John Locke: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan
Pengembangan besar hasil pengembalian dan penyejagatan kandungan bahasa Melayu Indonesia
Baris 21:
'''John Locke''' [[Fellow of the Royal Society|FRS]] ({{IPAc-en|icon|ˈ|l|ɒ|k}}; 29 Ogos 1632&nbsp;– 28 Oktober 1704), dikenali secara meluas sebagai ''Bapa Liberalisme'',<ref>Locke, John. ''A Letter Concerning Toleration'' Routledge, New York, 1991. p. 5 (Introduction)</ref><ref>Delaney, Tim. ''The march of unreason: science, democracy, and the new fundamentalism'' Oxford University Press, New York, 2005. p. 18</ref><ref>Godwin, Kenneth et al. ''School choice tradeoffs: liberty, equity, and diversity'' University of Texas Press, Austin, 2002. p. 12</ref> merupakan seorang ahli falsafah dan pakar perubatan Inggeris yang dianggap sebagai salah seorang pemikir [[Zaman Pencerahan]] paling berpengaruh.
 
<br />
== Bibliografi utama Locke ==
 
== Biografi ==
John Locke dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1632 di [[Wrington]], [[Somerset]].<ref name="Clapp">{{en}}James Gordon Clapp. 1972. "Locke, John". In ''The Encyclopedia of Philosophy Volume 3''. Paul Edwards, ed. 487-503. New York: Macmillan Publishing.</ref><ref name="Milton">{{en}}J.R. Milton. 1999. "Locke's Life and Times". In ''The Cambridge Companion to Locke''. Vere Chappell, ed. 5-25. London: Cambridge University Press.</ref> Keluarganya berasal dari kelas menengah dan ayahnya memiliki beberapa rumah dan tanah di sekitar [[Pensford]], sebuah kota kecil di bahagian selatan [[Bristol]].<ref name="Milton" /> Selain bekerja sebagai pemilik tanah, ayah Locke bekerja juga sebagai peguam dan melakukan tugas-tugas administratif di pemerintahan lokal.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" />
 
=== Pendidikan perubatan ===
Pada tahun 1647, Locke belajar di [[Sekolah Westminster]], yang pada waktu itu merupakan sekolah terkenal di England.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Pendidikan di sana berpusat pada pelajaran bahasa-bahasa kuno, iaitu [[bahasa Latin]], [[bahasa Yunani]], dan kemudian [[bahasa Ibrani]].<ref name="Milton" /> Setelah itu, pada tahun 1652, Locke mendapat biasiswa untuk menempuh pendidikan di [[Sekolah Gereja Kristus]] (''Christ Church''), [[Oxford]], dan tinggal di sana sejak bulan Mei 1652.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" />
 
Di sekolah itu, Locke kurang menyukai metode [[Skolastisisme|skolastik]] dalam berdebat dan juga tema-tema [[Metafizik|metafisika]] dan [[logika]].<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Karena itu, Locke tidak mendapatkan nilai yang mengesankan ketika beliau mendapatkan gelar hingga strata dua.<ref name="Milton" /> Beliau lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca karya-karya [[sastra]], seperti [[drama]], [[roman]], dan sebagainya.<ref name="Milton" />
 
Setelah itu, Locke mulai menyenangi bidang medis, sebagaimana tertulis di dalam beberapa catatan peribadi Locke yang ditulis pada periode akhir dekade 1650-an.<ref name="Milton" /> Beliau membuat banyak catatan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan perubatan.<ref name="Milton" />
 
Melalui minatnya dalam bidang medis, Locke mulai meminati [[Filsafat alam|falsafah alam]] sejak tahun 1658.<ref name="Milton" /> Pada awal tahun 1660, beliau berjumpa dengan [[Robert Boyle]] yang akan banyak memengaruhinya kelak.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Sejak tahun 1660, Locke menambah minatnya dengan membaca falsafah mekanis yang baru muncul, yang dimulai dengan membaca karya Boyle.<ref name="Milton" /> Selain itu, beliau juga mulai rajin membaca karya-karya Descartes.<ref name="Milton" />
 
Perhatian Locke pada waktu-waktu ini tidak terbatas pada bidang medis dan falsafah alam saja, namun juga kepada bidang [[politik]].<ref name="Milton" /> Situasi politik di England pada waktu itu memang sedang bergejolak.<ref name="Milton" /> [[Oliver Cromwell|Cromwell]], yang pada waktu itu telah mengubah sistem politik England, meninggal pada tahun 1658 sehingga terjadi perubahan lagi di bawah pemerintahan [[Charles II dari England|Raja Charles II]].<ref name="Milton" /> Charles II menghendaki pemerintahan yang dengan kuat menguasai negara dan [[Gereja Inggris|gereja England]], dan Locke pada waktu itu mendukung pemerintahan Charles II.<ref name="Milton" /> Pada bulan November hingga Desember 1660, beliau membuat suatu karangan singkat untuk menanggapi pandangan [[Edward Bagshaw]], yang menegaskan perlunya hakim sipil dalam menentukan bentuk-bentuk ibadah keagamaan.<ref name="Milton" /> Kemudian pada tahun 1661-1662, Locke menulis dua karya lagi dalam bahasa Latin.<ref name="Milton" /> Karya pertama menegaskan lagi tesis yang dipakai untuk melawan argumentasi Bagshaw, dan karya kedua berisi penolakan terhadap posisi [[Gereja Katolik Roma]] yang menyatakan [[Alkitab]] perlu ditafsir tanpa ada kesalahan melalui lembaga [[magisterium]].<ref name="Milton" /> Di sini, Locke menggunakan teologi [[Gereja Anglikan]] dalam mempertahankan pendapatnya.<ref name="Milton" />
 
