Sesabukan Poleng merupakan satu upacara sihir yang merupakan warisan di zaman Kerajaan Majahpahit.

Amalan tersebut termasuk "Upacara mempersembahkan ’labaan’ atau menghaturkan sajian untuk ratusan ’Sesabukan Poleng’ yang disimpan di Pura Majahpahit itu dilaksanakan setiap hari raya Kajeng Kliwon, " di mana warga sekaligus keturunan para prajurit Majahpahit menyertai acara berebutan daging ayam yang dihaturkan sebelumnya.

Setelah musai dapat merebut daging ayam, mereka akan mengangkat keris yang artinya daging ayam yang diperolehnya itu tidak boleh direbut lagi.[1]

Amalan itu masih diamalakan di Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem , Bali, yang mengamalkan upacara magis "Sesabukan Poleng" sebagai warisan di zaman Kerajaan Majahpahit.

Rujukan sunting

  1. ^ "Desa Nyuh Tebel Gelar Ritual Magis". Diarkibkan daripada yang asal pada 2014-04-26. Dicapai pada 2013-06-26.

Pautan luar sunting