Kaum Farisi: Perbezaan antara semakan

Kata '''Farisi''' berasal dari [[bahasa Ibrani]] '''פרושים''' ''p'rushim'', dari kata akar ''perush'', yang bererti ''penjelasan''. Jadi kata Farisi bererti "orang yang menjelaskan" ('''לפרש''', "lefareish - menjelaskan"). Terjemahan harafiahnyaharfiahnya "memisahkan", tidak begitu akurattepat, kerana "memisahkan" adalah '''להפריש''' "lehafrish," dari akar kata yang terkait dengan kata dalam [[bahasa Aram]], upharsin (dan membagi) dalam tulisan di dinding dalam [[Kitab Daniel]] 5:25. '''Kaum Farisi''', tergantungbergantung daripada waktunya, adalah sebuah parti politik, sebuah gerakan sosial, dan belakangankebelakangan ini sebuah aliran pemikiran di antara orang-orang [[Yahudi]] yang berkembang pada masa Bait Suci Kedua (536 SM–70 M). Setelah dihancurkannyahancurnya Bait Suci Kedua, sektesekta Farisi dibentuk kembali sebagai YudaismeAgama Yahudi Rabinik —yang akhirnya menghasilkan YudaismeJudaisme yang tradisional dan normatif, dasar dari semua bentuk YudaismeJudaisme di masa kini, dengan pengecualian barangkali kaum [[KaraitAgama Yahudi Karaite|Karaite]]. Hubungan antara kaum Farisi dengan [[YudaismeAgama Yahudi Rabinik]] (yang dicontohkan oleh Kitab [[ThalmudTalmud]]) adalah demikian erat sehingga banyak orang tidak membedakan keduanya. Namun demikian, kedudukan sosial dan keyakinan kaum Farisi berubah-ubah dalam perjalanan waktu, bersamaan dengan perubahan dalam kondisikeadaan politik dan sosial di [[YudeaJudea]].

Dalam pandangan Islam pula, kaum Farisi juga dilihat sebagai sub-kaum pecahan dari bangsa [[Bani Israel]] yang bersifat penuh antagonis dan sombong. Kaum ini juga dianggap sebagai salah satu kaum yang akan dilaknat Allah kelak atas keingkarannya kepada Allah dan Rasullullah disamping mereka yakni kaum Farisi juga merupakan bangsa yang merancang untuk menyeksa dan membunuh banyak nabi dan Rasullullah termasuk [[Nabi Isa]] (Jesus Christ) dalam perspektif umat Islam dan Kristian.