Kekuasaan: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Tiada ringkasan suntingan
Teg-teg: Dibalikkan Suntingan visual Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih
Baris 1:
{{MABBIM}}
{{See also|Kuasa}}
'''Kekuasaan''' adalah [[kewenangan]] - yakni [[hak]] dan [[tanggungjawab]] yang diperolehi<ref>{{cite web|title='kewenangan' - Maklumat Kata|url=http://prpm.dbp.gov.my/Cari1?keyword=kewenangan|place=Kuala Lumpur|publisher=Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia|access-date=4 November 2019}}</ref> dan digunakan [[individu|seseorang]] atau [[kelompok|sesebuah kelompok]] tertentu menjalankan keutamaan yang diamanahkan sesuai dengan apa yang diberikan tanpa melebihi kewenangan yang diperoleh<ref>Stanley Milgram, Obedience to authority: an experimental view, Taylor & Francis (1974)ISBN 0-422-74580-4 ISBN 978-0-422-74580-2</ref> <ref>R. Baine Harris, Authority: a philosophical analysis, University of California (1976) ISBN 0-8173-6620-2 ISBN 978-0-8173-6620-9</ref> atau kemampuan seseorang atau kelompok [[pengaruh|memengaruhi]] [[tingkah laku]] orang atau [[kelompok]] lain[[profesional]] sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk [[fikiran|berfikir]] dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
 
Dalam pemahaman umum, kekuasaan dapat difahamkan sebagai hak dan tanggungjawab dipegang golongan yang memengaruhi kelompok di bawah secara meluas baik dari kalangan penguasa seperti raja sampailah ke penjawat dalam [[pentadbiran]] sesebuah negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. [[Manusia]] berlaku sebagai subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya [[Presiden]] menggubal [[undang-undang]] (subjek kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada gubalannya sendiri (objek dari kekuasaan).
 
== Sudut pandang kekuasaan ==