Yazid bin Muawiyah: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
PENGENALAN
PENGENALAN
Baris 4:
 
Datuknya Yazid, Abu Sufyan dan neneknya Hindun bint Utbah, sampai sebelum penaklukan Mekah termasuk orang yang paling getol memusuhi Rasulullah (Saw). Hindun masyhur dengan Hindun bint Utbah dikarenakan mengambil hati paman Nabi – Hamzah bin Abdul Muthalib – pada perang Uhud. Pasca penaklukan Mekah, Rasulullah (Saw) menyebut mereka dan para musuh-musuh lainnya yang ada di Mekah dengan Thulaqa (yang dibebaskan oleh Nabi Saw) dengan memaafkan dan membebaskan mereka. <sup>[3]</sup> Kata ini berasal dari Thaliq, yang berartikan tawanan yang berhak mendapatkan balasan, namun mereka dibebaskan. Kiasan Tulaqa senantiasa membekas untuk mereka. Menurut sebagian riwayat, Imam Ali (As) menegaskan bahwa Muawiyah dan ayahnya sama sekali tidak pernah beriman dan terpaksa berpura-pura memeluk Islam. <sup>[4]</sup> Demikian juga dalam sebuah surat, beliau menyebut Muawiyah dengan Thulaqa, dimana kekhalifahan Rasulullah (Saw) tidak lalyak dan tidak pantas buat mereka. <sup>[5]</sup>
 
Banyak referensi sejarah Islam menyebut Yazid - secara moral - adalah seorang yang rusak dan gemar bermain. Baladzuri (m 279 M) menyebutnya sebagai pemimpin tinggi pertama khilafah Islam, yang melakukan dosa secara terang-terangan, seperti meminum minuman keras.<sup>[12]</sup> Mas’udi (m 346 H) menukil dari Abu Muhnif, sesungguhnya pada masa pemerintahan Yazid, minuman keras dan pesta pora secara terang-terangan yang dilakukan oleh para pengikutnya di Mekah dan Madinah sudah sangatlah marak. <sup>[13]</sup>
 
Kemasyhuran Yazid dalam gemar bermain dan tidak komitmen terhadap moral-moral Islam, sudah jadi bahan gunjingan umum mazhab Syiah maupun Ahlussunnah dan bahkan sebagian para sahabat masyhur Rasulullah (Saw), dan juga Imam Husein (As) secara gamblang menyebutnya sebagai orang fasik, pendosa dan penyimpang. Dengan demikian, Muawiyah, pasca syahadah Imam Hasan (As) mendapat kendala saat mengambil baiat dari para pembesar untuk kekhilafahan Yazid dan orang-orang seperti Imam Husein (As), Abdullah bin Zubair dan Abdullah bin Umar tidak memberikan baiat. Dinukilkan dari Abdullan bin Umar, kami berbait dengan orang yang bermain dengan kera dan anjing, meminum khomer dan melakukan kefasikan secara terang-terangan?! lantas apa uzur kita disisi Allah? <sup>[14]</sup>
 
Menurut referensi sejarah, Muawiyah dengan pasukan muslim, dimana sebagian pembesar sahabat juga ada ditengah-tengah mereka, pergi menuju Romawi pada tahun 52 H. Dia bersama istrinya, Ummu Kultsum berhenti di tengah jalan dan sibuk bersenang-senang. Namun pasukannya yang sudah berjalan lebih dulu terkena wabah dan cacar serta mendapat banyak kerugian. Saat Yazid mengetahui hal tersebut, maka diapun melantunkan syair dengan makan, dia tidak akan menangis jika kaum muslimin meninggal akibat demam, cacar dan wabah. Berita ini pun terdengar samapi Muawiyah dan ia sangat murka dan memerintahkan Yazid supaya dipulangkan ke markas. Meski demikian, akhirnya pasukan tersebut tidak dapat kembali ke Syam. <sup>[15]</sup>
 
Sebagian peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Yazid bin Muawiyah: