Didi Kempot
Didik Prasetyo (bahasa Jawa: ꦝꦶꦝꦶꦏ꧀ꦥꦿꦱꦼꦠꦾ Dhidhik Prasetyå) atau lebih dikenali sebagai Didi Kempot (lahir 31 Disember 1966 – 5 Mei 2020)[1][2] ialah seorang penyanyi dan komposer lagu campursari dan congdut Indonesia. Didi memulai kerjayanya sebagai pemuzik jalan di kota Surakarta sejak 1984 sehingga 1986, sebelum kemudian mencuba nasib di Jakarta pada tahun 1987 hingga 1989.
Didi Kempot | |
---|---|
Latar belakang | |
Nama lahir | Didik Prasetyo ꦝꦶꦝꦶꦏ꧀ꦥꦿꦱꦼꦠꦾ |
Juga dikenali sebagai |
|
Kelahiran | Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia | 31 Disember 1966
Berasal dari | Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Meninggal dunia | 5 Mei 2020 Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia | (umur 53)
Genre | |
Pekerjaan | |
Instrumen | Vokal, gitar, ukulele, kendang |
Tahun aktif | 1984–2020 |
Syarikat rakaman | |
Pengkarya berkait |
|
Hampir sebahagian lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan. Alasan sengaja memilih tema tersebut karena beberapa orang pernah mengalaminya dan ingin dekat dengan masyarakat, juga menjadi alasan Didi Kempot menggunakan nama-nama tempat sebagai tjuk atau lirik lagunya.[3] Beliau banyak diminati oleh kalangan generasi muda dari berbagai daerah Indonesia yang menyebut diri mereka sebagai "Sad Boys" dan "Sad Girls" yang tergabung dalam Sobat Ambyar dan mendaulat Didi Kempot sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan "Lord Didi". Julukan itu berawal dari lagu-lagu Didi Kempot yang hampir semuanya menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.[4]
Kehidupan awal
suntingDidik lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 31 Disember 1966. Beliau anak kepada seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel, yang lebih dikenali sebagai Mbah Ranto, beliau juga adik kepada Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat.
Kerjaya muzik
sunting1984–1986: Awal kerjaya
suntingDidi Kempot memulai kerjayanya pada tahun 1984 sebagai pemuzik jalan. Dengan menggunakan alat musik ukulele dan kendhang, Didi Kempot mulai berkeliling di kota kelahirannya, Surakarta, selama tiga tahun.[5]
1987–1989: Mencuba nasib di Jakarta
suntingPada tahun 1987, Didi Kempot memulai kerjayanya di Jakarta. Beliau kerap berkumpul dan berjalan sambil bermain muzik bersama rakan-rakannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, dan Senen. Bermula dari situ, gelaran "Kempot" yang merupakan ringkasan daripada "Kelompok Pengamen Trotoar" terbentuk – yang menjadi nama panggungnya sehingga kini[3]
Sembari bermain muzik di jalan raya di ibu negara Jakarta, Didi Kempot dan rakannya mencuba membuat rakaman video. Kemudian, mereka menitipkan kaset rakaman video muzik ke beberapa studio muzik di Jakarta. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya mereka berjaya menarik perhatian label Musica Studio's. Tepat di tahun 1989, Didi Kempot mulai melancarkan album pertamanya. Salah satu lagu andalan di album tersebut adalah "Cidro".
Lagu "Cidro" diambil daripada kisah asmara Didi yang pernah gagal.[6] Jalinan asmara yang beliau jalani bersama kekasih tidak disetujui oleh orang tua wanita tersebut. Hal ini demikian, terbentuklah lagu "Cidro" yang menyentuh hingga membuat pendengar terbawa perasaan. Sejak dari perkara it, Didi Kempot sering menulis lagi bertema patah hati.[5]
1993–1999: Awal kejayaan
suntingPada 1993, Didi Kempot mulai tampil di luar negara, iaitu di Suriname. Lagu "Cidro" telah membuahkan hasil kejayaannya dan meningkatkan status pemuzik terkenal di Suriname.
Setelah jelajahnya Didi di Suriname, beliau melanjutkan jejaknya di Eropah. Pada tahun 1996, beliau mulai mengusahakan dan merakam lagu bertajuk "Layang Kangen" di Rotterdam, Belanda. Kemudian, Didi Kempot pulang ke Indonesia pada tahun 1998 untuk memulai kembali kerjayanya sebagai pemuzik. Pada awal era reformasi Indonesia—Didi telah mengeluarkan lagu bertajuk "Stasiun Balapan".
