Mitologi Yunani: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Baris 380:
 
== Mitologi ==
 
=== Zaman para dewa ===
[[Fail:The Mutiliation of Uranus by Saturn.jpg|450px|thumb|kiri|''Pengebirian Uranus'': lukisan dinding oleh Vasari & Cristofano Gherardi (c. 1560, Sala di Cosimo I, Palazzo Vecchio, Firenze).]]
Baris 388 ⟶ 387:
"Mitos asal-usul" atau "mitos penciptaan" melambangkan usaha untuk menguraikan alam semesta dan menjelaskan asal mula dunia supaya dapat dipahami oleh akal manusia.<ref name="Klattx">Klatt-Brazouski, ''Ancient Greek and Roman Mythology'', 10</ref> Versi yang paling banyak diterima pada saat ini, meskipun merupakan suatu kisah falsafi mengenai asal usul segala sesuatu, diceritakan oleh [[Hesiodos]], dalam karyanya ''[[Theogonia]]''. Dia mulai dengan [[Khaos]], suatu entitas yang tak berbentuk dan msterius. Dari Khaos ini muncullah [[Gaia]] atau Gê (dewi bumi) serta beberapa makhluk dewata primer lainnya, di antaranya adalah [[Eros]] (Cinta), [[Tartaros]] (Perut bumi), [[Erebos]] (Kegelapan), dan [[Niks]] (Malam). Niks bercinta dengan Erebos dan melahirkan [[Aither]] (Langit atas) dan [[Hemera]] (Siang).<ref name="Theogony116-138">Hesiod, ''Theogony'', 116–138</ref> Tanpa pasangan pria, Gaia melahirkan [[Uranus (mitologi)|Uranus]] (dewa langit) dan [[Pontos]] (dewa laut). Uranus kemudian menjadi suami Gaia. Dari hubungan mereka, terlahirlah para [[Titan (mitologi)|Titan]] pertama, yang terdiri dari enam Titan pria iaitu [[Koios]], [[Krios]], [[Kronos]], [[Hiperion]], [[Iapetos]], dan [[Okeanos]], serta enam Titan wanita iaitu [[Mnemosine]], [[Foibe]], [[Rea]], [[Theia]], [[Themis]], dand [[Tethis]]. Setelah Kronos lahir, Gaia dan Uranus memutuskan bahawa tidak ada Titan lagi yang boleh lahir. Anak-anak Gaia dan Uranus yang lahir kemudian adalah para [[Kiklops]] (raksasa bermata satu) dan [[Hekatonkheire]] (raksasa bertangan seratus). Karena memiliki rupa yang mengerikan, para Kiklops dan Hekatonkheire dikurung oleh Uranus.<ref>Hesiodos, ''Theogonia'' 147-163</ref> Gaia marah atas tindakan Uranus dan mengajak para Titan untuk memberontak melawan Uranus. Kronos, anak Gaia yang "paling cerdik, muda, dan mengerikan",<ref name="Theogony116-138" /> melaksanakan perintah Gaia dan dia pun memotong alat kelamin ayahnya sendiri. Setelah itu Kronos menjadi penguasa para dewa dengan Rea, yang merupakan kakak sekaligus istrinya, sebagai pasangannya, dan para Titan yang lain menjadi anak buahnya.
 
