Sumatera Selatan: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan
Teg-teg: Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih
Paolus Hadi (bincang | sumb.)
Membuat Profil Lengkap Sumatera Selatan
Baris 103:
* Ruslan Wijaya, Ir, SE, M.Sc-->
 
== Pautan luarSejarah ==
Provinsi Sumatra Selatan dikenal juga dengan sebutan "Bumi Sriwijaya". Pada abad ke-7 hingga abad ke-12 Masehi wilayah ini merupakan pusat [[Srivijaya|Kerajaan Sriwijaya]] yang juga terkenal dengan kerajaan maritim terbesar dan terkuat di [[Nusantara]]. Gaung dan pengaruhnya bahkan sampai ke [[Madagaskar]] di [[Afrika|Benua Afrika]].{{cn}}
{{BI|Sumatera Selatan}}
 
Sejak abad ke-13 sampai abad ke-14, wilayah ini berada di bawah kekuasaan [[Majapahit]]. Selanjutnya wilayah ini pernah menjadi daerah tak bertuan dan bersarangnya bajak laut dari [[Dunia|Mancanegara]] terutama dari negeri [[China]].{{cn}} Pada awal abad ke-15 berdirilah [[Kesultanan Palembang]] yang berkuasa sampai datangnya Kolonialisme Barat, lalu disusul oleh [[Jepun|Jepang]].{{cn}} Ketika masih berjaya, [[Srivijaya|Kerajaan Sriwijaya]] juga menjadikan [[Palembang]] sebagai Kota [[Pemerintahan|Kerajaan]].{{cn}}
== Rujukan ==
 
Menurut Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 1926 menyebutkan, pemukiman yang bernama Sriwijaya itu didirikan pada tanggal 17 Juni 683 Masehi.{{cn}} Tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi [[Palembang|Kota Palembang]] yang diperingati setiap tahunnya.
 
== Geografi ==
Provinsi Sumatra Selatan secara astronomis terletak antara 1–4° Lintang Selatan dan 102–106° Bujur Timur, dan luas daerah seluruhnya adalah 87.017.41&nbsp;km<sup>2</sup>.
 
Batas batas wilayah Provinsi Sumatra Selatan sebagai berikut:
 
* sebelah utara berbatasan dengan Provinsi [[Jambi]],
* sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi [[Lampung]],
* sebelah timur berbatasan dengan Provinsi [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka Belitung]],
* sebelah barat berbatasan dengan Provinsi [[Bengkulu]].
 
Secara topografi, wilayah Sumatra Selatan di Pantai Timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Vegetasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (bakau). Sedikit makin ke barat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih masuk kedalam wilayahnya semakin bergunung-gunung. Disana terdapat [[Bukit Barisan|bukit barisan]] yang membelah Sumatra Selatan dan merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 900 – 1.200 meter dari permukaan laut. Bukit barisan terdiri atas puncak [[Gunung Seminung]] (1.964 m), [[Gunung Dempo]] (3.159 m), [[Gunung Patuha|Gunung Patah]] (1.107 m) dan [[:id:Gunung_Bengkuk|Gunung Bengkuk]] (2.125m). Disebelah Barat Bukit Barisan merupakan lereng. Provinsi Sumatra Selatan mempunyai beberapa sungai besar. Kebanyakan sungai-sungai itu bermata air dari Bukit Barisan, kecuali Sungai Mesuji, Sungai Lalan dan Sungai Banyuasin. Sungai yang bermata air dari Bukit Barisan dan bermuara ke Selat Bangka adalah [[Sungai Musi]], sedangkan Sungai Ogan, Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Kelingi, Sunga Lakitan, Sungai Rupit dan Sungai Rawas merupakan anak Sungai Musi.
 
Secara administratif Sumatra Selatan terdiri dari 13 (tiga belas) Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, dengan [[Palembang]] sebagai ibu kota provinsi. Pemerintah kabupaten dan kota membawahi pemerintah kecamatan dan desa atau kelurahan. Sumatra Selatan memiliki 13 kabupaten, 4 kota madya, 212 kecamatan, 354 kelurahan, dan 2.589 desa.{{cn}} Kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]] menjadi Kabupaten dengan luas wilayah terbesar dengan luas 16.905,32 [[Hektar|ha]], diikuti oleh Kabupaten [[Kabupaten Musi Banyuasin|Musi Banyuasin]] dengan luas wilayah sebesar 14.477 [[Hektar|ha]].
 
