Kagayan
Etnik Kagayan atau Jama Mapun adalah sub-etnik dari suku besar keluarga Bajau. Etnik Kagayan juga dikenali dengan nama Bajau Kagayan, Sama Kagayan atau Cagayan. Dari segi linguistik dan kebudayaan, orang-orang Kagayan lebih dekat dengan dengan saudara Bajau-nya dari suku Bajau Tempasok (Sama Kota Belud). Etnik Kagayan banyak di temui di beberapa daerah di Sabah seperti Kota Kinabalu, Sandakan, Kudat, Tawau, Semporna, dan banyak lagi. Selain itu etnik Kagayan ini juga menghuni beberapa kepulauan di perairan Utara Sabah dan Pantai Timur Sabah sehingga sehingga ke Pulau Mapun (Tawi-Tawi) di bawah kekuasaan negara Filipina. Walaubagaimanapun, oleh kerana orang-orang Kagayan sudah terbisa menetap dan berulang alik dari satu pulau ke pulau yang lainnya termasuk pulau besar Borneo, sempadan yang digariskan oleh penjajah dan politik antarabangsa, adalah seolah-olah tidak terpakai untuk mereka kerana kawasan perairan Borneo Utara (Banggi, Kudat, Sandakan) dan Selatan Filipina (Pulau Mapun, Pulau Palawan, Pulau Taganak) merupakan tanah dan air mereka. Pemilikan mereka bukan hanya terhad kepada kehidupan di atas tanah, malah juga kehidupan di air, sesuai dengan sebutan dalam sebutan bahasa Melayu, Tanahair.
Orang-orang dari etnik Kagayan lazimnya menghuni di sepanjang persisiran pantai atau kawasan yang berdekatan dengan laut kerana kebanyakan kaum ini memilih untuk berkerja sebagai nelayan. Sehingga pada hari ini ramai suku kaum ini telah menjadi nelayan moden berbanding pada kehidupan mereka pada masa dahulu yang hanya menggunakan peralatan tradisional, contohnya pukat (pukut), sampan (bagung), kapal (lanca) buatan sendiri dan banyak lagi. Sehingga ke hari ini suku kaum ini sinonim dengan kehidupan sebagai seorang pelaut. Orang-orang Kagayan juga mengalami perkahwinan campur dari bangsa-bangsa lain yang datang dari luar kepulauan nusantara sejak dari dulu lagi seperti bangsa Arab, dan Cina. Jatidiri anak-anak dari etnik Kagayan semakin hilang kerana proses asimilasi yang telah berlaku sekian lama. Ramai anak-anak dari etnik ini tidak lagi mampun bertutur dalam bahasa asal mereka sebaliknya lebih selesa berkomunikasi dalam bahasa Melayu. Ramai juga tidak mengaku sebagai etnik Kagayan kerana etnik minoriti ini telah disterotaipkan sebagai pendatang tanpa mengetahui hak mereka seperti termaktub dalam Perlembagan Borneo Utara dan Persekutuan Malaysia.
Di bawah Perlembagaan Borneo Utara (Sabah) 1952, Pindaan 1958, Seksyen 2(1)(c), Etnik Kagayan adalah tergolong dalam suku pribumi Sabah yang diiktiraf.
2(1)(c). Any person who is ordinarily resident in Sabah, is a member of the Suluk, Kagayan, Simonol, Sibutu or Ubian people or of a people indigenous to the State of Sarawak or the State of Brunei, has lived as and been a member of a native community for a continuous period of three years preceding the date of his claim to be a native, has borne a good character throughout that period and whose stay in Sabah is not limited under any of the provisions of the Immigration Act, 1959/63 [Act 155.]: Provided that if one of such person's parents is or was a member of any such people and either lives or if deceased is buried or reputed to be buried in Sabah, then the qualifying period shall be reduced to two years;
2(1)(c). Seseorang yang menetap di Sabah terdiri dari kalangan orang Suluk, Kagayan, Simonol, Sibutu atau Ubian atau penduduk asli Negeri Sarawak atau Negeri Brunei yang telah tinggal berterusan selama tiga(3) tahun sebelum dari tarikh beliau mengisytiharkan dirinya sebagai anak negeri, mempunya kelakuan yang baik semasa tinggal di Sabah dan tidak tertakluk oleh Immigration Act: Kecuali salah seorang ibu atau bapanya terdiri dari kalangan anak negeri yang tinggal dan diketahui dikebumikan di Sabah, masa kelayakan mesti dikurangkan kepada dua (2) tahun.