[[Fail:Rubens saturn.jpg|170px|ka|thumb|''Kronos Menelan Anaknya'', menggambarkan Kronos yang sedang memakan bayi Poseidon. Lukisan oleh Peter Paul Rubens.]]
Kisah mengenai konflik antara ayah dan anak kembali terulang ketika Kronos dikonfrontasi oleh anaknya, [[Zeus]]. Ini bermula dari rasa takut ronos. Karena Kronos telah mengkhianati ayahnya, dia takut bahawa keturunannya akan melakukan hal yang sama. Jadi tiap kali Rea melahirkan, Kronos merebut bayinya dan menelannya. Rea marah atas tindakan suaminya dan memutuskan untuk melakukan suatu tipuan. Setelah melahirkan Zeus, Rea langsung menyembunyikannya dan memberikan batu yang terbungkus kain pada Kronos, yang langsung saja menelannya. Setelah dewasa, Zeus berhasil memperdaya Kronos untuk meminum suatu ramuan yang mengakibatkan Kronos memuntahkan semua anak-anak yang pernah ditelannya. Zeus lalu menyatakan perlawanan terhadap Kronos untuk merebut kepemimpinan para dewa. Pada akhirnya, dengan bantuan para Kiklops dan Hekatonkheire (yang dibebaskan oleh Zeus) serta melalui [[Titanomakhia]] (perang Titan) selama sepuluh tahun, Zeus dan saudara-saudarinya memperoleh kemenangan. Sementara itu Kronos dan para Titan pria, kecuali [[Atlas (mitologi)|Atlas]], dikurung di Tartaros.<ref name="Theogony713-735">Hesiodos, ''Theogony'', 713–735</ref> Atlas sendiri memperoleh hukuman khusus, yakni dia mesti memikul langit.
 
[[Fail:Amphora birth Athena Louvre F32.jpg|thumb|kiri|Amphora berfigur hitam yang menggambarkan dewi Athena sedang "lahir" dari kepala Zeus, yang sudah menelan Metis, sementara itu dewi kelahiran, Eileithiia, berada di bahagian kanan, 550–525 SM (Museum Louvre, Paris).]]
Zeus juga dihinggapi rasa kehawatiran yang sama, dan, setelah adanya ramalan bahawa putera dari isteri pertamanya, [[Metis]], akan menjadi dewa yang lebih kuat dari Zeus, maka Zeus pun menelan Metis. Ketika ditelan oleh Zeus, Metis sedang hamil. Setelah menelan Metis, Zeus mengalami sakit kepala yang luar biasa. Kemudian dari kepala Zeus terlahirlah dewi [[Athena (mitologi)|Athena]] yang sudah mengenakan baju perang lengkap. "Kelahiran" dari Zeus ini digunakan sebagai alasan mengapa Zeus tidak "digantikan" oleh dewa dari generasi selanjutnya, tetapi Zeus tetap tercatat sebagai asal-mula munculnya Athena. Ada kemungkinan bahawa ketika kisah ini muncul, perubahan kultural sudah berlangsung dan menyerap kultus lokal yang sudah berjalan lama mengenai pemujaan dewi Athena di kota [[Athena (kota)|Athena]]. Pemujaan itu kemudian berubah menjadi [[pantheon]] [[Dewa Olimpus|dewa-dewa Olimpus]], dan proses perubahnnya sendiri terjadi tanpa konflik.
 
Orang Yunani yang memikirkan mengenai sajak menganggap bahawa theogonia (cerita kelahiran para dewa) sebagai genre puitis prototipe-''mythos'' prototipikal—dan menghubungkan banyak kekuasaan di dalamnya. [[OrfeusOrpheus]], seorang penyair [[arketipal]], juga merupakan seorang penyanyi arketipal theogonia. Dalam ''[[Argonautika]]'' buatan [[Apollonios]], dikisahkan bahawa Orfeus menggunakan sajak-sajak theogonia untuk menenangkan lautan dan badai, juga untuk menggerakkan hati keras milik para [[Dewa dunia bawah Yunani|dewa dunia bawah]] dalam perjalanannya ke [[dunia bawah]]. Dalam ''Himne Homeros untuk Hermes'', ketika [[Hermes]] menciptakan [[Lira (alat musik)|lira]], hal yang pertama kali dia lakukan adalah bernyanyi tentang kelahiran para dewa.<ref name="Hermes">''Himne Homeros untuk Hermes'', [http://omacl.org/Hesiod/hymns.html 414–435]</ref> ''Theogonia'' buatan Hesiodos bukan hanya naskhah yang masih bertahan yang menceritakan mengenai para dewa, namun juga naskhah terlengkap yang masih ada yang menggambarkan fungsi penyair arkais. Theogonia sendiri diawali dengan doa pembuka yang ditujukan untuk para [[Mousai]]. Cerita theogonia merupakan subjek dari banyak sajak yang hilang, termasuk sajak-sajak yang dipercaya ditulis oleh Orfeus, [[Mousaios]], [[Epimenides]], [[Abaris dari Hyperboreia|Abaris]], dan para peramal legendaris lainnya. Kisah-kisah tentang theogonia diyakini pernah digunakan dalam ritual penyucian pribadi dan [[Misteri Yunani-Romawi|ritus-ritus misteri]]. Ada indikasi bahawa [[Plato]] tidak asing dengan beberapa versi theogonia Orfik.<ref name="Betegh147">G. Betegh, ''The Derveni Papyrus'', 147</ref> Namun, informasi mengenai kepercayaan dan ritus keagamaan memang sedikit, selain itu ciri-ciri budaya tersebut tidak akan dibeberkan secaa terbuka oleh para anggotanya ketika kepercayaannya sedang dilakukan. Setelah banyak kepercayaan religius yang menghilang, hanya sedikit orang yang masih mengetahui ritual dan ritusnya. Akan tetapi, kiasan dari rtus-ritus tersebut kadang muncul pada aspek-aspek yang cukup umum.
 