Terdapat empat sektor yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap PDRB. Pada 2010, empat sektor yang memberikan sumbangan terbesar adalah sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel dan Restoran. Pada tahun yang sama, kontribusi masing-masing sektor diatas secara berurutan adalah 23,67%, 21,62%, 16,85%, 12,70%.{{cn}}
 
Sebagai salah satu provinsi tujuan investasi, Sumatra Selatan memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang, di antaranya adalah [[Lapangan terbang|Bandara]] [[Sultan Mahmud Badaruddin II|S.M. Badaruddin II]] yang terdapat di [[Palembang|Kota Palembang]], [[:id:Bandara_Silampari|Bandara Silampari]] yang terletak di [[Lubuklinggau|kota Lubuklinggau]], [[Lapangan terbang|Bandara]] [[Tanjung Enim Selatan, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] di Kabupaten [[Kabupaten Muara Enim|Muara Enim]], [[Lapangan terbang|Bandara]] [[Banding Agung, Seginim|Banding Agung]] yang terletak di [[Kabupaten Ogan Komering Ulu]] [[Selatan]], Pelabuhan [[Palembang]] yang terketak di [[Palembang|Kota Palembang]] juga Pelabuhan Khusus Kerta Pati di [[Kabupaten Muara Enim]].<ref>''Sumatra Selatan Dalam Angka 2010''</ref>
 
== RujukanIklim ==
Provinsi Sumatera Selatan mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan antara 9/7 – 492/23 mm sepanjang tahun 2003. Setiap bulannya hujan cenderung turun.Dipantai Timur tanah nya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengarui oleh pasang surut.Vegitasinya berupa tumbuhan palmase dan kayu rawa (Bakau).Sedikit makin kebarat merupakan dataran rendah yang luas.lebih masuk dalam wilayah semakin daerahnya bergunung-gunung
 
Sumatra Selatan memiliki Iklim Am, yaitu iklim tropis dengan musim kemarau yang pendek.
 
== Demografi ==
[[Fail:Tari Kebagh, 2017.jpg|thumb|[[:id:Tari_kebagh|Tari kebagh]] dari [[Kota Pagar Alam|Pagar Alam]], Sumatra Selatan]]
Masalah kependudukan di antara lain meliputi jumlah, komposisi dan distribusi penduduk merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu modal dasar pembangunan, tetapi dapat juga menjadi beban dalam proses pembangunan jika mempunyai kualitas yang rendah. Oleh sebab itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan nasional dalam menangani permasalahan penduduk pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk tetapi juga menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Di samping itu program perencanaan pembangunan sosial di segala bidang harus mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.
 
Pada tahun 2015 jumlah penduduk Sumatra Selatan sudah mencapai 8.370.281 jiwa, yang menempatkan Sumatra Selatan sebagai provinsi ke-6 terbesar penduduknya di Indonesia, BPS. Secara absolut jumlah penduduk Sumatra Selatan terus bertambah dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 1971 jumlah penduduk sebesar 2,931 juta jiwa, meningkat menjadi 3,975 pada tahun 1980, 5,493 juta jiwa pada tahun 1990 serta 6,273 pada tahun 2000. Dengan jumlah penduduk yang begitu besar maka Sumatra Selatan dihadapkan kepada suatu masalah kependudukan yang sangat serius. Oleh karena itu, upaya mengendalikan pertumbuhan penduduk disertai dengan upaya peningkatan kesejahteraan penduduk harus merupakan suatu upaya yang berkesinambungan dengan program pembangunan yang sedang dan akan terus dilaksanakan.
 
Berikut adalah jumlah penduduk Sumatra Selatan dari tahun ke tahun:
{| class="wikitable"
|+
!{{Fontcolor|purple|Tahun}}
!{{Fontcolor|purple|1971}}
!{{Fontcolor|purple|1980}}
!{{Fontcolor|purple|1990}}
!{{Fontcolor|purple|2000}}
!{{Fontcolor|purple|2003}}
!{{Fontcolor|purple|2005}}
!{{Fontcolor|purple|2010}}
!{{Fontcolor|purple|2020}}
|-
|{{Fontcolor|purple|Jumlah Penduduk}}
|{{increase}}2.930.830
|{{increase}}2.975.904
|{{increase}}5.492.993
|{{increase}}6.210.800
|{{increase}}6.503.918
|{{increase}}6.782.339
|{{increase}}<nowiki>'''7.450.394'''</nowiki>
|{{increase}}8.467.432
|-
| colspan="9" |
<references />
|}
{{Sumatera Selatan}}