Suku etnik Kagayan dan bajau lainnya telah berjuang bersama-sama Tun Mustapha(yang juga merupakan suku Kagayan campuran Suluk) untuk memerdekakan Sabah daripada tangan penjajah.
Kaum Kagayan mementingkan maruah bangsa dan agama, semua keturunan Kagayan adalah muslim dan mereka sangat mengutamakan agama Islam. Budaya suku kaum Kagayan mempunyai tarian yang unik seperti tarian berunsai (Lunsai), tagungguk (upacara paluan muzik menggunakan gong, kulintangan/titik) dimana ia dipersembahkan ketika majlis perkahwinan dan malam berinai (sangom macca). Dari segi kraftangan pula, suku kaum Kagayan terkenal dengan anyaman tikar (tipo), dan membuat layang-layang. Selain itu, suku kaum Kagayan terkenal dengan makanan ubi-ubian seperti ubi kayu atau bestilak kayu untuk dijadikan putu, dan kinuha, makanan laut seperti agar-agar (aga-aga), latok, sendulai, hanga-hanga, sikad-sikad, tayum, tehek-tehek, dan sebagainya . Tradisi atau adat resam suku kaum Kagayan juga dapat dilihat melalui perkahwinan, bagi suku kaum kagayan adat perkahwinan mestilah didahului dengan rombongan lelaki ke rumah pihak keluarga perempuan untuk tujun merisik.
Dibawah ini, disenarai beberapa bahasa etnik Kagayan. Bahasa asli etnik Kagayan adalah tidak kaya, dan banyak meminjam bahasa-bahasa dari luar nusantara seperti Inggeris dan Arab serta bahasa dari suku kaum Suluk. Walaubagaimanapun, dibawah disenaraikan beberapa bahasa asli etnik Kagayan yang diketahui.
Kagayan-> Bahasa Melayu
suntingIssa - Satu [Kata sifat: Disu-Satu/Tunggal, Isu-isu-Satu-satunya, Tungga-Tunggal]
Dua - Dua
Tellu - Tiga
Empat - Empat
Lima - Lima Ennom - Enam
Pitu' - Tujuh
Wa-u' - Lapan
Siyam - Sembilan
Sepu - Sepuluh
Sepu dembua' - Sebelas
Sepu dua - Dua belas
Sepu tellu {Empat-Siyam} - Tiga {Empat-Sembilan} belas
Dua {Tellu-Siyam} mpu' - dua {Tiga-Sembilan} puluh
Dehatus - Seratus
Dua {Tellu-Siyam} hatus - Dua {Tiga-Sembilan} ratus
Delibu - Seribu Dua {Tellu-Siyam} libu - Dua {Tiga-Sembilan} ribu Dejuta - Sejuta
Dua {Tellu-Siyam} juta - Dua {Tiga-Sembila} juta
Delaksa - tidak terkira; sangat banyak.
Salam anti bannu roh gag jery sonku cinampang maung sayu ni tapiyan marang
Beberapa perkataan yang tidak boleh berdiri dengan sendirinya
suntingBah; Contoh ayat: Niyak Bah. - Tidak bah.
Sik; Contoh ayat: Pingga-i sik kam? - Pergi mana kamu?
Tek; Contoh ayat: Pingga-i tek kam? - Pergi mana kamu?