Penggambaran yang ada pada tembikar dan karya seni keagamaan, ditafsirkan, dan lebih mungkin disalahartikan dalam beragam mitos dan kisah. Beberapa bahagian dari karya-karya ini masih ada dalam bentuk kutipan-kutipan oleh para filsuf [[Neoplatonisme|Neoplatonis]] dan baru-baru ini terungkap melalui potongan-potongan [[papirus]]. Salah satu adalah [[Papirus Derveni]], yang kini membuktikan bahawa setidaknya pada abad kelima SM ada sebuah sajak theogonia-kosmogoni buatan Orfeus. Sajak tersebut berusaha mengalahkan ''Theogonia'' buatan Hesiodos. Dalam sajak tersebut, silsilah para dewanya dapat ditarik kembali sampai kepada [[Niks]] (dewi malam) sebagai perempuan permulaan utama yang muncul sebelum Uranus, Kronos, dan Zeus.<ref name="BurkertBetegh">W. Burkert, ''Greek Religion'', 236
Baris 401 ⟶ 402:
 
==== Pantheon Yunani ====
{{See also|Agama di Yunani Kuno|Dewa Olimpus}}
[[Fail:0036MAN Poseidon.jpg|200px|left|thumb|Patung Poseidon di Museum Arkeologi Nasional Athena. Poseidon merupakan salah dewa Olimpus.]]
Berdasarkan mitologi Era Klasik, setelah kekuasaan para Titan dijatuhkan, [[Pantheon]] [[dewa]] dan [[dewi]] baru pun muncul. Salah satu kelompok dewa Yunani yang paling utama adalah para [[dewa Olimpus]], yang tinggal di puncak [[Gunung Olimpus]] di bawah kepemimpinan Zeus. Gagasan yang membatasi bahawa jumlahnya harus dua belas kemungkinan berasal dari masa modern.<ref name="Stoll8">H.W. Stoll, ''Religion and Mythology of the Greeks'', 8</ref> Selain para dewa Olimpus, bangsa Yunani juga menyembah berbagai dewa pedesaan, misalnya dewa-[[satir]] [[Pan]] dan para [[nimfa]] (peri alam), para dewa laut, para satir, dan banyak lagi yang lainnya. Nimfa sendiri terdiri dari para [[Naiad]] (nimfa mata air), [[Driad]] (nimfa pohon), dan [[Nereid]] (nimfa laut). Selain itu, ada juga para dewa di dunia bawah, misalnya para [[Erinyes]] (dewa angkara murka), yang dikatakan memburu orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap keluarga sendiri.<ref name="BrRel">{{cite encyclopedia|title=Greek Religion|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}</ref> Untuk menghormati Pantheon Yunani Kuno, para penyair menyusun Himne Homeros (tiga belas sajak untuk para dewa).<ref name="Cashford174">J. Cashford, ''The Homeric Hymns'', vii</ref> [[Gregory Nagy]] menganggap bahawa "Himne Homeros adalah suatu pembuka sederhana (dibandingkan dengan ''Theogonia''), yang masing-masingnya ditujukan untuk satu dewa yang berbeda-beda'.<ref name="Nagy54">G. Nagy, ''Greek Mythology and Poetics'', 54</ref>
 
Baris 410 ⟶ 412:
[[Fail:Dionysos satyr Altemps Inv8606.jpg|200px|ka|thumb|Patung Dionisos dan satir. Dibuat dari marmer. Salinan Romawi (abad ke-2 M) dari patung asli Yunani. Dionisos adalah dewa anggur dan merupakan salah satu dewa yang memiliki karakteristik yang kompleks.]]
 
