Pablo Neruda
Ricardo Eliécer Neftalí Reyes Basoalto (12 Julai 1904 – 23 September 1973), juga dikenali denga nama penanya serta juga nama sahnya beberapa lama kemudian Pablo Neruda, merupakan seorang penyajak dan diplomat dari Chile. Beliau dianggap sebagai sasterawan negara Chile, bahkan ada juga yang menyatakan beliau sebagai "penyajak terhbat dalam mana-mana bahasa pada abad ke-20".[1]
Pablo Neruda | |
---|---|
Lahir | Ricardo Eliécer Neftalí Reyes Basoalto 12 Julai 1904 Parral, Kawasan Maule, Chile |
Meninggal dunia | 23 September 1973 Santiago, Chile | (umur 69)
Pekerjaan | Penyajak, diplomat |
Bahasa | bahasa Sepanyol Chile, bahasa Inggeris |
Warganegara | Chile |
Anugerah | International Peace Prize Hadiah Keamanan Lenin (1953) Hadiah Nobel dalam Kesusasteraan (1971) |
Tandatangan | |
Awal hidup
suntingNeruda dilahirkan di Parral, sebuah kota sekitar 300 km di selatan Santiago.[2] Ayahnya, José del Carmen Reyes Morales, seorang pegawai kereta api manakala ibunya, Rosa Neftalí Basoalto Opazo, seorang guru sekolah.
Ibunya meninggal dunia dua bulan setelah Pablo dilahirkan. Tidak lama selepas itu, dia dan ayahnya segera pindah ke Temuco untuk memulakan hidup baru, dan di sana ayahnya berkahwin dengan kekasihnya Trinidad Candia Malverde, yang turut ada seorang anak lelaki bernama Rodolfo hasil hubungan mereka.[3] Neruda juga bertumbuh dengan saudara tirinya, Laura, salah seorang anak ayahnya dari perempuan lain.
Pablo semasa muda ada dipanggil "Neftalí", nama mendiang ibunya.
Kerjaya penulisan
suntingMinatnya dalam tulis-menulis dan sastera ditentang ayahnya, tetapi beliau ada mendapat dorongan dari orang lain, termasuk Gabriela Mistral, pengetua sekolah dalam kejirananya.
Karya pertama dikarangnya terbit di akhbar harian La Mañana, pada usia 13 tahun: Entusiasmo y perseverancia ("Antusiasme dan Kegigihan") di bawah nama Neftalí Reyes.[4] Pada ketika ini beliau turut memakai nama pena baru "Pablo Neruda" sempena Jan Neruda, penyajak bangsa Czech[5] - di bawah nama ini beliau banyak menerbitkan puisi, prosa serta laporan akhbar.
Veinte poemas
suntingPada tahun 1921, beliau pindah ke Santiago untuk belajar bahasa Perancis di Universidad de Chile dengan tujuan menjadi guru, tetapi beliau segera menghabiskan waktunya sepenuhnya untuk menulis puisi. Pada 1923 kumpulan puisinya yang pertama, Crepusculario ("Buku Senja"), diterbitkan, dan tahun berikutnya terbit Veinte poemas de amor y una canción desesperada ("Dua puluh Puisi Cinta dan Nyanyian Putus Asa"), kumpulan puisi cinta yang kontroversial kerana sifatnya yang erotik. Kedua karyanya itu mendapatkan pujian kritis dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Selama dekad-dekad berikutnya, Veinte poemas terjual berjuta-juta salinan dan menjadi karya Neruda yang paling terkenal.
Reputasi Neruda makin berkembang di dalam mahupun di luar Chile, tetapi beliau hidup dalam kemiskinan. Pada 1927, kerana putus asa, beliau menerima jawatan sebagai konsul kehormatan di Rangoon, yang saat itu merupakan bagian dari kolonial Burma, tempat yang belum pernah didengarnya sebelumnya. Kemudian beliau melakukan kerja serabutan di Colombo (Sri Lanka), Batavia, dan Singapura. Di Jawa beliau bertemu dan menikahi isterinya yang pertama, seorang pegawai bank Belanda tinggi badannya bernama Maryka Antonieta Hagenaar Vogelzang.
