Kesultanan Serdang: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Paeiin8688 (bincang | sumb.)
nota
Teg-teg: Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih iOS app edit
Paeiin8688 (bincang | sumb.)
nota
Teg-teg: Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih iOS app edit
Baris 56:
 
== Zaman Pemerintahan ==
{{BM}}
[[Fail:Istana+sultan+serdang.jpg|ka|jmpl|300px|Istana Darul Arif di [[Kota Galuh, Perbaungan, Serdang Bedagai]] pada tahun [[1930]]an]]
 
Baris 69 ⟶ 68:
=== Dikuasai Belanda dan bergabung dengan Indonesia ===
Demikianlah, pemerintahan baru berganti dan keadaan terus berubah. Pada tahun 1865, Serdang ditaklukkan oleh [[Belanda]]. Selanjutnya, pada tahun 1907, Serdang menandatangani perjanjian dengan [[Belanda]] yang melarang Serdang berhubungan dengan negeri luar. Setelah bertahun-tahun dalam pengaruh Belanda, akhirnya, pada tahun [[1946]], pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Syariful Alamshah, Serdang bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<ref name="melayu"/>
 
== Struktur Pemerintahan ==
[[Fail:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van de Sultan van Serdang vermoedelijk Oost-Sumatra TMnr 10001871.jpg|jmpl|210px|ka|Sultan Sulaiman Syariful Alam Shah (memerintah [[1879]]-[[1946]]).]]
[[Fail:Sultan-Lukman.jpg|jmpl|210px|ka|Sultan Lukman Sinar Bashar Shah II (memerintah [[2002]]-[[2011]]).]]
[[Fail:Sultan Tuanku Achmad Thalaa Shariful Alam Shah.jpg|jmpl|210px|ka|Sultan Achmad Thalaa Shariful Alam Shah (memerintah sejak tahun [[2011]]).]]
=== Raja Pertama ===
Struktur tertinggi di Kesultanan Serdang dipimpin oleh seorang Raja. Pada masa itu, peranan seorang raja adalah:<ref name="melayu"/>
# Sebagai Kepala Pemerintahan Kesultanan Serdang.
# Sebagai Kepala Agama Islam (Khalifatullah fi’l ardh)
# Sebagai Kepala Adat Melayu.
 
=== Lembaga Orang Besar Berempat ===
Pada masa pemerintahan raja yang ke-2, Tuanku Sultan Ainan Johan Almashah (1767-1817), tersusunlah Lembaga Orang Besar Berempat di Serdang yang berpangkat Wazir Sultan, yaitu:<ref name="melayu"/>
# Raja Muda (gelar ini kemudian berubah menjadi Bendahara)
# Datok Maha Menteri (wilayahnya di Araskabu)
# Datok Paduka Raja (wilayahnya di Batangkuwis) keturunan Kejeruan Lumu
# Sri Maharaja (wilayahnya di Ramunia).
Pembentukan Lembaga Orang Besar Berempat di Serdang ini, disebabkan Raja Urung Sunggal kembali ke Deli, sementara Raja Urung Senembah dan Raja Urung Tg. Merawa tetap menjadi raja di wilayah taklukan Serdang.
 
Sultan Ainan Johan Almashah memperkukuh Lembaga Empat Orang Besar di atas berdasarkan fenomena alam dan hewan yang melambangkan kekuatan, seperti 4 penjuru mata angin (barat, timur, selatan, utara), kukuhnya 4 kaki binatang dan asas Tungku Sejarangan (4 batu penyangga untuk masak makanan). Lembaga itu juga melambangkan sendi kekeluargaan pada masyarakat Melayu Sumatra Timur yaitu: suami, isteri, anak beru (menantu) dan Puang (mertua). Demikianlah, pembentukan lembaga di atas didasarkan pada akar budaya masyarakat Serdang sendiri. Selanjutnya, lembaga inilah yang berperan dalam upacara perkawinan maupun perhelatan besar.<ref name="melayu"/>
 
=== Jabatan Lainnya ===
Selain para pejabat istana di atas, Sultan juga dibantu oleh Syahbandar (perdagangan) dan Temenggong (Kepala polisi dan keamanan). Sultan Serdang menjalankan hukum kepada rakyat berdasarkan Hukum Syariah Islam dan Hukum Adat seperti kata pepatah, “''Adat bersendikan Hukum Syara, Hukum Syara’ bersendikan Kitabullah''”.<ref name="melayu"/>
 
== Penguasa/Sultan ==