Didi Kempot kembali terkenal setelah menerbitkan lagu bertajuk "Kalung Emas" pada tahun 2013 dan "'Suket Teki" pada tahun 2016. Lagu tersebut mendapatkan penghargaan yang tinggi daripada warga Indonesia.[5]
Pada 11 April 2020, beliau telah menganjurkan konsert penstriman langsung dari rumah, dan mengumpulkan sumbangan sebanyak Rp7,6 miliar untuk melawan wabak COVID-19. Pada 1 Mei 2020, beliau telah menerbitkan lagu berjudul "Ojo Mudik" (bermaksud, Jangan Mudik), meminta para pemintanya supaya tidak kembali ke kampung halaman atau mudik selama cuti Hari Raya Aidilfitri bagi mencegah penularan virus COVID-19 secara meluas.[7]
Kontroversi
suntingDidi Kempot sebagai penulis lagu mengatakan bahawa beliau tidak menolak jika lagu-lagunya diambil ulang oleh penyanyi lain sekiranya penyanyi tersebut meminta izin padanya kerana setiap karya yang dihasilkan memiliki hak cipta. Beliau menganalogikan bahawa seseorang yang membawakan ulang sebuah lagu tanpa meminta izin pihak pencipta sama dengan mencuri karya orang lain. Sehingga kini, beliau mengaku belum menerima royalti dari perihal tersebut.
Didi mengatakan, banyak pemuzik yang sudah tidak faham akan bagaimana menghargai hak cipta seseorang. Sebagai penulis lagu dan penyanyi, beliau juga merasa dirugikan kerana orang yang mengambil lagu ("pencuri") mendapatkan royalti, manakala pencipta karya tidak mendapatkan apa-apa.[8]
Kematian
suntingDidi Kempot meninggal dunia pada 5 Mei 2020 pukul 07.45 WIB dalam usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta akibat henti jantung.[9][10][11] Beliau sempat mengalami sakit panas pada hari sebelumnya.[12] Jenazah Didi Kempot dimakamkan pada hari itu juga pada pukul 15.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur – berdekatan dengan makam anak sulungnya.[11]
Fenomena sosial
suntingSobat Ambyar
suntingSobat Ambyar merupakan sebutan komuniti bagi peminat Didi Kempot. Komuniti ini semakin terkenal seiring semakin naiknya populariri Didi Kempot, yang mereka menggelarkan sebagai "Lord Didi". Terkenalnya Sobat Ambyar membuat para peminat karya Didi Kempot menjadi lebih tersusun. Sebelumnya istilah Kempoters merupakan sebutan untuk peminat Didi Kempot namun sebutan tersebut berkembang dikalangan anak muda menjadi "Sad Boys" (untuk laki-laki) dan "Sad Girls" (untuk perempuan).
Para peminat Didi Kempot yang tergabung dalam Sobat Ambyar majotiti generasi muda. Hal ini menunjukkan bahawa karya Didi Kempot diminati pelbagai generasi. Kewujudan para peminat muda ini membuat Didi Kempot dinobatkan sebagai "The Godfather of Broken Heart", "Bapak Loro Ati Nasional", mahupun "Bapak Patah Hati Nasional".[13]
Komuniti Sobat Ambyar pada mulanya terbentuk melalui sebuah acara Musyawarah Nasional Pengukuhan Awal yang diselenggarakan di Surakarta.[14]
Idola generasi milenial
suntingKini, Didi Kempot menjadi salah satu idola generasi milenial yang akrab dengan media sosial. Sebagai penyanyi senior, beliau sering bermesra dengan "penggemar" seakan sahabat karib. Dia bahkan tidak ragu mengajak peminatnya bernyanyi bersama-sama di atas panggung. Dia juga selalu memberikan motivasi kepada peminatnya agar tidak berputus asa atau untuk berkarya. Beliau diberi gelaran "The Godfather of Broken Heart" iaitu "Bapak Patah Hati Nasional" karena kesesuaian membawa pendengar larut dalam emosi ketika mendengarkan karya lagunya.[5]
Diskografi
suntingAlbum studio
suntingJudul | Detail album |
---|---|
Eling Kowe |
|
Sukses |
|
Emas Didi Kempot Yen Ing Tawang |
|
Emas Didi Kempot Sewu Kuto |
|
Didi Kempot (2002) |
|
King of Tembang Jawa |
|
Hotel Malioboro |
|
Lagu HITS |
|
Emas Didi Kempot |
|
Didi Kempot (2010) |
|
Campursari In Fantasy Orchestra |
|
Lagu-Lagu Terbaik Campursari |
|
Didi Kempot Dangdut Koplo (feat. Yan Vellia) |
|
Didi Kempot Get Joss |
|
Legendaris Didi Kempot Walang Kekek |
|
Legendaris Didi Kempot |
|
Sukses Didi Kempot |
|
Ketaman Asmoro |
|
Kasmaran |
|
Didi Kempot Umbul Jambe |
|
Campursari Dangdut Koplo |
|
The Best Didi Kempot, Vol. 1 (Compilation) |
|
Didi Kempot Live Studio Session |
|
Single
suntingDidi Kempot telah menulis sekitar 700 lebih tajuk lagu. Hampir sebahagian lagu-lagu yang diciptakan Didi Kempot menggunakan bahasa Jawa yang bertemakan patah hati dan kesedihan. Dia beralasan sengaja memilih tema tersebut kerana setiap orang pernah mengalami perasaan demikian.