Sementara menjalani tugas diplomatik, Neruda banyak membaca puisi dan bereksperimen dengan berbagai bentuk puisi. Beliau menulis jilid pertama dari kumpulan puisinya yang dua jilid Residencia en la tierra, (Menetap di Negeri) yang mencakup banyak puisi surealis, yang belakangan menjadi terkenal.
Kerjaya sebagai konsul
suntingPerang Saudara Sepanyol
suntingSetelah kembali ke Chile, Neruda mendapatkan pos diplomatik di Buenos Aires dan kemudian di Barcelona, Sepanyol. Belakangan beliau menggantikan Gabriela Mistral sebagai konsul di Madrid, dan di sana beliau menjadi pusat dari kalangan sastera yang hidup, bersahabat dengan penulis-penulis seperti Rafael Alberti, Federico García Lorca, dan penyair Peru, César Vallejo. Seorang anak perempuan, Malva Marina Trinidad, dilahirkan di Madrid; namun beliau kemudian mengalami banyak masalah kesehatan sepanjang hidupnya yang singkat. Pada masa ini pula, Neruda perlahan-lahan menjadi kian terasing dari isterinya dan kemudian tinggal dengan Delia del Carril, seorang perempuan Argentina yang dua puluh tahun lebih tua daripadanya dan akhirnya menjadi istri keduanya.
Ketika Sepanyol semakin tenggelam dalam perang saudara, Neruda menjadi sangat terlibat dalam politik untuk pertama kalinya. Pengalaman-pengalamannya dengan Perang Saudara Sepanyol dan sesudahnya mengubahnya dari o u individualistic, yang terpusat ke dalam menjadi orang yang mempunyai komitmen sosial dan solidaritas yang lebih besar. Neruda menjadi seorang komunis yang serius dan bertahan demikian hingga akhir hayatnya. Politik kiri radikal dari teman-temannya sesama penulis, maupun dari del Carril, merupakan factor-faktor yang mendukung, tetapi dorongan yang paling penting adalah hukuman mati atas García Lorca oleh pasukan-pasukan yang setia kepada Francisco Franco. Melalui pidato-pidato dan tulisan-tulisannya Neruda memberikan dukungannya terhadap pihak Republik, lalu menerbitkan kumpulan puisinya yang berjudul España en el corazón ("Sepanyol di Hatiku"). Istri dan anak Neruda pindah ke Monte Carlo; dan beliau tidak pernah lagi bertemu dengan mereka. Beliau tetap tinggal dengan del Carril di Prancis.
Setelah pemilihan Presiden Pedro Aguirre Cerda pada 1938, yang didukung Neruda, beliau diangkat menjadi konsul khusus untuk emigrasi Sepanyol di Paris. Di sana Neruda diberikan tanggung jawab untuk apa yang disebutnya “misi yang paling mulia yang pernah saya laksanakan”: mengirim 2.000 pengungsi Sepanyol, yang telah ditampung oleh Prancis di kamp-kamp yang kotor, ke Chile di sebuah kapal tua yang bernama Winnipeg. Neruda kadang-kadang dituduh mengutamakan kaum komunis untuk beremigrasi, sementara yang lainnya yang juga pernah berjuang di pihak Republik, diabaikan. Yang lainnya menyangkal tuduhan-tuduhan itu, sambil menunjukkan bahawa Neruda hanya memilih beberapa ratus pengungsi secara peribadi, dan sisanya dipilih oleh Dinas Evakuasi Pengugnsi Sepanyol, yang dibentuk oleh Juan Negrín, Presiden pemerintahan Republik Sepanyol di pengungsian.
Mexico
suntingPos diplomatik Neruda berikutnya adalah sebagai Konsul Jenderal di Mexico City, dan di sana beliau tinggal dari 1940 hingga 1943. Ketika di Mexico, beliau menceraikan Hagenaar, menikahi del Carril, dan kemudian mendengar bahawa anak perempuannya telah meninggal, pada usia 8 tahun, di Belanda yang diduduki Nazi, kerana berbagai masalah kesehatannya. Beliau pun menjadi sahabat dari pembunuh Stalinis Vittorio Vidali [1]. Setelah gagalnya upaya pembunuhan terhadap Leon Trotsky tahun 1940, Neruda, atas permintaan Presiden Mexico Manuel Ávila Camacho, mengatur visa Chile untuk pelukis Mexico, David Alfaro Siqueiros, yang dituduh sebagai salah satu anggota komplotan itu. Hal ini memugnkinkan Siqueiros, yang saat itu dipenjarakan, meninggalkan Mexico dan berangkat ke Chile. Di sana beliau tinggal di rumah peribadi Neruda. Sebagai ganti atas bantuan Neruda, Siqueiros menghabiskan waktu satu tahun melukis dinding di sebuah sekolah di Chillán. Dalam memoarnya, Neruda menolak tuduhan-tuduhan bahawa beliau bermaksud menolong seorang pembunuh dan menyebutnya sebagai "pelecehan sensasionalis politik-sastera".
Kembali ke Chile
suntingPada 1943, setelah kembali ke Chile, Neruda melakukan perjalanan ke Peru, dan di sana beliau mengunjungi Machu Picchu. Keindahan benteng Inka itu kelak mengilhaminya menulis Alturas de Macchu Picchu, sebuah puisi yang satu buku tebalnya ditulis dalam 12 bagian yang diselesaikannya pada 1945. Puisinya ini menandai kesadaran dan minatnya yang kian berkembang terhadap peradaban kuno bangsa Amerika: tema-tema yang kelak dijelajahinya lebih lanjut dalam puisinya Canto general. Dalam karyanya ini, Neruda memuji keberhasilan Machu Picchu, tetapi juga mengutuk perbudakan yang telah memungkinkan pembangunannya.. Dalam Canto XII, beliau berseru kepada orang-orang yang telah mati selama berabad-abad sebelumnya agar dilahirkan kembali dan berbicara melalui dirinya. Martin Espada, penyair dan professor tulisan kreatif di Universitas Massachusetts, memuji karya ini sebagai suatu mahakarya, dan menyatakan bahawa “tidak ada lagi puisi politik yang besar daripada ini.”.
Mendukung para diktator
suntingDidorong oleh pengalaman-pengalamannya dalam Perang Saudara Sepanyol, Neruda, seperti banyak intelektual kiri dari generasinya, akhirnya mengagumi Uni Soviet yang saat itu dipimpin Joseph Stalin, sebagian kerana peranannnya dalam mengalahkan Jerman Nazi. Pada 1953 Neruda dianugerahi Hadiah Perdamaian Stalin. Pada saat kematian Stalin pada tahun yang sama, Neruda menulis sebuah ode untuknya, seperti juga yang pernah ditulisnya (pada Perang Dunia II) untuk Fulgencio Batista dan belakangan Fidel Castro [2] Diarkibkan 2005-11-18 di Wayback Machine. Neruda akhirnya menyesali dukungannya untuk pemimpin Rusia itu, setelah Pidato Rahasia Nikita Khrushchev pada Kongres ke-20 Parti pada 1956. Di dalam pidatonya itu Kruschev mengecam "kultus individu" yang mengelilingi Stalin dan menuduhnya melakukan kejahatan-kejhatan selama Pembersihan Besar, Neruda menulis dalam memoarnya “Saya telah ikut menyumbangkan bagian saya dalam kultus individu itu,” sambil menjelaskan bahawa “pada masa-masa itu, kami melihat Stalin bagaikan sang penakluk yang telah menghancurkan tentara Hitler.” Tentang kunjungannya berikutnya ke Tiongkok pada 1957, Neruda kelak menulis: "Yang menjauhkan saya dari proses revolusioner Tiongkok bukanlah Mao Tse-tung melainkan Mao Tse-tungisme", yang dinamainya Mao Tse-Stalinisme: "pengulangan sebuah kultus terhadap dewa Sosialis". Namun demikian, meskipun beliau kecewa terhadap Stalin, Neruda tidak pernah kehilangan keyakinannya terhadap komunisme dan tetap setia kepada “Parti”. Karena kuatir akan memberikan peluru kepada lawan-lawan ideologisnya, belakangan beliau menolak untuk mengutuk secara terbuka penindasan yang dilakukan Soviet terhadap para penulis pembangkang, seperti Boris Pasternak dan Joseph Brodsky: suatu sikap yang bahkan para pendukungnya yang paling gigih pun tidak bersedia terima.
