Aneuk Jamee: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Alexander Iskandar (bincang | sumb.)
Added {{unreferenced}} tag to article (TW)
Aneuk Jamee (bincang | sumb.)
Menyunting Suku Aneuk Jamee
Baris 1:
{{unreferenced|date=Ogos 2017}}
{{ethnic group||group=Aneuk Jamee <br/><small>''Ughang Jamu''</small>|poptime='''62.838''' jiwa (2010) <ref>Aris Ananta, Evi Nurvidya Arifin, M. Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono; Demography of Indonesia's Ethnicity; Singapore, 2015</ref>|popplace=[[Aceh]]|langs=[[Bahasa]] [[Aneuk Jamee|Jamee]]|rels=[[Islam]]|related=[[Suku Minang|Minangkabau]], [[Suku Aceh|Aceh]]|image=Pakaian Penganti Adat Kota Padang Sumatra Barat.jpg|caption='''Pakaian Adat [[Aneuk Jamee]]''' yang mirip Pakaian adat [[Minangkabau]]}}
'''Aneuk Jamee''' merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di sepanjang pesisiran barat [[Nanggroe Aceh Darussalam|Aceh]]. Dari segi bahasa, mereka diperkirakan masih merupakan dialek dari [[bahasa Minangkabau]] dan menurut sejarah, mereka sememangnya berasal dari [[Ranah Minang]]. Orang Aceh menyebut mereka sebagai ''Aneuk Jamee'' yang bererti 'anak tamu' atau 'pendatang'.
'''Suku Aneuk Jamee''' adalah suku di Indonesia yang tersebar di sepanjang pantai barat daya [[Aceh]] mulai dari [[kabupaten]] [[Aceh Singkil]], [[Aceh Selatan]], [[Aceh Barat Daya]], [[Aceh Barat]] dan [[Simeulue]]. Suku ini adalah keturunan [[Merantau|perantau]] [[Minangkabau]] ke Aceh dan telah berakultur dengan suku Aceh.<ref>M. J. Melalatoa, Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995</ref>
 
== Etimologi ==
Umumnya mereka bertumpu sekitar Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Nagan Raya dan sebahagian kecil di sekitar Meulaboh, Aceh Barat.
Secara etimologi, nama "Aneuk Jamee" berasal dari [[bahasa Aceh]] yang secara harfiah berarti "anak tamu".<ref>Upacara tradisional (upacara kematian) Daerah Istimewa Aceh, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1984</ref>
 
== Sejarah ==
Sejak berabad-abad lalu, pesisir barat Sumatra telah menjadi rantau tradisional bagi [[orang Minangkabau]]. Penghijrahan orang Minang ke pantai barat Aceh telah berlangsung sejak abad ke-16, pada waktu itu banyak [[Saudagar Mimpi|saudagar]] [[Minang]] yang berdagang dengan [[Kesultanan Aceh]]. Selain berniaga, banyak orang Minang juga memperdalam pengetahuan agama mereka di Aceh. Salah satunya adalah [[Burhanuddin Ulakan|Syeikh Burhanuddin Ulakan]], seorang ulama dari Ulakan, Pariaman, Sumatera Barat. Syekh Burhanuddin pernah belajar di Aceh dari [[Abdurrauf Singkil|Syekh Abdurrauf Singkil]] dari Singkil, Aceh, yang merupakan seorang pelajar dan pengikut setia ajaran Syeikh [[:id:Ahmad_al-Qusyasyi|Ahmad al-Qusyasyi]] Madinah. Oleh Sheikh Ahmad kedua-duanya diberi wewenang untuk menyebarkan [[Islam]] di wilayah masing-masing..
 
Gelombang migrasi seterusnya berlaku semasa [[Perang Padri|Perang Paderi]]. Di mana pada masa itu banyak orang Minang menghindari pergolakan dan penjajahan [[Hindia Belanda]].
 
== Penyebaran ==
Orang Aneuk Jamee terutama terletak di kabupaten [[Aceh Selatan]] (lebih kurang 30% dari populasi) dan sebagian kecil di kabupaten [[Aceh Barat Daya]], [[Aceh Barat]], [[Aceh Singkil]] dan [[Simeulue]].
 
Kawasan-kawasan yang dihuni oleh suku Aneuk Jamee:
{| class="wikitable"
!Kabupaten
!Kawasan
|-
|[[Aceh Selatan]]
|Kecamatan: Kemukiman Kandang ([[Kluet Selatan, Aceh Selatan|Kluet Selatan]]), [[Labuhan Haji, Aceh Selatan|Labuhan Haji]], [[Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan|Labuhan Haji Timur]], [[Sama Dua, Aceh Selatan|Sama Dua]] dan [[Tapak Tuan, Aceh Selatan|Tapak Tuan]]
|-
|[[Aceh Barat Daya]]
|Kecamatan: [[Susoh, Aceh Barat Daya|Susoh]].
|-
|[[Aceh Barat]]
|Umumnya terkonsentrasi di beberapa desa dalam Kecamatan [[Meureubo, Aceh Barat|Meureubo]] (bercampur dengan suku Aceh) yaitu desa Gunong Kleng, Peunaga, Meureubo, Ranto Panyang dan sekitarnya. Disamping itu, sebagian kecil juga mendiami Desa Padang Seurahet yang termasuk dalam Kecamatan [[Johan Pahlawan, Aceh Barat|Johan Pahlawan]]. Umumnya yang disebut terakhir ini merupakan keturunan pendatang yang berasal dari Kabupaten Aceh Selatan dan telah menetap lama di Aceh Barat secara turun temurun.
|-
|[[Simeulue]]
|[[Singabangsa|Sinabang]]
|-
|[[Aceh Singkil]]
|Kota [[Singkil]], kecamatan [[Pulau Banyak, Aceh Singkil|Pulau Banyak]] (ada 3 desa, yaitu: Pulau Balai, Pulau Baguk dan Teluk Nibung)
|}
 
== Bahasa ==
Dalam perbualan harian, kelompok masyarakat ini menggunakan dialek [[bahasa Minangkabau]] dialek Aceh, atau apa yang dikenal sebagai [[bahasa]] [[Aneuk Jamee]]. Jamee adalah bahasa Minangkabau yang telah menyerap beberapa unsur dan kosa kata [[Bahasa Aceh]]. Sekarang kebanyakan orang dari suku [[Aneuk Jamee]], terutama mereka yang tinggal di daerah yang dikuasai oleh [[suku Aceh]], misalnya di Kabupaten [[Aceh Barat]], umumnya juga menguasai dan menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa sosial harian mereka. Sementara itu, di daerah dengan populasi yang lebih banyak didominasi oleh suku [[Aneuk Jamee]], seperti di beberapa kecamatan di [[Aceh Selatan]] dan [[Aceh Barat Daya]], [[bahasa]] [[Aneuk Jamee]] digunakan secara lebih luas.
 
== Lihat pula ==
 
* [[Merantau]]
 
* [[Suku Aceh]]
 
* [[Suku Minangkabau]]
 
* [[Pesisir Selatan|Suku Pesisir]]
 
== Rujukan ==
<references />
 
== Pautan luar ==
 
* [http://dmilano.wordpress.com/2011/04/04/menelusuri-sejarah-suku-aneuk-jamee/ Menelusuri sejarah suku Aneuk Jamee]
 
* [http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/949/suku-aneuk-jamee Suku Aneuk Jamee]
 
* [http://www.joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=10317&rog3=ID Aneuk Jamee of Indonesia]
 
[[Kategori:Aceh]]