Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Ogos 1962; umur 61 tahun) adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjawat sebagai Pengarah Urusan Kumpulan Bank Dunia. Jawatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menjawat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro, dia mulai menjawat lagi sejak 27 Juli 2016. Sebelum ini, dia memegang jawatan Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Ketika beliau menjadi Pengarah Urusan Kumpulan Bank Dunia maka beliau pun meninggalkan jawatannya sebagai menteri keuangan saat itu. Sebelum menjadi menteri keuangan, dia menjawat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.

Sri Mulyani

Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (2016)
Menteri Keuangan Indonesia ke-26
Memegang jawatan
27 Julai 2016
PresidenJoko Widodo
Naib PresidenJusuf Kalla
Ma'ruf Amin
Didahului olehBambang Brodjonegoro
Dalam jawatan
7 Disember 2005 – 20 Mei 2010
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Naib PresidenJusuf Kalla
Boediono
Didahului olehJusuf Anwar
Digantikan olehAgus Martowardojo
Direktur Pelaksana Bank Dunia
Dalam jawatan
1 Jun 2010 – 27 Julai 2016
PresidenRobert B. Zoellick
Jim Yong Kim
Didahului olehJuan Jose Daboub
Digantikan olehKyle Peters (Plt.)[1]
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Pelaksana Tugas
Dalam jawatan
13 Jun 2008 – 20 Oktober 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Naib PresidenMuhammad Jusuf Kalla
Didahului olehBoediono
Digantikan olehHatta Rajasa
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia ke-8
Dalam jawatan
21 Oktober 2004 – 7 Disember 2005
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Naib PresidenMuhammad Jusuf Kalla
Didahului olehKwik Kian Gie
Digantikan olehPaskah Suzetta
Butiran peribadi
LahirSri Mulyani Indrawati
(1962-08-26) 26 Ogos 1962 (umur 61)
Tanjungkarang, Lampung, Indonesia
Kerakyatan Indonesia
Parti politikIndependen
PasanganTony Sumartono
Anak-anak3
Alma materUniversitas Indonesia
University of lllinois Urbana Champaign
PekerjaanEkonom
TandatanganFail:Sign Sri Mulyani 2.png

Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Beliau menjawat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Jun 1998. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet pada 5 Disember 2005, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, beliau menjawat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Beliau dilantik menjadi pengarah urusan Bank Dunia pada 1 Jun 2010 sampai dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Kewangan lagi pada kabinetnya dan rasmi berkhidmat sejak 27 Julai 2016. Sri Mulyani merupakan pakar ekonomi, anggota lembaga pengarah dan pengurusan kanan Dana Kewangan Antarabangsa (IMF).

Beliau dilihat sebagai reformis ekonomi Indonedia. Pelabur tempatan dan asing kembali yakin untuk meraih keuntungan di Indonesia. Beliau dinobatkan sebagai Menteri Kewangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.[2] Beliau juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia oleh majalah Forbes tahun 2008[3] dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.[4]

Awal hidup dan pendidikan sunting

Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung), Provinsi Lampung, tanggal 26 Ogos 1962. Dia adalah anak ketujuh dari seorang dosen universitas, Prof. Satmoko dan Retno Sriningsih. Namanya bercorak bahasa Jawa dan berhuruf Sansekerta.[5] Sri berarti sinar atau cahaya yang bersinar,[6] yang merupakan nama yang umum bagi perempuan Jawa. Mulyani berasal dari kata mulya, juga berarti berharga.[7] Indrawati berasal dari kata Indra and akhiran feminin -wati.

Sri Mulyani mendapatkan gelar dari Universitas Indonesia pada 1986. Beliau kemudian memperoleh gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari University Illinois at Urbana-Champaign pada 1992. Tahun 2001, beliau pergi ke Atlanta, Georgia, untuk bekerja sebagai konsultan untuk USAID (US Agency for International Development) demi tugas untuk memperkuat otonomi di Indonesia. Beliau juga mengajar dalam ekonomi Indonesia sebagai professor di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University.[8] Dari tahun 2002 sampai 2004 beliau menjawat sebagai direktur eksekutif IMF mewakili 12 negara Asia Tenggara. Pada tahun 2004, beliau dilantik sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu.