Kerjaya politik
suntingPada 4 Mac 1945 Neruda terpilih menjadi senator dari Parti Komunis Chile untuk provinsi-provinsi Antofagasta dan Tarapacá utara rantau Atacama. Beliau secara resmi bergabung dengan Parti Komunis Chile empat bulan kemudian.
Pada 1946, kandidat pilihan raya presiden dari Parti Radikal, Gabriel González Videla meminta Neruda untuk menjadi pengurus kampanenya. González Videla didukung oleh sebuah koalisi parti-parti sayap kiri dan Neruda berkampanye dengan gigih atas namanya. Namun demikian, begitu mendapatkan jawatan, González Videla berbalik melawan Parti Komunis. Titik perpisahan bagi Senator Neruda terjadi ketikga beliau menindas dengan penuh kekerasan pemogokan para buruh tambang yang dipimpin komunis di Lota pada Oktober 1947. Para buruh yang mogok itu digiring ke penjara-penjara militer di pulau dan kamp konsentrasi di kota Pisagua. Kritik Neruda terhadap González Videla memuncak dalam sebuah pidato dramatisnya di Senat Chile pada 6 Januari 1948 yang diberi judul Yo acuso ("Aku menuduh"), dan dalam isi pidatonya itu beliau menyebutkan keras-keras nama-nama para buruh tambang dan keluarga mereka yang dipenjarakan di kamp konsentrasi itu.
Pembuangan
suntingBeberapa minggu kemudian, Neruda bersembunyi dan beliau beserta isterinya diselundupkan dari rumah ke rumah, disembunyikan oleh para pendukung dan pengagumnya selama 13 bulan berikutnya. Sementara dalam persembunyian, Senator Neruda disingkirkan dari jabatannya dan pada September 1948 Parti Komunis sama sekali dilarang berdasarkan Ley de Defensa Permanente de la Democracia (Undang-Undang untuk Mempertahankan Demokrasi secara Permanen), yang disebut oleh para kritikusnya sebagai Ley Maldita ("Undang-Undang Terkutuk"), yang menghapuskan lebih dari 26.000 orang dari daftar pemilih, dan dengan demikian mencabut hak-hak mereka untuk memilih. Kehidupan Neruda di bawah tanah berakhir pada Maret 1949 ketika beliau melarikan diri menyeberangi Pegunungan Andes ke Argentina dengan menunggang kuda. Beliau hampir tenggelam ketika menyeberangi Sungai Curringue. Kelak beliau mengisahkan kembali pelariannya dari Chile dalam kuliah Hadiah Nobelnya.
Begitu keluar dari Chile, beliau hidup selama tiga tahun berikutnya di pembuangan. Di Buenos Aires seorang sahabat Neruda, novelis Miguel Ángel Asturias yang belakangan mendapatkan Hadiah Nobel, menjadi atase kebudayaan di kedutaan besar Guatemala. Antara keduanya ini ada beberapa kesamaan, kerana itu Neruda pergi ke Eropah dengan menggunakan paspor Asturias. Pablo Picasso mengatur masuknya beliau ke Paris dan Neruda melakukan penampilan kejuatan di sana di hadapan Kongres Kekuatan Damai Dunia yang tercengang. Sementara itu, pemerintah Chile menyangkal bahawa penyair itu bias melarikan diri dari negerinya.
Tiga tahun berikutnya dihabiskan Neruda dengan berkeliling di seluruh Eropah dan melakukan perjalanan ke India, Tiongkok, dan Kesatuan Soviet. Perjalanannya ke Mexico pada akhir 1949 diperpanjang kerana beliau mengalami serangan flebitis. Seorang penyanyi Chile yang bernama Matilde Urrutia dipekerjakan untuk merawatnya, dan keduanya mulai mengadakan affair, dan bertahun-tahun kemudian berakhir dengan pernikahan. Pada masa pembuangannya, Urrutia membayang-bayangi Neruda dan mereka mengatur pertemuan-pertemuan setiap kali hal itu memungkinkan.