Di beberapa lagu Didi Kempot juga kerap menggunakan nama-nama tempat di lagu-lagunya, seperti "Stasiun Balapan", "Terminal Tirtonadi", "Kopi Lampung", "Perawan Kalimantan", "Parangtritis", "Pantai Klayar", "Tanjung Perak", "Tanjung Mas Ninggal Janji", "Magelang Nyimpen Janji", "Ademe Kutho Malang", "Kangen Magetan", "Kangen Nickerie" – lirik-liriknya tetap menceritakan tentang patah hati. Tidak semua tempat yang dijadikan lagunya mempunyai pengalaman khusus dengan dirinya, melainkan pernah mengunjungi tempat tersebut.
Idea membuat lagu dengan nama tempat tersebut juga ada yang datang ketika Didi Kempot sedang berjalan-jalan dan mendengar tentang cerita-cerita dari warga setempat. Minat beliau membuat lagu dengan menyebut nama-nama tempat karena beliau juga yakin sebuah tempat pasti punya kenangan tersendiri bagi setiap orang.[38]
- "Ademe Kutho Malang"
- "Adus Opo Raup"
- "Aduh Mana Tahan"
- "Aku Teko"
- "Aku Dudu Rojo"
- "Ambyar"
- "Anggar Bini"
- "Angin Angin"
- "Arum Dalu"
- "Awu Merapi"
- "Bakso Sarjana"
- "Bapak"
- "Bapak Gubernur"
- "Banyu Langit"
- "Bayi Suci"
- "Bojo Gemati"
- "Bojo Loro"
- "Bojo Napi"
- "Burungku Flu"
- "Cemara Sewu"
- "Cidro"
- "Cidro 2"
- "Cinta Yang Sempurna"
- "Cintaku Jauh Di Lampung"
- "Sekonyong konyong Koder"
- "Cintaku Tak Terbatas Waktu" (dengan Deddy Dores)
- "Cucakrowo"
- "Dalan Tembus"
- "Dalan Anyar"
- "Den"
- "Dudu Jodone"
- "Dolanan Dakon"
- "Dompet Kulit"
- "Eling Kowe"
- "Empek-Empek"
- "Entenono"
- "Gawe Gelo"
- "Gethuk"
- "Gusti Ora Sare"
- "Hello Sayang"
- "Iki Weke Sopo"
- "Ilang Tresnane"
- "Isih Tresno"
- "Isin"
- "Jaket Iki"
- "Jatuh Cinta"
- "Jambu Alas"
- "Janda Baru"
- "Janji Palsu"
- "Jembatan Suramadu"
- "Kalung Emas"
- "Karindangan" ("Prawan Kalimantan")
- "Kangen Magetan"
- "Kangen Bandungan"
- "Kangen Kowe"
- "Kasetyaning Prajurit"
- "Kembang Kocapan"
- "Ketaman Asmara"
- "Keloro-Loro"
- "Kere"
- "Kere Munggah Bale"
- "Ketar Ketir"
- "Kesetrum Tresno"
- "Kompo Angin"
- "Konangan" (Ketahuan)
- "Kopi Lampung"
- "Kreteg Bacem"
- "Kucing Gering"
- "Kuncung"
- "Kusumaning Ati"
- "Lampu Mati"
- "Layang Kangen"
- "Lilo"
- "Lindu"
- "Lingsir Wengi"
- "Lingso Tresno"
- "Lintang Ponorogo"
- "Magelang Nyimpen Janji"
- "Malioboro"
- "Mantri Suntik"
- "Markenthut"
- "Mas Lano"
- "Mesti Penak"
- "Muliho"
- "N O"
- "Nanggap Campursari"
- "Nagih Janji"
- "Neng Ngawi"
- "Ngalamun"
- "Nglanggar Janji"
- "Ngingu Pitik"
- "Nglimpe"
- "Njaluk Tombo"
- "Nunut Ngiyup"
- "Nyidam Sari"
- "Ojo Lamis"
- "Ojo Lungo"
- "Ojo Sujono"
- "Omprengan"
- "Ono Opo Awakmu"
- "Ora Isoh Mulih"
- "Padang Bulan"
- "Pantai Klayar"
- "Pager Abang (Kediri)"
- "Pamer Bojo"
- "Pancen Jodho"
- "Parangtritis"
- "Pasar Klewer"
- "Penyanyi"
- "Penyanyi 2"
- "Penyiar Radio"
- "Plong"
- "Pokoke Melu"
- "Pom Bensin"
- "Prapatan Sleko"
- "Prawan Kalimantan"
- "Rindu Jombang"
- "Saputri"
- "Sarinthol"
- "Suket Teki"
- "Seketan Ewu" (dengan Yan Vellia)
- "Selingkuh"
- "Semrawut"
- "Sentir Lengo Potro"
- "Stasiun Balapan"
- "Stasiun Balapan 2"
- "Sewu Dino"
- "Sewu Siji"
- "Sewu Kuto"
- "Sik Asyik"
- "Sir Siran"
- "Sopir No 1"
- "Sri Minggat"
- "Suriname"
- "Tali Asmoro"
- "Taman Jurug"