Beliau menikah dengan Tony Sumartono yang juga seorang ekonom dan kemudian mempunyai tiga anak.[9][10] Beliau tidak pernah mempunyai hubungan dengan partai politik mana pun.[11]

Kerjaya dalam pemerintahan sunting

Sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2005–2010) sunting

Sri Mulyani dilantik untuk menjadi menteri keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri keuangan ialah memecat petugas korup di lingkungan depertemen keuangan. Beliau berhasil mengurangkan kadar korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia,[12][13] dan mendapat reputasi sebagai menteri yang berintegritas.[14] Dia berhasil meningkatkan investasi langsung luar negeri di Indonesia. Pada tahun 2004 disaat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai menjawat, Indonesia mendapat $4,6 bilion dari investasi langsung luar negeri. Tahun berikutnya berhasil meningkat menjadi $8.9 bilion.[15] Tahun 2006, hanya satu tahun setelah menjawat menteri, beliau disebut sebagai Euromoney Finance Minister of the Year oleh majalah Euromoney.[16]

Selama masa jawatannya pada tahun 2007, Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6.6%, tertinggi sejak krisis finansial di Asia tahun 1997. Namun pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi menurun menjadi 6,%[12] akibat perlambatan dalam ekonomi global. Pada Julai 2008, Sri Mulyani menjawat sebagai Menteri Koordinator bidang Ekonomi, menggantikan Boediono, yang akan mengambil jabatan di Bank Indonesia.[17] Pada bulan Ogos tahun sama, beliau disebut majalah Forbes sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia,[18] yang juga sekaligus wanita paling berpengaruh di Indonesia. Saat beliau menjawat sebagai Menteri Keuangan, cadangan valuta asing negara mencapai nilai tertinggi sebesar $50 bilion.[18] Beliau mengatur pengurangan hutang negara hampir 30% dari GDP dari 60%,[12] membuat penjualan hutang negara ke institusi asing semakin mudah. Beliau mengubah struktur pegawai pemerintah di lingkup pemerintahannya dan menaikkan gaji petugas pajak untuk mengurangi sogokan di departemen keuangan.[19]

Majalah Emerging Markets memilih Sri Mulyani sebagai Asia's Finance Minister of The Year pada tahun-tahun 2007 dan 2008.[20][21]

Setelah Susilo Bambang Yudhoyono dipilih kembali menjadi presiden tahun 2009, beliau kembali dilantik menjadi Menteri Keuangan. Tahun 2009 ekonomi Indonesian tumbuh 4.5% disaat banyak negara-negara di dunia mengalami kemunduran. Indonesia adalah satu dari tiga negara dengan pertumbuhan ekonomi diatas 4% pada tahun 2009 disamping China dan India.[12] Di bawah pengawasannya pemerintah berencana meningkatkan angka pembayar pajak penghasilan dari 4,35 juta orang hingga sebesar 16 juta di lima tahun terakhir. Penerimaan cukai tumbuh dari sekitar 20% setiap tahun hingga lebih dari Rp 600 trilion pada tahun 2010.[22]

Pada November 2013, surat khabar United Kingdom The Guardian menerbitksn artikel disertai laporan berisi tirisan dari Edward Snowden, seorang pekerja dalam CIA yang menunjukkan bahawa badan periiskan Australia diduga keras menggodam telepon beberapa petinggi politik Indonesia pada tahun 2009 termasuk Sri Mulyani yang menjawat sebagai menteri saat itu.[23] Perdana Menteri Australia Tony Abbot membela dengan mengatakan bahawa kegiatan yang dilakukan tersebut bukanlah remeh semata-mata melainkan digunakan untuk “penelitian” dan beliau bermaksud hanya akan menggunakan setiap bentuk informasi untuk hal baik.