Sementara di Mexico, Neruda juga menerbitkan puisi epiknya yang panjang Canto General, sebuah katalog sejarah, geografi, dan flora serta fauna Amerika Selatan dalam gaya Whitmania, disertai oleh pengamatan dan pengalaman Neruda. Banyak daripadanya berkaitan dengan masa hidupnya di bawah tanah di Chile iaitu masa ketika beliau menyusun sebagian besar dari puisi itu. Malah, beliau membawa naskahnya bersamanya ketika beliau melarikan diri dengan menunggang kuda. Sebulan kemudian, sebuah edisi yang lain yang terdiri dari 5.000 salinan dengan berani diterbitkan di Chile oleh Parti Komunis yang telah dilarang, berdasarkan naskah yang telah ditinggalkan Neruda.
Pada tahun 1952 beliau tinggal di sebuah vila milik sejarahwan Italia, Edwin Cerio di pulau Capri yang dijadikan fiksi dalam film yang terkenal Il Postino ("Tukang Pos", 1994).
Kembali ke Chile
suntingPada 1952, pemerintah diktatur González-Videla hampir rontok, kerana diperlemah oleh berbagai skandal korupsi. Parti Sosialis Chile sedang dalam proses mencalonkan Salvador Allende sebagai kandidatnya untuk emilu presiden September 1952 dan sangat mengharapkan kehadiran Neruda — yang kini merupakan tokoh sastera sayap kiri Chile yang paling terkemuka — untuk mendukung kampanye itu.
Neruda kembali pada Ogos tahun itu dan bergabung dengan Delia del Carril, yang telah mendahuluinya beberapa bulan kemudian, tetapi perkahwinan mereka berada di ambang kehancuran. Del Carril akhirnya mengetahui hubungannya dengan Mathilde Urritia dan meninggalkannya pada 1955, lalu kembali ke Eropah. Neruda yang kini bersatu dengan Urrutia, menghabiskan sisa hidupnya di Chile, kecuali kunjungannya ke luar negeri yang sangat banyak jumlahnya dan penugasannya sebagai duta besar Allende untuk Prancis dari 1970 hingga 1973.
Pada saat ini, Neruda menikmati kemasyhurannya di seluruh dunia sebagai seorang penyair, dan buku-bukunya diterjemahkan ke dalam semua bahasa utama dunia. Beliau juga sangat vokal dalam masalah-masalah politik, dengan berani menentang AS pada masa krisis misil Kuba (belakangan dalam decade itu beliau pun berulang-ulang mengutuk AS kerana Perang Vietnam). Tetapi menjadi salah seorang intelektual kiri yang paling bergengsi dan lantang pun mengundang oposisi dari lawan-lawan ideologisnya. Kongres untuk Kebebasan Budaya, sebuah organisasi anti komunis yang diam-diam dibentuk dan didanai oleh CIA, memilih Neruda sebagai salah satu sasaran utamanya dan melakukan kampanye untuk meruntuhkan reputasinya, dengan menghidupkan kembali klaim lama bahawa beliau telah ikut terlibat dalam serangan terhadap Trotsky di Bandar Raya Mexico pada 1940. Kampanye itu menjadi kian intensif ketika diketahui bahawa Neruda menjadi salah satu kandidat untuk Hadiah Nobel 1964, namun Hadiah tersebut akhirnya diberikan kepada Jean-Paul Sartre yang sendiri menolaknya atas alasan tersendiri.
Pada 1966, Neruda diundang menghadiri konferensi PEN Internasional di New York City. Resminya beliau dilarang masuk ke Amerika Syarikat kerana fahaman komunisnya, tetapi penyelenggara konferensi, penulis drama Arthur Miller, akhirnya berhasil meyakinkan pemerintahan Johnson untuk memberikan visa kepada Neruda. Neruda membacakan puisi di gedung-gedung yang padat, dan bahkan merakam beberapa pembacaan puisinya untuk Perpustakaan Kongres. Miller belakangan mengatakan bahawa Neruda menjadi komunis pada tahun 1930-an sebagai akibat dari keterasingannya yang berkepanjangan dari "masyarakat borjuis". Karena kehadiran banyak penulis Blok Timur, pengarang Mexico, Carlos Fuentes belakangan menulis bahawa konferensi itu menandai "permulaan dari berakhirnya" Perang Dingin.