Pada tahun 1661, Locke diangkat menjadi [[pensyarah]] di sekolah [[Gereja]] [[Kristus]] tempatnya belajar dulu.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Beliau mengajar [[bahasa Yunani]] dan [[bahasa Latin]].<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Kemudian pada tahun 1664, beliau menjadi petugas sensor dalam bidang [[Etika|falsafah moral]].<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Selama periode ini, Locke melanjutkan minatnya pada bidang perubatan dan falsafah alam.<ref name="Milton" /> Kemudian Locke belajar kepada [[Thomas Willis]] selama tahun 1661-1662 dan mempelajari [[kimia]] pada tahun 1663 kepada Boyle.<ref name="Milton" /> Selain itu, Locke juga membantu penelitian-penelitian yang mereka lakukan.<ref name="Milton" />
 
Pada tahun 1665, Locke mendapat kesempatan untuk menjadi [[setiausaha]] Walter Vane yang bertugas melakukan misi diplomatik ke beberapa negara.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Locke meninggalkan England pada bulan November dan kembali pada bulan Februari.<ref name="Milton" /> Melalui surat yang dikirimnya, tampak bahawa Locke menikmati kunjungan luar negeri pertamanya itu.<ref name="Milton" /> Setelah itu, Locke ditawarkan pekerjaan menjadi setiausaha diplomat [[Sepanyol]] namun beliau menolak.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Sekembalinya Locke ke Oxford, beliau melanjutkan studinya dalam bidang kimia dan [[fisiologi]].<ref name="Milton" />
 
Pada tahun 1666, Locke bertemu dengan [[Lord Ashley]] yang di kemudian hari membuat perubahan besar dalam hidup Locke.<ref name="Milton" /> Pada tahun 1667, Locke pindah dari Oxford menuju [[London]] untuk bekerja di rumah Lord Ashley.<ref name="Ted" /><ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Locke tinggal di sini selama delapan tahun.<ref name="Milton" /> Selama di London, Locke juga membaca buku-buku perubatan, namun di situ beliau mendapatkan pengalaman langsung dalam soal-soal klinis kerana beliau menjadi asisten dari [[Thomas Sydenham]] yang adalah seorang [[dokter]].<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Locke menemani Sydenham dalam perjalanan-perjalanannya dan juga membuat catatan-catatan tentang soal-soal kesehatan.<ref name="Milton" /> Di sini, Locke membuat catatan yang akhirnya dibukukan dengan judul ''De Arte Medica'', yang di dalamnya dipakai pendekatan empiris.<ref name="Milton" />
 
Pada tahun 1668, Lord Ashley mengalami gangguan kesehatan yang cukup parah.<ref name="Milton" /> Locke melakukan operasi terhadap [[liver]] Lord Ashley dan keadaannya semakin membaik.<ref name="Milton" /> Karena itu, Lord Ashley menganggap Locke sebagai penyelamat hidupnya.<ref name="Milton" /> Setelah itu, untuk mendukung studi Locke dalam bidang kimia, Lord Ashley menyediakan laboratorium di rumahnya.<ref name="Milton" />
 
Selain meningkatkan kemampuan dalam bidang kesehatan dengan praktik langsung bersama Sydenham, perkenalan Locke dengan Lord Ashley juga menambah pengalaman Locke dalam bidang politik.<ref name="Milton" /> Setahun setelah datang ke London, Locke menulis "Essay tentang Toleransi" yang isinya amat berbeda dengan dua karya yang beliau tulis pada tahun 1660-1662.<ref name="Milton" /> Pada tahun 1669, Lord Ashley melibatkan Locke dalam urusan pendirian koloni baru di [[Carolina]], khususnya dalam membuat [[konstitusi]] Carolina.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Locke menjalani tugasnya dalam membantu Lord Ashley hingga beliau meninggalkan England menuju [[Prancis|Perancis]] pada tahun 1675.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" />
 
=== Di Perancis ===
Hingga tahun 1670, Locke belum dapat dikatakan sebagai seorang filsuf.<ref name="Milton" /> Akan tetapi, beliau mulai mengorganisir suatu pertemuan dengan beberapa temannya untuk berdiskusi mengenai topik-topik tertentu.<ref name="Milton" /> Ada tulisan tentang [[epistemologi]] yang ditulis pada tahun 1671 berdasarkan diskusi-diskusi yang dilakukan Locke.<ref name="Milton" />
 
Selama tahun 1672 hingga 1675, kebanyakan waktu Locke dipakai untuk mengerjakan tugas-tugas administratif.<ref name="Milton" /> Pada bulan Maret 1672, Lord Ashley diangkat sebagai pangeran dari [[Shaftesbury]] dan Locke tetap membantunya hingga Lord Ashley keluar dari jabatan tersebut pada tahun 1673.<ref name="Milton" /> Pada bulan November 1675, tugas Locke usai dan Locke pergi ke Perancis.<ref name="Clapp" /> Locke tinggal di sana selama kurang lebih tiga setengah tahun.<ref name="Milton" /> Pada tanggal 4 Januari 1676, Locke tiba di [[Montpellier]], di mana beliau tinggal selama setahun.<ref name="Milton" /> Beliau berteman dengan dua dokter [[Protestan]] yang bernama [[Charles Barbeyrac]] dan [[Pierre Magnol]], serta seorang filsuf Cartesian, [[Sylvain Regis]], yang menjadi guru [[bahasa Prancis|bahasa Perancis]] bagi Locke.<ref name="Milton" /> Setelah mempelajari bahasa Perancis, Locke mulai membaca buku-buku dalam bahasa Perancis.<ref name="Milton" />
 
