Sunat Hai'ah
Sunat Hai'ah merupakan perkara sunat ketika solat yang terdiri daripada 14 perkara:
- Mengangkat tangan ketika Takbiratul-Ihram, ketika rukuk, ketika iktidal dan ketika bangun pada rakaat kedua. (nota: bangun dari rakaat pertama dan ketiga tidak diperlukan mengangkat tangan)
- Meletakkan perut tangan kanan di atas tangan kiri dan memegangnya dan meletakkannya di bawah dada atau di atas pusat.
- Membaca doa tawujud/iftitah. Doa iftitah ialah:
- :"Allah Maha Besar sebesar-besarnya. Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah, dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku kuserahkan hanya kepada Allah seru sekalian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukan-Nya. Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Islam."
- : (Wajjahtu Wajhiya Lilladhī Faţara As-Samawāti Wa Al-’Arđa Ĥanīfāan Wa Mā ‘Anā Min Al-Mushrikīna, ‘Inna Şalātī Wa Nusukī Wa Maĥyāya Wa Mamātī Lillāhi Rabbi Al-`Ālamīna, Lā Sharīka Lahu, Wa Bidhalika ‘Umirtu Wa ‘Anā Min Al-Muslimīna)
- Membaca A'uzubillah
- Membaca Al-fatihah dan surah dengan suara yang kuat pada tempat-tempat dan masa-masa yang ditentukan
- Membaca amin selepas fatihah
- Membaca surah al-Quran
- Membaca tasbih ketika rukuk
- Membaca tasbih ketika sujud
- Membaca tasbih ketika bangkit dari rukuk
- Meletakkan kedua tangan di atas peha dengan melepaskan jari kesemuanya
- Duduk iftirasy pada semua duduk iaitu duduk di atas buku lali kaki kiri
- Duduk Tawarruk iaitu duduk tahiyat akhir
- Salam yang kedua
Mereka yang tertinggal sunat Hai'ah tidak diperlukan sujud sahwi tidak seperti mereka yang tertingalkan sunat Ab'adh.