Ryūnosuke Akutagawa

Ryūnosuke Akutagawa (Jepun: 芥川 龍之介, Hepburn: Akutagawa Ryūnosuke) (1 Mac 1892 - 24 Julai 1927) adalah sasterawan Jepun yang dikenal sebagai penulis novel pendek dan cerpen.

Ryūnosuke Akutagawa
Ryūnosuke Akutagawa
Ryūnosuke Akutagawa
Lahir(1892-03-01)1 Mac 1892
Tokyo, Jepun
Meninggal duniaTemplat:Tanggal kematian dan umur
Tokyo, Jepang
PekerjaanPenulis
Genrecerpen
Karya terkenal"In a Grove"

"Rashōmon"

"Hana"

Sumbangannya yang begitu penting dalam sastera Jepun diabadikan melalui pewujudan Anugerah Akutagawa yang diasaskan Kan Kikuchi pada tahun 1935. Sampai hari ini, karya-karya Akutagawa turut diterapkan sebagai bacaan untuk murid sekolah menengah di Jepun.

Biografi sunting

Masa kecil sunting

Ryūnosuke lahir di distrik Kyobashi, Tokyo sebagai anak sulung penjual susu bernama Toshizō Niihara. Ketika berusia 7 bulan, ibunya yang bernama Fuku menderita sakit jiwa. Ryūnosuke dititipkan di rumah orang tua ibunya, dan dibesarkan oleh saudara sebelah ibunya. Ibunya meninggal dunia ketika Ryūnosuke berusia 11 tahun. Pada tahun berikutnya, Ryūnosuke mulai menggunakan nama keluarga Akutagawa setelah dijadikan anak angkat oleh pamannya yang bernama Akutagawa Dōshō (kakak kandung dari ibunya). Dari generasi ke generasi sejak zaman Edo, keluarga Akutagawa merupakan keluarga terpandang (sukiya bōzu) yang melayani keluarga Tokugawa dalam pelaksanaan upacara minum teh, dan berbagai macam pekerjaan lainnya.

Kabarnya, nama "Ryūnosuke" ("anak naga") berasal dari hari kelahirannya yang bertepatan dengan tahun Naga, bulan Naga, hari Naga, dan jam Naga (pukul 8 pagi). Walaupun sebenarnya, tanggal lahirnya, 1 Mac 1892 disebut di kalender sebagai tahun Naga Air Yang (unsur Air, sifat Yang), bulan Harimau Air Yang, dan hari Naga Air Yang, sedangkan jam lahir tidak disebut dalam catatan resmi.

Pendidikan sunting

Masa sekolah dilewatkannya di Tokyo, mulai dari Sekolah Dasar Umum Edo, Sekolah Menengah 3 Tokyo, Sekolah Lanjutan Atas 1, hingga Jurusan Sastera Inggeris Universiti Imperial Tokyo. Pada bulan Februari 1914, Akutagawa dua orang teman sekuliahnya Kan Kikuchi dan Masao Kume menghidupkan untuk majalah sastera Shinshichō (Arus Pemikiran Baru) yang kali ketiganya. Majalah tersebut awalnya diisi Akutagawa menterjemahkan seberapa karya Barat seperti Balthasar karya Anatole France dan (The Heart of the Spring karya Yeats. Pada waktu itu, Akutagawa memakai nama pena Yanagigawa Ryūnosuke (Jepun: 柳川隆之助 atau 柳川隆之介). Kariernya sebagai penulis dimulai dengan cerpen berjudul Rōnen yang sempat dimuat Shinshichō sebelum kembali berhenti terbit di bulan Oktober tahun yang sama.

 
Foto bersama pada tahun 1919. Paling kiri, Kan Kikuchi; nomor dua dari kiri, Ryunosuke Akutagawa

Cerita pendek yang menjadi salah satu adikaryanya, Rashōmon dimuat dalam majalah Teikoku Bungaku bulan Oktober 1915. Sejak itu pula, nama pena Akutagawa Ryūnosuke mulai digunakannya sewaktu menulis. Temannya yang bernama Miekichi Suzuki memperkenalkannya kepada Natsume Sōseki yang menerimanya sebagai murid.

Pada tahun 1916, Akutagawa kembali menghidupkan kembali Shinshichō untuk ke-4 kalinya dengan tim redaksi yang hampir sama dengan penerbitan sebelumnya. Setelah kembali terbit, edisi perdananya memuat cerpen berjudul Hana (Hidung) yang mendapat pujian dari Sōseki. Pada tahun yang sama, Akutagawa lulus dengan nilai terbaik nomor dua di antara 20 mahasiswa. William Morris dijadikan topik tesis yang ditulisnya.

Kerjaya perguruan sunting

Mulai bulan Dssember 1916, Akutagawa menjadi pengajar bahasa Inggeris di Akademi Angkatan Laut Imperial Jepun, statusnya sebagai dosen tidak tetap. Di tengah kesibukan memberi kuliah, Akutagawa terus produktif menulis, dan menerbitkan antologi cerpen berjudul Rashōmon pada bulan Mei 1917. Setelah itu, Akutagawa secara berturut-turut menyelesaikan sejumlah cerpen, dan berhasil menerbitkan kumpulan cerpen Tabako to Akuma pada bulan November 1917. Pada bulan Mac 1918, Akutagawa mengundurkan diri dari Akademi Angkatan Laut, dan bekerja di surat kabar Osaka Mainichi Shimbun. Surat kabar tempatnya bekerja tidak mengharuskan dirinya menyumbang tulisan, sehingga Akutagawa bisa terus berkonsentrasi menulis.