Selama di Montpellier, Locke meneruskan pembelajarannya dalam bidang falsafah, sebagaimana tertulis di dalam jurnal pribadinya.<ref name="Milton" /> Bulan Februari 1677, Locke meninggalkan Montpellier dan menuju [[Paris]].<ref name="Milton" /> Beliau bermukim sebentar di Paris lalu pergi ke beberapa tempat hingga tahun 1678 kembali ke England.<ref name="Milton" />
 
=== Kembali ke England dan pergi ke Belanda ===
Ketika Locke memutuskan kembali ke England pada bulan Mei 1679, situasi politik England sedang mengalami krisis.<ref name="Clapp" /> Terdapat rumor yang menyatakan akan terjadinya pembunuhan terhadap Raja Charles II untuk digantikan dengan saudaranya, James, yang beragama Katolik.<ref name="Milton" /> Selama empat tahun berikutnya, hingga Locke melarikan diri ke [[Belanda]] untuk mencari [[suaka politik]], Locke memusatkan perhatian kepada politik.<ref name="Milton" /> Hal itu disebabkan Lord Ashley, yang merupakan sahabat Locke, adalah salah satu pemimpin kaum yang anti terhadap pemerintahan Raja Charles II.<ref name="Milton" />
 
Raja Charles II melihat Lord Ashley sebagai musuhnya yang amat berbahaya dan ingin membunuhnya, namun beberapa kali usahanya gagal.<ref name="Milton" /> Hal itu mendorong Lord Ashley untuk melarikan diri dari England menuju Belanda pada akhir tahun 1682 dan meninggal di Belanda pada bulan Januari 1683.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Kehidupan Locke di England turut terancam kerana gerakan-gerakan dari kaum anti pemerintahan Charles II masih terus ada sehingga beliau terus dicurigai sebagai pengkhianat oleh pemerintah.<ref name="Milton" /> Akhirnya, Locke meninggalkan England pada tahun 1683 dan menuju [[Rotterdam]], Belanda.<ref name="Ted" /><ref name="Clapp" /><ref name="Milton" />
 
Buku Locke yang terkenal berjudul "Dua Tulisan tentang Pemerintahan" ditulis ketika Locke berada di Belanda.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Tentu saja proses penulisan buku itu telah dimulai sebelumnya.<ref name="Milton" /> Di dalam karya ini, Locke memberikan kritik terhadap buku "Patriarcha" karangan [[Robert Filmer]] kerana Filmer menganjurkan [[monarki]] absolut.<ref name="Ted" /><ref name="Milton" />
 
Buku tersebut bukan satu-satunya karya Locke dalam bidang politik pada periode ini.<ref name="Milton" /> Pada periode ini, Locke juga berpolemik dengan [[Edward Stillingfleet]], yang menulis buku untuk menyerang kaum Protestan Inggeris yang tidak mau menerima Gereja Anglikan.<ref name="Milton" /> Jikalau pada tahun 1660-1662 Locke pernah berdebat untuk membela Gereja Anglikan, kini justru Locke menyanggah posisi Gereja Anglikan.<ref name="Milton" /> Locke menulis karya yang menyanggah buku Stillingfleet bersama dengan seorang teman dari Oxford yang bernama [[James Tyrrell]].<ref name="Milton" />
 
Di Belanda, Locke melakukan kontak kepada beberapa politikus England yang sedang melarikan diri juga.<ref name="Milton" /> Pada tahun 1684, nama Locke tercantum di dalam daftar pencarian orang dari pemerintahan Belanda sehingga Locke harus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat hingga bulan Mei 1685.<ref name="Milton" /> Di sinilah Locke menyelesaikan karya terpenting lainnya, "Essay tentang Pemahaman Manusia", yang mana beliau kirim salinannya ke England pada tahun 1686 dengan amat hati-hati.<ref name="Milton" /> Pada akhir tahun 1686, naskah-naskah dari tulisan itu hampir selesai dan menyerupai bentuk akhir yang ada saat ini.<ref name="Milton" />
 
Dalam mengerjakan buku tersebut, Locke sempat terinterupsi kerana pekerjaannya dalam menulis karya lain, "Surat Perihal Toleransi".<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Karya itu dikerjakan selama tahun 1685 hingga 1686 di [[Amsterdam]].<ref name="Milton" /> Locke memang telah lama bergumul soal toleransi agama sesuai konteks politik England, namun dorongan langsung terhadap pembuatan karya itu adalah pencabutan kembali [[Maklumat Nantes]] pada bulan Oktober 1685.<ref name="Milton" /> Pemilihan bahasa Latin dalam karya itu menunjukkan bahawa karya itu ditujukan Locke kepada pembaca [[Eropa]] secara luas.<ref name="Milton" /> Karya itu terbit pada bulan Mei 1689, setelah Locke kembali ke England, dan diterbitkan secara anonim.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" />
 
=== Kembali ke England pada periode pemerintahan William dari Orange ===
[[File:John Locke.jpg|200px|left|thumb|John Locke pada tahun 1697]] Situasi politik England kembali berubah ketika [[William III dari England|William dari Orange]] berhasil menjadi pemimpin England dan menyebabkan [[James II]] harus melarikan diri dari England.<ref name="Milton" /> Locke kini dapat pulang dengan tenang ke England pada bulan Februari 1689, bahkan ditawari posisi sebagai diplomat namun beliau menolak kerana alasan kesehatan.<ref name="Ted" /><ref name="Clapp" /><ref name="Milton" />
 
