Idi Amin: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
CyberTPBOT2 (bincang | sumb.)
k pengemasan, replaced: coba → cuba menggunakan AWB
Baris 23:
== Kehidupan masa kecilnya ==
{{BM}}
Idi Amin lahir sekitar tahun 1924-1928 (17 Mei 1928 ?) di Koboko, distrik Nil Barat terkecil di Uganda, negeri kecil yang subur di tepi Danau Victoria, mata air sungai Nil. Ayahnya dari Suku Kakwa, ibunya dari Suku Lugbara, dua suku yang bertetangga. Akan tetapi, begitu Idi Amin Lahir, kedua orang tuanya langsung berpisah. Ibu Amin langsung memboyongnya ke koloni Suku [[Nubia]] di [[Lugazi]] kurang lebih 40  km dari [[Jinja]], sebuah kota besar di tepi [[Danau Victoria]], di mana banyak orang Nil Barat yang menjadi buruh perkebunan gula. Tidak jelas apakah keluarga Idi Amin ikut memburuh, tetapi yang jelas dia hidup berpindah-pindah mengikuti kamp. Belakangan, ibu Amin pindah ke [[Buikwe]], 18  km dari Jinja.
 
== Perjalanan kerjaya ==
Baris 51:
Di awal 1977, [[William Johnshon]] menulis laporan kepada harian [[Bangkok Post]] yang isinya: "Setelah empat tahun berkuasa, Idi Amin telah mengubah kehidupan Uganda yang buruk. Dulu negeri Uganda pengekspor teh dan kopi, namun karena sistem administrasi dan transportasi yang buruk, ratusan karung kopi teronggok di gudang menunggu diekspor, semetara puluhan ribu ton diselundupkan ke Kenya. Uganda dulunya sebagai salah satu negeri tersubur di Afrika, kini hasil pertanian begitu langkanya sampai penduduk kota menanam tebu dan pisang. Sabun, gula, dan gandum diperlakukan seperti emas saking langkanya. Sementara di pedesaan hasil panen begitu melimpah, penduduk kota tidak dapat menikmati hasilnya. Lima tahun lalu beroperasi 298 bus yang dijalankan pemerintah, kini cuma 11 yang masih jalan."
 
Pada bulan April 1979, Idi Amin berhasil digulingkan oleh tentara nasionalis [[Uganda]] yang dibantu Tanzania. Sebelumnya Idi Amin dengan bantuan Libya mencobamencuba menyerang [[Kagera]], Provinsi utara Tanzania.
 
Idi Amin akhirnya terbang mengungsi ke Libya yang kemudian meminta suaka ke Jeddah, Arab Saudi serta menetap di sana. Menurutnya, angka kematian 100.000 sampai 300.000 orang yang dianiya dan dibunuh adalah akibat kesalahan bagian intelijen. Bahkan Biro Riset Nasional mengancam akan membunuhnya. Menurut Amin, banyak hal-hal buruk yang disembunyikan ketika dia berkuasa. Ketika dia tahu keberadaan biro itu, semua sudah terlambat.