Medan: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Andi Ramadhan (bincang | sumb.)
Andi Ramadhan (bincang | sumb.)
Tiada ringkasan suntingan
Baris 4:
[[imej:medann.jpg|thumb|right|200px|Titik merah ialah kota Medan]]
'''Medan''', kotamadya dan [[ibu kota]] provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Ia adalah kota terbesar di [[Sumatera]]. Penduduk asal kota ini adalah orang [[Melayu]], tetapi saat ini kota ini merupakan kota pelbagai [[Kelompok etnik|etnik]] yang menarik. Kebanyakannya pada masa sekarang terdiri daripada suku kaum [[Batak]], tetapi kota ini juga mempunyai ramai keturunan [[India]] dan [[Tionghoa|Cina]]. Masyarakat Cina di Medan cukup besar, sekitar 25% jumlah keseluruhan.
 
[[Imej:Mesjidd.jpg|thumb|200px|Masjid Raya Kota Medan merupakan peninggalan Sultan Deli.]]
 
== Sejarah ==
Kota Medan berkembang dari sebuah kampung bernama "Kampung Medan Putri" yang didirikan oleh Guru Patimpus sekitar tahun [[1590-an]]. Disebabkan keletakannya yang berada di Tanah Deli, Kampung Medan juga sering dikenal sebagai "Medan-Deli". Lokasi asli Kampung Medan adalah sebuah tempat pertemuan Sungai Deli dengan Sungai Babura.
 
Medan pertama kali ditempati oleh orang-orang [[Batak Karo]]. Hanya setelah penguasa [[Aceh]], Sultan Iskandar Muda, mengirimkan [[panglima]]nyapanglimanya, Gocah Pahlawan Gelar Laksamana Khoja Bintan untuk menjadi wakil Kerajaan Aceh di Tanah Deli, barulah Kerajaan Deli mulai berkembang. Perkembangan ini ikut mendorong pertumbuhan dari segi penduduk mahupun [[Budaya|kebudayaan]] Medan.
 
Medan tidak mengalami perkembangan pesat hingga tahun [[1860-an]], ketika penguasa-penguasa [[Belanda]] mulai membebaskan tanah untuk perkebunan [[tembakau]]. Dengan cepatnya, Medan menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan, sekaligus menjadi daerah yang paling mendominasi perkembangan di bahagian barat Indonesia.
 
Belanda menguasai Tanah Deli sejak tahun [[1658]], setelah Sultan Ismail, penguasa Kerajaan Siak Sri Indrapura, memberikan beberapa bekas tanah kekuasaannya: Deli, Langkat dan Serdang. Pada tahun [[1915]], Medan menjadi ibu kota provinsi Sumatra Utara secara rasmi, dan pada tahun [[1918]] ia menjadi sebuah [[bandar]].
 
[[Imej:Usu.jpg|thumb|200px|left|Universiti Sumatera Utara.]]
 
== Geografi ==
Baris 16 ⟶ 29:
 
Kota Medan berbatasan dengan [[Selat Melaka]] di sebelah utara dan Kabupaten [[Deli Serdang]] di sebelah barat, selatan dan timur. Kota ini menjadi kota induk dari beberapa [[bandar satelit]] di sekitarnya seperti Kota [[Binjai]], [[Lubuk Pakam]], [[Deli Tua]] dan [[Tebing Tinggi]].
 
[[Imej:Mesjidd.jpg|thumb|200px|Masjid Raya Kota Medan merupakan peninggalan Sultan Deli.]]
 
Sejak tahun [[1990]], penduduk Kota Medan mengalami kenaikan yang cukup nyata hingga ke tahun [[2001]]. Berdasarkan [[banci penduduk]], bilangan penduduk bertumbuh daripada 1,730,725 orang pada tahun 1990 menjadi 1,926,520 orang pada tahun [[2001]].
 
== Sejarah ==
Kota Medan berkembang dari sebuah kampung bernama "Kampung Medan Putri" yang didirikan oleh Guru Patimpus sekitar tahun [[1590-an]]. Disebabkan keletakannya yang berada di Tanah Deli, Kampung Medan juga sering dikenal sebagai "Medan-Deli". Lokasi asli Kampung Medan adalah sebuah tempat pertemuan Sungai Deli dengan Sungai Babura.
 
Medan pertama kali ditempati oleh orang-orang [[Batak Karo]]. Hanya setelah penguasa [[Aceh]], Sultan Iskandar Muda, mengirimkan [[panglima]]nya, Gocah Pahlawan Gelar Laksamana Khoja Bintan untuk menjadi wakil Kerajaan Aceh di Tanah Deli, barulah Kerajaan Deli mulai berkembang. Perkembangan ini ikut mendorong pertumbuhan dari segi penduduk mahupun [[Budaya|kebudayaan]] Medan.
 
Medan tidak mengalami perkembangan pesat hingga tahun [[1860-an]], ketika penguasa-penguasa [[Belanda]] mulai membebaskan tanah untuk perkebunan [[tembakau]]. Dengan cepatnya, Medan menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan, sekaligus menjadi daerah yang paling mendominasi perkembangan di bahagian barat Indonesia.
 
Belanda menguasai Tanah Deli sejak tahun [[1658]], setelah Sultan Ismail, penguasa Kerajaan Siak Sri Indrapura, memberikan beberapa bekas tanah kekuasaannya: Deli, Langkat dan Serdang. Pada tahun [[1915]], Medan menjadi ibu kota provinsi Sumatra Utara secara rasmi, dan pada tahun [[1918]] ia menjadi sebuah [[bandar]].
 
[[Imej:Usu.jpg|thumb|200px|left|Universiti Sumatera Utara.]]
 
== Pendidikan==