Futhifar (atau Potifar dalam bahasa Ibrani, Potiphar dalam versi Alkitab) adalah seorang tokoh yang disebutkan dalam kisah Nabi Yusuf, baik dalam Al-Qur'an maupun dalam Alkitab. Dalam Al-Qur'an, Futhifar dikenal sebagai seorang pejabat tinggi Mesir yang memegang jabatan sebagai **bendahara negara** atau **penguasa urusan istana** pada masa pemerintahan Raja Mesir (Fir'aun).

### Kisah Futhifar dalam Al-Qur'an:

Futhifar dikenal sebagai suami dari Zulaikha, wanita yang kemudian tertarik kepada Nabi Yusuf. Al-Qur'an menceritakan bahwa setelah Nabi Yusuf dijual sebagai budak dan dibawa ke Mesir, ia dibeli oleh Futhifar dan dijadikan pelayan rumah tangga. Yusuf kemudian menjadi seorang yang sangat dipercaya dan mendapatkan kedudukan yang tinggi di rumah Futhifar. Namun, Zulaikha, istri Futhifar, jatuh cinta kepada Yusuf dan berusaha menggoda serta menggulingkan kesetiaannya.

Ketika Zulaikha mencoba untuk menggoda Yusuf, ia menolaknya dengan tegas dan berkata bahwa ia lebih memilih untuk menjaga kehormatan dan tidak melakukan perbuatan dosa. Zulaikha kemudian menuduh Yusuf berusaha melakukan kejahatan, dan Futhifar (atau dalam beberapa tafsiran, penguasa lainnya) terpaksa mengadilinya. Namun, setelah melalui proses pengadilan, terbukti bahwa Yusuf tidak bersalah. Akhirnya, ia dipenjarakan untuk sementara waktu.

### Posisi Futhifar:

Dalam Al-Qur'an, tidak dijelaskan secara rinci tentang jabatan Futhifar, tetapi berdasarkan konteks kisahnya, ia dianggap sebagai pejabat tinggi atau bendahara negara yang mengurus urusan istana dan rumah tangga Fir'aun. Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, Potifar (nama lain Futhifar) sering dianggap sebagai kepala penjaga istana Fir'aun atau kepala pasukan pengawal istana.

### Ringkasan:

- **Nama:** Futhifar (Potifar dalam versi Ibrani)

- **Jabatan:** Bendahara atau pejabat tinggi Mesir

- **Istri:** Zulaikha

- **Kisah dalam Al-Qur'an:** Futhifar membeli Nabi Yusuf sebagai budak, namun kemudian terlibat dalam kisah percintaan dan tuduhan palsu dari istrinya, Zulaikha.