Rektor: Perbezaan antara semakan

Kandungan dihapus Kandungan ditambah
Asas rencana
 
Pengembangan besar hasil pengembalian dan penyejagatan kandungan bahasa Melayu Indonesia
Baris 1:
'''Rektor''' [rék-tor] (pinjaman {{Lang-la|rector}}, "penguasa"/"pemerintah") ialah seorang pegawai kanan sesebuah [[institusi pendidikan]] seperti suatu [[universiti]].
 
Peranan sesebuah jawatan yang bergelar sebegini ada perbezaan mengikut sistem yang wujud dari rantau ke rantau seluruh dunia.
 
== Penggunaan di Nusantara ==
 
=== Malaysia dan Singapura ===
 
=== Indonesia ===
Rektor diertikan dalam konteks pendidikan Indonesia lagi-lagi menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 2009 sana sebagai penjawat kerusi yang memimpin suatu lembaga perguruan tinggi; pemegang jawatn ini dipertanggungjawabkan memajukan ilmu pengetahuan di institusi masing-masing melalui pendidikan dan pengkajian serta memberikan sumbangan maksimal kepada khalayak ramai secara meluas.
 
Pada awal tahun 1950-an, istilah "Presiden Universitas" pernah digunakan untuk mengungkapkan peranan pemimpin universiti, namun [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]] merasa keberatan kerana beliau merasakan gelaran "[[presiden]]" hanya layak dan cocok untuk [[ketua negara]], maka "rektor" menjadi istilah yang dipakai secara umum sejak zaman tersebut.
 
== Penggunaan di alam bahasa Inggeris (''Anglosphere'') ==
 
=== United Kingdom ===
Di United Kingdom, gelaran "rektor" (''rector'') mengkhusus kepada penjawat kerusi ketua [[kolej]], yakni suatu lembaga kebidangan (fakulti/fakultas) dengan pentadbiran tersendiri atau berautonomi. Peranan rektor diperhatikan di bawah kelolaan [[Canselor (pendidikan)|Canselor]] (''chancellor'') yang bertindak sebagai ketua universiti. Hal ini terjadi di dua Oxford College, Lincoln College, dan Exeter College.
 
=== Amerika Syarikat ===
Di perguruan-pergurun tinggi di Amerika Serikat, istilah untuk pimpinan tertinggi eksekutif adalah ''president'' atau ''university president''. Pengguna istilah ''chancellor'' juga sering digunakan di Amerika Serikat, hal ini tergantung kepada sistem yang dipakai perguruan tinggi tersebut.
 
Istilah ''rector'' ada digunakan sebagai istilah ketua lembaga tamu (''head of board of visitors'') dalam kepimpinan seberapa perguruan tinggi tertentu dalam negeri [[Virginia]]:
 
* [[University of Virginia]]
* [[Virginia State University]] (Petersburg,)
* [[Virginia Commonwealth University]] (Richmond, Virginia)
* [[Washington and Lee University]] (Lexington, Virginia)
* College of Wiliam and Mary (Williamsburg, Virginia)
* [[Institut Politeknik dan Universiti Negeri Virginia|Virgina Tech]] (Blacksburg, Virginia)
 
Dari tahun 1701-1745, ketua [[Universiti Yale|Yale College]] diberi penggelaran jawatan ''rector'' sebelum beralih kepada gelaran "Presiden" (''President'') dari 1745 hingga 1766.
 
Beberapa perguruan tinggi Katolik, yang dijalankan oleh pendeta (misal, [[Jesuit]]) memberikan gelar ''Rector'' kepada pimpinan eksekutif sekolah. Di dalam banyak kasus, ''rector'' juga merupakan kepala komunitas pendeta yang bertugas di sekolah tersebut. Jadi pimpinan dari perguruan tinggi dan pimpinan pendeta dipersatukan dalam peranan ''Rector''. Hal ini merupakan pelaksanaan yang sudah jarang dilakukan, karena perubahan sistem kepemimpinan sekolah Katolik sudah banyak berubah.
 
== Penggunaan di negara lain ==
 
=== Asia ===
Di [[India]], pimpinan sekolah berasrama (''boarding school'') diberikan nama jabatan rektor. Kepala sekolah-sekolah Katolik juga diberikan jabatan rektor.
 
=== Sepanyol ===
Di Sepanyol, istilah yang digunakan untuk sebutan rektor adalah ''Excelentísimo e Ilustrísimo Señor Professor Doctor Don'' setelh itu diikuti nama rektor. Misalkan nama si rektor adalah Wikipedia dari Universitas Salamanca gelar yang akan diberikan adalah: ''Excelentísimo e Ilustrísimo Señor Professor Doctor Wikipedia'', ''Rector Magnífico de la Universidad de Salamanca''. Gelar tersebut berarti Pangeran Professor Doktor yang Terbaik dan Menggambarkan, dari Universitas Salamanca.
 
== Pemilihan dan pelantikan ==
Pemilihan rektor dibagi menjadi beberapa jenis:
 
* Pemilihan melalui penunjukan langsung oleh kepala negara (Presiden RI) atas rekomendasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sistem ini dilaksanakan semasa Orde Baru dengan tujuan kampus bisa "dibimbing" untuk mengikuti maksud-maksud pemeritah.
 
* Pemilihan oleh Senat Perguruan Tinggi, Pemilihan ini dilakukan oleh Senat perguruan tinggi yang secara musyawarah dan voting memilih kandidat rektor (dosen yang telah memenuhi kualifikasi-kualifikasi tertentu, biasanya masa dan mengajar tingkat pendidikan).
* Pemilihan oleh Senat dan Mahasiswa, pemilihan ini mengikutsertakan mahasiswa dalam menentukan pimpinan lembaga.
 
=== Kontroversi ===
Banyak pro dan kontra yang terjadi dalam sistem pemilihan ini, mahasiswa dianggap belum memiliki kapasitas yang cukup untuk memilih calon rektor perguruan tinggi. Kontraversi ini menyulut kemarahan dan teguran keras Menteri Pendidikan Nasional R.I. kepada Universitas Islam Indonesia Jogjakarta yang pertama kali memproklamirkan sistem ini.