Pada tahun 1689, Locke bertemu dan menjalin hubungan dengan Newton.<ref name="Milton" /> Locke menjadi salah satu pembaca pertama dari "Principia", karya penting Newton.<ref name="Milton" /> Keduanya juga sering bertemu untuk berdiskusi dan mengirim surat untuk membahas topik-topik tertentu.<ref name="Milton" /> Topik yang menjadi minat utama mereka berdua bukanlah ilmu alam tetapi [[penafsiran Alkitab]].<ref name="Milton" />
 
Setelah bukunya "Essay tentang Pemahaman Manusia" terbit, beliau segera mempersiapkan revisi dari buku itu dan juga buku "Dua Tulisan tentang Pemerintahan".<ref name="Milton" /> Selain itu, buku "Surat-Surat Perihal Toleransi" juga sedang diterjemahkan dalam Inggeris oleh William Popple.<ref name="Milton" /> Setelah diterbitkan pada bulan Oktober 1689, buku itu terjual keras dan menimbulkan beragam reaksi.<ref name="Milton" /> Salah satu yang menanggapi buku itu dengan keras adalah [[Jonas Proast]] pada tahun 1690 dan ditanggapi kembali oleh Locke pada tahun yang sama.<ref name="Milton" /> Akan tetapi, identitas Locke tetap menjadi rahasia.<ref name="Milton" /> Perdebatan mereka berlanjut hingga Jun 1692 ketika Locke menulis "Surat Ketiga tentang Toleransi", dan Proast tidak menanggapi lagi.<ref name="Milton" />
 
Setelah Locke kembali ke England, Locke menetap beberapa waktu di London.<ref name="Milton" /> Beliau kehilangan posisinya di Sekolah Gereja Kristus dan tidak pernah berusaha mengambilnya kembali.<ref name="Milton" /> Pada awal tahun 1691, beliau diundang untuk tinggal di [[Oates]], [[Essex]] bahagian utara, yang merupakan kediaman [[Francis Masham]].<ref name="Milton" /> Istri Masham, Damaris, adalah anak dari [[Ralph Cudworth]] dan merupakan teman diskusi Locke melalui surat selama bertahun-tahun.<ref name="Milton" /> Akhirnya, Oates menjadi kediaman Locke sepanjang sisa hidupnya, meski pada dekade 1690-an, Locke sempat tinggal di London kerana beberapa urusannya di pemerintahan.<ref name="Milton" />
 
Setelah itu, Locke berupaya menyelesaikan karya lainnya dalam bidang pendidikan, "Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan".<ref name="Milton" /> Karya itu dipublikasikan pada bulan Juli 1693 dan edisi baru berisi penambahan materi terbit dua tahun kemudian.<ref name="Milton" />
 
Pada tahun 1695, Locke menerbitkan lagi tulisan yang berjudul "Kerasionalan Agama Kristen" (''The Reasonableness of Christianity'').<ref name="Milton" /> Sebagaimana "Surat-Surat tentang Toleransi", karya ini juga diterbitkan secara anonim dan segera menimbulkan kontroversi.<ref name="Milton" /> Kontroversi itu muncul kerana pemikiran-pemikiran Locke di dalam buku itu dinilai terlalu melemahkan agama Kristen.<ref name="Milton" /> Lawan polemik Locke kali ini adalah [[John Edwards]], dan polemik mereka berdua terjadi hingga tahun 1697.<ref name="Milton" />
 
Pada bulan-bulan awal tahun 1696, Locke menghabiskan waktunya untuk beristirahat di Oates.<ref name="Milton" /> Pada bulan Jun, beliau mulai melakukan pekerjaannya untuk pemerintah, khususnya dalam bidang ekonomi dan koloni-koloni Inggeris, selama empat tahun berikutnya.<ref name="Milton" /> Selain mengurus masalah-masalah negara, Locke pada periode ini juga berpolemik dengan Edward Stillingfleet, seorang uskup Gereja Anglikan.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Polemik mereka berlangsung dari bulan November 1696 hingga akhir tahun 1698 ketika kesehatan Stillingfleet menurun dan tidak memungkinkannya menanggapi pandangan Locke lagi.<ref name="Milton" />
 
=== Senja hidup ===
Pada bulan Jun 1700, Locke pensiun dari pekerjaannya di pemerintahan.<ref name="Milton" /> Beliau menjalani sisa kehidupannya selama 4 tahun dengan tenang dan tidak terlalu sering mengunjungi London.<ref name="Milton" /> Meskipun demikian, Locke masih mengerjakan tulisan lainnya yang berjudul "Parafrase dan Catatan terhadap Surat-Surat Rasul Paulus" (''Paraphrase and Notes on the Epistles of St Paul'').<ref name="Milton" /> Karya ini menyatakan kedalaman karakter religius dari pemikiran Locke.<ref name="Milton" />
 
Kesehatan Locke makin menurun dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya dan beliau menderita penyakit [[asma]].<ref name="Milton" /> Kunjungan terakhirnya ke London pada bulan Januari 1698 kerana dipanggil oleh Raja William III membuat kesehatannya semakin buruk.<ref name="Milton" />
 
Bulan-bulan akhir tahun 1704 merupakan saat-saat terakhir kehidupannya.<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" /> Beliau meninggal tanggal 28 Oktober 1704 dan dikuburkan di [[High Laver]].<ref name="Clapp" /><ref name="Milton" />
 