- "Tangise Ati"
- "Tanjung Mas Ninggal Janji"
- "Tanjung Perak"
- "Tanpo Sliramu"
- "Teles Kebes"
- "Teluk Penyu"
- "Tentang Aku Kau dan Dia"
- "Terkintil Kintil"
- "Terminal Tirtonadi"
- "Terminal Terboyo"
- "Tragedi Tali Kotang"
- "Tragedi Tawangmangu"
- "Tresnamu Koyo Odol"
- "Tresno Kowe"
- "Trimo Ngalah"
- "Tuyul Amburadul"
- "Untuk Apa Lagi" (dengan Deddy Dores)
- "Wes Ewes Ewes"
- "Wis"
- "Wis Cukup"
- "Wuyung"
- "Yowis Yowis"
- "Yuni Yuni"
- "2002"
Penghargaan
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
2001 | Anugerah Musik Indonesia 2001 | rowspan="2" style="background: #9EFF9E; color: #000; vertical-align: middle; text-align: center; " class="yes table-yes2"|Menang | |
Anugerah Musik Indonesia 2001 | Penyanyi Terbaik | ||
2002 | Anugerah Musik Indonesia 2002 | rowspan="3" style="background: #9EFF9E; color: #000; vertical-align: middle; text-align: center; " class="yes table-yes2"|Menang | |
Anugerah Musik Indonesia 2002 | Album Terbaik | ||
Anugerah Dangdut TPI 2002 | Lagu Dangdut Etnik Terbaik | ||
Anugerah Dangdut TPI 2002 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | ||
2003 | Anugerah Musik Indonesia 2003 | rowspan="2" style="background: #9EFF9E; color: #000; vertical-align: middle; text-align: center; " class="yes table-yes2"|Menang | |
Anugerah Dangdut TPI 2003 | Penyanyi Rekaman Lagu Dangdut Etnik Terbaik | ||
2005 | Anugerah Musik Indonesia 2005 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
2010 | Anugerah Musik Indonesia 2010 | style="background: #9EFF9E; color: #000; vertical-align: middle; text-align: center; " class="yes table-yes2"|Menang | |
2011 | Anugerah Musik Indonesia 2011 | style="background: #9EFF9E; color: #000; vertical-align: middle; text-align: center; " class="yes table-yes2"|Menang | |
2012 | Anugerah Musik Indonesia 2012 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
2013 | Anugerah Musik Indonesia 2013 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
Anugerah Musik Indonesia 2013 | style="background: #9EFF9E; color: #000; vertical-align: middle; text-align: center; " class="yes table-yes2"|Menang | ||
2014 | Anugerah Musik Indonesia 2014 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
2015 | Anugerah Musik Indonesia 2015 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
2016 | Anugerah Musik Indonesia 2016 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
2018 | Indonesian Dangdut Awards 2018 | style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
2019 | Indonesian Dangdut Award 2019 | rowspan="2" style="background: #FFE3E3; color: black; vertical-align: middle; text-align: center; " class="no table-no2"|Tercalon | |
Indonesian Dangdut Award 2019 | Penyanyi Dangdut Solo Pria Terpopuler | ||
Indonesian Dangdut Award 2019 | style="background: #9EFF9E; color: #000; vertical-align: middle; text-align: center; " class="yes table-yes2"|Menang | ||
Total | 11X Menang |
Lihat pula
suntingRujukan
suntingWikimedia Commons mempunyai media berkaitan: Didi Kempot. |
- ^ "Geram Agama Didi Kempot Dipertanyakan, Sahabat Beri Jawaban Sambil Posting Foto KTP Almarhum". KapanLagi.com. Dicapai pada 6 Mei 2020.
