Munafik
Munafik atau Munāfiq (kata nama, daripada bahasa Arab: منافق, jamak munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam yang merujuk kepada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama namun sebenarnya tidak mengakuinya dalam hatinya.[1]Allah pun menyisihkannya dari rahmat dan hidayah_Nya.
Terminologi munafik dalam Al Qur'an
suntingDalam Al Qur'an terminologi ini merujuk pada mereka yang tidak beriman namun berpura-pura beriman.
Apabila orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: Kami mengakui bahawa sesungguhnya engkau sebenar-benarnya Rasul Allah. Dan Allah sememangnya mengetahui bahawa engkau ialah Rasul-Nya, serta Allah menyaksikan bahawa sesungguhnya pengakuan mereka adalah dusta.[1] Mereka menjadikan sumpah sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka kerjakan.[2] Yang demikian kerana mereka mengaku beriman kemudian mereka menjadi kafir, maka dimeteraikan atas hati mereka; lalu mereka tidak dapat memahami.[3] (Al Munafiquun:1-3)
Pautan Luar: Surah dan Terjemahan Diarkibkan 2014-07-08 di Wayback Machine
Ciri-ciri orang munafiq
suntingBerdasarkan Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad s.a.w mengatakan :
"Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan.
- Pertama, apabila berkata-kata, dia berdusta.
- Kedua, apabila berjanji, dia ingkari.
- Ketiga, apabila diberikan amanah (kepercayaan), dia khianati".
Berikut adalah ciri-ciri orang munafik menurut Islam.
- Dusta
- Khianat
- Fujur[2] dalam pertikaian
- Ingkar janji
- Malas beribadah
- Riya'
- Sedikit berzikir
- Mempercepat solat
- Mencela orang-orang yang taat dan soleh
- Mengolok-olok al-Quran, as-Sunnah, dan Rasulullah s.a.w.
- Bersumpah palsu
- Enggan berinfak
- Tidak menghiraukan nasib sesama kaum Muslimin
- Suka menyebarkan khabar dusta, senang memperbesar peristiwa atau kejadian
- Mengingkari takdir, selalu membantah dan tidak redha akan takdir Allah s.w.t.
- Mencaci maki kehormatan orang-orang soleh
- Sering meninggalkan solat berjamaah
- Membuat kerusakan di muka bumi dengan dalih mengadakan perbaikan
- 'Tidak sesuai antara zahir dengan batin secara zahir
- Takut terhadap kejadian apa saja
- Beruzur dengan dalih dusta
- Menyuruh kemungkaran dan mencegah kemakrufan
- Bakhil dalam masalah kebajikan
- Lupa kepada Allah s.w.t.
- Mendustakan janji Allah s.w.t. dan RasulNya
- Lebih memperhatikan zahir, mengabaikan batin
- Sombong dalam berbicara
- Tidak memahami masalah-masalah agama
- Bersembunyi dari manusia dan menentang Allah dengan perbuatan dosa
- Senang melihat orang lain susah, susah bila melihat orang lain senang
Rujukan
sunting- ^ Aizid, Rizem (2014). Renungan Buat Mereka yang maninggalkan Solat kerana malas. Selangor: Al hidaya. m/s. 45. ISBN 978-967-439-086-0.
- ^ Fujur (dalam bahasa Indonesia), 2024-02-25, dicapai pada 2024-05-25