Sebahagian besar dewa diasosiasikandihubungkaitkan dengan apektitik tertentu dalam kehidupan manusia. Contohnya, [[AfroditAphrodite]] adalah dewi cinta dan kecantikan, [[Ares]] adalah dewa perang, [[Hades]] dewa orang mati, dan [[Athena (mitologi)|Athena]] dewi strategi perang dan kebijaksanaan.<ref name="Stoll20">H.W. Stoll, ''Religion and Mythology of the Greeks'', hlm. 20</ref> Beberapa dewa, misalnya [[Apollo (mitologi)|Apollo]] dan [[Dionisos]], menunjukkan gabungan fungsi dan kepribadiankeperibadian yang kompleks, sedangkan yang lainnya, seperti [[Hestia]] (secara harfiah bermakna "perapian") dan [[Helios]] (secara harfiah bermakna "matahari"), tidak lebih dari sekadar personifikasi. [[Kuil Yunani|kuil-kuil]] yang paling megah cenderung didedikasikan hanya untuk beberapa dewa saja iaitu dewa-dewa yang menjadi pusat pemujaan dari kultus pan-Hellenik yang besar. Akan tetapi, cukup lazim pula bahawa daerah-daerah dan desa-desa tertentu memiliki pemujaan tersendiri untuk dewa-dewa minor. Banyak pula kota yang menyembah para dewa yang lebih terkenal, dan para dewa itu disembah dengan ritus-ritus lokal serta mitos-mitos aneh yang diasosiasikan dengan mereka dan tidak diketahui di daerah lainnya. Pada zaman pahlawan, kultus pemujaan [[Pahlawan Yunani|pahlawan]] (atau [[setengah dewa]]) menjadi pelengkap pemujaan para dewa.
 
=== Zaman para dewa dan manusia ===
Ada masa ketika hanya ada para dewa yang hidup di dunia, dan ada pula masa ketika campur tangan para dewa terhadap kehidupan manusia cukup terbatas. Di antara kedua masa itu, ada masa tradisional ketika para dewa dan manusia hidup bersama-sama. Masa tersebut adalah masa-masa awal dunia ketika kelompok dewa dan manusia dapat bergaul lebih bebas daripada masa-masa setelahnya. Banyak dari cerita mengenai tema tersebut muncul dalam ''[[Metamorphoses]]'' karya [[Ovidius]]. Kisah-kisahnya sering dibagi menjadi dua kelompok cerita tematik iaitu cerita cinta, dan cerita hukuman.<ref name="Mile38">G. Mile, ''Classical Mythology in English Literature'', hlm. 38</ref>
 
[[Fail:Mainade Staatliche Antikensammlungen 2645.jpg|230px|kiri|thumb|Seorang Mainad yang sedang marah, membawa sebuah thirsos dan sekor macan tutul, dengan seekor ular membelit di kepalanya. Tondo dari Kylix Attika Yunani Kuno berlatar putih, 490-480 SM.]]
Kisah cinta seringkali melibatkan [[hubungan sedarah]], atau hubungan seksual atau perkosaan yang dilakukan oleh dewa terhadap manusia perempuan. Hasil dari hubungan antara dewa dan manusia adalah manusia setengah dewa atau yang sering disebut [[Pahlawan Yunani|pahlawan]]. Kisah-kisah yang ada secara umum menunjukkan bahawa hubungan antara dewa dan manusia adalah sesuatu yang perlu dihindari. Hubungan cinta dewa-manusia jarang ada yang berakhir bahagia.<ref name="Mile39">G. Mile, ''Classical Mythology in English Literature'', 39</ref> Dalam beberapa kasus, ada pula dewi yang menjalin hubungan dengan manusia pria, seperti misalnya dalam ''Himne Homeros untuk Afrodit'', yang menceritakan bahawa dewi Afrodit berhubungan seksual dengan [[Ankhises]] dan melahirkan [[Aineias]].<ref>''Himne Homeros untuk Afrodit'', [http://courses.dce.harvard.edu/~clase116/txt_aphrodite.html 75–109]</ref>
 