- ^ Kompas: Didi Kempot Meninggal Dunia, Dicapai 5 Mei 2020
- ^ a b Rachmawati (23 Julai 2019). "Didi Kempot, The Godfather of Broken Heart Asal Solo yang Ciptakan 800 Lagu". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 9 Disember 2019.
- ^ Ricky Nugraha (15 Julai 2019). "Cerita di Balik Julukan 'Godfather of Broken Heart' dari Anak-anak Muda untuk Didi Kempot". hai.grid.id (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 9 Disember 2019.
- ^ a b c d Chelin Indra Sushmita (5 September 2019). "Sukses Bikin Ambyar, Begini Perjalanan Karier Lord Didi Kempot". Solopos.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 10 Disember 2019.
- ^ "Kisah di Balik Lagu Didi Kempot, Bapak Patah Hati Nasional". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). 5 Mei 2020. Dicapai pada 7 Mei 2020.
- ^ "'Godfather of the Broken-Hearted' Didi Kempot Passes Away at 53". Jakarta Globe (dalam bahasa Indonesia). 5 Mei 2020. Dicapai pada 7 Mei 2020.
- ^ Annisa Dienfitri Awalia (22 September 2019). "Didi Kempot: Kalau Mau Cover Lagu, Izin, karena Ada Hak Ciptanya". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 10 Disember 2019.
- ^ Yasinta Rahmawati (5 Mei 2020). "Didi Kempot Meninggal akibat Henti Jantung, Ketahui Penyebab Kondisi Ini". Suara.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 5 Mei 2020.
- ^ "Didi Kempot Tiba di IGD dalam Keadaan Henti Jantung". CNN Indonesia (dalam bahasa Indonesia). 5 Mei 2020. Dicapai pada 5 Mei 2020.
- ^ a b "Didi Kempot Akan Dimakamkan di Samping Makam Anak Sulungnya di Mejasem Ngawi". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). 5 Mei 2020. Dicapai pada 5 Mei 2020.
- ^ Maharani, Dian (5 Mei 2020). "Sebelum Meninggal, Didi Kempot Sempat Mengeluh Panas, Tak Enak Badan". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 5 Mei 2020.
- ^ Luthfia Ayu Azanella (16 Julai 2019). "Sobat Ambyar dan Didi Kempot". Kompas.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 24 Julai 2019.
- ^ Eka Fitriani (16 Julai 2019). "Viral Video Solo Sad Bois Club, Penggemar Didi Kempot dari Berbagai Daerah Bermunculan". solo.tribunnews.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 10 Disember 2019.
- ^ "Eling Kowe by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Sukses by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Emas Didi Kempot Yen Ing Tawang by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Emas Didi Kempot Sewu Kuto by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Didi Kempot by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "King of Tembang Jawa by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Hotel Malioboro by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Lagu HITS by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Emas Didi Kempot by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Didi Kempot by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Campursari In Fantasy Orchestra by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Lagu-Lagu Terbaik Campursari by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Didi Kempot Dangdut Koplo (feat. Yan Vellia) by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Didi Kempot Get Joss by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Legendaris Didi Kempot Walang Kekek by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Legendaris Didi Kempot by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Sukses Didi Kempot by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Ketaman Asmoro by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Kasmaran by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Didi Kempot Umbul Jambe by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Campursari Dangdut Koplo by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "The Best Didi Kempot, Vol. 1 (Compilation) by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ "Didi Kempot Live Studio Session by Didi Kempot". iTunes Store.
- ^ Apfia Tioconny Billy (2 Ogos 2019). "Maksud Tersembunyi Didi Kempot Banyak Sebut Nama Tempat di Lagunya". MSN.com (dalam bahasa Indonesia). Dicapai pada 10 Disember 2019.
Pautan luar
sunting- Didi Kempot di Twitter
- Didi Kempot di Instagram
- Saluran Didi Kempot di YouTube
- Diskografi Didi Kempot di Discogs