Menamang Kanan, Muara Kaman, Kutai Kartanegara

kampung di Indonesia

Menamang Kanan merupakan sebuah desa di kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia.

Menamang Kanan
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Kartanegara
KecamatanMuara Kaman
Luas... km²
Jumlah penduduk...
Kepadatan...

Nama Kampung Menamang diambil dari kata sebuah pohon kayu yang bernama Kayu Memang yaitu kayu yang sangat berbisa dimana apabila setiap orang melintas disekitar pohon dapat terkena bisa nya, dampak dari bisa pohon Memang berakibat kelumpuhan tak bisa berjalan bahkan kematian, dari kata memeang ini lalu berkembang menjadi menamang. Pada awalnya kampung menamang hanya satu kampung terletak di JINTUN yaitu berada diantara tengah tengah kampung Menamang Kiri dan Menamang Kanan kemudian berpisah sebagian membuat pemukiman baru yang bernama Menamang kiri dan sebahagian lagi membuat perkampungan Menamang Kanan. dulunya menamang merupakan kampung yang padat penduduk memiliki kerajaan sendiri yang bernama Kerajaan MAGEDUH. Seiring berjalannya waktu masyarakat menamang banyak yang berpindah ke Desa Santan, Benua Baru, Muara Bengkal, Muara Kaman.

Hubungan kekeluargaan masyarakat menamang sangat erat ini dapat terlihat pada masa lalu bila salah satu masyarakat mendapatkan hewan buruan seperti kijang maka akan dibagi-bagi satu kampung, begitu pula dengan hasil panen padi akan di berikan kepada kerabat dan masyarakat kampng melalui acara selamatan.

Di Kampung Menamang Kiri memiliki beberapa kebudayaan yang sudah mulai pudar pada generasi sekarang diantaranya ialah upacara Erau dan Belian. Erau adalah upacara adat kampung sebagai rasa syukur warga yang biasa dilakukan sehabis musim panen, dirayakan dengan mengundang beberapa kampung tetangga untuk mengadakan upacara secara bersama-sama (Menamang Kiri, Menamang Kanan, Sedulang, dan Muara Kaman). Erau dirangkai dengan bermacam kebudayaan dan kesenian seperti Begantar, Beganjur, begasing dan mearak Buaya. Sedangkan belian adalah upacara yang dilakukan sebagai ritual pengobatan. Namun sekarang upacara adat Erau ini sudah tidak pernah dilakukan dilakukan di Kampung menamang Kiri sedangkan Belian masih bisa dilaksanakan dengan cara Mengundang orang yang bisa melakukan ritual belian dari kampung Menamang Kanan. Sejak dahulu Masyarakat Kampung Menamang melakukan sistem pertanian secara ladang berpindah-pindah, sepanjang aliran sungai manamang, sekitar 300 meter kiri dan kanan sungai menamang adalah wilayah kelola masyarakat yang merupakan wilayah perladangan mereka, tanaman pohon buah-buahan (mangga, durian dll) dan pemakaman (makam Ahmad Abdul Fakir dan Andong yang dikeramatkan oleh warga menamang sekitar 20 buah makam derada 1 km dari jalam poros HTI) merupakan bukti keberadaan wilayah kelola masyarakat atas wilayah sekitar. Nama Kepala Kampung/Kades yang pernah menjabat di Menamang Kiri 1. Kamaruddin 2. Kette 3. Mahmud 4. Mashur 5. Arbani 6. Jamun 7. Tajuddin (hingga Febuari 2014)

Desa Menamang Kiri secara administrasi memiliki luas sekitar 227,7 KM2. Batas-batas Desa Menamang Kiri terdiri dari : • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Menamang Kanan • Sebelah Utara berbataasan dengan Desa Benua Baru Kababupaten Kutai Timur yang juga merupakan Taman Nasional Kutai (TNK) • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sedulang • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sedulang