Kisah jenis kedua adalah kisah hukuman iaitu kisah yang melibatkan kemunculan atau penemuan beberapa artefak budaya yang penting, seperti misalnya ketika [[Prometheus]] mencuri api dari para dewa, ketika [[Tantalos]] mencuri nektar dan ambrosia dari meja makan Zeus dan memberikannya pada anak buahnya dan dengan demikian dia telah membeberkan rahasia para dewa, ketika Prometheus atau [[Likaon]] menciptakan ritual kurban, ketika [[Demeter]] mengajarkan [[pertanian]] dan [[Misteri Eleusis|Misteri]] kepada [[Triptolemos]], atau ketika [[Marsias]] menciptakan [[aulos]] dan mengikuti kontes musik melawan Apollo. Ian Morris berpendapat bahawa kisah Prometheus merupakan "suatu masa antara sejarah para dewa dan sejarah manusia".<ref name="Morris291">I. Morris, ''Archaeology As Cultural History'', 291</ref> Suatu fragmen papirus tanpa nama, berasal dari abad ketiga, secara jelas menggambarkan hukuman dari Dionisos kepada raja [[Thrakia]], [[Likurgos]]. Sang raja terlambat menyadari bahawa Dionisos adalah seorang dewa. Akibatnya dia harus menerima hukuman mengerikan bahkan sampai berhujung kematian.<ref name="Weaver335">J. Weaver, ''Plots of Epiphany'', 50</ref> Kisah mengenai kedatangan Dionisos, yang mendirikan kultusnya sendiri di Thrakia, juga merupakan subjek dari triologi Aiskhilos.<ref name="Bushnell28">R. Bushnell, ''A Companion to Tragedy'', hlm. 28</ref> Dalam drama tragedi lainnya iaitu ''[[Bakkhai]]'' gubahan Euripides, dikisahkan bahawa raja [[Thebes, Yunani|Thebes]], [[Pentheus]], dihukum oleh Dionisos kerana dia tidak menghormati sang dewa dan mengintai para [[Mainad]], sekelompok perempuan yang menyembah Dionisos.<ref name="Trobe195">K. Trobe, ''Invoke the Gods'', hlm. 195</ref>
Baris 422 ⟶ 425:
 
=== Zaman Pahlawan ===
[[Fail:Pompeii - Casa dei Dioscuri - Perseus and Andromeda.jpg|200px|ka|thumb|Lukisan dinding di Pompeii yang menggambarkan Perseus dan Andromeda. Perseus adalah pahlawan Yunani dari generasi awal.]]
Zaman Periodeyang ketikadikatakan adanya para pahlawan hebat mitologi ini hidup disebut dengan istilah [[Zaman Pahlawan]].<ref name="Kelsey30">F.W. Kelsey, ''An Outline of Greek and Roman Mythology'', 30</ref> Sajak-sajak epik dan genelaogis menciptakan kisah-kisah yang bercerita seputar pahlawan atau peristiwa tertentu, serta memunculkan hubungan antara para pahlawan dari cerita yang berbeda-beda; ceita-cerita itu kemudian disusun secara berurutan. Menurut Ken Dowden, "bahkan ada efek saga: kita dapat mengikuti cerita beberapa keluarga dalam generasi-generasi yang saling berurutan".<ref name="Dowden11" />
 