== Pemikiran ==
=== Tentang pengetahuan ===
[[File:LockeEssay.jpg|thumb|200px|Sampul depan buku "Essay tentang Pemahaman Manusia".]]
Salah satu pemikiran Locke yang paling berpengaruh di dalam sejarah falsafah adalah mengenai proses manusia mendapatkan pengetahuan. Ia berupaya menjelaskan bagaimana proses manusia mendapatkan pengetahuannya.<ref>{{en}}Roger Woolhouse. 1999."Locke's Theory of Knowledge". In ''The Cambridge Companion to Locke''. Vere Chappell, ed. 146. London: Cambridge University Press.</ref> Menurut Locke,<ref name="Suseno"/><ref name="Simon"/><ref name="Harun">Harun Hadiwijono. 1983. ''Sari Sejarah Filsafat Barat 2''. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 36-39.</ref> seluruh pengetahuan bersumber dari pengalaman manusia. Posisi ini adalah posisi empirisme yang menolak pendapat kaum [[rasionalis]] yang mengatakan sumber pengetahuan manusia yang terutama berasal dari rasio atau fikiran manusia. Meskipun demikian, rasio atau fikiran berperan juga di dalam proses manusia memperoleh pengetahuan. Dengan demikian, Locke berpendapat bahawa sebelum seorang manusia mengalami sesuatu, fikiran atau rasio manusia itu belum berfungsi atau masih kosong. Situasi tersebut diibaratkan Locke seperti sebuah kertas putih (''[[tabula rasa]]'') yang kemudian mendapatkan isinya dari pengalaman yang dijalani oleh manusia itu. Rasio manusia hanya berfungsi untuk mengolah pengalaman-pengalaman manusia menjadi pengetahuan sehingga sumber utama pengetahuan menurut Locke adalah pengalaman.
 
==== Ragam pengalaman Manusia ====
Lebih lanjut, Locke menyatakan ada dua macam pengalaman manusia, yakni '''pengalaman lahiriah''' (''sense'' atau ''eksternal sensation'') dan '''pengalaman batiniah''' (''internal sense'' atau ''reflection'').<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/> Pengalaman lahiriah adalah pengalaman yang menangkap aktivitas indrawi iaitu segala aktivitas material yang berhubungan dengan pancaindra manusia.<ref name="Simon"/> Kemudian pengalaman batiniah terjadi ketika manusia memiliki kesadaran terhadap aktivitasnya sendiri dengan cara 'mengingat', 'menghendaki', 'meyakini', dan sebagainya.<ref name="Simon"/> Kedua bentuk pengalaman manusia inilah yang akan membentuk pengetahuan melalui proses selanjutnya.<ref name="Simon"/>
 
==== Proses manusia mendapatkan pengetahuan ====
Dari perpaduan dua bentuk pengalaman manusia, pengalaman lahiriah dan pengalaman batiniah, diperoleh apa yang Locke sebut 'pandangan-pandangan sederhana' (''simple ideas'') yang berfungsi sebagai data-data empiris.<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/> Ada empat jenis pandangan sederhana:<ref name="Simon"/>
# Pandangan yang hanya diterima oleh satu indra manusia saja. Misalnya, warna diterima oleh [[mata]], dan bunyi diterima oleh [[telinga]].
# Pandangan yang diterima oleh beberapa indra, misalnya saja ruang dan gerak.
# Pandangan yang dihasilkan oleh refleksi kesadaran manusia, misalnya ingatan.
# Pandangan yang menyertai saat-saat terjadinya proses penerimaan dan refleksi. Misalnya, rasa tertarik, rasa heran, dan waktu.
 
Di dalam proses terbentuknya pandangan-pandangan sederhana ini, rasio atau fikiran manusia bersifat pasif atau belum berfungsi.<ref name="Harun"/> Setelah pandangan-pandangan sederhana ini tersedia, baru rasio atau fikiran bekerja membentuk 'pandangan-pandangan kompleks' (''complex ideas'').<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/> Rasio bekerja membentuk pandangan kompleks dengan cara membandingkan, mengabstraksi, dan menghubung-hubungkan pandangan-pandangan sederhana tersebut.<ref name="Simon"/> Ada tiga jenis pandangan kompleks yang terbentuk:<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/>
# '''substansi''' atau sesuatu yang berdiri sendiri, misalnya pengetahuan tentang manusia atau tumbuhan.
# '''modi''' (cara mengada suatu hal) atau pandangan kompleks yang keberadaannya bergantung kepada substansi. Misalnya, siang adalah modus dari hari.
# '''hubungan sebab-akibat''' (kausalitas). Misalnya saja, pandangan kausalitas dalam pernyataan: "air mendidih kerana dipanaskan hingga suhu 100° [[Celcius]]".
 
