Jambatan Nasional Suramadu adalah jambatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dengan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia.

Jambatan Suramadu
Koordinat7°11′3″S 112°46′48″E / 7.18417°S 112.78000°E / -7.18417; 112.78000Koordinat: 7°11′3″S 112°46′48″E / 7.18417°S 112.78000°E / -7.18417; 112.78000
Membawa8 lajur
MenyeberangiSelat Madura
LokasiJawa Timur
Nama rasmijambatan Nasional Suramadu
PenyelenggaraPT Jasa Marga (sementara)
Ciri-ciri
Reka bentukCable stayed
Panjang keseluruhan5,438 meter (17,841 ka)
Lebar30 meter (98 ka)
Tinggi146 meter (479 ka)
Rentangan terpanjang434 meter (1,424 ka)
Bilangan rentangan2 (jambatan utama)
6 (keseluruhan)
Kelegaan atas35 meter (115 ka)
Sejarah
Mula dibina20 Ogos 2003
Dibuka10 Jun 2009
Perangkaan
TolRp. 35.000,00 (roda 4)
Rp. 3.000,00 (roda 2)[1]
Lokasi
Map
sunting · sunting di Wikidata
Lihat pendokumenan templat ini
Lihat pendokumenan templat ini

Panjangnya 5.438 m, merupakan jambatan terpanjang di Indonesia . Jambatan Suramadu terdiri dari tiga iaitu jalan layang (causeway), jambatan penghubung (approach bridge), dan jambatan utama (main bridge).

Kerja pembangunan tanah dirasmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Ogos 2003 . Apabila siap dan boleh digunakan, ia dirasmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Jun 2009[2].

Pembangunan jambatan ini bagi mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Kos jambatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.

Pembinaan jambatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan juga dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri dari main bridge dan approach bridge.

Konstruksi

sunting

Jambatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jambatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jambatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. jambatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi motosikal di setiap sisi luar jambatan [3][4].

Jalan layang

sunting

Jalan layang atau Causeway dibangun untuk menghubungkan konstruksi jambatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Jalan layang ini terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter pada sisi Surabaya dan 45 bentang sepanjang 1.818 meter pada sisi Madura.

Jalan layang ini menggunakan konstruksi penyangga PCI dengan panjang 40 meter tiap bentang yang disangga pondasi pipa baja berdiameter 60 cm [5].

jambatan penghubung

sunting

Jambatan penghubung atau approach bridge menghubungkan jambatan utama dengan jalan layang. Jambatan terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter.

Jambatan ini menggunakan konstruksi penyangga beton kotak sepanjang 80 meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang pondasi penopang berdiameter 180 cm [6].

Jambatan utama

sunting

Jambatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter.

Jambatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jambatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter [3].

Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura, jambatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut [3].

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ "Tarif tol Suramadu lebih rendah dari tarif ferry". Suramadu.com. Dicapai pada 8 Juni 2009. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  2. ^ http://surabaya.detik.com/read/2009/06/10/102911/1145299/466/resmikan-suramadu-sby-disambut-tarian-buang-sial
  3. ^ a b c "Desain main bridge". Suramadu.com. Dicapai pada 26 Mei 2009.
  4. ^ "jambatan Suramadu". Dicapai pada 26 Mei 2009.
  5. ^ "Desain causeway". Suramadu.com. Dicapai pada 26 Mei 2009.
  6. ^ "Desain approach bridge". Suramadu.com. Dicapai pada 26 Mei 2009.

Pranala luar

sunting