Nabi Ya'akub a.s.: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Baris 25:
==Kisah Nabi Ya'akub a.s.==
 
Nabi Ya'akub adalah putera dari [[Nabi Ishaq a.s.]] bin [[Nabi Ibrahim a.s.]] sedang ibunya adalah anak saudara dari [[Nabi Ibrahim a.s.]], bernama Rifqah binti A'zar (juga disebut Rabekah atau Rivkah dalam versi Yahudi dan Injil Kristian). Ishaq mempunyai anak kembar, satu Ya'akub dan satu lagi bernama Ishu (atau Esau dalam versi Yahudi dan Injil Kristian). Antara kedua saudara kembar ini tidak terdapat suasana rukun dan damai serta tidak ada menaruh kasih-sayang satu terhadap yang lain bahkan Ishu mendendam dengki dan iri hati terhadap Ya'qub saudara kembarnya yang memang dimanjakan dan lebih disayangi serta dicintai oleh ibunya. Hubungan mereka yang renggang dan tidak akrab itu makin buruk dan tegang setelah diketahui oleh Ishu bahwa Ya'qublah yang diajukan oleh ibunya ketika ayahnya minta kedatangan anak-anaknya untuk diberkati dan didoakan, sedangkan dia tidak diberitahu dan karenanya tidak mendapat kesempatan seperti Ya'qub memperoleh berkat dan doa ayahnya, Nabi Ishaq.
 
Melihat sikap saudaranya yang bersikap kaku dan dingin dan mendengar kata-kata sindirannya yang timbul dari rasa dengki dan irihati, bahkan ia selalu diancam. Maka, datanglah Ya'qub kepada ayahnya mengadukan sikap permusuhan itu. Ya'akub berkata mengeluh : " Wahai ayahku! Tolonglah berikan fikiran kepadaku, bagaimana harus aku menghadapi saudaraku Ishu yang membenciku mendendam dengki kepadaku dan selalu menyindirku dengan kata-kata yang menyakitkan hatiku, sehinggakan hubungan persaudaraan kami berdua renggang dan tegang, tidak ada saling cinta mencintai dan saling sayang-menyayangi. Dia marah kerana ayah memberkati dan mendoakan aku agar aku memperolehi keturunan soleh, rezeki yang mudah dan kehidupan yang makmur serta kemewahan . Dia menyombongkan diri dengan kedua orang isterinya dari suku Kan'aan dan mengancam bahawa anak-anaknya dari kedua isteri itu akan menjadi saingan berat bagi anak-anakku kelak didalam pencarian dan penghidupan dan macam-macam ancaman lain yang mencemas dan menyesakkan hatiku. Tolonglah ayah berikan aku fikiran bagaimana aku dapat mengatasi masalah ini serta mengatasinya dengan cara kekeluargaan.