Aisyah Abu Bakar: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Membatalkan semakan 4839597 oleh 2405:3800:8B2:ED9D:A5BF:8389:27BC:818A (Perbincangan)
Teg: Buat asal
Tiada ringkasan suntingan
Teg-teg: Suntingan visual Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih
Baris 9:
Selain menjadi seorang pendamping setiap yang selalu siap memberi dorongan dan motivasi kepada suami tercinta di tengah beratnya medan dakwah dan permusuhan dari kaumnya, Aisyah juga tampil menjadi seorang penuntut ilmu yang senantiasa belajar dalam madrasah nubuwwah di mana beliau menimba ilmu langsung dari sumbernya. Beliau tercatat termasuk orang yang banyak meriwayatkan hadits dan memiliki keunggulan dalam berbagai cabang ilmu di antaranya ilmu fikih, kesehatan, dan syair Arab. Setidaknya sebanyak 1.210 hadits yang beliau riwayatkan telah disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim dan 174 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Bukhari serta 54 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Sehingga pembesar para sahabat kibar tatkala mereka mendapatkan permasalahan mereka datang dan merujuk kepada Ibunda Aisyah.
 
=== 1.Kedudukan Aisyah di Sisi Rasulullah ===
Suatu hari orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan di dalam masjid, lalu Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' memanggil Aisyah, “Wahai Humaira, apakah engkau mau melihat mereka?” Aisyah menjawab, “Iya.” Maka Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau.” Lalu ia mengatakan, “Di antara perkataan mereka tatkala itu adalah, ‘Abul Qasim adalah seorang yang baik’.” Maka Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' mengatakan, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?” Ia menjawab: “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah.” Maka beliau pun tetap berdiri. Lalu Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' mengulangi lagi pertanyaannya, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?” Namun, Aisyah tetap menjawab, “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'', “Aisyah mengatakan, “Sebenarnya bukan karena aku senang melihat permainan mereka, tetapi aku hanya ingin memperlihatkan kepada para wanita bagaimana kedudukan Nabi ''shallallahu ‘alaihi wa sallam'' terhadapku dan kedudukanku terhadapnya.” (HR. An-Nasa’i (5/307), lihat Ash Shahihah (3277))