Sistem ekonomi Islam: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Ibnuyassir (bincang | sumb.)
Ibnuyassir (bincang | sumb.)
Baris 53:
'''1.Mekanisme Ekonomi'''
 
Mekanisme ekonomi adalah mekanisme melalui aktivitasaktiviti ekonomi yang bersifat produktif, berupa berbagai kegiatan pengembangan harta (tanmiyatul mal) dalam akad-akad muamalah dan sebab-sebab kepemilikan (asbab at-tamalluk). Berbagai cara daladalam mekanisme ekonomi ini, antara lain :
 
* Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya sebab-sebab kepemilikan dalam kepemilikan individu (misalnya, bekerja di sektor [[pertanian]], industru[[industri]], dan [[perdagangan]])
* Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya pengembangan harta (tanmiyah mal) melalui kegiatan investasi (misalnya, dengan [[syirkah inan]], [[mudharabah]], dan sebagainya).
* Larangan menimbun harta benda (wang, emas, dan perak) walaupun telah dikeluarkan zakatnya. Harta yang ditimbun tidak akan berfungsi pada ekonomi. Pada gilirannya akan menghambat edarperedaran kerana tidak terjadi perputaran harta.
* Mengatasi peredaran dan pemusatan kekayaan di satu daerah tertentu saja misalnya dengan memeratakan peredaran modal dan mendorong tersebarnya pusat-pusat pertumbuhan.
* Larangan kegiatan monopoli, serta berbagai penipuan yang dapat mendistorsimenjamin pasarpasaran.
* Larangan judi, riba, korupsirasuah, pemberian suapbarang dan hadiah kepada penguasa. Semua ini ujung-ujungnya akan mengakumulasikanmengumpulkan kekayaan pada pihak yang kuat semata (seperti penguasa atau konglomeratkoperat).
* Memberikan kepada rakyat hak pemanfaatan barang-barang (SDA) milik umum (al- milkiyah al-amah) yang dikelola negara seperti hasil hutan, barang galian, minyak, listrik, air dan sebagainya demi kesejahteraan rakyat.<br />
 
'''2.Mekanisme Non-Ekonomi'''<br />
 
Mekanisme non-ekonomi adalah mekanisme yang tidak melalui aktivitasaktiviti ekonomi yang produktif, melainkan melalui aktivitasaktiviti non-produktif, misalnya pemberian ([[hibah]], shadakah[[sedekah]], [[zakat]], dll) atau [[warisan]]. Mekanisme non-ekonomi dimaksudkan untuk melengkapi mekanisme ekonomi. YaituIaitu untuk mengatasi edarperedaran kekayaan yang tidak berjalan sempurna jika hanya mengandalkan mekanisme ekonomi semata.<br />
 
Mekanisme non-ekonomi diperlukan baik kerana adanya sebab-sebab alamiah maupun non-alamiah. Sebab alamiah misalnya keadaan alam yang tandus, badan yang cacat, akal yang lemah atau terjadinya musibah bencana alam. Semua ini akan dapat menimbulkan terjadinya kesenjangangangguan ekonomi dan terhambatnya edaredaran kekayaan kepada orang-orang yang memiliki keadaan tersebut. Dengan mekanisme ekonomi biasa, edaredaran kekayaan boleh tidak berjalan kerana orang-orang yang memiliki hambatan yang bersifat alamiah tadi tidak dapat mengikuti kompetisi kegiatan ekonomi secara normal sebagaimana orang lain. Bila dibiarkan saja, orang-orang itu, termasuk mereka yang tertimpa musibah (kecelakaan, bencana alam dan sebagainya) makin terpinggirkan secara ekonomi. Mereka akan menjadi masyarakat yang rentanmiskin terhadap perubahan ekonomi. Bila terus berlanjutberlanjutan, boleh memicumenyebabkan munculnya problemamasalah sosial seperti kriminalitas[[jenayah]] ([[pencurian]], perampokan[[perompakan]]), tindakan asusilarogol (pelacuran) dan sebagainya, bahkan mungkin revolusi sosial.<br />
 
Mekanisme non-ekonomi juga diperlukan kerana adanya sebab-sebab non-alamiah, yaituiaitu adanya penyimpangan mekanisme ekonomi. Penyimpangan mekanisme ekonomi ini jika dibiarkan akan boleh menimbulkan ketimpangan edaredaran kekayaan. Bila penyimpangan terjadi, negara wajib menghilangkannya. Misalnya jika terjadi monopoli, hambatan masuk, (barrier to entry) --baik administratif maupun non-adminitratif-- dan sebagainya, atau kejahatan dalam mekanisme ekonomi (misalnya penimbunan), harus segera dihilangkan oleh negara.<br />
 
Mekanisme non-ekonomi bertujuan agar di tengah masyarakat segera terwujud keseimbangan (al-tawazun) ekonomi, yang akan ditempuh dengan beberapa cara. Penedaran harta dengan mekanisme non-ekonomi antara lain adalah :<br />
* Pemberian harta negara kepada warga negara yang dinilai memerlukan.
* Pemberian harta zakat yang dibayarkan oleh muzakki kepada para mustahik.
* Pemberian [[infaq]], [[sedekah]], [[wakaf]], [[hibah]] dan hadiah dari orang yang mampu kepada yang memerlukan.
* Pembagian harta waris kepada ahli waris dan lain-lain.