Sekembalinya ke Chile, Neruda singgah di Peru, dan membacakan puisi di depan khalayak yang menyambutnya hangat di Lima dan Arequipa. Beliau pun diterima oleh Presiden Fernando Belaúnde Terry. Namun demikian, kunjungannya menimbulkan akibat yang tidak menyenangkan. Pemerintah Peru sebelumnya telah menentang pemerintahan Fidel Castro di Kuba. Pada Juli 1966 datang pembalasan terhadap Neruda dalam bentuk surat yang ditandatangani lebih dari 100 intelektual Kuba yang menuduh Neruda berkolusi dengan musuh dan menyebutnya contoh dari “revisionisme pro-Yankee yang pengecut” yang marak saat itu di Amerika Latin. Masalah ini menyakitkan Neruda kerana sebelumnya beliau secara terbuka mendukung revolusi Kuba. Sejak itu beliau tak pernah berkunjung lagi ke pulau itu, meskipun mendapatkan undangan pada 1968.
Setelah kematian Che Guevara di Bolivia pada 1967, Neruda menulis sejumlah artikel yang menyesali kematian seorang “pahlawan besar”, namun beliau diam-diam mengutuk petulangan Guevara.
Senja hidup
suntingPada 1970, Neruda terpilih sebagai kandidat presiden Chile namun beliau akhirnya memberikan dukungannya kepada Salvador Allende, yang belakangan menang pilihan raya dan dilantik pada 1970 sebagai ketua negara sosialis pertama yang terpilih secara demokratis. Tak lama kemudian, Allende mengangkat Neruda sebagai duta besar Chile di Prancis (dari 1970-1972; penempatan diplomatiknya yang terakhir). Neruda kembali ke Chile dua setengah tahun kemudian kerana kesehatannya memburuk.
Sementara kerusuhan 1973 berlangsung, Neruda, yang saat itu nazak kerana kanser prostat, merasa hancur kerana serangan-serangan yang kian meningkat terhadap pemerintahan Allende. Kudeta militer akhirnya yang dipimpin oleh Jenderal Augusto Pinochet pada 11 September menyebabkan harapan Neruda akan Chile yang sosialis dan demokratis akhirnya terkubur. Tak lama kemudian, ketika rumah dan halamannya digeledah di Isla Negra oleh tentara Chile, yang dihadiri sendiri oleh Neruda, beliau membuat pernyataan yang terkenal:
Carilah — hanya ada satu benda yang berbahaya untuk kalian di sini — puisi.
Neruda meninggal kerana leukemia pada malam 23 September 1973, di Klinik Santa María, Santiago. Setelah kematiannya, rumah Neruda yang di Valparaiso mahupun Santiago dijarah dan dirusak. Isterinya memindahkan jenazahnya untuk dibaringkan di rumah pasangan itu di La Chascona, Santiago, yang berantakan, kerana baru saja diserang habis-habisan oleh tentara, sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dunia dari perilaku junta Pinochet yang sedang berkuasa. Pemakamannya berlangsung di bawah pengawasan polisi dengan besar-besaran, dan para pengunjung memanfaatkan kesempatan ini untuk memprotes rejim Pinochet.
Senarai karya
sunting- Crepusculario. Santiago, Ediciones Claridad, 1923.
- Veinte poemas de amor y una canción desesperada. Santiago, Editorial Nascimento, 1924.
- Tentativa del hombre infinito. Santiago, Editorial Nascimento, 1926.
- El habitante y su esperanza. Novela. Santiago, Editorial Nascimento, 1926.
- Anillos (bersama Tomás Lago). Santiago, Editorial Nascimento, 1926.
- El hondero entusiasta. Santiago, Empresa Letras, 1933.