Skandal Centurygate sunting

Sri Mulyani disoal buat kali kedua oleh penyiasat antirasuah berhubung pakej AS$700 juta (RM2.24 bilion) bagi menyelamatkan Bank Century / PT Bank Century pada Novedmber 2008. Jumlah ini hampir 10 kali lebih tinggi daripada jumlah asal yang diluluskan oleh kabinet Indonesia. Bank ini ditukar nama kepada PT Bank Mutiara. Siasatan DPR mendapati Sri Mulyani tidak menerima sebarang rasuah dan ganjaran.[24]

Bank ini hasil penggabungan tiga buah bank iaitu Bank CIC, Bank Piko dan Bank Danpac. Akibat krisis kewangan 2007-2010, bank ini berhadapan masalah kewangan dan perlu disuntik dengan dana luar. Pemilik bank, Robert Tantular songlap duit pemegang akaun hingga menyebabkan dia dipenjarakan Kiranya bank besar ini runtuh, kesan domino pasti berlaku terhadap ekonomi Indonesia. Oleh itu dana awam digunakan untuk menyelamatkan (bail out) bank ini. Bank Century sudah didapati muflis oleh Jawatankuasa Pemantapan Sektor Kewangan) dan telah diletakkan di bawah pengawasan bank pusat Bank Indonesia sejak 2005.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji membanteras rasuah selepas menang pilihan raya kedua. Dia dan juga Boediono dikritik kerana meluluskan jaminas terhadap Bank Century.[25] Aburizal Bakrie, tokoh politik dan orang kaya yang sangat berpengaruh di Indonesia tidak senang dengan tindakan menyelamat ini kerana dahulu tiada langkah sebegini.[26] Jutawan Aburizal Bakrie adalah Ketua daripada Parti Golongan Karya.

Pindah ke Bank Dunia sunting

Pada tanggal 5 Mei 2010, Sri Mulyani dilantik menjadi salah satu dari tiga Pengarah Urusan Kumpulan Bank Dunia[27][28] menggantikan Juan Jose Daboub yang selesai empat tahun masa jawatannya pada 30 Jun. Beliau segera mengatur dan bertugas atas 74 negara di Amerika Selatan, Karibia, Asia Timur, dan Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara.[29] Pengunduran dirinya berdampak negatif pada situasi ekonomi di Indonesia, seperti stock exchange yang menurun sebesar 3,8%. Nilai rupiah turun hampir 1% dibandingkan dolar.[19] Merupakan penurunan saham Indonesia yang paling tajam dalam 17 bulan.[30] Kejadian ini disebut sebagai "merugikan Indonesia sambil menguntungkan dunia" (Indonesia’s loss, and the World’s gain).[31][32][33]

Beredar isu bahawa pengunduran dirinya saat itu disebabkan oleh tekanan dari pihak lain,[11][34][35] terutama dari pengusaha dan ketua Partai Golongan Karya, Aburizal Bakrie.[36][37] Aburizal Bakrie diduga mempunyai ketidaksukaan terhadap Sri Mulyani[38] akibat penyelidikan oleh Sri Mulyani terhadap penggelapan pajak dalam jumlah besar pada Bakrie Group, penolakan Sri Mulyani untuk mendukung kepentingan Bakrie terkait batu bara dengan menggunakan dana negara,[11] dan penolakan Sri Mulyani untuk menyatakan bahawa semburan lumpur Sidoarjo, yang secara luas dipercaya disebabkan dari pengeboran oleh perusahaan Bakrie, adalah bencana alam.

Pada 20 Mei, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan penggantinya iaitu Agus Martowardojo, CEO dari Bank Mandiri.[39]

Pada 2014, beliau disebut oleh majalah Forbes sebagai wanita paling berpengaruh di dunia urutan ke-38.[40]

Kembalinya ke Pemerintah Indonesia sunting

Calon Presiden Indonesia 2014 sunting

Sri Mulyani digambarkan sebagai calon terbaik menjawat Presiden Indonesia 2014 menggantikan SBY. Ketika mesyuarat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), seorang ahli dewan menjerit 'calon Presiden 2014!'. Akhbar The Jakarta Post melaporkan Sri Mulyani berkali-kali berbalah dengan Pengerusi Golkar, jutawan Aburizal Bakrie. SBY dilihat lembap dan sukar membuat keputusan, sedangkan Sri Mulyani dilihat sebagai tegas dan tidak mudah berkompromi. [41]Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja

Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dipulangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk kembali menjadi Menteri Keuangan. Kembalinya Sri Mulyani merupakan kejutan bagi banyak pihak dan dianggap sebagai salah satu langkah terbaik yang pernah diambil oleh Joko Widodo selama dia menjawat.[42] Belum setahun menjawat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia 2017 oleh majalah Finance Asia yang berkedudukan di Hong Kong. Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari PDB. Beliau juga dianggap mampu memperbaiki sistem perpajakan Indonesia lewat program pengampunan pajak (tax amnesty) yang mana realisasi pembayaran tebusannya jauh melebihi proyeksi Bank Indonesia.[43]

Di era Sri Mulyani, Pemerintah Pusat untuk pertama kalinya dalam sejarah memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun Anggaran 2016 dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).[44] Sri Mulyani juga menjadi sorotan dengan berhasil menagihkan pajak perusahaan raksasa Google dan Facebook.[45] Pada tanggal 11 Februari 2018 dalam acara World Government Summit[46] di Uni Emirat Arab, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia (Best Minister Award). Penghargaan diserahkan oleh Sheikh Mohammed bin Rashid yang merupakan Wakil Presiden UAE, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai.

Kabinet Indonesia Maju (2016–sekarang) sunting

Pada tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani kembali dilantik dan dipercaya untuk membantu presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Pendidikan sunting

Spesialisasi penelitian sunting

  • Ekonomi Moneter dan Perbankan
  • Ekonomi Tenaga Kerja

Pengalaman kerja sunting

  • Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998–Sekarang
  • Narasumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s.d. Maret 1999.
  • Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999–2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999–Sekarang
  • Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998–sekarang.
  • Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999–Sekarang
  • Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998–Sekarang
  • Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S-3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S-3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998
  • Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996–2000
  • Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996–Maret 1999
  • Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995–Juni 1998
  • Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993–Mei 1995
  • Research Associate, LPEM FEUI, 1992–Sekarang
  • Pengajar Program S-1 & Program Ekstensi FEUI, S-2, S-3, Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986–Sekarang
  • Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
  • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN, 1995
  • Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei–Desember 1995
  • Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994–1995
  • Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990–1992
  • Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985–1986

Kegiatan penelitian sunting

  • Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986
  • Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, BNI 1946, 1987
  • Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia Participant Trainees. OTO Bappenas – LPEM FEUI, 1998
  • Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia . Departemen Kehutanan – LPEM FEUI, 1992
  • Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia. Pertamina – LPEM FEUI, 1993
  • The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car. PT Toyota Astra – LPEM FEUI, 1994
  • Inflasi di Indonesia: Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang – Bulog – LPEM FEUI, 1994
  • Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri – LPEM FEUI, 1995
  • The Evaluation of Degree and non degree training – OTO Bappenas, 1995
  • Fiscal Reform in Indonesia: History and Perspective, 1995
  • Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta. Bank Indonesia – LPEM FEUI, 1995
  • Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996
  • Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996
  • Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997
  • Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, 1997
  • Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum 1998
  • Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999