=== Tentang negara ===
[[File:Locke treatises of government page.jpg|thumb|200px|Sampul depan buku ''Two Treatises of Government'' ("Dua Tulisan tentang Pemerintahan").]]
Pandangan Locke tentang negara terdapat di dalam bukunya yang berjudul "Dua Tulisan tentang Pemerintahan" (''Two Treatises of Civil Government'').<ref name="Simon"/> Ia menjelaskan pandangannya itu dengan menganalisis tahap-tahap perkembangan masyarakat.<ref name="Simon"/> Locke membagi perkembangan masyarakat menjadi tiga, yakni '''keadaan alamiah''' (''the state of nature''), '''keadaan perang''' (''the state of war''), dan '''negara''' (''commonwealth'').<ref name="Simon"/>
 
==== Tahap keadaan alamiah ====
Keadaan alamiah adalah tahap pertama dari perkembangan masyarakat.<ref name="Simon"/> Konsep Locke ini serupa dengan pemikiran [[Thomas Hobbes|Hobbes]] namun bila Hobbes menyatakan keadaan alamiah sebagai keadaan "perang semua lawan semua", maka Locke berbeda.<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/> Menurut Locke, keadaan alamiah sebuah masyarakat manusia adalah situasi harmonis, di mana semua manusia memiliki kebebasan dan kesamaan hak yang sama.<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/> Dalam keadaan ini, setiap manusia bebas menentukan dirinya dan menggunakan apa yang dimilikinya tanpa bergantung kepada kehendak orang lain.<ref name="Harun"/> Meskipun masing-masing orang bebas terhadap sesamanya, namun tidak terjadi kekacauan kerana masing-masing orang hidup berdasarkan ketentuan hukum kodrat yang diberikan oleh [[Tuhan]].<ref name="Harun"/> Yang dimaksud hukum kodrat dari Tuhan menurut Locke adalah larangan untuk merusak dan memusnahkan kehidupan, kebebasan, dan harta milik orang lain.<ref name="Simon"/> Dengan demikian, Locke menyebut ada hak-hak dasariah yang terikat di dalam kodrat setiap manusia dan merupakan pemberian Allah.<ref name="Simon"/> Konsep ini serupa dengan konsep [[Hak Asasi Manusia]] (HAM) di dalam masyarakat modern.<ref name="Simon"/>
 
==== Tahap keadaan perang ====
Tahap kedua adalah keadaan perang.<ref name="Simon"/> Locke menyebutkan bahawa ketika keadaan alamiah telah mengenal hubungan-hubungan sosial maka situasi harmoni mulai berubah.<ref name="Simon"/> Penyebab utamanya adalah terciptanya [[uang]].<ref name="Simon"/> Dengan uang, manusia dapat mengumpulkan kekayaan secara berlebihan, sedangkan di dalam keadaan alamiah tidak ada perbedaan kekayaan yang mencolok kerana setiap orang mengumpulkan secukupnya untuk konsumsi masing-masing.<ref name="Simon"/> Ketidaksamaan harta kekayaan membuat manusia mengenal status tuan-budak, majikan-pembantu, dan status-status yang hierarkis lainnya.<ref name="Simon"/> Untuk mempertahankan harta miliknya, manusia menjadi iri, saling bermusuhan, dan bersaing.<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/> Masing-masing orang menjadi hakim dan mempertahankan miliknya sendiri.<ref name="Harun"/> Keadaan alamiah yang harmonis dan penuh damai tersebut kemudian berubah menjadi keadaan perang yang ditandai dengan permusuhan, kedengkian, kekerasan, dan saling menghancurkan.<ref name="Simon"/> Situasi seperti ini berpotensi memusnahkan kehidupan manusia jika tidak ada jalan keluar dari keadaan perang.<ref name="Simon"/>
 
==== Tahap terbentuknya negara ====
Locke menyatakan bahawa untuk menciptakan jalan keluar dari keadaan perang sambil menjamin milik pribadi, maka masyarakat sepakat untuk mengadakan "perjanjian asal" atau yang sering disebut dengan istilah [[kontrak sosial]].<ref name="Simon"/><ref name="Harun"/> Inilah saat lahirnya negara persemakmuran (''commonwealth'').<ref name="Simon"/> Dengan demikian, tujuan berdirinya negara bukanlah untuk menciptakan kesamarataan setiap orang, melainkan untuk menjamin dan melindungi milik pribadi setiap warga negara yang mengadakan perjanjian tersebut.<ref name="Simon"/>
 
Di dalam perjanjian tersebut, masyarakat memberikan dua kekuasaan penting yang mereka miliki di dalam keadaan alamiah kepada negara.<ref name="Simon"/> Kedua kuasa tersebut adalah hak untuk menentukan bagaimana setiap manusia mempertahankan diri, dan hak untuk menghukum setiap pelanggar hukum kodrat yang berasal dari Tuhan.<ref name="Simon"/> Ajaran Locke ini menimbulkan dua konsekuensi:<ref name="Simon"/>
# Kekuasaan negara pada dasarnya adalah terbatas dan tidak mutlak sebab kekuasaannya berasal dari warga masyarakat yang mendirikannya. Jadi, negara hanya dapat bertindak dalam batas-batas yang ditetapkan masyarakat terhadapnya.
# Tujuan pembentukan negara adalah untuk menjamin hak-hak asasi warga, terutama hak warga atas harta miliknya. Untuk tujuan inilah, warga bersedia melepaskan kebebasan mereka dalam keadaan alamiah yang diancam bahaya perang untuk bersatu di dalam negara.
 
