Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan
Tiada ringkasan suntingan
Baris 50:
 
''[[Pengguna:Md. Farhan|...Md. Farhan...]]''
 
== Kisah Farhan jadi Fania
 
Johor, SELASA — Hari ke-4 puasa Ramadhan, Kamis (2/1) lalu, tampaknya menjadi hari bersejarah bagi Farhan (23). ABG (anak baru gede) yang terlahir sebagai laki-laki ini kaget karena tiba-tiba ada yang menonjol pada alat kelaminnya seperti alat kelamin perempuan.
 
Hari itu, seusai berbuka puasa, tanpa sebab yang dia tahu, tiba-tiba ada perubahan drastis pada alat kelamin di tubuhnya. Saat itu, Farhan hendak berangkat shalat tarawih. Karena ada perubahan pada alat kelamin tersebut, dia bingung apakah harus bergabung dengan jemaah laki-laki atau jemaah perempuan. Juga apakah dia harus menggunakan mukenah atau baju koko dan bersarung.
 
Akhirnya Farhan memutuskan tidak berangkat shalat tarawih di masjid kampungnya, Jalan Maulana Hasanudin RT 02 RW 02 Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Tangerang.
 
Sukarsih, bibi Nia, penasaran ketika mengetahui keponakannya itu tidak tarawih. Sukarsih lantas menanyakan alasan anak bungsu dari pasangan Guntur Gunawan (48) dan Neneng Rohayatin (45) itu tidak tarawih.
 
“Saya bingung mau tarawih di masjid bareng ibu-ibu atau sama bapak-bapak,” tutur Nia kepada Sukarsih. “Memangnya kenapa?” tanya sang bibi. “Saya punya (maaf) titit,” jawab Nia, seraya meminta sang bibi untuk tidak mengungkapkan pembicaraan itu kepada orangtuanya.
 
Sukarsih yang mendengar jawaban tersebut heran dan tidak percaya. Apalagi Sukarsih sering memandikan Nia saat dia kecil, dan yakin keponakannya itu perempuan.
 
Hanya saja, sempat terbersit tanda tanya di benak Sukarsih ketika melihat tingkah laku keponakannya itu yang lebih suka bermain boneka atau dolanan dengan anak wanita lainnya.
 
Keesokan harinya, karena penasaran, Sukarsih membawa Farhan ke Puskesmas Cipondoh, Tangerang, untuk diperiksa. Hasil diagnosa sementara, Farhan dinyatakan perempuan. Namun, puskesmas menganjurkan Nia diperiksa lebih lanjut ke RSUD Tangerang. RSUD Tangerang pun memberikan hasil diagnosa yang sama. Untuk lebih menguatkan observasinya, RSUD merekomendasikan Farhan diperiksa di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
 
Di RSCM, kelamin Nia di-USG. Hasil pemeriksaan, Sabtu (6/9), menyebutkan bahwa Nia memiliki penis sepanjang 3 cm, testis positif dengan volume 6 ml.
Namun, saat Sukarsih meminta RSCM mengeluarkan surat pernyataan jenis kelamin Nia adalah laki-laki, pihak rumah sakit menyatakan bahwa untuk itu harus dilakukan pemeriksaan kromosom yang memakan biaya sekitar Rp 2,5 juta.
 
Karena keterbatasan biaya, akhirnya keluarga memutuskan menunda pemeriksaan. “Dari mana kami dapat uang sebanyak itu?” tanya Sukarsih. Kendati demikian, yakin dengan hasil USG yang menyebutkan jenis kelamin Nia adalah laki-laki, oleh orangtuanya Nia lantas dibawa ke tukang sunat H Samui di desa setempat pada Sabtu (6/9) itu juga. Nia dikhitan.
 
Selain itu, Farhan juga dibawa ke seorang tokoh agama setempat, H Syahroni. Sejak saat itu, nama Farhan pun diganti oleh ustadz H Syahroni dengan nama baru, yaitu Fania Kristian Faza.
 
Tak pelak berita tentang perempuan berubah menjadi laki-laki segera tersebar luas. Warga Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, pun geger. Ada yang kaget, terkagum-kagum, dan banyak pula yang tidak percaya terhadap perubahan yang dialami Nia.
 
Namun, bagi Nia sendiri, kejadian tersebut dianggapnya sebagai anugerah. Sebab, Nia yang sudah dianggap wanita sejak dilahirkan, memang lebih senang bermain dengan laki-laki. Nia yang sejak kecil selalu mengenakan kacamata saat bersekolah juga merasa lebih menyatu jika berkumpul bersama teman-temannya yang lelaki. “Saya justru tidak sreg berada di antara teman-teman perempuan,” aku Nia.
 
Farhan dilahirkan 23 tahun silam di Cirebon dari rahim Neneng Rohayatin, dengan bantuan seorang bidan desa. Saat lahir, bentuk alat kelaminnya seperti alat kelamin anak perempuan pada umumnya. Tak terlihat tanda-tanda dia berkelamin ganda.
Namun, seiring dengan pertambahan usia dan pertumbuhan fisiknya, Nia ternyata lebih suka bermain dengan anak-anak lelaki. Meski dalam data diri di rapor sekolahnya jelas disebut sebagai perempuan, perilaku Nia tomboi. Kendati demikian, sejauh itu dia tak merasakan ada hal yang aneh.
 
Dengan jenis kelamin dan nama baru, orangtua Nia (yang kini jadi Nizar Ramadhan) memutuskan memindahkan sekolah anaknya dari SMP Muhammadiyah 4 Cipondoh. Mahasiswi Teknik Sipil itu kini sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Al-Mubarok, Cipondoh. (warkot)
 
== Pengguna lain yang dikenali ==