Publikasi sunting

  • Teori Moneter, Lembaga Penerbitan UI, 1986
  • Measuring the Labour Supply effect of Income Taxation Using a Life Cycle Labour Supply Model: A Case of Indonesia (Disertasi), 1992
  • A Dynamic Labour Supply Model for Developing Country: Consequences for Tax Policy (co author: Jane Leuthold) BEBR – University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A., 1992
  • " Ekonom dan Masalah Lingkungan ", Kompas, 4 Desember 1992
  • " Prospek dan Masalah Ekspor Indonesia", Suara Pembaharuan, April 1993
  • The Cohort Approach of a life Cycle Labour Supply, EKI, Desember 1993
  • " Tantangan Ekspor non Migas Indonesia ", DPE 1994
  • "Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding " Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995
  • "Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA", Warta Ekonomi 26, 1995
  • "Prospek Ekonomi", Gramedia, 1995
  • Tantangan Transpormasi Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Era Globalisasi" (co dengan Dr. Ninasapti Triaswati) dalam: Alumni FEUI dan Tantangan Masa Depan, Gramedia, 1995.
  • "Liberalisasi dan Pemeratan dalam Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan, Tiara Wacana, 1995
  • Tinjauan Triwulan Perekonomian (Sri Mulyani dan Thia Jasmania), Ekonomi Keuangan Indonesia, Januari–April 1995
  • Performace of Indonesia State owned Enterprises, Seminar World Bank, April 1995
  • "Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia", Seminar World Bank Seminar, April 1995.
  • Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Report, 1995
  • Mungkinkah Ekonomi Rakyat ? Diskusi Series Bali – Post – Ekonomi Rakyat, 25 November 1995
  • "Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat", Warta Ekonomi, 5 Februari 1996
  • Inpres 2/1996 dan Pembangunan Industri Nasional, Dialog Pembangunan CIDES, 28 Maret 1996"Kijang Tetap Jadi Pilihan", Jawa Pos, 29 Maret 1996
  • "Sumber – sumber institusional dalam mewujudkan Demokrasi Ekonomi", Seminar Persadi, 18 Januari 1996
  • "Indonesia: Sustaining Manufactured Export Growth", Seminar Bappenas – ADB, 11 April 1996
  • Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century – IDE 1996
  • "Menggantung Harapan pada Tax Holiday", Majalah SWA, 16 Agustus 1996
  • "Globalisasi dan Kemandirian Ekonomi", Simposium Nasional Cendikiawan Indonesia Ke-III, Jakarta 28 Agustus 1996
  • "Kesiapan Jawa Timur dalam mendukung pembangunan Industri Nasional", Seminar Kajian Industri: Tantangan Internasional dan Respon Industri di Jawa Timur Refreksi dan Prospektif, 2 November 1996
  • "Strategi Pembangunan Pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri – Usaha Kecil Menengah dan Koperasi" Seminar Yayasan Dana Bakti Astra, Jakarta 12 Maret 1997
  • "Kebijakan Harga dan Ketahanan Pangan Nasional", memperingati HUT Bulog, April 1997
  • "Pemerintah Versus Pasar", memperingati 70 Tahun, Prof. Widjojo Nitrisastro, Mei 1997
  • "Liberalisasi Challenges", Seminar ASEAN/ISI-Keijai Koho Center, Tokyo, 8 Juli 1997
  • "Isu Mobnas Dalam Dinamika Kebijakan Industri Nasional: Sebuah Tinjauan Ekonomi Politik", 21 Visi, 1997
  • "Tantangan Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Millenium Baru: Mempertahankan Pertumbuhan Dan Meletakkan Fundamental Yang Kokoh", Disampaikan Dalam Orasi Ilmiah Pada Acara Wisuda Lulusan STAN Dan PRODIP Keuangan, Plenary Hall – Jakarta Hilton Convention Center, 2 September 1997.
  • "Implikasi Bagi Dunia Bisnis Dari Gejolak Mata Uang", Diskusi BBD, 10 September 1997
  • "Economic Profile and Performance of ASEAN Countries" Konfrensi Federation of ASEAN Economic Association, Denpasar – Bali, 24–25 Oktober 1997
  • "Indonesia Economic Outlook 1998 (Challenger & Oportunities)" One Day seminar Radison Hotel, 27 November 1997
  • "Analisis Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan", Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997
  • "Small Industry Profiles and Policies", Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17–18 Desember 1997
  • "Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi", Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998
  • "Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998", Seminar LIPI, 20 Januari 1998
  • "Revisi RAPBN", Gatra, 24 Januari 1998
  • "Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi", Orasi Ilmiah Universitas Indonesia, Balairung UI, 7 February 1998.
  • "APBN 1998/1999 dimasa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999", Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998
  • Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998