Dengan demikian, Locke menentang pandangan Hobbes tentang kekuasaan negara yang absolut dan mengatasi semua warga negara.<ref name="Harun"/>
 
==== Pembatasan kekuasaan negara ====
Negara di dalam pandangan Locke dibatasi oleh warga masyarakat yang merupakan pembuatnya.<ref name="Simon"/> Untuk itu, sistem negara perlu dibangun dengan adanya pembatasan kekuasaan negara, dan bentuk pembatasan kekuasaan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara.<ref name="Simon"/> Cara pertama adalah dengan membentuk konstitusi atau Undang-Undang Dasar yang ditentukan oleh [[Parlemen]] berdasarkan prinsip mayoritas.<ref name="Simon"/> Cara kedua adalah adanya pembagian kekuasaan dalam tiga unsur: legistlatif, eksekutif, dan federatif.<ref name="Harun"/>
 
Unsur legislatif adalah kekuasaan untuk membuat undang-undang dan merupakan kekuasaan tertinggi.<ref name="Simon"/> Kekuasaan ini dijalankan oleh Parlemen yang mewakili golongan kaya dan kaum [[bangsawan]] sebab mereka, dengan kekayaannya, paling banyak menyumbangkan sesuatu kepada negara.<ref name="Simon"/> Dalam membuat undang-undang, kekuasaan legislatif terikat kepada tuntutan hukum alam iaitu keharusan menghormati hak-hak dasar manusia.<ref name="Simon"/> Unsur eksekutif adalah pemerintah yang melaksanakan undang-undang iaitu raja dan para bawahannya.<ref name="Simon"/> Terakhir, unsur federatif adalah kekuasaan yang mengatur masalah-masalah bilateral, seperti mengadakan perjanjian damai, kesepakatan kerja sama, atau menyatakan perang.<ref name="Simon"/> Menurut Locke, kekuasaan federatif dapat dipegang oleh pihak eksekutif, di mana dalam keadaan darurat pihak eksekutif dapat mengambil tindakan yang melampaui wewenang hukum yang dimilikinya.<ref name="Simon"/>
 
Di dalam sistem kenegaraan Locke di atas, tetap ada kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh pihak-pihak yang berkuasa atas rakyat.<ref name="Simon"/> Oleh kerana itu, menurut Locke, rakyat memiliki hak untuk mengadakan perlawanan dan menyingkirkan pihak eksekutif dengan kekerasan bila mereka telah bertindak di luar wewenang mereka.<ref name="Simon"/> Di sini, rakyat merebut kembali hak yang telah mereka berikan.<ref name="Simon"/>
 
==== Tentang hubungan agama dan negara ====
[[Berkas:Letter concerning toleration.jpg|200px|jmpl|Tulisan Locke yang berjudul "Surat-Surat mengenai Toleransi".]]
Pandangan Locke lain yang penting dan masih berhubungan dengan konsep negara adalah mengenai hubungan antara agama dan negara.<ref name="Simon"/> Pemikiran Locke mengenai hal ini terdapat di dalam tulisannya yang berjudul ''Letters of Toleration''.<ref name="Simon"/> Locke menyatakan bahawa perlu ada pemisahan tegas antara urusan agama dan urusan negara sebab tujuan masing-masing sudah berbeda.<ref name="Simon"/> Negara tidak boleh menganut agama apapun, apalagi jika membatasi atau meniadakan suatu agama.<ref name="Harun"/> Tujuan negara adalah melindungi hak-hak dasar warganya di dunia ini sedangkan tujuan agama adalah mengusahakan keselamatan [[jiwa]] manusia untuk kehidupan abadi di akhirat kelak setelah kematian.<ref name="Simon"/> Jadi, negara berfungsi untuk memelihara kehidupan di dunia sekarang, sedangkan agama berfungsi untuk menjalankan [[ibadah]] kepada Tuhan dan mencapai kehidupan kekal.<ref name="Simon"/> Agama adalah urusan pribadi, berbeda dengan negara yang merupakan urusan masyarakat umum.<ref name="Simon"/> Pemisahan antara keduanya haruslah ditegaskan, dan masing-masing tidak boleh mencampuri urusan yang lain.<ref name="Simon"/> Negara tidak boleh mencampuri urusan keyakinan religius manusia, sedangkan agama tidak boleh melakukan sesuatu yang dapat menghalangi atau menggagalkan pelaksanaan tujuan negara.<ref name="Simon"/> Bila negara hendak menghalangi kebebasan beragama dari warganya, maka rakyat berhak untuk melawan.<ref name="Simon"/>
 
=== Tentang agama ===
Pandangan Locke mengenai agama bersifat deistik.<ref name="Harun"/> Ia menganggap agama Kristen adalah agama yang paling masuk akal dibandingkan agama-agama lain, kerana ajaran-ajaran Kristen dapat dibuktikan oleh akal manusia.<ref name="Harun"/> Pengertian tentang [[Tuhan]] juga disusun oleh pembuktian-pembuktian.<ref name="Harun"/> Locke berangkat dari kenyataan bahawa manusia adalah makhluk berakal budi, sehingga pastilah disebabkan kerana adanya 'Tokoh Pencipta' yang mutlak dan maha kuasa iaitu Tuhan.<ref name="Harun"/> Ia meyakini bahawa Alkitab ditulis oleh ilham Ilahi, namun ia juga menyatakan bahawa setiap wahyu Ilahi haruslah diuji oleh rasio manusia.<ref name="Clapp"/>
 
