Kuil Suci: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Rashdan (bincang | sumb.)
Polar (bincang | sumb.)
Tiada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{BM}}
'''Bait Allah'''
'''Bait Allah''' adalah sebutan untuk pusat peribadahan Yahudi di Yerusalem kuno, di Bukit Bait Suci. Dalam [[bahasa Ibrani]], tempat ini disebut Bait Suci (Beit HaMikdash בית המקדש). Bangunan ini digunakan untuk beribadah dan mempunyai fungsi utama untuk mempersembahkan [[korban]] korbanot. Selama beberapa abad tempat ini menjadi pusat ibadah agama Yahudi.
 
Menurut Kitab Suci Ibrani (Perjanjian Lama), Bait Suci ini dibangun oleh Salomo untuk menggantikan Kemah Suci yang dibangun oleh Nabi Musa.
Baris 37:
== Membangun kembali Bait Allah Ketiga ==
 
Masalah sekitar status Bait Allah yang ketiga diliputi oleh misteri, ketidakpastian, kontroversi, dan perdebatan, namun semuanya berakar pada teks-teks Kitab Suci Ibrani, maupunmahupun dalam keilmuan dan doa-doa Yahudi tradisional.
 
 
== YudaismeJudaisme Ortodoks ==
 
YudaismeJudaisme Ortodoks percaya dan mengharapkan bahwa Bait Allah akan dibangun kembali dan ibadah kurban, yang dikenal sebagai korbanot akan kembali dipraktekkan dengan pembangunan kembali Bait Allah yang ketiga.
 
 
== YudaismeJudaisme Konservatif ==
 
YudaismeJudaisme Konservatif telah memodifikasi doa-doa mereka. Buku-buku doa mereka mengharapkan pemulihan Bait Suci, tetapi tidak memohon dipulihkannya kurban binatang. Kebanyakan naskah yang terkait dengan kurban digantikan dengan ajaran Thalmud bahawa perbuatan baik kini berfungsi sebagai penebus dosa. Dalam doa utama, Amidah, ungkapan Ibrani, na'ase ve'nakriv (kami akan mempersembahkan dan mengurbankan) kini diubah hingga berbunyi asu ve'hikrivu (mereka dipersembahkan dan dikurbankan), hingga menunjukkan bahwa kurban binatang adalah praktek di masa lampau. Permohonan agar "kurban api-apian Israel" diterima pun dihapuskan.
 
 
== YudaismeJudaisme Reformasi ==
 
YudaismeJudaisme Reformasi tidak menuntut dipulihkannya lembaga kurban ataupun pembangunan kembali Bait Allah, meskipun sebagian buku doa kelompok ini mulai beralih kepada pengharapan pembangunan kembali Bait Allah sebagai suatu pilihan.
 
 
Baris 92:
Pada 1999 Dr. Ernest L. Martin menerbitkan sebuah buku yang kontroversial berjudul The Temples that Jerusalem Forgot (Bait Suci yang Dilupakan Yerusalem) berdasarkan gagasan dari Ory Mazar, anak Profesor Benjamin Mazar dari Universitas Ibrani. Pada 1995 Dr. Martin menulis sebuah rancangan laporan untuk mendukung teori ini. Ia menulis: "Saat itu saya percaya bahawa Simon orang Hasmonean (bersama-sama dengan Herodes satu abad kemudian) memindahkan Bait Suci dari gundukan Ofel ke daerah Kubah as-Shakhrah."
 
Namun, setelah mempelajari kata-kata Yosefus mengenai Bait Suci Herodes, yang dilaporkan berada di tempat yang sama denagn Bait-bait Suci sebelumnya, ia kemudian membaca laporan Eleazar yang memimpin pasukan terakhir perlawanan Yahudi terhadap orang-orang Romawi di Masada yang menyatakan bahwa benteng Romawi adalah satu-satunya bangunan yang tersisa pada tahun 73 M. "Mengingat hal ini, saya tiba pada kesimpulan pada 1997 bahwa semua Bait Suci itu memang terletak di gundukan Ofel di atas daerah Mata Air Gihon." Teori ini menyiratkan bahwa YudaismeJudaisme saat itu sedang berjuang untuk melestarikan lokasi yang keliru, yang pada gilirannya menyulut reaksi dari pihak Muslim.
 
The Temples that Jerusalem Forgot karya Dr. Martin menjadi semakin kontroversial mengingat kenyataan bahwa ia sebelumnya pernah terlibat selama lima tahun dalam penggalian-penggalian dekat Tembok Barat dalam sebuah proyek bersama antara Universitas Ibrani dan Ambassador College, penerbit majalah The Plain Truth yang disunting oleh Herbert W. Armstrong.