Catatan kaki sunting

  1. ^ Surat Presiden Bank Dunia Soal Sri Mulyani 'Pulang Kampung' detikfinance
  2. ^ Syahrul, Yura (15 September 2006). "Sri Mulyani, Menteri Keuangan Terbaik se-Asia". Tempointeraktif. Diarkibkan daripada yang asal pada 2008-09-15. Cite has empty unknown parameter: |coauthors= (bantuan); Check date values in: |date= (bantuan)
  3. ^ Qomariyah, Nurul (28 Ogos 2008). "Kalahkan Hillary, Sri Mulyani Masuk 100 Wanita Paling Berpengaruh". Detik. Cite has empty unknown parameter: |coauthors= (bantuan)
  4. ^ [www.globeasia.com "Daftar 100 Wanita paling berpengaruh di Indonesia versi Globe Asia"] Check |url= value (bantuan). Globe Asia. Cite has empty unknown parameter: |coauthors= (bantuan)
  5. ^ "Sanskrit Dictionary for Spoken Sanskrit". Cologne Digital Sanskrit Lexicon project. Dicapai pada May 15, 2010.
  6. ^ Turner, Sir Ralph Lilley; Dorothy Rivers Turner (January 2006) [1962]. A comparative dictionary of the Indo-Aryan languages (ed. Accompanied by three supplementary volumes: indexes, compiled by Dorothy Rivers Turner: 1969. – Phonetic analysis: 1971. – Addenda et corrigenda: 1985.). London: Oxford University Press,. m/s. 736. Diarkibkan daripada yang asal pada 2012-12-15. Dicapai pada 22 Apr 2010.CS1 maint: extra punctuation (link)
  7. ^ Das, Dr. Srivaishnav Ayodhya (June 30, 2005), Contemplation on the structure and meaning of ‘Mulya’ (Value), Lucknow Journal of Humanities
  8. ^ "Who's Who". Jakarta: The Jakarta Post. Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-02-24. Dicapai pada May 13, 2010.
  9. ^ "Sri Mulyani Ekonom Pasar Yang Kian Mapan". Berita Sore. October 22, 2009.
  10. ^ "Keluarga Menkeu Sri Mulyani di Tengah Terpaan Kasus Century". Jawa Pos. Surabaya. December 15, 2009. Diarkibkan daripada yang asal pada 2016-03-04. Dicapai pada 2019-11-25.
  11. ^ a b c Allard, Tom (May 6, 2010). "Indonesia reels from corruption fighter's departure for World Bank". Sidney Morning Herald.
  12. ^ a b c d Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; teks bagi rujukan newsweek tidak disediakan
  13. ^ Budi, Chandra (May 6, 2010). "Sri Mulyani dan Modernisasi Pajak". Jawa Pos. Surabaya. Diarkibkan daripada yang asal pada 2016-10-23. Dicapai pada 2019-11-25.
  14. ^ "United Indonesia Cabinet 2009–2014". The Jakarta Post. Jakarta. 2009-10-22. m/s. 3.
  15. ^ "A Reformer Leaves Jakarta". Wall Street Journal. May 13, 2010.
  16. ^ Leahy, Christ (September 2006). "Minister of Finance of the year 2006: Dr Sri Mulyani Indrawati". Euromoney.
  17. ^ "Sri Mulyani named coordinating minister". The Jakarta Post. Jakarta. July 6, 2008.
  18. ^ a b "The 100 Most Powerful Women – #23 Sri Mulyani Indrawati". Forbes. August 27, 2008.
  19. ^ a b Barta, Patrick (May 6, 2010). "Reformer Resigns, Rattling Indonesia". Wall Street Journal.
  20. ^ "Mulyani, Asia's best finance minister two years in a row". The Jakarta Post. Jakarta. October 14, 2009. Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-03-25. Dicapai pada 2019-11-25.
  21. ^ Parson, Nick (October 10, 2008). "Finance Minister of The Year, Asia 2008". Emerging Markets.
  22. ^ Bayuni, Endy M. (May 14, 2010). "Commentary: Wanted: Big Foot for finance minister". The Jakarta Post. Jakarta.
  23. ^ Revealed: Australia tried to monitor Indonesian president's phone, The Guardian, 18 November 2013