Setelah munculnya kultus pemujaan terhadap para pahlawan, maka dewa dan pahlawan disembah dan dipuja bersama-sama dalam ritual yang sakral. Dewa dan pahlawan juga disebut bersama-sama dalam doa dan ikrar yang dialamatkan pada mereka.<ref name="Raffan-Barket205">; Raffan-Burkert, ''Greek Religion'', 206</ref> Berlawanan dengan zaman para dewa, pada zaman pahlawan jumlah para pahlawan tidak dibatasi dan tidak ada daftar tetapnya. Pada masa ini, tidak ada lagi dewa besar yang dilahirkan, namun pahlawan-pahlawan baru selalu ada saja yang muncul. Perbedaan lainnya antara kultus pemujaan pahlawan dan dewa adalah bahawa pahlawan menjadi pusat dari identitas kelompok lokal.<ref name="Raffan-Barket205" />
Baris 431 ⟶ 435:
 
==== Herakles dan para Heraklid ====
{{Lihat pula|Herakles|Heraklid}}
{{Lihat pula|Herakles|Heraklid}}Beberapa sejarawan percaya<ref name="Rose10">H. J. Rose, ''A Handbook of Greek Mythology'', hlm. 10</ref> bahawa di balik mitologi Herakles yang sangat rumit mungkin terdapat manusia sungguhan, barangkali seorang pemimpin-pengikut di Kerajaan [[Argos]]. Beberapa sejarawan lainnya berpendapat bahawa kisah Herakles adalah alegori untuk perjalanan tahunan matahari, yang melewati dua belas rasi bintang [[zodiak]]<ref name="Dupuis">C. F. Dupuis, ''The Origin of All Religious Worship'',hlm. 86</ref> Sementara yang lainnya merujuk pada mitos-mitos yang lebih awai dari beebapa budaya lainnya, dan menunjukkan bahawa kisah Herakles merupakan adaptasi lokal dari mitos pahlawan yang sudah lebih dulu ada. Pada umumnya, Herakels dikenal sebagai putera dari Zeus dan [[Alkmene]], cucu perempuan [[Perseus]].<ref name="BrHer">{{cite encyclopedia|title=Heracles|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}</ref> Perjalanan luar biasa yang dilakukannya sendirian, juga banyaknya tema [[Budaya rakyat|cerita rakyat]] yang menyertainya, menghasilkan banyak cerita mengenai Herakles untuk legenda populer. Dia digambarkan sebagai seorang pemberi kurban dan disebut sebagai pendiri altar-altar. Dalam drama komedi Yunani Kuno, dia sering diperlihatkan sebagai seorang pemakan yang rakus. Sedangkan akhir hidupnya yang tragis banyak diceritakan dalam drama tragedi. Menurut Thalia Papadopoulou, drama ''[[Herakles (drama)|Herakles]]'' gubahan [[Euripides]] merupakan "suatu drama yang amat sangat penting dari drama-drama Euripides lainnya".<ref name="PapadopoulouBurkert">W. Burkert, ''Greek Religion'', hlm. 211
 
* T. Papadopoulou, ''Heracles and Euripidean Tragedy'', hlm. 1</ref> Dalam sastera dan seni, Herakles digambarkan sebagai pria yang sangat kuat dan memiliki tinggi yang sedang. Senjata khasnya adalah panah namun dia juga sering membawa [[gada]]. Herakles sangat populer dalam [[Tembikar Yunani kuno|tembikar Yunani Kuno]], pertarungannya dengan [[Singa Nemea]] diabadikan dalam ratusan lukisan vas, mengindikasikan bahawa dia adalah salah stau pahlawan paling terkenal dalam mitologi Yunani.<ref name="Burkert211">W. Burkert, ''Greek Religion'', hlm. 211</ref>
Baris 444 ⟶ 449:
 