== Pengaruh ==
=== Dalam falsafah pengetahuan ===
[[Berkas:David Hume.jpg|100px|jmpl|kiri|[[Hume]], seorang filsuf empiris radikal yang dipengaruhi oleh Locke]]
Pemikiran Locke tentang pengetahuan memiliki pengaruh besar terhadap para filsuf setelahnya, khususnya [[David Hume]] di Inggris dan [[Imanuel Kant|Kant]] di [[Jerman]].<ref name="Ayers"/><ref name="Simon"/> Pandangan Locke tentang proses manusia mendapat pengetahuan memiliki dua implikasi penting.<ref name="Suseno"/> Pertama, munculnya anggapan bahawa seluruh pengetahuan manusia berasal dari pengalaman, dan tiadanya pengetahuan secara apriori (sebelum pengalaman) sebagaimana yang dikatakan Descartes.<ref name="Suseno"/> Kedua, semua hal yang manusia ketahui melalui pengalaman, bukanlah objek atau benda pada dirinya sendiri, melainkan hanya kesan-kesan indrawi dari hal itu yang diterima oleh pancaindra manusia.<ref name="Suseno"/>
[[Berkas:Immanuel Kant (painted portrait).jpg|100px|jmpl|ka|[[Kant]], filsuf besar masa [[Pencerahan]]]]
Pertama, mengenai pengatahuan yang berasal dari pengalaman, berarti segala pengetahuan manusia sebenarnya hanya merupakan kait-mengait dari pengalaman-pengalaman sederhana.<ref name="Suseno"/> Konsep ini akan memengaruhi dan dipertajam oleh David Hume di kemudian hari, dan akhirnya mendapat bentuk paling tajam di dalam falsafah Kant, yang merupakan seorang filsuf paling berpengaruh di era [[Filsafat Modern|falsafah modern]].<ref name="Suseno"/> Kant menolak semua kemungkinan metafisika, maksudnya manusia tidak dapat mengetahui sesuatu apapun di luar panca-indranya.<ref name="Suseno"/> Lebih jauh, Kant menyatakan bahawa pengetahuan atau pemikiran tentang Allah telah kehilangan legitimasi kerana tidak mungkin lagi, sebab Allah berada di luar jangkauan indrawi manusia.<ref name="Suseno"/> Tentu saja pandangan Kant ini telah banyak dikritik, namun pengaruhnya tetap besar.<ref name="Suseno"/>
 
Kedua, bahawa manusia dalam pengalamannya sebenarnya hanya menerima kesan-kesan indrawi yang ditangkap oleh pancaindra kita dari benda-benda atau hal-hal tertentu, memiliki implikasi terhadap kecenderungan subyektivisme.<ref name="Suseno"/> Maksudnya subyektivisme adalah pandangan yang menolak adanya sesuatu yang obyektif, yang berlaku umum, dan hal itu akan mengarah ke relativisme.<ref name="Suseno"/> Hal itu disebabkan manusia yang satu dengan yang lain dapat menarik kesimpulan berbeda mengenai kesan-kesan indrawi mereka masing-masing terhadap suatu hal atau benda.<ref name="Suseno"/> Apa yang obyektif, yakni benda tersebut sesungguhnya pada dirinya sendiri, tidak dapat diketahui oleh manusia.<ref name="Suseno"/>
 
=== Dalam bidang politik ===
[[File:Voltaire.jpg|thumb|152x152px|[[Voltaire]]]]
Pengaruh pemikiran Locke dalam bidang politik amat besar di negara-negara Eropa, seperti Inggris, Perancis, Jerman, bahkan hingga [[Amerika Serikat]].<ref name="Clapp"/> Bapak-bapak pendiri negara Amerika Syarikat, seperti [[Jonathan Edwards]], [[Hamilton]], dan [[Thomas Jefferson]] dipengaruhi oleh ide-ide politik Locke.<ref name="Clapp"/> Kemudian para filsuf Pencerahan Perancis, seperti [[Voltaire]] dan [[Montesquieu]], juga dipengaruhi oleh Locke.<ref name="Clapp"/><ref name="Simon"/> Dengan demikian, dapat dikatakan bahawa pemikiran-pemikiran politik Locke juga memengaruhi munculnya [[Revolusi Perancis]] tanggal 14 Juli 1789.<ref name="Clapp"/><ref name="Simon"/>
 
Pemikiran politik Locke yang terkenal adalah pembagian/pemisahan kekuasaan menjadi tiga: eksekutif (menjalankan undang-undang), legislatif (membuat undang-undang), dan federatif (memerintah daerah-daerah jajahan).
 
=== Dalam bidang keagamaan ===
Pandangan Locke tentang agama memengaruhi perkembangan [[deisme]] atau agama alamiah.<ref name="Harun"/> Pandangan tersebut meluas di Barat pada abad ke-19 dan ke-20.<ref name="Harun"/>
 
=== Munculnya negara-negara sekularistik ===
Pandangan Locke yang memisahkan urusan negara dan urusan agama dengan sangat ketat merupakan awal dari munculnya negara-negara sekularistik di kemudian hari.<ref name="Simon"/> Negara-negara yang memegang fahaman [[sekularisme]] [[Pemisahan di antara agama dan negara|memisahkan ketat urusan negara dan urusan agama]].<ref name="Simon"/>
 
=== Terhadap psikologi dan epistemologi ===
Pemikiran-pemikiran Locke terhadap fikiran manusia telah membawa pengaruh dalam bidang [[psikologi]] dan epistemologi.<ref name="Ted"/> Beberapa filsuf dan pemikir setelahnya yang dipengaruhi Locke adalah [[David Hartley]] (1705-1757), [[Joseph Priestley]] (1733-1804), [[Francis Hutcheson]] (1694-1747), [[James Mill]] (1733-1836), dan [[Étienne Condillac]] (1715-1780).<ref name="Ted"/> Mereka mendapat pengaruh Locke dalam hal menganalisis pengalaman manusia berdasarkan unsur-unsur pengalaman, kombinasi unsur-unsur tersebut, dan asosiasi-asosiasi yang terjadi.<ref name="Ted"/>
 
 
== Bibliografi utama ==
 
* 1689 - ''A Letter Concerning Toleration''