Mau ba aku maka
=
suntingAbu - Kelabu / Abu (Ash
Aka-aka – Khabar Berita
Alis/Kalis – Kening
Atai - Hati
Aupan - Depan
Badik – Parang
Bagai - Kawan
Baha - Bahu
Bajju' - Baju
Bangun - Bangun dari Tidur
Bapak - Bapa Saudara
Baran - Badan
Behe - Mulut/Bibir
Belawan - Gila
Beliu (Blew; English) - Angin
Bihing - Sebelah
Bitcala - Cakapan
Bohas - Beras
Bohe' - Air
Bono’/Bonoh – Bunuh
Bu - Daun Sirih / Buluh
Bujjak – Sejenis senjata yang diperbuat daripada buluh/bamboo/rotan yang panjang
Buk (Dipercaya dipinjam dari perkataan Inggeris; Book) - Buku
Bukud - Belakang
Busai (Musai) – Pendayung/Mendayung
Dada' - Emak Saudara
Daing - Ikan
Dangki’ – Dengki
Della' - Lidah
Denakan/Dengenakan - Saudara/Adik-beradik
Denda - Perempuan
Dikat - Kain Pelekat
Doman – Ingin/Mahu
Dupang - Bodoh
Ebbo'/Ebboh - Nenek/Datuk
Ellau - Siang
Emma' - Bapa
Empon - umpan
Enjaom - Di dalam
Enjaoman - Di kalangan
Enneh/Enne'/Sinneh - Ibu
Gadung/Garung - Hijau
Helling - suara
Hemmilan - Bila
Huma - bertani
Impon - Gigi
Indo - Monyet
Itom - Hitam
Iya'/Iyak - Malu
Iyabod – Lipan
Jama - Orang
Jembangan - Pokok Bunga
Jingga' - Jingga
Ka-e - Dengar
Kalang/Ngalang - Menyanyi
Kam - Kamu
Kana-kana - Cerita Hikayat yang diceritakan oleh orang tua kepada anak-anak kecil sebelum tidur
Katas - Kertas
Kato – Gatal
Kelandu'/kelanduh - Terlalu/sangat
Kelangan/Kalangan - Lagu
Kesagan - Keteguran
Kiyum-kiyum - Senyum
Ko - Kau/Awak
Kubu – Kubur
Lahad/Lahat - Tempat
Lanji – Miang
Laom - Keadaan yang dalam (contohnya: air laut)
Laun - Lambat
Lella - Lelaki
Lemis/Lemmis – Benci
Leppohan - Dapur
Lessa - Rasa
Lessom – Masam
Lindom – Gelap
Lonsey - Berlayar
Lua - Muka
Luma-an - Jalan
Lumangi - Berenang
Maase’/Maasek – Kasih/Sayang
Ma-asin - Masin
Macca/matca - Berinai ataupun Membaca
Mahap/Ayad - Bagus, Indah
Mamis – Manis
Mangan - Makan
Manuk - Ayam
Manuk-manuk - Burung
Matai - Mati
Mengbitcala - Berbicara/berbual
Mitcala - Bercakap
Mitcin - Menggunakan MSG (Bitcin)
Ngajji' - Mengaji
Ngawin/Kinawin - Kahwin/Berkahwin
Ngeddo' - Mengambil
Ngedeng-ngedeng/Ngereng-ngereng - perbuatan seseorang yang pegun tetapi menggerak-gerakkan bahagian anggota kaki/betis/paha nya.
Ngenda' - Melihat
Ngendaag - Panjat
Nenggey - Berdiri
Ngiluk – Menari
Nginta' - Makan lauk tanpa nasi
Nginum - Minum
Ngita - Melihat
Ngitom - Rindu
Ngupi - Mimpi
Nguta' - Muntah
Ni - Di (preposition)
Ningga-i - Di mana
Ningkok - Duduk
Niya' - Tidak
Niyak/ Niya' Gi - Belum lagi
Niyug - Kelapa
Nusa - Pulau
Oho (disengaukan) - Iya/Ya
Oi - Apa
Ongoi - Kenapa
Pahang – Biawak
Pa-it – Pahit
Papu' -
Pasok/Pa-asok - Masuk
Pasuk/Pasu’ – Panas
Pec-caya - Percaya
Pellun - Bahasa; Pellun Mapun (Bahasa Mapun/Kagayan)
Petapit - Mendekatkan diri
Pingga-i - Pergi mana
Pok - Keluar
Pote' - Putih
Punu - Gunung/Bukit
Sa'bah - Bukan (menafikan dengan tegas/bersungguh-sungguh)
Saki - Sakit
Sanda' - Gadai
Sangom - Malam
Sekememon - Semua
Silungan – Kekasih
Sin - Duit
Singit - Hasil daripada makan kapur sirih
Sinilas - Selipar
Sinnyawa - Seluar
Sipa’/Sipak – Tendang
So – Ular
Songkok - Leher
Songot – Peluh
Sonsey- Lari
Sumaung/Hemmaung - Esok
Sumping - Bunga
Taik langau – Tahit Lalat
Tampa – Tampar
Tana' - Tanah
Tapit - Dekat
Teddo' - Keadaan yang mana angin tidak bertiup kencang
Tegusi/Tegisi – Gusi
Tekila - Kenal
Tekok - Kepala
Tellak – Terang
Tenney/Tenne – Sejuk
Tento-ok – Mengantuk
Terubuk - Ibu Duit
Tetto - Ketawa
Tinggayun - 'Satu aksi menghentakkan kaki ketika berunsai'
Tingot - Kedekut
Tipas – Kipas
Tomo' – Biji dalam kelapa tua yang boleh dimakan (Tommbong)
Tuli - Tidur
Tumpa' - Kasut
Tumpa - Tumpah
Ungus – Pasir
Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{tunas}} ini, gantikanlah dengan templat tunas yang lebih spesifik.