==== Argonaut ====
{{Details|Argonaut}}
{{Details|Argonaut}}Satu-satunya wiracarita hellenistik yang masih bertahan iaitu ''[[Argonautika]]'' buatan [[Apollonios dari Rodos]] (wiracaritawan, sejarawan, dan pustakawan di [[Perpustakaan Iskandariyah]]), menceritakan tentang pelayaran [[Iason]] dan para [[Argonaut]] untuk memperoleh [[Bulu Kencana]] dari tanah [[Kolkhis]] yang mitis. Dalam ''Argonautika'', Iason disuruh oleh raja [[Pelias]] di istana sang raja untuk melakukan perjalanan, dan Iason pun memulai petualangannya. Hampir semua pahlawan yang hidup pada masa tersebut ikut serta bersama Iason dalan kapal ''[[Argo]]'' untuk membantu mengambil Bulu Domba Emas. Pahlawan terkenal yang termasuk dalam rombongan Argonaut meliputi [[Theseus]], yang pergi ke Kreta dan membunuh [[Minotaur]]; [[Atalanta]], sang pahlawan wanita; dan [[Meleagros]], yang pernah memiliki siklus epik tersendiri menyaingi ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odýsseia|Odysseia]]''. [[Pindaros]], [[Apollonios dari Rodos|Apollonios]] dan [[Apollodoros]] berusaha keras untuk memberi daftar lengkap orang-orang yang ikut dalam kelompok perjalanan Argonaut.<ref name="ApApPin">Apollodorus, ''Perpustakaan dan Epitome'', 1.9.[http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0022;query=section%3D%2363;layout=;loc=1.9.17 16]
 
* Apollonios, ''Argonautika'', I, [http://www.sacred-texts.com/cla/argo/argo00.htm 20ff]
Baris 453 ⟶ 459:
 
==== Wangsa Atreus ====
[[Fail:Reconst Kilyx Edipo y la Esfinge.svg|200px|ka|thumb|Oidipus dan sphinx, tondo dari kylix Attika berfigur merah, 480–470 SM. Oidipus merupakan salah satu pahlawan yang muncul dalam Kitaran Thebes.]]
Pada zaman antara petualangan Argonaut dan Perang Troya, ada sebuah generasi yang cukup dikenal kerana kejahatannya yang mengerikan. Ini meliputi perbuatan-perbuatan [[Atreus]] dan [[Thiestes]] di Argos. Di balik mitos tentang wangsa Atreus (yang merupakan satu dari dua dinasti kepahlawanan terpenting bersama dengan wangsa [[Labdakos]]) terdapat suatu masalah yang berkutat seputar peralihan kekuasaan serta masalah mengenai kebangkitan menuju kekuasaan. Si kembar Atreus dan Thiestes beserta keturunan-keturunan mereka memainkan peran yang menentukan dalam cerita-cerita tragedi tentang peralihan kekuasaan di Mykenai.<ref name="Bonnefoy103">Y. Bonnefoy, ''Greek and Egyptian Mythologies'', hlm. 103</ref>
 
==== Kitaran Thebes ====
{{See also|Siklus Thebes|Tujuh Melawan Thebes}}
{{See also|Siklus Thebes|Tujuh Melawan Thebes}}Kitaran Thebes berkisah tentang peristiwa-peristiwa yang secara khusus diasosiasikan dengan [[Kadmos]], pendiri kota Thebes, dan di kemudian hari diasosiasikan pula dengan perbuatan-perbuatan [[Laios]] dan [[Oidipus]] di Thebes. Jadi, Kitaran Thebes adalah serangkaian cerita yang berhujung pada penyerangan terhadap Thebes yang dilakukan oleh tujuh pahlawan Argos dan para [[Epigoni]].<ref name="Hard317">R. Hard, ''The Routledge Handbook of Greek Mythology'', hlm. 317</ref>
 
Tidak diketahui apakah kisah Tujuh Melawan Thebes diceritakan dalam wiracarita awal. Mengenai nasib Oidipus, cerita-cerita epik awal tampaknya mengisahkan bahawa dia melanjutkan masa pemerintahannya di Thebes setelah terungkap bahawa [[Iokaste]] adalah ibunya, dan kemudian menikahi isteri keduanya, yang melahirkan anak-anak Oidipus. Rincian kisah tersebut cukup berbeda dibandingkan dengan kisah yang digambarkan melalui drama-drama tragedi, misalnya ''[[Oidipus Sang Raja]]'' gubahan [[Sofokles]] serta naskhah-naskhah mitologi selanjutnya.<ref name="Hard311">R. Hard, ''The Routledge Handbook of Greek Mythology'', hlm. 311</ref>