Kuriding [ku-ri-ding] atau gurinding [gu-rin-ding] adalah alat muzik tradisional asli buatan nenek moyang suku Banjar di Kalimantan Selatan, Borneo berupa genggong. Ia bisa diperbuat daripada pelepah enau, bambu ataupun kayu dengan bentuk kecil, dan memiliki alat getar (tali) serta tali penarik.

Ia dimainkan dengan cara menempelkan alat di bibir sambil menarik gagang tali getar mengikut rentak tertentu lalu menghasilkan bunyi yang kedengaran sangat indah dan merdu.[1].

Asal usul sunting

Kepercayaan sunting

Menurut cerita masyarakat suku Banjar; kuriding dikatakan pada asalnya merupakan milik seekor harimau ("macan") di hutan belantara. Suatu ketika, sang harimau meminta anaknya untuk memainkan kuriding, namun,sang anak mati dalam keadaan ngeri kerana genggong tersebut tertusuk di tekaknya. Atas kejadian inilah sang harimau tidak mahu anak keturunannya tidak lagi memainkan kuriding.

Cerita mitos ini menjadi dasar kepercayaan masyarakat Banjar yang membunyikan kuriding sebagai alat ampuh untuk mengusir harimau, ,malah mereka juga menggantungkan atau meletakkannya di atas tempat tidur anak-anak mereka[2][3].

Bentuk sunting

kuriding memiliki bentuk yang kecil dan unik. wujudnya terbagi dalam dua bagian, yitu dalam (tidak rata) dan luar(rata). bagian dalam adalah bagian yang ditempelkan di mulut ketika di bunyikan, dan bagian luar adalah yang menghadap keluar. kuriding terbuat dari pelepah enau, Bambu, ataupun kayu yang berbentuk empat persegi panjang yang kedua ujungnya dibuat bulat. selain untuk memperindah, bentuk bulat pada ujung kurinding juga berfungsi sebagai pengaman agar tidak melukai mulut saat dimainkan. pada badan kurinding terdapat alat getar yakni tali yang terbuat dari serat pohon kayu atau senar. alat getar tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan(ilat) dan bagian kirii (butuh). pada ujung kanan dan kiri kurinding juga terdapat lubang untuk meletakan tali (tarikan) yang terhbung dengan alat getar. ketika tali tersebut ditarik, maka alat getar tersebut akan berbunyi, sambil di tempelkan pada mulut. bunyi kuriding akan terasa nyaring saat alat musik tersebut ditarik dengan ritme yang benar[2].

Pembuatan sunting

Proses pembuatan kurinding sangat sederhana. Kayu atau buluh yang agak tua dipilih terlebih dahulu agar kuriding kuat dan tidak mudah patah. Selanjutnya,bahan mentah dipotong sepanjang 15-20cm dan dihaluskan dan dibuat ukuran tebal 0.5 cm dan lebar 2 cm. Ukuran ini di anggap tepat berdasarkan turun-temurun untuk menghasilkan kuriding yang selesa dipegang dan dimainkan[4].

Bahagian asas ini selanjutnya dibahagikan kepada dua: pada bahagian kanan dipasang alat menggetar ("ilat") manakala bahagian kiri di pasang alat getar (butuh). Buluh dibagian ini dibuat agak tipis dan terdapat celah-celah kecil selebar 1 mm, tujuannya agar bunyi kuriding terdengar nyaring. pada ujung-ujung bambu atau kayu bersebelahan dengan letak alat getar. dibuat lubang selebar 0,5cm dan diikatkan tali yang dibentuk bulat agar memudahkan saat menariknya[2]..

Tatamain sunting

Cara memainkan kuriding cukup mudah, namun untuk mengahasilkan bunyi yang enak didengar memerlukan latihan yang banyak. atas dasar ini, sebagian orang menganggap kuriding sebagai alat musik yang kecil bentuknya tapi sulit dimainkan.

Sebelum memainkan kuriding hal pertama yang perlu diperhatikan adalah cara memegangnya.yang pertama-tama adalah jari manis tangan kiri dimasukan kedalam lubang tali penarik yang ada di dalam salah satu lubang ujung kuriding, lalu dipintal agar pendek dan lekat. pada ujung ini juga, ibu jari menekan kedalam dan telunjuk menekan keluar. sementara itu pada ujung kuriding yang satunya dipegang tangan kanan yakni dengan mengikatkan jari telunjuk dan jari tengah pada kayu kecil penarik.

Langkah kedua adalah bagian kuriding yang ditekan dengan ibu jari telunjuk dengan tangan kiri diletakan disebelah kiri mulut. ujung ibu jari tangan kiri tepat disisi mulut sebelah kiri dan kuriding berada di antara bibir atas dan bawah. sementara tangan kanan memegang tali penarik lalu di letakan di bagian kanan wajah hingga sejajar dengan pipi sebelah kanan[5]. setelah kuriding pada posisi tersebut maka untuk membunyikanya dengan cara menarik tali yang dipegang tangan kanan. tali ditarik dengan ritme tertentu(disentak) hingga tali bergetar selanjutna kuriding akan berbunyi[2].

Lihat pula sunting

Rujukan sunting

  1. ^ "budaya-banjar".
  2. ^ a b c d "melayuonline.com". Diarkibkan daripada yang asal pada 2015-03-27. Dicapai pada 2020-01-08. Ralat petik: Tag <ref> tidak sah, nama "guriding" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza
  3. ^ "jhonlinmagz".
  4. ^ "pengertian.info".
  5. ^ "tribunnews.com". 22 maret 2014. Dicapai pada 26 maret 2015. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)