Pada 12 Mac 1919, Akutagawa berkahwin dengan Tsukamoto Fumi, anak dari Mejar Tentera Laut Tsukamoto Nōgorō serta seorang kenalan kawannya Yamamoto Kiyoshi melalui kakaknya.

Pada bulan Februari 1921, Akutagawa ditugaskan kantornya untuk berkunjung ke China sebagai koresponden luar negeri, dan kembali bulan Juli tahun yang sama. Perjalanan ke China dituangkan ke dalam tulisan berjudul Shanghai Yūki ("Catatan Perjalanan ke Shanghai"). Sekembalinya dari Tiongkok, kesehatan fisik dan mentalnya mulai menurun. Akutagawa mulai menderita gangguan kejiwaan yang waktu itu populer sebagai lemah saraf (neurastenia) dan cirit-birit kronik. Pada tahun 1923, Akutagawa berubat beberapa lama di sebuah permandian air panas Yugawara, Kanagawa.

Selama sakit, jumlah karya yang ditulisnya terus menurun. Namun sejak itu pula mulai bermunculan karya Akutagawa yang cenderung bersifat shishōsetsu (autobiografi). Karya-karya tersebut dikenal sebagai Yasukichi-mono karena tokoh utama dalam cerita bernama Yasukichi. Kecenderungan ini terus berlanjut hingga karya-karya terakhirnya, seperti Haguruma (1927) dan Kappa (1927).

Senja hidup sunting

Pada tahun 1926, Akutagawa kembali berobat di permandian air panas di Yugawara dengan keluhan lemah saraf, tukak lambung, dan insomnia yang semakin parah. Pada Januari tahun berikutnya, kakak iparnya, Yutaka Nishikawa membunuh diri pada bulan 1927 setelah dicurigai melakukan pembakaran. Akibatnya, Akutagawa harus menanggung anggota keluarga dan membayar hutang yang ditinggalkan kakak iparnya.

Pada bulan April 1927 terjadi polemik antara Akutagawa dengan Jun'ichirō Tanizaki akibat transkrip yang dimuat majalah Shinchō. Transkrip tersebut adalah hasil panel diskusi sastera yang diadakan Akutagawa bersama rekan-rekannya, dan di antaranya membahas karya Tanizaki. Cerita fiksi Tanizaki dikritik sebagai cerita yang memiliki plot menarik, namun cara penyajiannya tidak bagus. Tanizaki membela diri dengan serangkaian tulisan yang diterbitkan majalah sastera Kaizō. Akutagawa membalas pembelaan tersebut dengan seri kritik sastera Bungei teki na, amari ni Bungei teki na (Sangat Sastera, Terlalu Sastera Sekali) yang dimuat majalah Kaizō. Sebagai pembanding, Akutagawa memuji Naoya Shiga dalam cara penyajian cerita walaupun plotnya "Tidak ada cerita penting yang diceritakan" ("Hanashirashii hanashi no nai").

Setelah menyelesaikan penulisan Zoku Saihō no Hito, pada dini hari 24 Juli 1927, Akutagawa membunuh diri dengan menelan ubat tidur melebihi dos diberikan. Beliau meninggalkan tiga orang anak - anak sulungnya Hiroshi Akutagawa menjadi pelakon, anak keduanya Takashi gugur dalam perang sementara anak ketiga, Yasushi menjadi konduktor dan komponis.

Senarai karya terpilih sunting

Tahun Judul bahasa Jepun Romaji Judul terjemahan
1914 老年 Rōnen
1915 羅生門 Rashōmon Rashōmon
1916 Hana Hidung
芋粥 Imogayu
煙草と悪魔 Tabako to Akuma
1917 戯作三昧 Gesakuzanmai
1918 蜘蛛の糸 Kumo no Ito Jaring Laba-laba/Suatu Hari di Surga
地獄変 Jigokuhen
邪宗門 Jashūmon
1919 魔術 Majutsu
蜜柑 Mikan
1920 南京の基督 Nankin no Kirisuto
舞踏会 Butōkai
Aki
杜子春 Toshishun
アグニの神 Aguni no Kami
1921 藪の中 Yabu no Naka Dalam Kerimbunan
1922 トロッコ Torokko
魚河岸 Uogashi
1923 Hina
漱石山房の冬 Sōseki Sambō no Fuyu
一塊の土 Hitokure no Tsuchi
あばばばば Ababababa
1925 大導寺信輔の半生 Daidōji Shinsuke no Hansei
1927 玄鶴山房 Genkakusambō
侏儒の言葉 Shuju no Kotoba
文芸的な、あまりに文芸的な Bungeiteki na, amarini Bungeiteki na
河童 Kappa Kappa
歯車 Haguruma
或る阿呆の一生 Aru Ahō no Isshō
西方の人 Saihō no Hito

Rujukan sunting

Pautan luar sunting