  24. ^ Mencari Sri Mulyani bagi Indonesia
  25. ^ Pembangkang sambut baik peletakan jawatan Sri Mulyani
  26. ^ kisah Sri Mulyani Idrawati…untuk kita renungkan…
  27. ^ Unditu, Aloysius; Sandrine Rastello (May 5, 2010). "Indonesia's Sri Mulyani Given Top World Bank Role". BusinessWeek.
  28. ^ Mealey, Elizabeth; Carl Hanlon (May 4, 2010). "World Bank Group President Zoellick Appoints Indonesian Finance Minister, Sri Mulyani Indrawati, as Managing Director". World Bank Group – Press Release.
  29. ^ "World Bank appoints Sri Mulyani managing director". The Jakarta Post. Jakarta. May 5, 2010. Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-05-08. Dicapai pada 2019-11-25.
  30. ^ Moestafa, Berni (May 5, 2010). "Indonesia Stocks Slump Most in 17 Months as Minister Resigns". Bloomberg.
  31. ^ "Editorial: Indonesia's Loss, the World Bank's Gain". The Jakarta Globe. May 5, 2010.
  32. ^ Rieffel, Lex (May 13, 2010). "Sri Mulyani: Indonesia's Loss, the World's Gain". The Brookings Institution. Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-05-20. Dicapai pada 2019-11-25.
  33. ^ McBeth, John (May 8, 2010). "Sri Mulyani: World's gain, Jakarta's loss". Asia News Network.
  34. ^ Suharmoko, Aditya (May 5, 2010). "Politics makes Mulyani move". The Jakarta Post. Jakarta. Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-05-16. Dicapai pada 2019-11-25.
  35. ^ Siahaan, Armando; Irvan Tisnabudi; Anita Rachman (May 21, 2010). "Indonesia's Ruthless Politics Dog Sri Mulyani to End". Jakarta Globe. Jakarta.
  36. ^ Witular, Rendi A.; Arghea Desafti Hapsari (May 5, 2010). "SBY political deal may be behind Mulyani's exit". The Jakarta Post. Jakarta. Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-05-09. Dicapai pada 2019-11-25.
  37. ^ Gelling, Peter (March 2, 2010). "Fight Erupts Over Inquiry Into Jakarta Bank Bailout". The New York Times.
  38. ^ "Indonesia Loses Its Stellar Reformer". Asia Sentinel. May 5, 2010. Diarkibkan daripada yang asal pada 2013-08-22. Dicapai pada 2019-11-25.
  39. ^ "President names Agus Martowardojo new finance minister". The Jakarta Post. Jakarta. January 9, 2010. Diarkibkan daripada yang asal pada 2011-03-05. Dicapai pada 2019-11-25.
  40. ^ Ralat petik: Tag <ref> tidak sah; teks bagi rujukan Forbes14 tidak disediakan
  41. ^ Sri Mulyani disebut jadi calon Presiden 2014
  42. ^ "Direktur Bank Dunia Kaget Sri Mulyani Kembali ke Indonesia". Pikiran Rakyat. Bandung. July 27, 2016.
  43. ^ Sri Mulyani Didapuk Jadi Menteri Keuangan Terbaik se-Asia
  44. ^ BPK Beri Opini LKPP 2016 Wajar Tanpa Pengecualian
  45. ^ "Usai Google, Sri Mulyani Langsung Kejar Pajak Facebook Cs - Berita Kekinian Banget". Berita Kekinian Banget (dalam bahasa Inggeris). 2017-12-04. Diarkibkan daripada yang asal pada 2017-12-12. Dicapai pada 2017-12-12.
  46. ^ "Home". World Government Summit - Home (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2018-02-13.

Pautan luar sunting

Jawatan pertubuhan bukan keuntungan
Didahului oleh
Juan Jose Daboub
Pengarah Urusan Kumpulan Bank Dunia
2010–2016
Diikuti oleh:
Kyle Peters
Jawatan politik
Didahului oleh
Jusuf Anwar
Menteri Kewangan Indonesia
2005–2010
Diikuti oleh:
Agus Martowardojo
Didahului oleh
Bambang Brodjonegoro
Menteri Kewangan Indonesia
2016 – kini
Pemegang jawatan kini