Payung Teduh
Parade Hujan (dulu Payung Teduh) merupakan sebuah kumpulan muzik dari Indonesia bergenre alternatif fusion yang menggabungkan unsur-unsur folk, keroncong dan jazz. Ia terbentuk di Jakarta pada akhir 2007 dengan formasi awal oleh Mohammad Istiqamah Djamad (vokalis) dan Comi Aziz Kariko (kontra bass).
Parade Hujan | |
---|---|
Berasal dari | Jakarta, Indonesia |
Genre | Jazz, Folk, Keroncong, Pop, Indie |
Tahun aktif | 2007–Saat ini |
Syarikat rakaman | Ivy League Music |
Ahli |
|
Bekas ahli |
|
Genre musik yang dimainkan Payung Teduh seringkali bertindih-tindih dari segi gaya mainan sehingga tidak mempunyai batasan; bahkan karya muzik yang dimainkan kugiran dirasakan mempunyai ciri yang tersendiri dari genre-genre lain. Malah, para anggotanya dicatat menyerahkan sepenuhnya pada pendengar sendiri memasukkan apa pengenalan yang dimahukan sesuka hati
Pada akhir tahun 2017, Mohammad Istiqamah Djamad memutuskan untuk keluar dari Payung Teduh kerana dirinya sudah merasa tidak lagi sejalan dengan band.[1] [2] Tetapi Mohammad Istiqamah Djamad telah menyertai semula Payung Teduh pada akhir tahun 2022 dan menukar nama kumpulan itu kepada Parade Hujan.[3]
Biografi
sunting2007-2010: Penubuhan, Angin Pujaan Hujaan
suntingKumpulan ini mula ditubuhkan pada tahun 2007 oleh Is dan Comi sebagai anggota pengasas. Kedua-dua mereka memilih Cito (sebagai drummer) setahun kemudian, Ivan diundang masuk sebagai pemain ukelele dan trompet pada tahun 2010.
Angin Pujaan Hujan ialah lagu pertama yang memunculkan warna mereka sendiri. Angin Pujaan Hujan adalah lagu pertama yang memunculkan warna musik mereka sendiri. Seiring berjalannya waktu tercipta lagu-lagu lain seperti Kucari Kamu, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, termasuk karya dari pementasan teater bersama Catur Ari Wibowo seperti Resah, Cerita tentang Gunung dan Laut, dan juga karya Amalia Puri yang berjudul Tidurlah dan Malam. Pada akhirnya Payung Teduh memutuskan untuk membuat album indie pertamanya yang dirilis di penghujung 2010.
2013: Dunia Batas
suntingPada tahun 2013, Payung Teduh merilis album studio kedua mereka berjudul Dunia Batas melalui suatu label indie diasaskan mereka sendiri bernama Ivy League Music. Pada 11 November 2014, pihak Label mengumumkan album ini sedia dimuatturun atau (diunduh). Pada 18 dan 19 April tahun berikutnaya, album ini dirilis dalam bentuk kaset edisi terhad sebanyak 300 keping saja oleh Record Store Day Indonesia. Album Dunia Batas berisi 8 lagu iaitu "Berdua Saja", "Menuju Senja", "Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan", "Rahasia", "Angin Pujaan Hujan", "Di Ujung Malam", "Resah" dan "Biarkan".
2017: Ruang Tunggu, kemasyhuran meninggi
suntingPada tahun 2015, Payung Teduh merilis lagu berjudul Masa Kecilku dan pada tahun 2016, Payung teduh kembali merilis album yang berjudul Live and Loud yang menampilkan banyak lagu antaranya Menuju Senja, Kucari Kamu, Biarkan-Resah, Berdua Saja-Rahasia, Kita Adalah Sisa-Sisa Keihklasan Yang Tidak Diikhlaskan, Di Ujung Malam, Tidurlah, Cerita Tentang Gunung Dan Laut, Amy, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, Angin Pujaan Hujan.
Pada tahun 2017, Payung Teduh kembali merilis single berjudul "Akad" berama album berjudul Ruang Tunggu. Lagu "Akad" kini dan album terbarunya emnjadi sangat masyhur lalu menular di dunia maya dengan banyak orang yang mempersembahkan cover lagu tersebut. Keberadaan lagu ini yang sangat masyhur menyebabkan sebahagian anggota kugiran ini mahu membawa bunyi sebegini selama boleh, namun keadaan ini menjadi sangat merunsingkan Is. Maka, Is dan Comi memilih berpisah dari Payung Teduh tidak lama setelah menerbitkan album Ruang Tunggu.
2018-kini
suntingSetelah Hengkangnya Is sebagai Vokalis, Payung Teduh tidak berhenti berkarya. Dengan menggaet sang Manager pada akhir tahun 2018, Payung teduh membuat single terbaru berjudul "Sebuah Lagu", terlebih lagu ini sekaligus menjadi sebuah lagu runut bunyi Asia filem animasi "Wreck It Ralph 2: Ralph Breaks The Internet" dari Walt Disney Animation yang tayang pada awal tahun 2019.Templat:Butuh rujukan
Diskografi
suntingAlbum studio
sunting- Payung Teduh (2010)
- Dunia Batas (2012)
- Live and Loud (2016)
- Ruang Tunggu (2017)
- Mendengar Suara (2018)
Penghargaan dan Nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
2017 | Anugerah Musik Indonesia 2017 | Karya Produksi Alternative Terbaik — Lagu Akad. | Menang |
2018 | Indonesian Choice Awards 2018 | Song of The Year: Akad | Tercalon |
Album of The Year: Ruang Tunggu |
Pautan luar
sunting- Ngaso 'selow' bersama Payung Teduh BBC Indonesia 8 Maret 2013, diakses 13 Maret 2014
- Ini Band Kampus Namanya Lucu, Payung Teduh Tribunnews 12 Agustus 2012, diakses 13 Maret 2014
- [1] InfoBiografi.com, diakses 9 Januari 2018
Rujukan
sunting- ^ Is Vokalis Payung Teduh Pamit Mundur
- ^ Bukan Perselisihan, Ini Alasan Is Keluar dari Payung Teduh
- ^ Tim. "Payung Teduh x Pusakata Bersatu Kembali sebagai Parade Hujan". hiburan (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 2023-02-06.