiap kali Rea melahirkan, Kronos merebut bayinya dan menelannya. Rea marah atas tindakan suaminya dan memutuskan untuk melakukan suatu tipuan. Setelah melahirkan Zeus, Rea langsung menyembunyikannya dan memberikan batu yang terbungkus kain pada Kronos, yang langsung saja menelannya. Setelah dewasa, Zeus berhasil memperdaya Kronos untuk meminum suatu ramuan yang mengakibatkan Kronos memuntahkan semua anak-anak yang pernah ditelannya. Zeus lalu menyatakan perlawanan terhadap Kronos untuk merebut kepemimpinan para dewa. Pada akhirnya, dengan bantuan para Kiklops dan Hekatonkheire (yang dibebaskan oleh Zeus) serta melalui [[Titanomakhia]] (perang Titan) selama sepuluh tahun, Zeus dan saudara-saudarinya memperoleh kemenangan. Sementara itu Kronos dan para Titan pria, kecuali [[Atlas (mitologi)|Atlas]], dikurung di Tartaros.<ref name="Theogony713-735">Hesiodos, ''Theogony'', 713–735</ref> Atlas sendiri memperoleh hukuman khusus, yakni dia mesti memikul langit.
Baris 400 ⟶ 401:
==== Pantheon Yunani ====
{{See also|Agama di Yunani Kuno|Dewa Olimpus}}[[Fail:0036MAN Poseidon.jpg|200px|left|thumb|Patung Poseidon di Museum Arkeologi Nasional Athena. Poseidon merupakan salah dewa Olimpus.]]
Berdasarkan mitologi Era Klasik, setelah kekuasaan para Titan dijatuhkan, [[Pantheon]] [[dewa]] dan [[dewi]] baru pun muncul. Salah satu kelompok dewa Yunani yang paling utama adalah para [[dewa Olimpus]], yang tinggal di puncak [[Gunung Olimpus]] di bawah kepemimpinan Zeus. Gagasan yang membatasi bahawa jumlahnya harus dua belas kemungkinan berasal dari masa modern.<ref name="Stoll8">H.W. Stoll, ''Religion and Mythology of the Greeks'', 8</ref> Selain para dewa Olimpus, bangsa Yunani juga menyembah berbagai dewa pedesaan, misalnya dewa-[[satir]] [[Pan]] dan para [[nimfa]] (peri alam), para dewa laut, para satir, dan banyak lagi yang lainnya. Nimfa sendiri terdiri dari para [[Naiad]] (nimfa mata air), [[Driad]] (nimfa pohon), dan [[Nereid]] (nimfa laut). Selain itu, ada juga para dewa di dunia bawah, misalnya para [[Erinyes]] (dewa angkara murka), yang dikatakan memburu orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap keluarga sendiri.<ref name="BrRel">{{cite encyclopedia|title=Greek Religion|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}</ref> Untuk menghormati Pantheon Yunani Kuno, para penyair menyusun Himne Homeros (tiga belas sajak untuk para dewa).<ref name="Cashford174">J. Cashford, ''The Homeric Hymns'', vii</ref> [[Gregory Nagy]] menganggap bahawa "Himne Homeros adalah suatu pembuka sederhana (dibandingkan dengan ''Theogonia''), yang masing-masingnya ditujukan untuk satu dewa yang berbeda-beda'.<ref name="Nagy54">G. Nagy, ''Greek Mythology and Poetics'', 54</ref> Dalam keberagaman yang luas mengenai mitos dan legenda yang terdapat dalam mitologi Yunani, orang Yunani Kuno percaya bahawa para dewa pada dasarnya memiliki tubuh jasmani namun tubuh para dewa adalah tubuh yang ideal. Menurut [[Walter Burkert]], ciri penting dari antropomorfisme Yunani adalah bahawa "para dewa Yunani berwujud orang, dan bukanlah sesuatu yang abstrak, ide ataupun konsep".<ref name="Burkert182">W. Burkert, ''Greek Religion'', 182</ref> Menurut Edith Hamilton, penampakan visual sangat penting bagi orang Yunani kuno, jadi penggambaran para dewa yang ideal berasal dari penampakan "keindahan, kekuatan, dan ketangkasan" yang telah diketahui oleh orang Yunani kuno.<ref name="EH">Hamilton, Edith, ''Mitologi Yunani'', hlm. vii-xii</ref> Terlepas dari bentuk yang mendasari mereka, para dewa Yunani Kuno memiliki banyak sekali kemampuan yang luar biasa, yang paling penting adalah bahawa para dewa tidak dapat terkena penyakit, dan hanya dapat terluka melalui keadaan yang sangat tidak biasa. Orang Yunani menganggap bahawa keabadian adalah karakteristik yang paling unik dari dewa mereka. Keabadian, seperti halnya keadaan awet muda, dihasilkan dari konsumsi [[nektar]] dan [[ambrosia]] secara terus-menerus. Dengan mengonsumsi itu, darah di pembuluh darah para dewa terus-menerus diperbaharui.<ref name="Stoll4">H.W. Stoll, ''Religion and Mythology of the Greeks'', hlm. 4</ref> Meskipun para dewa jauh lebih berkuasa, orang Yunani tetap menjadikan para dewa itu memiliki beberapa ciri yang manusiawi. Dalam beberapa kasus, ada manusia yang disebut lebih mulia daripada dewa.<ref name="EH" />
Baris 408 ⟶ 410:
[[Fail:Dionysos satyr Altemps Inv8606.jpg|200px|ka|thumb|Patung Dionisos dan satir. Dibuat dari marmer. Salinan Romawi (abad ke-2 M) dari patung asli Yunani. Dionisos adalah dewa anggur dan merupakan salah satu dewa yang memiliki karakteristik yang kompleks.]]
=== Zaman para dewa dan manusia ===
|