Partai Komunis Indonesia: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan
Baris 107:
 
== Pembunuhan massal dan akhir dari PKI ==
{{See also|PembantaianPembunuhan diberamai-ramai Indonesia 1965–1966|Sejarah Indonesia (1965-1966)}}
Sukarno bertindak menyeimbangkan antara PKI, pihak tentera, fraksi nasionalis, dan kelompok-kelompok Islam yang terancam oleh kepopuleran PKI. Pengaruh pertumbuhan PKI menimbulkan keprihatinan bagi pihak [[Amerika SerikatSyarikat]] dan kekuatan barat anti-komunis lainnya. Situasi politik dan ekonomi menjadi lebih tidak stabil; Inflasi tahunan mencapai lebih dari 600 persen dan kehidupan Indonesia memburuk.
 
PKI dirasakan oleh kalangan politik, beberapa bulan menjelang Peristiwa G30S, makin kuat. Sehingga para pesaing PKI mulai khuatir PKI akan memenangkan pemilu berikutnya. Gerakan-gerakan untuk menentang PKI mulai bermunculan, dan dipelopori oleh Angkatan Darat. Pada Disember 1964, [[Chaerul Saleh]] dari [[Partai Murba]] (dibentuk oleh mantan pemimpin PKI [[Tan Malaka]]) menyatakan bahawa PKI sedang mempersiapkan kudeta. PKI menuntut larangan Partai Murba, tuntutan itu dipaksakan kepada Soekarno pada awal 1965. Dalam konteks Konfrontasi dengan Malaysia, PKI menyerukan untuk 'mempersenjatai rakyat'. Sebagian besar pihak dari tentara Angkatan Darat melarang hal ini. Sikap Soekarno tetap secara rasmi untuk tidak terlalu mengambil sikap atas hal tersebut kerana Sukarno cenderung mendukung Konfrontasi dengan Malaysia seperti PKI. Pada bulan Julai sekitar 2000 anggota PKI mulai menggelar latihan ketenteraan di dekat pangkalan udara Halim. Terutama dalam konsep 'mempersenjatai rakyat' yang telah memenangkan banyak dukungan di antara kalangan tentera Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Pada tanggal 8 September demonstran PKI memulai untuk pengepungan selama dua hari di Konsulat AS di Surabaya. Pada tanggal 14 September, Aidit mengalamatkan kepada gerilyawan PKI untuk mendesak anggota agar waspada dari hal-hal yang akan datang. Pada 30 September [[Pemuda Rakyat]] dan [[Gerwani]], kedua organisasi PKI terkait menggelar unjuk rasa massal di Jakarta terhadap krisis inflasi yang melanda.