- Residencia en la Tierra (1925–1931). Madrid, Ediciones del Árbol, 1935.
- España en el corazón. Himno a las glorias del pueblo en la guerra: (1936–1937). Santiago, Ediciones Ercilla, 1937.
- Nuevo canto de amor a Stalingrado. México, 1943.
- Tercera residencia (1935–1945). Buenos Aires, Losada, 1947.
- Canto general. México, Talleres Gráficos de la Nación, 1950.
- Los versos del capitán. Imprenta L'Arte Tipografica, Napoli, 1952, 184 pp.
- Todo el amor. Santiago, Editorial Nascimento, 1953.
- Las uvas y el viento. Santiago, Editorial Nascimento, 1954.
- Odas elementales. Buenos Aires, Editorial Losada, 1954.
- Nuevas odas elementales. Buenos Aires, Editorial Losada, 1955.
- Tercer libro de las odas. Buenos Aires, Losada, 1957.
- Estravagario. Buenos Aires, Editorial Losada, 1958.
- Navegaciones y regresos Buenos Aires, Editorial Losada, 1959.
- Cien sonetos de amor. Santiago, Editorial Universitaria, 1959.
- Canción de gesta. La Habana, Imprenta Nacional de Cuba, 1960.
- Poesías: Las piedras de Chile. Buenos Aires, Editorial Losada, 1960.Las Piedras de Pablo Neruda
- Cantos ceremoniales. Buenos Aires, Losada, 1961.
- Memorial de Isla Negra. Buenos Aires, Losada, 1964. 5 jilid.
- Arte de pájaros. Santiago, Ediciones Sociedad de Amigos del Arte Contemporáneo, 1966.
- Fulgor y muerte de Joaquín Murieta. Santiago, Zig-Zag, 1967. Asalnya dikarang sebagai libreto untuk suatu opera arahan Sergio Ortega.
- La Barcarola. Buenos Aires, Losada, 1967.
- Las manos del día. Buenos Aires, Losada, 1968.
- Comiendo en Hungría. Editorial Lumen, Barcelona, 1969. (En coautoría con Miguel Ángel Asturias)
- Fin del mundo. Santiago, Edición de la Sociedad de Arte Contemporáneo, 1969. Disertakan ilustrasi-ilustrasi oleh Mario Carreño, Nemesio Antúnez, Pedro Millar, María Martner, Julio Escámez dan Oswaldo Guayasamín.
- Aún. Editorial Nascimento, Santiago, 1969.
- Maremoto. Santiago, Sociedad de Arte Contemporáneo, 1970. Con Xilografías a color de Carin Oldfelt Hjertonsson.
- La espada encendida. Buenos Aires, Losada, 1970.
- Las piedras del cielo. Editorial Losada, Buenos Aires, 1970.
- Discurso de Estocolmo. Alpignano, Italia, A. Tallone, 1972.
- Geografía infructuosa Buenos Aires, Editorial Losada, 1972.
- La rosa separada. Éditions du Dragon, París, 1972 con grabados de Enrique Zañartu.
- Incitación al Nixonicidio y alabanza de la revolución chilena. Santiago, Empresa Editora Nacional Quimantú, Santiago, 1973.
- Geografía de Pablo Neruda. Editorial Aymá, Barcelona, 1973. Glosas autógrafas de Neruda, Fotos de Sara Facio y Alicia D'Amico.
- Himno y regreso
- Que despierte el leñador
- Tentativa del hombre infinito
Rujukan
sunting- ^ Plinio Apuleyo Mendoza (1 Mac 1983). The Fragrance of Guava: Conversations with Gabriel García Márquez. Verso. m/s. 49. Dicapai pada 4 Ogos 2011.
- ^ Tarn (1975) p. 13
- ^ Feinstein (2005) p. 7
- ^ Feinstein (2005) p. 19
- ^ Pablo Neruda. Biography.com.
- Sumber utama
- Feinstein, Adam (2005). Pablo Neruda: A Passion For Life. Bloomsbury Publishing USA. ISBN 978-1-58234-594-9..
- Tarn, Nathaniel, Ed (1975). Pablo Neruda: Selected Poems. Penguin.