Barzakh: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Md. Farhan (bincang | sumb.)
Tiada ringkasan suntingan
Md. Farhan (bincang | sumb.)
Tiada ringkasan suntingan
Baris 28:
Ada hadits yang menceritakan tentang siksa kubur, diantaranya adalah dari [[Ibnu Abbas]]. Ia berkata, Nabi Muhammad melewati salah satu dinding dari dinding-dinding [[Madinah]] atau [[Makkah]], lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang disiksa didalam kuburnya. Nabi bersabda, "Dua orang sedang disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar." Kemudian beliau bersabda, "Yang seorang tidak bertirai dalam berkencing dan yang lain berjalan dengan mencaci maki." Kemudian beliau minta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu dibelah menjadi dua dan beliau letakkan pada masing-masing kuburan itu satu belahan. Lalu dikatakan, "Wahai rasulullah, kenapakah engkau perbuat ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belah ini belum kering?"<ref>Hadits riwayat Imam Bukhari.</ref>
 
"Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Nabi Muhammad berjalan melalui dua buah kubur, lalu beliau bersabda, Sesungguhnya orang yang ada di dalam kubur ini disiksa, tetapi bukannya disiksa karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari pada keduanya itu tidak beristinja dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya, sedangkan yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang berupa adu domba. Kemudian beliau mengambil setangkai pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi dipancangkan pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh belahannya). Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belahan itu belum kering?"<ref>Hadits riwayat Imam Bukhari.</ref>-->
 
<!--== Tiga kelompok di Barzakh ==
{{Sect-stub}}
<!-- The question of reward and punishment in Barzakh is very complicated. Allah decides everything according to His own plan, which, of course, is based upon mercy and justice - justice for all and mercy for the believers. Obviously, every case is dealt with its own merit. Therefore, it is very difficult to lay down any hard and fast rule. Still, what appears from the traditions of the Masumeen (a.s.) may be summed up as follows:
Different types of people get different types of treatment after death and before the Day of Resurrection.
 
Baris 60:
It is about the first and second group (as well as the last mentioned believers who will be punished in Barzakh) that the Holy Prophet (s.a.w.) has said: "When one dies his Quiyamat starts." In this sense the Barzakh is called "Quiyamat-e-Sughra" (the Lesser Quiyamat). -->
 
<!--== Keadaan ruh dalam Barzakh ==
* Ruh nabi dan rasul
Ruh mereka berada ditempat yang paling baik dan paling tinggi.<ref>Aisyah mendengar Muhammad dalam detik-detik terakhir kehidupannya mengucapkan doa, “Ya Allah tempatkanlah aku ditempat tertinggi (Ar Rafiq al A’la).” (H.R. [[Bukhari]]).</ref>